Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN KEMATANGAN EMOSI DENGAN KREATIVITAS PADA GURU TK PEMBINA PURWOREJO Wiwik Indah Asmoro Yani; Kamsih Astuti
Insight: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 17, No 1: Februari 2015
Publisher : Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (106.674 KB) | DOI: 10.26486/psikologi.v17i1.686

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi berprestasi dan kematangan emosi dengan kreativitas guru TK. Data diperoleh dari kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Kreativitas digunakan untuk menguji guru kreatif figural. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 68 orang yang berasal dari guru tk pembina purworejo. Analisis data menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) ada hubungan antara motivasi berprestasi dan kreativitas guru, (2) ada hubungan antara kematangan emosi dan kreativitas guru, dan (3) terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi berprestasi dan kematangan emosi bersama dengan kreativitas guru pada TK Pembina Purworejo.
LATIHAN KONTROL DIRI UNTUK PENURUNAN PERILAKU MEROKOK PADA PEROKOK RINGAN Irene Hendrika Ramopoly; Kamsih Astuti; Siti Noor Fatmah
Insight: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 17, No 2: Agustus 2015
Publisher : Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (70.354 KB) | DOI: 10.26486/psikologi.v17i2.689

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas latihan kontrol diriuntukpenurunan perilaku merokok pada perokokringan. Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah ABA, yaitu A (baseline awal sebelum perlakuan), B (fase intervensi), A (baseline akhir setelah perlakuan ditarik). Subjek dalam penelitian ini adalah 3 orang laki-laki, berusia 20-25 tahun, berdomisili di kota Yogyakarta, dan tergolong perokok ringan.Pemilihan responden dilakukan dengan menggunakan metode screening subjek. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara sebagai pendukungnya. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji hipotesis Paired Sample T-Test. Dari hasil analisis data dengan Paired Sample T-Test diperoleh nilai t = 13.035; p 0,01, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat perbedaan signifikan pada perilaku merokok subjek sebelum dan sesudah diberikan latihan kontrol diri, yang artinya perilaku merokok subjek mengalami penurunan sesudah diberikan latihan kontrol diri.
HUBUNGAN KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN INTENSITAS MENONTON SINETRON BERTEMA KEKERASAN TERHADAP PERILAKU AGRESIF SISWA Satria Jaya Sabekti; Kamsih Astuti
Jurnal Penelitian Humaniora Vol 24, No 1 (2019)
Publisher : LPPM UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (95.232 KB) | DOI: 10.21831/hum.v24i1.24319

