Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Ethnoconstructivism analysis: Study of pedagogic mathematics competence of primary school teachers Syahrial Syahrial; Asrial Asrial; Maison Maison; Amirul Mukminin; Dwi Agus Kurniawan
International Journal of Evaluation and Research in Education (IJERE) Vol 9, No 3: September 2020
Publisher : Institute of Advanced Engineering and Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijere.v9i3.20256

Abstract

The teacher has an important role in realizing quality learning. Qualified teachers are shown with good competence. Teacher competency can be improved through teacher understanding of non-constructivism knowledge in mathematics learning. Teachers can integrate cultural values and local wisdom into mathematical concepts to shape student knowledge. Integrating cultural values and local wisdom into mathematics learning makes students learn through their cultural background experiences. This research wasa descriptive research employed 691 respondents. The instruments in this study were questionnaires, tests and interviews to reinforce quantitative results. The purpose of this study was to determine the level of teacher pedagogical knowledge, teacher ethnoconstructivism knowledge, the influence and impact of ethnoconstivism knowledge in mathematics learning. The results of this study indicate the competence of elementary school teachers in Batanghari, Muaro Jambi, and Jambi City tends to be generally not good, and teachers have applied ethno-constructivism in mathematics learning through the use of media, models, and learning strategy. Teachers still encounter many obstacles in the implementation process. And the age range of the teacher has an impact on the level of ethnoconstructivism knowledge in mathematics learning.
Evaluasi pelaksanaan standar proses pendidikan pada SMP Negeri di Kabupaten Sleman Lantip Diat Prasojo; Fredrik Abia Kande; Amirul Mukminin
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Vol 22, No 1 (2018)
Publisher : Graduate School, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.675 KB) | DOI: 10.21831/pep.v22i1.19018

