p-Index From 2019 - 2024
6.809
P-Index
This Author published in this journals
All Journal HAYATI Journal of Biosciences Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Jurnal Akuakultur Indonesia Buletin PSP Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Marine Fisheries: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Laut Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia Forum Pasca Sarjana AGRISAINS Biospecies JURNAL PERIKANAN DAN KELAUTAN TROPIS ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences AL KAUNIYAH Jurnal Harpodon Borneo ECSOFiM (Economic and Social of Fisheries and Marine Journal) Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Jurnal Perikanan dan Kelautan Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management) Jurnal Bisnis Perikanan Aquahayati Forum Geografi Jurnal Tataloka Jurnal Sains dan Inovasi Perikanan/Journal of Fishery and Innovation (JSIPi) Masyarakat, Kebudayaan dan Politik AGRIKAN Jurnal Ilmiah Agribisnis dan Perikanan JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Omni-Akuatika Jurnal Biologi Tropis Jurnal Pengelolaan Perikanan Tropis (Journal Of Tropical Fisheries Management) Jurnal Perikanan Universitas Gadjah Mada Indonesian Fisheries Research Journal Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia Jurnal Kelautan Nasional Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Techno-Fish Habitus Aquatica : Journal of Aquatic Resources and Fisheries Management COJ (Coastal and Ocean Journal) Pattimura Proceeding : Conference of Science and Technology INDONESIAN JOURNAL OF URBAN AND ENVIRONMENTAL TECHNOLOGY Manfish Journal Depik Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan, Pesisir dan Perikanan Jurnal Manusia dan Lingkungan
Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS KAPASITAS PERIKANAN PELAGIS DI PERAIRAN PESISIR PROPINSI SUMATERA BARAT Desniarti .; Akhmad Fauzi; Daniel R . Monintja; Mennofatria Boer
Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia Vol. 13 No. 2 (2006): Desember 2006
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.518 KB)

Abstract

Pemanfaatan sumberdaya ikan telah memberikan manfaat secara ekonomi kepada pelaku usaha, akan tetapi pemanfaatan sumberdaya ikan ini juga memberikan dampak eksternal. Sumberdaya ikan bersifat dapat pulih (renewable resources) tetapi bukan berarti tak terbatas sehingga apabila tidak dikelola secara hati-hati, akan memberikan dampak negatif terhadap ketersediaan sumberdaya ikan dan lingkungan. Salah satu permasalahan dalam perikanan tangkap adalah terjadinya kelebihan kapasitas tangkap (overcapacity) yg mendorong terjadinya kelebihan tangkap (overfishing) Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui tingkat pemanfaatan sumberdaya ikan dibandingkan dengan produksi yang lestari, 2) Menganalisis implikasi kebijakan dari kapasitas perikanan antar waktu dan antar alat tangkap. Pendekatan analisis yg digunakan dalam penelitian ini antara lain analisis bioekonomi dan data envelopment analysis (DEA) Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) Pemanfaatan sumberdaya ikan pelagis kecil telah mengarah ke overfishing, sedangkan untuk sumberdaya ikan pelagis besar masih dapat ditingkatkan tetapi perlu kehati-hatian dalam pengelolaannya, 2)Tingkat efisiensi perikanan tangkap untuk ikan pelagis besar rata-rata 85% per tahun sedangkan untuk ikan pelagis kecil rata-rata 89% per tahun, 3) Bila dibandingkan tingkat efisiensi dari empat alat tangkap maka yang paling efisien adalah pukat cincin diikuti oleh tonda, payang dan bagan, 4) Secara rata-rata selama thn pengamatan kondisi perikanan tangkap di perairan pesisir Sumatera Barat sudah mengarah kepada kelebihan kapasitas (overcapacity) sehingga diperlukan adanya pengurangan kapasitas perikanan.Kata kunci: kapasitas perikanan, efisiensi, kelebihan tangkap.
KELIMPAHAN DAN BIOMASSA POPULASI SIMPING (Placuna placenta, Linn, 1768) DI TELUK KRONJO, KABUPATEN TANGERANG Yonvitner .; Mennofatria Boer; Isdradjad Setyobudiandi; Rokhmin Dahuri; Kardiyo Prapto Kardiyo
Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia Vol. 17 No. 1 (2011): Juni 2011
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.143 KB)

