Prevalensi stunting di kabupaten Kayong Utara berdasarkan data hasil SSGI Tahun 2021 yaitu mencapai 24,5%, dimana salah satu kecamatan yang memiliki masalah gizi yang cukup tinggi yaitu kecamatan Simpang hilir. Tujuan Penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan pengetahuan gizi Ibu, perilaku Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi) dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta tingkat pendidikan Ibu dengan Status gizi balita (TB/U) usia 0-24 bulan. Desain penelitian observasional dengan rancangan cross sectional yang dilaksanakan di kecamatan Simpang Hilir. Sampel penelitian adalah 113 anak balita usia 0-24 bulan yang bertempat tinggal di kecamatan Simpang Hilir. Teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Data yang diambil meliputi karakteristik ibu, panjang lahir balita, pengetahuan gizi Ibu, perilaku sadar gizi, dan sanitasi lingkungan. Analisa data menggunakan uji Chi- square dan regresi logistik dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil uji Chi-square menunjukan bahwa ada hubungan signifikan (p<0.05) antara PHBS (p=0.010; PR=3.288; CI 95% 1.233-8.453) dan Pengetahuan Gizi Ibu dengan kejadian stunting (p=0.000; PR=3.056; CI 95% 1.751-5.331), sedangkan perilaku Kadarzi dan tingkat pendidikan tidak berpengaruh signifikan dengan kejadian stunting (p>0.05). Hasil uji regresi logistik menunjukkan bahwa faktor pengetahuan gizi ibu (p=0.000;exp.B=5.625) merupakan variabel yang paling kuat penyebab stunting pada anak usia 0-24 bulan di kecamatan simpang hilir. Disarankan kepada dinas terkait untuk melakukan promosi pencegahan stunting dan PHBS di fasilitas kesehatan.