Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : KOMUNIKATIF

Gegar Budaya dalam Webtoon Next Door Country Chyntia Devi; Sumekar Tanjung
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi UKWMS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/jk.v9i1.2372

Abstract

This study aimed to explain the cultural shock reaction experienced by foreigner in the context of Indonesian culture, especially in Aditiya Wahyu Budiawan's Webtoon Next Door Country. This research employed Roland Barthes' semiotic analysis to analyze three episodes from mentioned Webtoon series. The findings showed that in Next Door Country Webtoon, foreigners often to use facial expression when dealing with customs and cultural traditions in Indonesia. In this Webtoon, facial expression is used as a form of emotional expression to show the emotions they feel as a result of culture shock phenomenon experienced in the process when experiencing and understanding a new culture. During the process of cultural shock, foreigners as in Webtoon will go through four phases; those are optimistic phase, crisis phase, recovery phase, and adjustment phase. Another finding from this research is that the diverse cultural tradition in Indonesia is the main trigger for these foreigners to experience cultural shock.
Implementasi Manajemen Kampanye Anti Narkoba BNNP Riau dalam Diseminasi P4GN pada Masyarakat Nadra - Alfiati; Sumekar Tanjung
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi UKWMS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/jk.v8i1.2030

Abstract

Riau menjadi salah satu kota besar di Indonesia yang semakin banyak memiliki pengguna narkoba dan narkoba, terutama di kalangan remaja. Dari data yang diperoleh, 70 persen pengguna narkoba berasal dari siswa sekolah menengah dan perguruan tinggi, dan sekitar 40 persen orang dewasa. Menghadapi kenyataan ini diperlukan kampanye oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi Riau. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan implementasi manajemen kampanye dalam kampanye anti narkotika di BNNP Riau, dan untuk mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi oleh Seksi Pencegahan Bagian P2M dalam mengimplementasikan kampanye tanpa narkoba. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme dengan pendekatan kualitatif. Penulis melakukan wawancara terhadap tiga narasumber, dengan sumber utama yaitu Kepala Seksi Pencegahan yang berlokasi di Kantor BNNP Riau. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori, yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, mobilisasi, dan pemantauan atau evaluasi. Namun, selama fase evaluasi, Bagian Pencegahan kurang melakukan survei kepada khalayak kampanye tanpa narkoba. Ada dua faktor pendukung. Pertama, masyarakat Riau sebagai faktor eksternal, yang memiliki antusiasme terhadap kasus penyalahgunaan narkoba di Riau. Kedua, kekuatan tim kerja sama BNNP Riau sebagai faktor internal. Kurangnya sumber daya manusia menjadi kelemahan dari manajemen kampanye ini.
Di Balik Teluk Balikpapan: Framing Eksploitasi Korporasi pada Film Dokumenter Gone with The Tide dan Into The Shadow Rini Asmiyati; Sumekar Tanjung
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi UKWMS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/jk.v10i2.3179

Abstract

This study aims to explain the framing of corporate exploitation of fishermen's life and natural damage in Balikpapan Bay through the documentary films Gone with The Tide and Into The Shadow. Corporate exploitation activities are a major source of problems in Balikpapan Bay. Expansive corporate growth but not followed by efforts to save nature is the main highlight of this second film. The choice of research object takes into consideration the function of documentary films as a medium of criticism and awareness to the public. In addition, Gone with The Tide and Into The Shadow present the problems of Balikpapan Bay based on the same director's point of view. The researcher uses the Pan & Kosicki framing method to explain the framing of corporate exploitation through 16 scenes in the second film. Researchers found seven constructions formed in this film, namely, the allusion to the provincial and central government, Balikpapan Bay is a strategic area, cornering the Kariangau Industrial Area, lack of attention to fishermen's welfare, maintaining a balance between industrial and environmental activities, cornering corporate and government over endangerment of marine mammals. Although it does not necessarily change people's awareness, documentary films have provided inspiration for environmental changes.Penelitian ini bertujuan menjelaskan pembingkaian eksploitasi korporasi terhadap Teluk Balikpapan melalui film dokumenter Gone with The Tide dan Into The Shadow. Kegiatan eksploitasi korporasi menjadi sumber utama masalah di Teluk Balikpapan. Pertumbuhan korporasi yang ekspansif namun tidak diikuti dengan upaya penyelamatan alam menjadi sorotan utama kedua film ini. Pemilihan objek penelitian berdasarkan pertimbangan fungsi film dokumenter sebagai medium kritik dan penyadaran kepada masyarakat. Selain itu, Gone with The Tide dan Into The Shadow menyajikan permasalahan Teluk Balikpapan berdasarkan sudut pandang sutradara yang sama. Peneliti menggunakan metode framing Pan & Kosicki untuk menjelaskan pembingkaian eksploitasi korporasi melalui 16 scene dalam kedua film. Peneliti menemukan tujuh konstruksi yang terbentuk dalam film ini yaitu, sindiran bagi pemerintah provinsi dan pusat, Teluk Balikpapan merupakan kawasan strategis, menyudutkan Kawasan Industri Kariangau, kurangnya perhatian atas kesejahteraan nelayan, pentingnya keseimbangan antara kegiatan industri dan lingkungan, menyudutkan pihak korporat, dan kekhawatiran atas terancamnya mamalia laut. Meski tidak serta merta mengubah kesadaran masyarakat, namun film dokumenter telah memberikan inspirasi bagi perubahan lingkungan.