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi yang bertujuan untuk mengungkapkan tingkat keefektivan pelaksanaan standar proses pendidikan. Model evaluasi yang digunakan adalah discrepancy evaluation model, Provus. Sampel penelitian ini adalah kepala sekolah dan guru di SMP Negeri Kabupaten Sleman. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan analisis kuantitatif yang dilakukan, diketahui implementasi standar proses pada aspek perencanan pembelajaran, pelaksanaan, penilaian, dan pengawasan termasuk dalam kategori sangat efektif. Lebih lanjut diketahui bahwa implementasi standar di sekolah didukung oleh lingkungan kelas yang kondusif, peserta didik  kooperatif, dan peran kepala sekolah. Inovasi media pembelajaran, proses memotivasi peserta didik, perolehan informasi baru tentang materi tambahan, dan pengidentifikasian kemampuan peserta didik merupakan faktor yang menghambat pelaksanaan standar proses.Kata kunci: pelaksanaan standar proses, pendidikan AN EVALUATION OF THE IMPLEMENTATION OF EDUCATION PROCESS STANDARD ON JUNIOR HIGH SCHOOL IN SLEMAN REGENCYAbstractThis study is an evaluation research which is aimed at revealing the effectiveness level of the implementation of educational process standard. The evaluation model used in this research was discrepancy evaluation model, Provus. The samples of the research were the principals and teachers in state junior high schools in Sleman Regency. The data were collected using questionnaires, interviews, and documentation. Based on the quantitative analysis which had been conducted, the implementation of process standard on the aspects of planning, implementing, assessing, and supervising the learning process is considered to be very effective. Further, it is also revealed that the implementation of standard at school is supported by the conducive class environment, cooperative students, and the principal’s role. Learning media innovation, the process in motivating the learners, the acquisition of new information on additional material, and the identification process of the learners’ ability are considered as the inhibiting factors of the implementation of the process standard.Keywords: implementation of process standard, education
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DARING PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SELAMA MASA PANDEMI COVID-19 DI SEKOLAH DASAR: The Effectiveness Of Change Learning In Indonesian Lessons During The Timepandemic Covid-19 in Primary Schools Muhammad Ali Imron; Amirul Mukminin; Marzul Hidayat
Jurnal Pendidikan Tematik Dikdas Vol. 5 No. 1 (2020): Pendidikan Tematik Dikdas
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Dasar Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran tentang efektivitas pembelajaran bahasa indonesia selama masa pandemi covid-19. Metode penelitian ini adalah deskriptif  kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara, dan dokumen. Untuk teknik wawancara menggunakan jenis semi structured  interview yaitu pertanyaan sudah dibuat tapi bisa disisipi pertanyaan  lain yang berhubungan. Dokumen yang ditelaah yaitu tentang evaluasi daring.  Sedangkan analisis data dilakukan dengan mengumpulkan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.  Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa efektivitas pembelajaran daring pada mata pelajaran bahasa indonesia kelas IV A selama masa pandemi covid-19. sesuai hasil wawancara dinilai kurang efektif, karena pada saat pembelajaran bahasa indonesia berlangsung dengan menggunakan aplikasi zoom, siswa kurang memahami pembelajaran yang disampaikan guru pada saat memaparkan materi pembelajaran hal itu terlihat saat guru menanyakan kepada siswa tentang pembelajaran yang disampaikan disitu banyak siswa yang kurang memahami dan pada saat pembelajaran berlangsung tidak semua siswa hadir dalam aplikasi zoom hal ini juga memicu siswa kurang memahami pembelajran. Kelebihan dari pembelajaran daring disini adalah waktu belajar fleksibel, dapat diakses dengan mudah, maju dibidang teknologi. Sedangkan kekurangan pelaksanaan pembelajaran daring adalah guru tidak dapat berinteraksi langsung dengan siswa, berkurangnya interaksi antara sesama, serta terkadang tidak stabilnya jaringan internet. Kata kunci: Pembelajaran Daring, Pembelajaran Bahasa indonesia, Covid-19  
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH (ICM) TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MATERI IPS KELAS V SD ISLAM AL FALAH JAMBI: The Application Of Cooperative Learning Models of Index Card Match (ICM) Type On The Learning Outcomes of Grade in Social Science Materials in Class V of SD Islam Al Falah Jambi Ayu Apriyanti; Amirul Mukminin; Marzul Hidayat
Jurnal Pendidikan Tematik Dikdas Vol. 6 No. 1 (2021): Pendidikan Tematik Dikdas
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Dasar Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa dengan penerapan model Index Card Match (ICM). Penelitian dilaksanakan di SD Islam Al-Falah Jambi. Subjek penelitian adalah siswa kelas VB. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksananakan dalam satu siklus yaitu dua pertemuan dimulai dengan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi (pengamatan) dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan secara induktif, yaitu dimulai dari lapangan atau fakta empiris dengan terjun ke lapangan. Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan secara bersamaan dengan proses pengumpulan data. Hasil penelitian dari siklus pertama ke siklus kedua menunjukkan terjadinya peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 18  dari 22 siswa menjadi aktif. Sementara untuk hasil belajar juga mengalami peningkatan yaitu 68,18% siswa yang tuntas pada pertemuan pertama menjadi 86,36% siswa yang tuntas pada pertemuan kedua. Peneliti menarik kesimpulan bahwa model ICM mampu meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS Kelas VD SD Islam Al-Falah Jambi.  Kata kunci: Model Index Card Match, Keaktifan, Hasil Belajar
PROBLEMATIKA GURU TERHADAP PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU BERBASIS DARING PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 206/IV KOTA JAMBI: Teacher Problems with Online Based Integrated Thematic Learning During the Covid-19 Pandemic In State Elementary School Oktamaroza; Amirul Mukminin; Syahrial
Jurnal Pendidikan Tematik Dikdas Vol. 6 No. 1 (2021): Pendidikan Tematik Dikdas
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Dasar Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bagaimana proses pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu, mengetahui problematika yang dihadapi guru dalam pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu dan mengetahui upaya yang ditempuh dalam mengatasi problematika  guru dalam pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu di kelas III pada masa pandemi Covid 19 di SD Negeri 206/IV Kota Jambi. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Data penelitian ini diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan  dokumen. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi teknik dan waktu. Teknik analisis data menggunakan model interaktif berupa pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran tematik terpadu di kelas III pada masa pandemi covid-19 berlangsung kurang maksimal. Hal tersebut disebabkan oleh belum tersedianya sarana dan prasarana yang memadai, Guru kesulitan dalam membuat rencana pembelajaran, guru kesulitan dalam penilaian, jaringan internet (kurang stabilnya jaringan dan terbatasnya kuota, keterbatasan kemampuan guru menggunakan teknologi. Kata kunci : Problematika guru, Pembelajaran Tematik Terpadu, Pandemi Covid-19
The power of language: The persuasiveness used in selected Philippines’ and Thailand’s tourism brochures Myla L. Santos; Amirul Mukminin
Studies in English Language and Education Vol 9, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1040.219 KB) | DOI: 10.24815/siele.v9i3.25312

