Mardiatun Mardiatun
Poltekkes Kemenkes Mataram

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Penerapan Konsep Atraumatic Care Saat Pemasangan Infus dan Venipunktur pada Anak Ely Mawaddah; Rusmini Rusmini; Mira Utami Ningsih; Mardiatun Mardiatun
Jurnal Keperawatan Terpadu (Integrated Nursing Journal) Vol 3, No 1 (2021): APRIL
Publisher : Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jkt.v3i1.99

Abstract

Kondisi morbiditas anak menyebabkan anak membutuhkan tindakan hospitalisasi pada anak. Berbagai prosedur invasive saat perawatan dan pengobatan menimbulkan nyeri berulang yang menyebabkan anak merasa takut akan mengalaminya lagi. Tindakan berulang yang sering menyebabkan nyeri adalah pemasangan infus dan venipuncture sehingga memerlukan prinsip atraumatik selama prosedur dilaksanakan. Studi ini merupakan studi literature dari pustaka maupun penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Hasil studi menunjukkan terdapat beberapa cara untuk meminimalkan nyeri pada anak saat dilakukan pemasangan infus dan venipuncture baik secara farmakologi maupun non farmakologi. Tehnik farmakologi dapat menggunakan cream EMLA sebelum dilakukan penusukan, sementara secara non farmakologi dapat menggunakan kompres dingin, distraksi, penggunaan vibrator dan terapi musik. Prinsip atraumatik saat dilakukan tindakan pemasangan infus dan venipuncture perlu diterapkan untuk mencegah trauma pada anak. Perawat dapat memilih intervensi yang digunakan untuk mengurangi nyeri pada anak.
Pendidikan Kesehatan Tentang Latihan ROM (Range of Motion) Meningkatkan Pengetahuan dan Keterampilan Keluarga Penderita Stroke Mira Utami Ningsih; Nurunniswati Nurunniswati; Mas'adah Mas'adah; Cembun Cembun; A'an Dwi Sentana; Mardiatun Mardiatun
Bima Nursing Journal Vol 4, No 1 (2022): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/bnj.v4i1.1044

Abstract

Stroke is an important disease to overcome because of its high prevalence and tends to continue to increase and its impact that can cause disability to death. The condition of stroke is often a chronic condition, that requires continued treatment at home. Family is an important component in the recovery process of a patient, including stroke survivors. The task of care that was previously mostly the responsibility of health workers at the hospital, has turned into a family health task. Families can help the rehabilitation process by helping the stroke patients perform ROM exercises. However, most families do not have adequate knowledge and skills about ROM exercises. This study aims to identify the effect of providing health education about ROM exercises on the knowledge and skills of families of stroke survivors at home. This research is pre-experimental research, with a one group pre-test-post-tests design. The sample is the family of stroke patients who are treated at home. Knowledge and skills were measured using questionnaires and checklists. The results of paired t-test on knowledge and skills before and after health education showed the effect of health education on increasing family knowledge and skills (ρ – value = 0.000; = 0.05). Health education about ROM needs to be performed routinely and repeatedly as part of the rehabilitation of stroke patients at home. Future research needs to focus on the correlation between family knowledge about ROM and the improvement of muscle strength in stroke patients at home.
PELATIHAN TRIASE LAPANGAN UNTUK MASYARAKAT AWAM Lale Wisnu Andrayani; Mardiatun Mardiatun; Ni Putu Sumartini
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo Vol 4, No 1 (2022): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jpms.v4i1.990

Abstract

Adanya daerah dengan lereng yang curam dan perbukitan di Desa Karang Bayan menyebabkan desa ini berpotensi mengalami bencana berupa tanah longsor. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat awam di Desa Karang Bayan terkait triase lapangan sebagai bagian dari kesiapsiagaan terhadap bencana. Kegiatan ini dilakukan di Desa Karang Bayan Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat dengan peserta berjumlah 15 orang. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini dimulai dari tahap persiapan, sosialisasi dan pelaksanaan dengan metode pemberdayaan dan partisipasi masyarakat melalui ceramah, tanya jawab dengan bantuan power point, demonstrasi dan praktik langsung, simulasi bencana dan evaluasi serta refleksi. Penilaian kegiatan dilakukan dengan melakukan analisis hasil kuesioner dan nilai tes dari jawaban peserta yang diberikan sebelum dan sesudah kegiatan untuk aspek pengetahuan, sedangkan untuk aspek keterampilan dengan melakukan observasi pelaksanaan triase lapangan. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini didapatkan total skor pre test pemahaman peserta mengenai Triage START sebelum dilakukan pelatihan tanggap bencana adalah 313 dan rata-rata 21, sedangkan setelah diberikan pelatihan terjadi peningkatan skor post test pemahaman masyarakat menjadi 1040 dan rata-rata 69, sehingga bisa diketahui adanya peningkatan skor pemahaman peserta latih sejumlah 69 atau skor rata-rata sejumlah 48. Hasil evaluasi keterampilan triase menunjukkan bahwa dari 15 korban 13 orang (87%) telah di triase dengan benar, sedangkan 2 orang korban (13 %) terjadi kesalahan triase. Kegiatan pengabmas ini berhasil meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat awam di Desa Karang Bayan Kabupaten Lombok Barat tentang triase lapangan. 
Education-Based Family Empowerment in Diabetic Foot Ulcer Early Detection Using Ipswich Touch Test of Knowledge and Skills Aan Dwi Sentana; Ni Putu Sumartini; Mardiatun Mardiatun; Agus Supinganto
Jurnal Kesehatan Prima Vol 17, No 1 (2023): FEBRUARY
Publisher : poltekkes kemenkes mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jkp.v17i1.1012

Abstract

Identifying patients with diabetes mellitus who experience an impaired sensation that ultimately causes Diabetic Foot Ulcer (DFU) is a necessary action. One of the efforts to prevent diabetic foot is to identify, which can be done by family members of the patient at home, but this has not been done. The aim is to determine the effect of education-based family empowerment in the early detection of Diabetic Foot Ulcers using the Ipswich Touch Test on knowledge and skills at the Mataram City Health Center. The design used a pre-experimental design with a pre-post one-group test. The sample was 45 respondents given family empowerment interventions through coaching in educational programs four times a week for two weeks. The results of family knowledge before being given the intervention were mostly lacking, as many as 36 people (86.7%), while after being given the intervention, all respondents got good knowledge, as many as 45 people (100% and p-value = 0.000 < = 0.005 coaching with p = 0.000 and skills All of the skill families before being given the intervention had poor skills as many as 45 people (100%) and after being given the intervention all respondents got good skills as many as 45 people (100%) p = 0.000 < = 0.005. So it can be concluded that education-based family empowerment in early detection of diabetic foot ulcers using the Ipswich touch test on knowledge and skills.