Manggis merupakan tanaman perkebunan tropis yang dikenal sebagai queen of fruit, memiliki potensi besar untuk dikembangkan dalam memenuhi permintaan pasar ekspor. Penyusuan perencaan pengembangan manggis dilakukan di berbagai daerah di Indonesia. Kecamatan Pauh merupakan daerah yang ditunjuk oleh Walikota Padang sebagai kampung tematik manggis sejak tahun 2021. Fluktuasi produksi manggis dan penurunan jumlah eskpor manggis menjadi masalah dalam memenuhi permintaan pasar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik petani dan mengidentifikasi sumber risiko produksi manggis di kampung tematik Pauh. Metode penelitian menggunakan metode survei dengan pengambilan sample secra purposive samping pada 40 petani. Analisis data menggunakan diagram fishbone. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik petani manggis di Kota Padang berada diantara usia 50-60 tahun sebanyak 23 orang atau 58%, petani wanita berjumlah 27 orang atau 68%, tingkat pendidikan SMA sebanyak 22 orang atau 55%. Hasil diagram fishbone dalam mengindentifikasi sumber risiko produksi manggis diantaranya, ketidakpastian lingkungan, sumberdaya manusia (tenaga kerja), modal petani dan kualitas serta jumlah produk manggis.