Abstract

Linguistic features of tourism brochures can describe the distinctive ways of expressing persuasiveness in advertising which have a significant impact on teaching English as a foreign or second language. This study determined how linguistic features and functions characterize the advertising stance of the Philippines’ and Thailand’s tourism brochures. It sought to explore the fundamental contributions of linguistic forms and structures in these tourism brochures to facilitate persuasiveness. A collection of tourism brochures were randomly acquired online and coded for qualitative and quantitative analyses. However, only the verbal expressions were analyzed, disregarding other components of the brochures such as semiotics. The results show that the Philippines’ and Thailand’s brochures used rhyme in their lines minimally. Most of their lines were simple narratives and descriptive statements. There were instances of neologism but no anagrammatical structure. Structural parallelism in both brochures is evident. Thailand’s brochures used minor sentences more often than the Philippines’ brochures.  Both showed a degree of informal styles. These informal styles suggested an easy-going social relationship between the audience and the advertisers. Based on the single verbs used, the Philippines’ tourism brochures capitalized on what the senses can experience and the enjoyment and satisfaction derived from such while Thailand’s tourism advertising brochures focused more on movement, both spatial and temporal. In terms of memorability, Thailand’s samples have very limited use of alliteration and metrical rhythm, while the Philippines’ samples were poetic and were fond of using alliteration.
The power of language: The persuasiveness used in selected Philippines’ and Thailand’s tourism brochures Myla L. Santos; Amirul Mukminin
Studies in English Language and Education Vol 9, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/siele.v9i3.25312

Abstract

Linguistic features of tourism brochures can describe the distinctive ways of expressing persuasiveness in advertising which have a significant impact on teaching English as a foreign or second language. This study determined how linguistic features and functions characterize the advertising stance of the Philippines’ and Thailand’s tourism brochures. It sought to explore the fundamental contributions of linguistic forms and structures in these tourism brochures to facilitate persuasiveness. A collection of tourism brochures were randomly acquired online and coded for qualitative and quantitative analyses. However, only the verbal expressions were analyzed, disregarding other components of the brochures such as semiotics. The results show that the Philippines’ and Thailand’s brochures used rhyme in their lines minimally. Most of their lines were simple narratives and descriptive statements. There were instances of neologism but no anagrammatical structure. Structural parallelism in both brochures is evident. Thailand’s brochures used minor sentences more often than the Philippines’ brochures.  Both showed a degree of informal styles. These informal styles suggested an easy-going social relationship between the audience and the advertisers. Based on the single verbs used, the Philippines’ tourism brochures capitalized on what the senses can experience and the enjoyment and satisfaction derived from such while Thailand’s tourism advertising brochures focused more on movement, both spatial and temporal. In terms of memorability, Thailand’s samples have very limited use of alliteration and metrical rhythm, while the Philippines’ samples were poetic and were fond of using alliteration.
The manifestation of interlanguage pragmatics in direct and indirect request strategies used by international students Diana Oktavia; Szilvia Batyi; Amirul Mukminin; Myla L. Santos; Emily T. Astrero; Joel Mayo Torress; Lenny Marzulina
Studies in English Language and Education Vol 10, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/siele.v10i3.27548

Abstract

This study focused on how interlanguage pragmatics (ILP) is manifested in a multicultural environment. Learners’ ability to make requests has received considerable attention in ILP research because requests are intrinsic face-threatening acts. The question this study aimed to address was to what extent a culture has an impact on the direct and indirect level of request strategies. The data were collected from thirty participants (fifteen males and fifteen females) representing five nationalities (Russian, Indonesian, Pakistani, Jordanian, and Hungarian) and studying at the University of Pannonia. The Discourse Completion Test (DCT) developed by Hendriks (2002) was used as an instrument, containing different situations to which the participants had to respond. The linguistic and cultural background of the participants was identified using an online tool, namely the Language History Questionnaire. The participants’ responses were then recorded and transcribed. The direct and indirect levels of the requests were analyzed by categorizing the head act and the internal (syntactic and lexical) and external modifiers. The data showed that the participants generally used more indirect strategies in making requests (86.2% indirect, 13.8% direct), especially those from Indonesia. Participants from Pakistan were the most direct in making requests. Moreover, they used more external modifiers than other participants to compensate for their directness.
Implementation of Character Education Through School Culture In Primary School Hendrawan Budi Mulya; Amirul Mukminin; Rd. M. Ali
Edumaspul: Jurnal Pendidikan Vol 7 No 2 (2023): Edumaspul: Jurnal Pendidikan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33487/edumaspul.v7i2.6850