Abstract

Kegiatan penangkapan telah menyebabkan terjadinya penurunan stok dan biomasa simping. Penurunan itu dapat terjadi pada stadia spat, muda, dan dewasa. Perubahan ukuran tangkap yang semakin kecil juga merupakan pertanda bahwa telah terjadi upaya penangkapan yang berlebih. Berdasarkan analisis kepadatan, terdapat adanya perbedaan jumlah dan biomassa antara waktu pengamatan. Peningkatan biomassa yang terjadi, yatu 0,46 gram per 2 minggu dan laju penurunan kepadatan sebesar 0,657 ind/2 minggu. Pada bulan April kepadatan rendah, biomassa rendah, dan rasio biomassa terhadap kelimpahan juga rendah. Artinya tekanan penangkapan yang terjadi maupun pengaruh lingkungan besar saat bulan April.Kata kunci: biomassa, kelimpahan, simping, Kronjo
DAYA DUKUNG PERAIRAN DANGKAL SEMAK DAUN, KEPULAUAN SERIBU, BAGI PENGEMBANGAN SEA RANCHING IKAN KERAPU MACAN (EPINEPHELUS FUSCOGUTTATUS) Rahmat Kurnia; Kadarwan Soewardi; Mennofatria Boer; Ismudi Muchsin
Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia Vol. 17 No. 1 (2011): Juni 2011
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.875 KB)

Abstract

Daya dukung perairan dangkal Semak Daun dikaji secara keseluruhan melalui pendekatan beban P dan produktivitas primer. Kajian tersebut didasarkan pada dua bagian penyusun perairan yang berbeda batimetrinya, yaitu reef flat (281,89 ha) dan goba (9,9 ha). Selain itu, daya dukung perairan juga dikaji berdasarkan kelayakannya bagi budidaya keramba jaring apung/KJA (9,9 ha), sistem sekat (2 ha), sistem kandang (40,7 ha), dan sea ranching (262 ha). Daya dukung bagi pengembangan perikanan secara total adalah 652 ton/th. Daya dukung ini bagi daerah reef flat adalah 389,52 ton/th dan bagi daerah goba 262,94 ton/th. Dilihat dari jenis aktivitas perikanannya, daya dukung perairan Semak Daun bagi pengembangan KJA sebesar 78,17 ton/th, sistem sekat daya dukungnya 2,94 ton/th, sistem kandang sebesar 59,79 ton/th, dan daya dukung bagi pengembangan sea ranching sebesar 589,32 ton/th. Sementara itu, berdasarkan daya dukung perairan bagi sea ranching maka daya dukung bagi ikan kerapu adalah 5,112 ton/th. Dengan kata lain, kepadatan optimal kerapu macan (Epinephelus fusgoguttatus) di perairan sea ranching Semak Daun adalah 0,02 ton ha-1.Kata kunci: Epinephelus fusgoguttatus, daya dukung, sea ranching, Semak Daun
DUGAAN BANYAKNYA PENYU LAUT TERTANGKAP SECARA TIDAK SENGAJA OLEH PERIKANAN TUNA LONGLINE DI SAMUDERA HINDIA Ngurah N . Wiadnyana; Mennofatria Boer
Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia Vol. 15 No. 2 (2008): Desember 2008
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.968 KB)

