Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Functional Response of the Parasitoid Eriborus argenteopilosus (Cameron) to Crocidolomia pavonana (Fabricius) under Different Temperature NOVRI NELLY; TRIMURTI HABAZAR; RAHMAT SYAHNI
HAYATI Journal of Biosciences Vol. 12 No. 1 (2005): March 2005
Publisher : Bogor Agricultural University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (93.271 KB) | DOI: 10.4308/hjb.12.1.17

Abstract

The functional response of the parasitoid Eriborus argenteopilosus (Cameron) (Hymenoptera: Ichneumonidae) were studied using Crocidolomia pavonana (Fabricius) (Lepidoptera: Pyralidae) larvae as host at different densities. All larvae were exposed to one E. argenteopilosus female for three hours at three different temperatures, i.e 20 oC, 25 oC, and 30 oC. Data were analyzed using logistic regression to determine the type of functional response. At 20 oC E. argenteopilosus showed type II functional response, while at 25 oC and 30 oC the functional response is type III. Based on surface analysis, the optimal parasitism rate occurred at 22.24 oC with 10.12 larvae parasitized/hour. The larvae density to achieve optimal parasitism rate was 69.38 larvae. The optimal oviposition rate was 12.59 eggs/hour which occurred at 24.41 oC, using a density of 94.54 larvae.
Tantangan Pengembangan Agribisnis Kopi Di Sumatera Barat Afrianingsih Putri; Rahmat Syahni; Hasnah Hasnah; Alfan Miko
Jurnal Pembangunan Nagari Vol 6 No 1 (2021)
Publisher : Badan Penelitian and Pengembangan (Balitbang), Padang, West Sumatra, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30559/jpn.v16i01.240

Abstract

Kopi adalah komoditas yang permintaannya terus dilirik pasar. Kondisi ini seiring dengan meningkatnya konsumsi masyarakat kopi di dunia termasuk Indonesia. Permintaan yang terus meningkat tersebut, perlu didukung oleh ketersediaan produk untuk memenuhi pasar. Sumatera Barat adalah daerah penghasil kopi yang terus melakukan pengembangan untuk meningkatkan produksi kopi. Kopi menjadi komoditi perkebunan yang berkontribusi terhadap perekonomian Sumatera Barat. Tujuan tulisan ini untuk mendeskripsikan perkembangan kopi Sumatera Barat dan menganalisis tantangan agribisnis yang dihadapi untuk pengembangan komoditi tersebut. Metode penelitian menggunakan desk study dengan deskriptif kualitatif data sekunder dan kajian literature review penelitian terdahulu. Hasil analisis menunjukkan selama kurun waktu 15 tahun (2005-2019) perkembangan produktivitas kopi di Sumatera Barat belum menunjukkan adanya peningkatan. Tantangan pengembangan agribisnis kopi terkait dengan semua aspek subsistem pada agribisnis dari hulu hingga hilir (mulai dari input produksi, aspek petani dalam kegiatan produksi dan pengolahan, pemasaran serta lembaga penunjang dan kebijakan). Untuk bisa menjadikan kopi sebagai komoditas unggulan di Sumatera Barat, maka perlu sinkronisasi dan peran pemerintah dalam membuat kebijakan berkelanjutan dalam konsep agribisnis.
PERBANDINGAN PENDUGA ORDINARY LEAST SQUARES (OLS) DAN GENERALIZED LEAST SQUARES (GLS) PADA MODEL REGRESI LINIER DENGAN REGRESOR BERSIFAT STOKASTIK DAN GALAT MODEL BERAUTOKORELASI Helmi Iswati; Rahmat Syahni; Maiyastri .
Jurnal Matematika UNAND Vol 3, No 4 (2014)
Publisher : Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jmu.3.4.168-176.2014