Abstract

Penelitian ini bermaksud untuk memaparkan penerapan pendidikan karakter melalui budaya sekolah di suatu sekolah dasar di Tanjung Jabung Timur. Penelitian ini menerapkan pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini yaitu salah satu sekolah dasar di Tanjung Jabung Timur dengan narasumber antara lain kepala sekolah, wakil kepala kurikulum, dan wakil kepala kesiswaan. Data yang dikumpulkan dilakukan dengan cara melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model Miles & Huberman meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunujukkan bahwa penerapan pendidikan karakter melalui budaya sekolah dapat terintegrasi dalam kegiatan yang dilaksanakan di sekolah seperti merayakan hari-hari besar keagamaan, berdo’a sebelum dan sesudah pembelajaran, larangan membawa fasilitas komunikasi saat ulangan atau ujian, menunjukkan pembiasaan berdisiplin dengan menunjukkan perilaku yang baik seperti berangkat ke sekolah tepat waktu, berpakaian rapi dan sesuai jadwal, menunjukkan pembiasaan memelihara kebersihan lingkungan, dan memperingatkan siswa untuk disiplin, serta memberikan sanksi kepada siswa yang tidak disiplin. Kata Kunci: Pendidikan Karakter, Budaya Sekolah.
Fasilitasi Siswa Rentan Putus Sekolah Agar Tidak Putus Sekolah Di SMKN 1 Tanjung Jabung Timur Sofyan Sofyan; Amirul Mukminin; Eddy Haryanto; Akhmad Habibi; Agus Lestari
Jurnal JUPEMA Vol. 2 No. 2 (2023): November 2023
Publisher : Laboratorium Pembelajaran FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menupakan satuan pendidikan yang diharapkan dapat menciptakan tenaga kerja atau SDM yang terampil. Tenaga kerja terampil ini terbukti dapat mengisi peluang kerja yang dibutuhkan oleh industri dan usaha kecil menengah rumahan. Tidak hanya itu, tenaga kerja muda terampil mampu mengembangkan usaha sendiri dan mampu bertahan dari dampak krisis ekonomi. SMKN 1 Tanjung Jabung Timur sebagai satuan pendidikan kejuruan yang ada di Provinsi Jambi merupakan salah satu SMK di Provinsi Jambi yang tidak terlepas dari permasalahan dalam pengelolaan peserta didik pascapandemi Covid 19. Permasalahan tersebut adalah terdapatnya siswa rentan putus sekolah yang disebabkan oleh berbagai faktor pemicu. Kegiatan fasilitasi dilakukan bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pengalaman secara teoretik dan praktik baik penanganan siswa rentan putus sekolah. Kegiatan dilakukan dengan metode fasilitasi in service dan on the job learning. Hasil fasilitasi dan pendampingan terhadap Satgas SRPS yang melakukan tugasnya selama pertengahan Agustus sampai akhir September 2023 memperlihatkan perkembangan yang positif. Dari jumlah 11 siswa yang memiliki motivasi rendah dalam belajar tinggal 4 orang saja. Siswa dilibatkan dalam aktivitas pembelajaran yang berbasis proyek dilakukan guru. Untuk 6 siswa yang berasal dari keluarga tidak mampu dapat diintervensi 3 orang, sehingga masih 3 siswa lagi yang dalam proses pendampingan dan fasilitasi. Sedangkan untuk siswa yang dari keluarga kurang harmonis dan korban perundungan sedang dalam proses pendampingan dan fasilitasi khusus oleh Satgas SRPS. Kesimpulannya, fasilitasi dan pendampingan terhadap Satgas SRPS selama periode Agustus hingga September 2023 menunjukkan kemajuan yang positif, dengan hanya 4 dari 11 siswa yang awalnya memiliki motivasi rendah dalam belajar.