Abstract

Perhatian masyarakat dunia semakin meningkat terhadap kelestarian penyu laut yang semakin menurun populasinya. Terjadinya penurunan populasi penyu laut dapat disebabkan oleh banyak faktor. Salah satu diantaranya adalah kegiatan perikanan. Berdasarkan kondisi ini, dilakukan sebuah kajian dengan tujuan untuk menduga jumlah penyu laut yang tertangkap secara tidak sengaja pada perikanan tuna longline. Data dan informasi diperoleh melalui metode kuesioner dengan sasaran para awak kapal tuna longline di pangkalan utama armada perikanan tuna longline yang beroperasi di Samudera Hindia, yaitu: Pelabuhanratu (Jawa Barat), Muara Baru (Jakarta), Cilacap (Jawa Tengah), dan Benoa (Bali). Hasil pengolahan data dan informasi mengemukakan tiga hal utama: (i) dugaan jumlah penyu yang tertangkap dengan tidak sengaja berkisar 843 - 853 ekor per trip untuk 1000 armada tuna longline; (ii) para nelayan tuna longline umumnya segera melepaskan kembali penyu-penyu yang tertangkap ke laut; dan (iii) sebagian besar nelayan tuna longline menggunakan jenis pancing berbentuk “J” dan melakukan penangkapan ikan pada lapisan permukaan (< 100 m). Penyu laut pada umumnya juga berada pada lapisan kedalaman ini, yang berpeluang besar memakan umpan dan tertangkap secara tidak sengaja oleh armada perikanan tuna longline. Dari kajian ini disarankan perlunya dilakukan riset yang lebih komperehensif tentang interaksi antara penyu laut dan perikanan, dan mitigasi penyu laut di perairan Indonesia.Kata Kunci: penyu laut, perikanan tuna, penangkapan tidak sengaja, Samudera Hindia. The awareness of the people in the world increases toward the conservation of sea turtles of which the population has depleted. The decrease of sea turtles populations may be due to many factors. One of the factors is affected by fisheries activity. Based on this condition, the current investigation was conducted in objective to estimate the number of sea turtles caught incidentally by tuna longline fisheries. Data and information were gathered by using questioner method with the target of tuna longline crews at principal landing bases of tuna longline fleet operated in Indian Ocean, such as: Pelabuhanratu (West Java), Muara Baru (Jakarta), Cilacap (Central Java), and Benoa (Bali). The result pointed out three principal matters: (i) the estimation of incidental caught sea turtles number varied from 843 - 853 individuals per trip for 1000 tuna longline fleet;(ii) in general tuna longline fishermen released immediately sea turtles to the sea; and (iii) almost tuna longliners use “J” hook for their longline and operate their fishing gears in the surface depth (< 100 m). Sea turtles in general inhabit in this water depth, which have high probability to eat baits and be caught by tuna longline fisheries fleets. This study might suggest to development more comprehensive research on the interaction between sea turtles and fisheries, and sea turtle mitigation in Indonesian waters Key Words: sea turtles, tuna longline fisheries, incidental catch, Indian Ocean.
PEMODELAN KO-EKSISTENSI PARIWISATA DAN PERIKANAN: ANALISIS KONVERGENSI –DIVERGENSI (KODI) DI SELAT LEMBEH SULAWESI UTARA Parwinia .; Akhmad Fauzi; Dedi Soedharma; Andin H Taryoto; Mennofatria Boer
Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia Vol. 14 No. 2 (2007): Desember 2007
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.781 KB)

