Abstrak Sebagai salah satu komoditas hortikultura, buah naga memiliki tingkat kerusakan yang cukup tinggi dalam proses distribusinya hingga ke konsumen. Entitas yang terlibat dalam rantai pasok buah naga adalah petani, pedagang pengumpul kecil, pedagang pengumpul besar, pedagang pengecer, dan konsumen. Dilihat dari banyakya entitas pada rantai pasok buah naga, maka diperlukan kajian mengenai jenis dan persentasi tingkat kerusakan mekanis dengan tujuan mempertahankan kualitas buah naga sampai ke konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan identifikasi jenis kerusakan, analisis penyebab kerusakan mekanis pada setiap tahapan handling, memberikan solusi langkah perbaikan yang bisa dilakukan, serta menganalisis umur simpan buah naga yang masih layak untuk di jual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kerusakan mekanis yang terjadi pada saat pengamatan buah naga dapat diklasifikasikan menjadi abrasion, bruising, shatter cracking, cutting, puncture dan splitting. Berdasarkan hasil identifikasi didapatkan bahwa rata-rata presentasi kerusakan pada tahap pemanenan sebesar 46%, transportasi 35%, penyusunan display di toko 15% dan pada saat proses pembelian di pedagang pengecer sebesar 4%. Pada hari ke-sembilan, buah yang busuk/tidak dapat terjual mencapai 51,07% dari total buah yang mengalami kerusakan mekanis pada hari pertama, sementara buah naga lainnya mengalami penurunan mutu diikuti dengan penurunan harga jual sampai dengan 100% setelah hari ke tiga belas.Kata kunci: buah naga, kerusakan mekanis, umur simpan AbstractAs one of the horticulture commodities, dragon fruit has a high level of damage in the distribution process. Entities involved in the dragon fruit supply chain are farmers, small collectors, large collectors, retailers, and consumers. A lot of supply chain entities makes it necessary to study the type and percentage of mechanical damage degree to maintain the dragon fruit quality. This study aims to identify the types of mechanical damage, mechanical damage causes analysis on each stage handling, providing possible solutions improvement steps, and analyzing the shelf life of worth selling dragon fruit. The results showed mechanical damage type that occurred during the dragon fruit observation classified into abrasion, bruising, shatter cracking, cutting, puncture and splitting. Based on the results of the identification, the average percentage of damage at the harvesting stage is 46%, transportation 35%, the arrangement in 15% display and at the buying process at retailer 4%. On a ninth day, rotten/unsold fruit reaches 51.07% of the total dragon fruits that go through mechanical damage on the first day while the other dragon fruit has a decreased quality followed by a drop in the selling price up to 100% after the thirteenth day.Keywords: dragon fruit, mechanical damage, shelf life