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konformitas teman sebaya dan intensitas menonton sinetron bertema kekerasan dengan perilaku agresif siswa. Sampel penelitian berjumlah 62 siswa SMA SI Kota Jambi. Pengumpulan data menggunakan skala konformitas teman sebaya, skala intensitas menonton sinetron bertema kekerasan dan skala perilaku agresi. Analisis data yang digunakan adalah analisis korelasi product moment dan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara konformitas teman sebaya dengan perilaku agresi pada pelajar. Ada hubungan positif antara intensitas menonton sinetron bertema kekerasan dengan perilaku agresi pada pelajar. Secara bersama-sama ada hubungan positif antara konformitas teman sebaya dan intensitas menonton sinetron bertema kekerasan dengan perilaku agresi pada pelajar. Sumbangan efektif dari konformitas teman sebaya dan intensitas menonton sinetron bertema kekerasan dengan perilaku agresi pelajar sebesar 21,7 %, sedangkan sumbangan variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini sebesar 78,3%. Variabel lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini antara lain pengaruh lingkungan sosial, pengaruh budaya, pengaruh keluarga, pengaruh pengalaman individu, dan pengaruh kepercayaan diri.RELATIONSHIP OF PEER CONFORMITY AND INTENSITY OF WATCHING THE VIOLENT SOAP OPERAS WITH STUDENTS’ AGGRESSIVE BEHAVIORThis study aims to determine the relationship of peer conformity and intensity of watching violence theme soap operas with student aggression behavior. The research samples consisted of 62 SI high school students in Jambi City. Data collection process made use of peer conformity scale, intensity scale of watching soap operas with violence themes, and aggressive behavior scale. The data were then analyzed by using the product moment correlation analysis and multiple linear regression analysis. The results revealed that there was a positive correlation between peer conformity and students’ aggressive behavior with a correlation coefficient value of ¬0.278 (p 0.05). There was a positive relationship between the intensity of watching violence theme soap operas with the students’ aggressive behavior with a correlation coefficient of 0.401 (p 0.05). Together there was a positive correlation between peer conformity and intensity of watching violence theme soap operas with the students’ aggressive behavior based on an R value of 0.466 (p 0.05). The effective contribution of the peer conformity and the intensity of watching the opera with the students’ aggressive behavior was 21.7%, while the extraneous variables contributed to 78.3%. The extraneous variables included the influence of the social environment, cultural influences, family influences, the influence of individual experiences, and the influence of self-confidence.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara  konformitas teman sebaya dan intensitas menonton sinetron bertema kekerasan dengan perilaku agresi pelajar. Sampel penelitian berjumlah 62 pelajar SMA SI Kota Jambi. Pengumpulan data menggunakan skala konformitas teman sebaya, skala intensitas menonton sinetron bertema kekerasan dan skala perilau agresi. Analisis data yang digunakan adalah analisis korelasi product moment dan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan positif  antara konformitas teman sebaya dengan perilaku agresi pada pelajar dengan nilai koefisien korelasi sebesar ­0,278 (p0,05). Ada hubungan positif antara intensitas menonton sinetron bertema kekerasan dengan  perilaku agresi pada pelajar dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,401 (p0,05). Secara bersama-sama ada hubungan positif antara konformitas teman sebaya dan intensitas menonton sinetron bertema kekerasan dengan perilaku agresi pada pelajar yang berdasarkan nilai R sebesar 0,466 (p0,05). Sumbangan efektif dari konformitas teman sebaya dan intensitas menonton sinetron bertema kekerasan dengan perilaku agresi pelajar sebesar 21,7 %, sedangkan sumbangan variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini sebesar 78,3%. Variabel lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini antara lain pengaruh lingkungan sosial, pengaruh budaya, pengaruh keluarga, pengaruh pengalaman individu, dan pengaruh kepercayaan diri.
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP IKLAN ROKOK DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA Annisa Nurul Afif; Kamsih Astuti
Insight: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 17, No 1: Februari 2015
Publisher : Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (107.474 KB) | DOI: 10.26486/psikologi.v17i1.680

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi terhadap iklan rokok dengan perilaku merokok pada remaja. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan positif antara persepsi terhadap iklan rokok dengan perilaku merokok pada remaja. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMK N Sedayu Bantul sebanyak 50 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan skala, yaitu skala perilaku merokok dan skala persepsi terhadap iklan rokok. Analisis data menggunakan korelasi product- moment dari Pearson. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara persepsi terhadap iklan rokok dengan perilaku merokok pada remaja, yaitu r = 0,626 p0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan diterima yang berarti bahwa jika persepsi terhadap iklan rokok positif maka perilaku merokok pada remaja cenderung tinggi, sebaliknya jika persepsi terhadap iklan rokok negative maka perilaku merokok pada remaja akan cenderung rendah. Sumbangan efektif persepsi iklan rokok terhadap perilaku merokok sebesar 39,2% artinya masih terdapat beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi meningkatnya perilaku merokok pada remaja sebesar 60,8%.
Hipnoterapi Dengan Part Therapy Untuk Penurunan Perilaku Merokok Giyati; Kamsih Astuti; Siti Noor Fatmah
Sistem Informasi Vol 10 No 1 (2019): Jurnal Photon
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37859/jp.v10i1.1472