Abstract

Perlindungan sebagian kawasan pesisir untuk konservasi dan pariwisata bahari akan memberikan manfaat baik secara ekonomi maupun ekologi. Namun demikian dalam kondisi dimana area yang dilindungi ini tumpang tindih dengan area penangkapan ikan tradisional maka diharapkan kegiatan- kegiatan ini dapat saling ko-eksis. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab issu tersebut melalui pemodelan bio-ekonomi. Dilakukan di Selat Lembeh Sulawesi Utara yang terkenal sebagai area yang dimanfaatkan untuk perikanan tangkap dan pariwisata. Penelitian ini juga menghasilkan empat tipologi interaksi antara pariwisata dan perikanan tergantung dari besaran kapasitas ekonomi dan kapasitas biofisik. Beberapa alternative kebijakan untuk melindungi pengelolaan kawasan pesisir yang mungkin dapat dilakukan adalah melalui kemitraan antara pengelola kawasan konservasi dan wisata dengan nelayan (sebagai guide diving, pemandu wisata). Analisis dinamik merupakan interaksi antara kegiatan perikanan yang diwakili dengan potensi perikanan dengan kegiatan pariwisata yang diwakili jumlah wisatawan. Konvergensi terjadi pada tahun ke 40 dengan nilai biomasa ikan sebesar lebih kurang 13 ton dengan jumlah tersebut wisatawan sebanyak 119 orang. Sementara itu interaksi dinamik melalui analisis phase line memiliki keseimbangan stable focus dimana keseimbangan system jangka panjang akan dicapai melalui penyesuaian antara kedua kegiatan tersebut. Artinya bahwa peningkatan jumlah wisatawan hanya bisa dicapai jika kegiatan perikanan dikurangi Kata kunci: daerah perlindungan laut, ko-eksistensi, konvergensi, divergensi.
RANCANGAN PENGAMBILAN CONTOH UPAYA TANGKAP DAN HASIL TANGKAP UNTUK PENGKAJIAN STOK IKAN Mennofatria Boer; Kiagus Abdul Aziz
Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia Vol. 14 No. 2 (2007): Desember 2007
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.305 KB)

Abstract

Informasi yang diperoleh dari data upaya tangkap dan hasil tangkap dalam pengelolaan sumberdaya perikanan tropis merupakan informasi yang sangat penting mengingat data upaya dan hasil tangkap merupakan data yang sangat kaya informasi yang dapat digunakan dalam menentukan perubahan beberapa parameter populasi. Kecenderungan menurunnya informasi hasil tangkap per upaya tangkap dapat menjadi indikator terjadinya kegiatan penangkapan yang berlebihan yang dapat mengancam kelestarian populasi ikan, disamping data tersebut juga dapat digunakan untuk memperkirakan seberapa banyak ikan yang sebaiknya ditangkap. Kajian ini membahas prosedur pengambilan contoh upaya tangkap dan hasil tangkap sebagai alat ampuh dalam pengkajian stok ikan. Kata kunci: upaya tangkap, hasil tangkap, hasil tangkap per upaya tangkap, pengkajian stok ikan.
ANALISIS REHABILITASI TAMBAK DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM (NAD) Indra .; Akhmad Fauzi; John Haluan; Mennofatria Boer
Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia Vol. 14 No. 2 (2007): Desember 2007
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.818 KB)