Abstract

Pendugaan parameter model regresi linier pada analisis regresi linier, biasanyadilakukan dengan metode penduga OLS. Penduga OLS harus memenuhi asumsi-asumsistatistik yang disebut dengan asumsi klasik. Jika asumsi tidak dipenuhi, maka akanmenghasilkan kesimpulan yang tidak valid sehingga penduga OLS tidak bisa digunakanlagi dalam melakukan pendugaan parameter. Oleh karena itu diperlukan metode pendugaan lain untuk memperoleh hasil yang valid yaitu penduga GLS. Pelanggaran asumsidiantaranya terdapat autokorelasi pada galat model dan regresor bersifat stokastik.Adanya autokorelasi dengan regresor bersifat stokastik dilihat melalui simulasi MonteCarlo dengan ukuran sampel, koefisien autokorelasi dan ulangan yang bervariasi. Selainitu, pendugaan parameter juga dievaluasi melalui beberapa kriteria yaitu nilai AbsolutBias, Varian dan MSE. Hasil simulasi menunjukkan bahwa semakin bertambahnya ukuran sampel mengakibatkan kriteria penduga parameter semakin kecil. Sementara itu,ulangan yang tinggi yang dilakukan pada simulasi ini tidak mempengaruhi kriteria penduga parameter. Pada pendugaan parameter model untuk semua penduga, penduga GLSlebih efisien dan stabil dibanding dengan penduga OLS kecuali untuk koefisen autokorelasi −0.5 ≤ ρ ≤ −0.25 dan ρ = 0.5 pada βb1 , dan ρ = −0.25 pada βb2.
Faktor-faktor sosial-ekonomi yang mempengaruhi tingkat efisiensi teknis usahatani jagung pakan ternak di Kabupaten Pasaman Barat Risky Meyranti; Rahmat Syahni; Faidil Tanjung
AGROVITAL : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 8, No 1 (2023): AGROVITAL VOLUME 8, NOMOR 1, MEI 2023
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/agrovital.v8i1.3953

Abstract

Kebutuhan akan komoditi jagung terus meningkat seiring dengan meningkatnya laju pertumbuhan jumlah penduduk dan peningkatan kebutuhan agroindustri pakan namun produksi jagung masih rendah dikarenakan penggunaan faktor produksi yang belum optimal. Penggunaan faktor produksi ini salah satunya dipengaruhi oleh faktor sosial-ekonomi petani jagung yang berdampak pada pengelolaan dan penggunaan input produksi pada usahatani jagung. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan input produksi pada usahatani jagung dan analisis faktor-faktor sosial-ekonomi terhadap tingkat efisiensi teknis jagung. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode pendekatan survei, data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui kusioner dan wawancara kepada 60 petani responden, sedangkan data sekunder diperoleh dari Dinas Pertanian dan Hortikultura Kabupaten Pasaman Barat. Analisis data yang digunakan yaitu Model Regresi Tobit dengan menggunakan metode Maximum Likelihood Estimation (MLE). Dari hasil analisis diketahui bahwa faktor-faktor sosial-ekonomi yang berhubungan positif dan signifikan terhadap tingkat efisiensi teknis usahatani jagung pakan ternak di Kabupaten Pasaman Barat (taraf sig = 0,05) yaitu umur, tingkat pendidikan dan pengalaman berusahatani jagung. Keywords  : Jagung, Faktor-faktor sosial-ekonomi, Regresi Tobit
FARMING ANALYSIS OF RED CHILI IN SOLOK REGENCY Rusda Khairat; Rini Hakimi; Rahmat Syahni; Ira Wahyuni Syarfi; Muhammad Hendri
Agros Journal of Agriculture Science Vol 26, No 1 (2024): Januari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v26i1.3759