Abstract

Smoking becomes big problems in the society. A smoker finds some difficulties in trying to quit smoking. This is because of the inner conflicts between making decision of quitting or continuing smoking. Therefore, it is necessary to look for interventions to solve these problems. This study aims to determine the effect of hypnotherapy with part therapy to decrease smoking behavior. This study was conducted on 2 smokers. The research design is single case experiment design with A-B-A-B-A design. Data analysis used simple descriptive test by presenting data using graph and histogram. The results showed that there are some differences in smoking behavior before and after intervention. The intention of smoking of MFH before intervention is more than 15 cigarettes per day (weight category) becomes medium category (4-15 sticks per day) after the interventions. Whereas, the NK before the interventions that is in medium category (4-15 cigarettes per day) becomes mild category (1-4 stems per day) after the intervention of smoking places. The places that are commonly used by MFH are private rooms, campus and food stalls, while NK used food stalls as the place to smoke. The smoking situation for MFH and NK is when they are hanging out with friends. The functions of smoking for MFH are for adding pleasure, pleasing feeling, and reducing anger and anxiety while the function of smoking for NK is for adding pleasure. After doing hypnotherapy with part therapy, the intention of smoking, smoking place, smoking situation and the function of smoking has decreased. However, in those factors the subject still do smoking behavior but in light intention. The physical and psychological changes after intervention of MFH are the subjects feel freshness and good breathing. MFH had self-awareness, more strong desire, and more healthy life with new pattern to stop smoking, while NK becomes fresher, good feeling, happy, and breathe smoothly, can refuse a friend's invitation to smoke, and has more to strength to quit smoking. Based on the research results, it can be concluded that there is influence of hypnotherapy with part therapy in decreasing smoking behavior. Smoking behavior after intervention was lower than before intervention
Kontribusi Efikasi Diri dan Dukungan Sosial terhadap Literasi Media untuk Kesejahteraan pada Pemustaka Perpustakaan Desa Berbasis Inklusi Sosial di Perpustakaan Khasanah Ilmu Nurul Lathiffah; Kamsih Astuti
Salus Cultura: Jurnal Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Vol. 1 No. 2 (2021)
Publisher : Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.979 KB) | DOI: 10.55480/saluscultura.v1i2.18

Abstract

Ideally, the media literacy of village library users is in the high category, so that social inclusion-based village library users can use the internet to improve welfare. In Gunungkidul Regency, there is not much media literacy for welfare in the framework of social inclusion-based libraries. Practically, media literacy for well-being is still interesting to research. This study aims to: 1) determine the relationship between self-efficacy and media literacy for the welfare of users; 2) determine the relationship between social support and media literacy for the welfare of users; 3) determine the relationship between self-efficacy and social support on media literacy for the welfare of users. In addition, this study also aims to provide advice to policy makers in terms of optimizing village libraries based on social inclusion for welfare. This study involved 74 subjects consisting of users who no longer took formal education, and worked as farmers (35 subjects), traders (5 subjects), housewives (28 subjects), and laborers (10 subjects). The researcher used purposive sampling technique and Likert scale of self-efficacy, social support, and media literacy. The data collected were analyzed using the product moment correlation. This study found that self-efficacy and social support contributed to media literacy in village library users based on social inclusion by 0.588.
Pembentukan Karakter Melalui Pola Asuh Demokratis Untuk Mencegah Kecanduan Gadget Remaja Di Era Revolusi Industri 4.0 Sri Widayani; Kamsih Astuti
Psycho Idea Vol 18, No 1 (2020): Psycho Idea
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (126.225 KB) | DOI: 10.30595/psychoidea.v18i1.6234