Abstract

Tambak memegang peranan penting sebagai sumber ekonomi masyarakat pesisir di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Akan tetapi, tsunami 26 Desember 2004 telah merusak sebagian besar tambak di provinsi ini dengan prediksi kerugian lebih dari 1 trilyun dan 14 859 rumah tangga hilang sumber mata pencaharian. Kebutuhan biaya rehabilitasi satu hektar tambak yang rusak berat adalah Rp 32.76 juta, rusak sedang yang direhabilitasi dengan mesin (capital intensive) adalah Rp 20.92 juta dan dengan manual (laborintensive) adalah Rp 12.37 juta, dan rusak ringan yang direhabilitasi dengan mesin Rp 12.37 juta dan manual Rp 5.89 juta. Pendapatan dari budidaya tambak tradisional plus adalah Rp 14.7 juta/ha/tahun dan menyerap tenaga kerja 488 hok. Analisis finansial, dengan discount rate 15%, menunjukkan bahwa pengelolaan tambak di Aceh layak (feasible) dilakukan. Belajar dari kegagalan masa lalu, maka ke depan, pengelolaan tambak di Aceh harus diarahkan pada pola Manajemen Kesehatan Budidaya Udang (Shrimp Culture Health Management - SCHM). Kata kunci: Tambak, tsunami, rehabilitasi, biaya, tenaga kerja, dan pendapatan.
In order to achieve planning consensus, involvement of stakeholders in coastal zone management, have to be concerned.   The participatory prospective analysis (PPA) is a comprehensive and quickly operational framework designed to fulfill the demand for a well-structured effort of anticipation and exploration, that also focuses on interactions and consensus building among stakeholders. PPA was carried out through an expert meeting for coastal zone management planning, as a part of developing syst A. Aman Damai; Mennofatria Boer; Marimin .; Aria Damar; Ernan Rustiadi
Forum Pasca Sarjana Vol. 34 No. 4 (2011): Forum Pascasarjana
Publisher : Forum Pasca Sarjana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In order to achieve planning consensus, involvement of stakeholders in coastal zone management, have to be concerned.   The participatory prospective analysis (PPA) is a comprehensive and quickly operational framework designed to fulfill the demand for a well-structured effort of anticipation and exploration, that also focuses on interactions and consensus building among stakeholders. PPA was carried out through an expert meeting for coastal zone management planning, as a part of developing system of coastal zone spatial planning, in Lampung Bay. The PPA was aimed to involve stakeholders to generate identification and definition of key variables, definition of the states of variables in the future, building scenarios, and formulation of strategic implications and anticipated actions for coastal zone management. A number of 27 participants from various representative backgrounds, i.e.: local government, fisherman and aqua culturist, local people and entrepreneurs, and local university, was involved in experts meeting. As a result was obtained 6 variables that have the largest influence in coastal zone management of Lampung Bay, they are: quality of human resource, law enforcement, population growth, regional infrastructure, local economic activities, and regional zoning. Consensually, participants was  invented strategic implications and anticipated actions, that have to be accommodated in  coastal zone  management, they are: (1) accomplish requirement of infrastructure and facilities of health and education; (2) develop of micro, small, and medium business (MSMB)  centers  that associated with marine and fisheries; (3) accomplish requirement of housing that comprise proper infrastructure and sanitation facilities; (4) assembly synergy on spatial arrangement among cities  and regencies; (5) assembly spatial arrangement which able to drive development of MSMB in coastal zone; (6) assembly spatial arrangement which able to drive proportional distribution of population in coastal zone, and also proportionally secure the management of conservation and production areas.  Finally, it is concluded that: (1) the PPA could accomplish  direct interactions among  stakeholders intensively and generate consensus opinions; (2) the PPA could be a platform for stakeholders involvement in order to  establish keys variable of planning, define  future states of variables, scenarios building, and strategic implications and anticipated actions for integrated planning of coastal zone of Lampung Bay; (3) stakeholders involvement is the key of  simplification  of policies formulation for  integrated planning of coastal zone of Lampung Bay, in which various of interest could be accommodated.   Key words:  participatory prospective analysis, stakeholders, consensus, coastal zone management, Lampung Bay
Diverse activities in Spermonde Islands cause serious damage of coral reef and seagrass ecosystem.  This research is aimed to assess appropriateness and carrying capacity of gavernance of marine fishery tourism in Spermonde Islands.  The research was conducted from March to July 2008 in several islands within Spermonde Archipelago i.e. Sapuli, Satando, Saugi, Cambang-Cambang, Salemo, Sakoala, Sabangko, Sagara, Sabutung and Gusung Torajae.  The research stations were determined based on result of Muhammad Kasnir; Achmad Fahrudin; Dietriech G. Bengen; Mennofatria Boer
Forum Pasca Sarjana Vol. 32 No. 4 (2009): Forum Pascasarjana
Publisher : Forum Pasca Sarjana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diverse activities in Spermonde Islands cause serious damage of coral reef and seagrass ecosystem.  This research is aimed to assess appropriateness and carrying capacity of gavernance of marine fishery tourism in Spermonde Islands.  The research was conducted from March to July 2008 in several islands within Spermonde Archipelago i.e. Sapuli, Satando, Saugi, Cambang-Cambang, Salemo, Sakoala, Sabangko, Sagara, Sabutung and Gusung Torajae.  The research stations were determined based on result of satellite images.  Date collected were water quality, interview data, and secondary data.  Analysis method of ecosystem condition used line intercept transects, environmental characteristics used principal component analysis, relationship between environmental characteristics and ecosystem potency applied correspondence analysis. feasibility analysis was continued with analysis of carrying capacity.  Results of the research showed that condition of live coral and seagrass were categorized as bad to good.  Based on feasibility analysis, it is known that carrying capacity of floating fish cage is 380 units, seaweed culture is 326 units, scuba diving tourism is 41.58 people/day, snorkeling is 17.82 people/day, coastal tourism is 11.754 people/day, and potency of coral fish is 71.21 tones/year   Keywords: potency, carrying capacity, Spermonde Islands
INDEKS RESILIENSI TERUMBU KARANG DENGAN PENDEKATAN SISTEM SOSIAL-EKOLOGI: STUDI KASUS KKPD PULO PASI GUSUNG, SELAYAR Suryo Kusumo; Luky Adrianto; Mennofatria Boer; Mr. Suharsono
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol 3, No 2 (2019): JFMR VOL 3 NO 2
Publisher : JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2019.003.02.13