Abstract

Farming analysis is important to determine the allocation of resource use on a farm. This research aims to describe the implementation of red chili cultivation techniques and analyze the income and profits of red chili farming in Lembah Gumanti District, Solok Regency. The method used in this research is the descriptive method. The number of samples is determined by quota, while the sampling method is purposive. The research results show that farmers carry out chili cultivation after shallot cultivation. Cultivation techniques begin with land processing (only repairing the beds), planting, weeding, inserting, installing stakes, fertilizing, controlling pests and diseases, harvesting, and post-harvest. Income analysis shows an average income of IDR 52,553,499.10/Land area/Planting Season or IDR 153,541,311.14/ha/Planting Season with a profit of IDR 39,570,967.01/Land area/Planting Season or IDR 89,884,691.45/ha/Planting Season. Farming efficiency through the R/C ratio obtains profitable results of IDR 2.046 from each unit of input used in red chili farming. It shows that red chili farming is worth pursuing. Keywords: Farming, red chilies, cultivation techniques, income, profits INTISARIAnalisis usahatani penting dilakukan untuk mengetahui alokasi penggunaan sumberdaya pada sebuah usahatani. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan teknik budidaya cabai merah dan menganalisis pendapatan serta keuntungan pada usahatani cabai merah di Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.  Jumlah sampel ditetapkan secara kuota, sedangkan metode pengambilan sampelnya secara purposive. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budidaya cabai dilakukan petani setelah budidaya bawang merah. Teknik budidaya diawali dengan pengolahan lahan (hanya memperbaiki bedengan), penanaman, penyiangan, penyisipan, pemasangan ajir, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, panen dan pasca panen. Analisis pendapatan memperlihatkan pendapatan rata-rata sebesar Rp 52.553.499,10/LL/MT atau Rp 153.541.311,14/ha/MT dengan keuntungan sebesar Rp 39.570.967,01/LL/MT atau Rp 89.884.691,45/ha/MT. Efisiensi usahatani melalui R/C ratio mendapatkan hasil yang menguntungkan yaitu sebesar 2,046 rupiah dari setiap satuan input yang digunakan dalam usahatani cabai merah.  Hal ini memperlihatkan bahwa usahatani cabai merah layak untuk diusahakan. Kata kata Kunci: Usahatani, cabai merah, teknik budidaya, pendapatan, keuntungan
FARMING ANALYSIS OF RED CHILI IN SOLOK REGENCY Rusda Khairat; Rini Hakimi; Rahmat Syahni; Ira Wahyuni Syarfi; Muhammad Hendri
Agros Journal of Agriculture Science Vol 26, No 1 (2024): Januari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v26i1.3883

Abstract

Farming analysis is important to determine the allocation of resource use on a farm. This research aims to describe the implementation of red chili cultivation techniques and analyze the income and profits of red chili farming in Lembah Gumanti District, Solok Regency. The method used in this research is the descriptive method. The number of samples is determined by quota, while the sampling method is purposive. The research results show that farmers carry out chili cultivation after shallot cultivation. Cultivation techniques begin with land processing (only repairing the beds), planting, weeding, inserting, installing stakes, fertilizing, controlling pests and diseases, harvesting, and post-harvest. Income analysis shows an average income of IDR 52,553,499.10/Land area/Planting Season or IDR 153,541,311.14/ha/Planting Season with a profit of IDR 39,570,967.01/Land area/Planting Season or IDR 89,884,691.45/ha/Planting Season. Farming efficiency through the R/C ratio obtains profitable results of IDR 2.046 from each unit of input used in red chili farming. It shows that red chili farming is worth pursuing. Keywords: Farming, red chilies, cultivation techniques, income, profits INTISARIAnalisis usahatani penting dilakukan untuk mengetahui alokasi penggunaan sumberdaya pada sebuah usahatani. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan teknik budidaya cabai merah dan menganalisis pendapatan serta keuntungan pada usahatani cabai merah di Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.  Jumlah sampel ditetapkan secara kuota, sedangkan metode pengambilan sampelnya secara purposive. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budidaya cabai dilakukan petani setelah budidaya bawang merah. Teknik budidaya diawali dengan pengolahan lahan (hanya memperbaiki bedengan), penanaman, penyiangan, penyisipan, pemasangan ajir, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, panen dan pasca panen. Analisis pendapatan memperlihatkan pendapatan rata-rata sebesar Rp 52.553.499,10/LL/MT atau Rp 153.541.311,14/ha/MT dengan keuntungan sebesar Rp 39.570.967,01/LL/MT atau Rp 89.884.691,45/ha/MT. Efisiensi usahatani melalui R/C ratio mendapatkan hasil yang menguntungkan yaitu sebesar 2,046 rupiah dari setiap satuan input yang digunakan dalam usahatani cabai merah.  Hal ini memperlihatkan bahwa usahatani cabai merah layak untuk diusahakan. Kata kata Kunci: Usahatani, cabai merah, teknik budidaya, pendapatan, keuntungan