Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGEMBANGAN BELIMBING WULUH (AVERRHOA BILIMBI) SEBAGAI MANISAN KERING DENGAN KAJIAN KONSENTRASI PERENDAMAN AIR KAPUR (CA(OH)2) DAN LAMA WAKTU PENGERINGAN Windyastari Carina; Wignyanto Wignyanto; Widelia Ika Putri
Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri Vol 1, No 3 (2012)
Publisher : Department of Agro-industrial Technology, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.631 KB)

Abstract

Tujuan penelitian untuk mendapatkan kombinasi perlakuan yang tepat dari penambahan konsentrasi Ca(OH)2 dan lama waktu pengeringan untuk menghasilkan manisan kering yang berkualitas (organoleptik dan kimia), serta dapat mengkaji lebih lanjut mengenai perencanaan produksi manisan kering belimbing wuluhsebagai pengembangan pada industri skala kecil. Kombinasi perlakuan yang digunakan adalah konsentrasi Ca(OH)2 (6%(b/v); 1,2%(b/v); dan 1,8%(b/v)) dan lama pengeringan (10 jam; 11 jam; dan 12 jam). Pengujian meliputi uji organoleptik (warna, tektur, rasa dan aroma) menggunakan metode Hedonic scale scoring, kemudian uji kimia (kadar air, total gula dan total asam) dilakukan dari hasil perlakuan terbaik. Perencanaan produksi dilakukan dari perlakuan terbaik. Perlakuan terbaik adalah perlakuan dengan konsentrasi Ca(OH)2 1,8% dan lama waktu pengeringan 11 jam. Perencanaan kebutuhan bahan perhari untuk pembuatan manisan kering pada industri skala kecil adalah 10 kg buah belimbing wuluh hijau, 9 kg gula pasir, 0,024 kg garam dan 0,18 kg Ca(OH)2 dengan ketersediaan bahan cukup melimpah di Kota Malang. Total biaya kebutuhan bahan per hari adalah Rp 91.896.Kata Kunci:Belimbing wuluh, Ca(OH)2,Waktu Pengeringan, Manisan Kering
PENENTUAN CCP (CRITICAL CONTROL POINT) PADA INDUSTRI JENANG KENTANG (STUDI KASUS KONTAMINASI KAPANG DI UKM “TEGUH RAHARDJO”PONOROGO) Rekiyana Fatarini; Nur Hidayat; Widelia Ika Putri
Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Department of Agro-industrial Technology, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (650.672 KB)

Abstract

Abstrak Tujuan penelitian ini adalah mengetahui ada tidaknya kapang pada setiap titik proses produksi dan mengetahui tindakan apa yang dapat mengurangi/mencegah keberadaan kapang pada proses dan produk jenang kentang dari UKM “Teguh Rahardjo”. Penelitian ini menggunakan metode tuang (pour plate) untuk analisis produk, metode cawan terbuka untuk analisis pada ruangan, dan metode oles (swab) untuk analisis pada peralatan dan pada pekerja. Hasil analisis pada produk, ruangan, peralatan dan pekerja selanjutnya dibuat pohon keputusan (decision tree) untuk dapat menentukan titik kritis/CCP. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan ditemukan adanya kapang pada proses pendinginan, proses pemotongan, dan proses pengemasan. Kapang yang paling banyak muncul pada tiga proses tersebut adalah kapang berwarna putih, kapang berwarna hijau, dan kapang berwarna hitam. Tindakan pengendalian/pencegahan yang dapat dilakukan pada tiga proses yang dikenali sebagai sumber kontaminasi kapang pada jenang kentang adalah dapat diberikan saran perbaikan yang terdiri dari pengendalian kualitas produk, sanitasi peralatan, sanitasi pekerja, dan sanitasi ruang.Kata kunci : Titik kritis, Kapang, Jenang kentang.Abstract The objectives of this research are to determine whether there is any point in the mold production process and to know what actions to reduce / prevent the presence of mold in the process and porridge potato product from UKM “Teguh Rahardjo”. This study uses a pour plate method for product analysis, open cup method for the analysis of the room, and the swab methods for analysis of the equipment and the workers. Results of analysis on products, room, equipment and workers hereafter devised decision tree to be able to determine the critical point / CCP. The results of the research that has been done found the mold on the cooling process, the process of cutting, and packaging process. Most mold appear on three of these processes is a white mold, green mold, and the mold is black. Control measures or precautions that can be performed on three processes that are recognized as a source of mold contamination in potato porridge is that it can be given suggestions for improvements consisting of product quality control, sanitation equipment, sanitation workers, and sanitation space.Keywords: Critical Point, Mold, Potato Poridge.