Abstract

Pemanfaatan sumber daya pesisir, terutama sumber daya terumbu karang, merupakan mata pencaharian utama masyarakat Kawasan Konservasi Perairan Daerah Pulo Pasi Gusung, Selayar, Sulawesi Selatan.  Ikan karang merupakan sumberdaya utama yang dimanfaatkan, bukan hanya dilakukan secara tradisional menggunakan alat tangkap ramah lingkungan, akan tetapi juga masih ditemukannya penggunaan sianida yang dapat mengancam ekosistem terumbu karang.  Resiliensi terumbu karang bukan hanya tergantung pada faktor ekologi, akan tetapi juga faktor sosial dan ekonomi, dimana pemanfaatan sumberdaya ikan karang merupakan mata pencaharian utama masyarakat.  Studi ini bertujuan untuk mengembangkan indeks resiliensi terumbu karang menggunakan pendekatan sistem sosial-ekologi. Indikator yang mempengaruhi resiliensi terumbu karang adalah tutupan karang hidup, tutupan alga, tutupan pasir dan rubble, biomassa ikan karang, upaya penangkapan ikan dengan sianida dan pendapatan yang diperoleh oleh nelayan.  Indeks resiliensi terumbu karang pada waktu pengamatan menunjukkan nilai 3,2138 pada Desember 2016 hingga 3,7025 pada Juli 2018.  Potensi pemulihan terumbu karang menujukkan kecenderungan semakin membaik, meskipun pada kategori sedang.
Co-Authors . Khairunnisa . Theresia . Zairion A. Aman Damai Achmad Fachrudin Achmad Fachrudin Achmad Fahrudin Achmad Fahrudin Achmad Fahrudin Achmad Fahrudin Achmad Fahrudin Achmad Fahrudin Achmad Fahrudin Achmad Fahrudin Achmad Fahrudin Achmad Fahrudin Achmad Fahrudin ACHMAD FARAJALLAH Adibrata, Sudirman Aditiyawan Ahmad Afiyatus sholihah Agus Alim Hakim Ahmad Muhtadi Ahmad Muhtadi Akhmad Fauzi Ali Mashar Ali Suman Ali Suman Ali Suman Ali Suman Amiruddin Tahir Anandinta permatachani Andi Irwan Nur Andi Irwan Nur, Andi Irwan Andin H Taryoto Angga Airlangga Ani Mardiastuti Aria Damar Asep Agus Handaka Suryana Awal . Subandar, Awal . Awal Subandar Azizah, Hikmatul Bahtiar, . Beatrix M. Rehatta Cecep Kusmana Damar, Ario Daniel R . Monintja Daniel R Monintja Daniel R. Monintja Daniel R. Monintja David Hermawan Dedi Soedarma Dedi Soedharma Dedi Soedharma DEDI SOEDHARMA Desniar . Desrita Destilawati Destilawati Destilawaty, Destilawaty Dewayani Soetrisno Dewayani Sutrisno Didik Wahju Hendro Tjahjo Dietriech G Bengen Dietriech Geoffrey Bengen Dori Rachmawani Edy Supriyono Efin Muttaqin Emilio de la Rosa Ermayanti Ishak Ernan Rustiadi Ernik Yuliana Ety Parwati Eva Suryaman Faizal Rumagia Farid Ma’ruf, Widodo Fredinan