Musrifah Musrifah
Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Brebes

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pendidikan Karakter dalam Perspektif Islam Musrifah Musrifah
Edukasia Islamika Volume 1, Number 1 2016, Edukasia Islamika: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Faculty of Education and Teacher Training, Institut Agama Islam Negeri Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.735 KB)

Abstract

AbstractRecently, successful education is measured from the quantity of the students. It does not focus on the quality of education. There is even an Islamic school whichdoes not apply the Islamic values in its management and curriculum at all. It showsthat there is lack of awareness of the importance of character education. Then, what is the importance of character education? Character education is considered to be the effective way in overcoming teenage mischief and social deviation. If character educations containing Islamic values are included in the teaching and learning process, the students will be the next generation of leaders with strong character.AbstrakIndikator sebuah lembaga pendidikan dikatakan maju tentu tidak hanya melihatpada tinggi rendahnya kuantitas peserta didik, melainkan juga melihat pada kualitas kompetensi yang dimiliki para peserta didik dan lulusannya, tidak hanya dari nilai akademik saja melainkan juga pada prestasi non akademik termasuk sikap dan perilaku peserta didik yang baik dan berkarakter mulia. Terkadang penulis menemukan sekolah berlabel Islam akan tetapi kurang mampu dalam membangun aspek religi para peserta didiknya. Dan jika terjadi penyimpangan norma agama, maka yang disalahkan pertama kali adalah pendidik mata pelajaran agama. Padahal sebenarnya membangun aspek religi dan menguatkan karakter peserta didik adalah tugas bersama sebagai komunitas sekolah. Pendidikan merupakan kunci dalam membentuk karakter anak sejak dini, karena hakikat pendidikan tidak hanya sebatas transfer of knowledge akan tetapi juga transfer of values, semua itu dilakukan untuk membangun karakter anak bangsa berkepribadian mulia serta menanggulangi kenakalan remaja dari berbagai penyimpangan sosial. Jika karakter individu didasari nilai-nilai agama sebagai pondasi/dasar utama maka akan lahir jiwa karakter yang kuat dan menjadi tunas bangsa yang kuat pula. Tujuan utama pendidikan karakter menurut Islam adalah membentuk kepribadian peserta didik sehingga memiliki etika, dan rasa berbudaya yang baik serta mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pendidikan Karakter dalam Perspektif Islam Musrifah Musrifah
Edukasia Islamika Volume 1, Number 1 2016, Edukasia Islamika: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Faculty of Education and Teacher Training, Institut Agama Islam Negeri Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractRecently, successful education is measured from the quantity of the students. It does not focus on the quality of education. There is even an Islamic school whichdoes not apply the Islamic values in its management and curriculum at all. It showsthat there is lack of awareness of the importance of character education. Then, what is the importance of character education? Character education is considered to be the effective way in overcoming teenage mischief and social deviation. If character educations containing Islamic values are included in the teaching and learning process, the students will be the next generation of leaders with strong character.AbstrakIndikator sebuah lembaga pendidikan dikatakan maju tentu tidak hanya melihatpada tinggi rendahnya kuantitas peserta didik, melainkan juga melihat pada kualitas kompetensi yang dimiliki para peserta didik dan lulusannya, tidak hanya dari nilai akademik saja melainkan juga pada prestasi non akademik termasuk sikap dan perilaku peserta didik yang baik dan berkarakter mulia. Terkadang penulis menemukan sekolah berlabel Islam akan tetapi kurang mampu dalam membangun aspek religi para peserta didiknya. Dan jika terjadi penyimpangan norma agama, maka yang disalahkan pertama kali adalah pendidik mata pelajaran agama. Padahal sebenarnya membangun aspek religi dan menguatkan karakter peserta didik adalah tugas bersama sebagai komunitas sekolah. Pendidikan merupakan kunci dalam membentuk karakter anak sejak dini, karena hakikat pendidikan tidak hanya sebatas transfer of knowledge akan tetapi juga transfer of values, semua itu dilakukan untuk membangun karakter anak bangsa berkepribadian mulia serta menanggulangi kenakalan remaja dari berbagai penyimpangan sosial. Jika karakter individu didasari nilai-nilai agama sebagai pondasi/dasar utama maka akan lahir jiwa karakter yang kuat dan menjadi tunas bangsa yang kuat pula. Tujuan utama pendidikan karakter menurut Islam adalah membentuk kepribadian peserta didik sehingga memiliki etika, dan rasa berbudaya yang baik serta mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari.
The Concept of Mental Health and Mental Care: A Study of Zakiah Daradjat's Thoughts Musrifah Musrifah; Achmad Yusuf Amin
International Journal of Social Science and Religion (IJSSR) 2022: Volume 3 Issue 2
Publisher : Indonesian Academy of Social and Religious Research (IASRR)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53639/ijssr.v3i3.60

Abstract

This research is to uncover Zakiah Daradjat's thoughts on the concept of mental health and mental care. The research method used is library research with content analysis techniques. The results of the study show that as a religious psychologist, Zakiah Daradjat sees spirituality as mental therapy. Mental health is the ability to adjust to yourself, with other people and society and the environment in which he lives. To form a healthy mentality in addition to adjusting, as well as calmness of life, knowing psychiatric disorders / mental illness, spiritual and Islamic education which includes family education, school, society. In his opinion Indeed the peace of life, peace of mind or inner happiness, does not depend much on external factors such as social, economic, political, customary habits and as such; but more depends on the way and attitude to face these factors. So what determines calmness and happiness of life is mental health. Mental health is what determines a person's response to a problem, and his ability to adjust. Mental health is what determines whether people will have the excitement to live or be passive and lackluster. While mental care through creating a relationship between the consultant and the child, accepting the child seriously, forgiving the child (tolerance), knowing the feelings of the child and then reflecting his head, still respecting the child, the child who leads him in the treatment sessions, may not scramble for treatment, and limit restrictions.