Yulianda Fredinan Yulianda Fredinan Yulianda Fredinan Yulianda Gatot Yulianto Georgina M. Tinungki Gladys Peuru H Eidman Habibi, A Haeruddin . Handoko Adi Hanif Wafi Hanif Wafi Harpasis S . Sanusi Helmy Akbar Helmy Akbar Hermawan, David Hikmatul Azizah Hikmatul Azizah I Made Dwi Ismawan I Nyoman Suyasa I Wayan Nurjaya Ida Bagus Jelantik Swasta Ikhlas Yati Iman Wahyudin Imran, Zulhamsyah - Indra . Indra Jaya Inggrid Wahyuni Eviasta Irwan Muliawan Isdradjad Setyobudi Andi Isdradjad Setyobudi Andi Isdradjad Setyobudiandi Isdradjad Setyobudiandi Isdradjad Setyobudiandi Isdradjad Setyobudiandi Isdradjad Setyobudiandi Isdradjat Setyobudiandi Ismudi Muchsin Jabbar, Meuthia Aula Johanes Widodo John Haluan John Haluan Joko Santoso Julia Syahriani Hasibuan Kadarwan Soewardi Kadarwan Suwandi Kadarwan Suwardi Kardiyo Prapto Kardiyo Kardiyo Praptokardiyo Kiagus Abdul Aziz Kiagus Abdul Aziz Lilis Sadiyah Lindawati Lindawati Luky Adrianto Luky Adrianto M Mukhlis Kamal M. Mukhlis Kamal Maizan Sharfina Majariana Krisanti Majariana Krisanti Marimin . Martini Djamhur Martini Djamhur Martini Djamhur Masykur Tamanyira Mochammad Riyanto Mohammad Muhklis Kamal Mohammad Mukhlis Kamal Mr. Suharsono Muarif Muarif Muarif Muarif Muh. Rasman Manafi Muhammad Kasnir Muhammad Rifqi Achmadi Mulyono S Baskoro Munawar Munawar Nandi Sukri Ngurah N . Wiadnyana Nidya Kartini Nidya Kartini Nidya KARTINI Niken T.M Pratiwi Nufaiza Fitri Chandra Utami Nurlisa Butet, Nurlisa Nurul Khakhim Nurul Khakhim Nurul Najmi Omega Raya Simarangkir Parwinia . Rahmat Kurnia Rahmat Kurnia Reny Puspasari Reza Alnanda Riana Faiza Ridwan Affandi RIDWAN AFFANDI Riska Puspita Rodearni Simarmata Rokhmin Dahuri Rokhmin Dahuri Rokhmin Dahuri Rokhmin Dahuri Romy Ketjulan Rudi Alek Wahyudin Sadikin Amir Salma Abubakar Salma Abubakar Sapda Putri Sadewi Selvi Oktaviyani Selvia Oktaviyani Setyo Budi Susilo Shifa Fauziah Sigid Hariyadi Sigid Hariyadi Sugeng Budiharsono Sugeng Budiharsono Sulistiono Sulistiono Sulistiono Suradi Wijaya Saputra Surya Genta Akmal Surya Gentha Akmal Suryo Kusumo Sutaman, Sutaman Sutrisno Sukimin Tamanyira, Masykur Taryono Thomas Hidayat Tri Ernawati Tridoyo Kusumastanto Tuli, Munirah Unstain NWJ Rembet Vera Ardelia Vera Ardelia Vera Ardelia Vincentius P. Siregar Viska Donita Prahadina Widodo Farid Ma’ruf Wulandari Sarasati Yon Vitner Yonvitner - Yunizar Ernawati Yunizar Ernawati Yunizar Ernawati Yusli Wardianto Yusli Wardiatno Zenty Islamiati Zulfikar, Andi