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui hubungan antara persepsi pola asuh  demokratis  dengan kecanduan gadget pada remaja awal. Populasi dalam penelitian ini remaja awal kelas VIII SMP X di Kabupaten Sleman Tahun Ajaran 2019/2020 dengan jumlah sampel sebanyak 128 siswa. Analisis data yang digunakan adalah Analisa Product Moment melalui bantuan SPSS 17 for Windows Hasil analisis data menunjukkan ada hubungan negatif dan signifikan antara persepsi pola asuh  demokratis  dengan kecanduan gadget pada remaja awal, nilai koefisien korelasi sebesar -0,193 dengan nilai signifikansi (p) sebesar 0,000 (p<0,01) artinya hipotesis dalam penelitian ini diterima. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan negatif yang signifikan antara persepsi pola asuh demokratis dengan kecanduan gadget pada remaja awal. Semakin tinggi persepsi pola asuh demokratis maka kecanduan gadget cenderung semakin rendah. Sebaliknya semakin rendah persepsi pola asuh demokratis maka kecanduang gadget cenderung semakin tinggi.
Hubungan Antara Efikasi Diri Dengan Intensi Berhenti Merokok Pada Remaja Herry Panjaitan; Kamsih Astuti; Mulianti Widanarti
Psikosains: Jurnal Penelitian dan Pemikiran Psikologi Vol 15 No 2 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/psikosains.v15i2.4509

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri dengan intensi berhenti merokok. Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah adanya hubungan positif antara efikasi diri dengan intensi berhenti merokok. Semakin tinggi efikasi diri maka intensi berhenti merokok cenderung semakin tinggi dan sebaliknya semakin rendah efikasi diri maka cenderung semakin rendah intensi berhenti merokok. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 82 remaja. Adapun karakteristik subjek dalam penelitian ini adalah remaja yang mengonsumsi rokok dan berusia 15-19 tahun. Metode pengumpulan data menggunakan skala, ada dua skala yaitu intensi berhenti merokok dan efikasi diri. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi Product Moment dari Pearson. Hasil penelitian dapat disimpulkan: Ada hubungan positif antara efikasi diri dengan intensi berhenti merokok pada remaja dengan hasil uji korelasi product moment sebesar 0,030 (p< 0, 050). Artinya semakin tinggi efikasi diri maka intensi berhenti merokok semakin tinggi, sebaliknya efikasi diri rendah maka intensi berhenti merokok rendah. Adapun sumbangan efikasi diri dengan intensi berhenti merokok adalah 6,1%.
PERILAKU CYBERBULLYING DITINJAU DARI KONFORMITAS PADA MAHASISWA X YOGYAKARTA Chornelius Chornelius; Kamsih Astuti
PROSIDING SEMINAR NASIONAL LPPM UMP Vol 2 (2020): PROSIDING SEMINAR NASIONAL LPPM UMP 2020
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.042 KB)

Abstract

Penggunaan internet pada mahasiswa tidak hanya memiliki dampak postif tetapi juga memiliki dampak negatif, salah satunya perilaku cyberbullying. Dampak psikologis yang ditimbulkan dari perilaku cyberbullying adalah adanya kekhawatiran, stres, takut, kesedihan, kemarahan atau hinaan, dan dapat meluas ke bentuk yang lebih parah, seperti cidera psikologis berkepanjangan yang dapat membahayakan jiwa individu. Cyberbullying juga dapat menyebabkan korban memiliki perasaan harga diri rendah, depresi atau menderita stress yang dapat berakhir dengan bunuh diri seperti kasus-kasus yang marak terjadi di seluruh belahan dunia. Salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku cyberbullying adalah kematangan emosi. Jika kematangan emosi belum tercapai, maka individu kemungkinan besar tidak mampu mengendalikan emosinya secara efektif yang pada gilirannnya akan menghambat hubungan sosialnya dengan orang lain. Individu yang memiliki kematangan emosi yang rendah akan mudah terpancing amarah, stres, kecewa, depresi dan sedih sehingga menyebabkan terjadinya proses penyaluran energi negatif berupa dorongan untuk melakukan cyberbullying kepada orang lain. Tujuan penelitian yaitu mengetahui hubungan negatif antara kematangan emosi dengan perilaku cyberbullying pada Mahasiswa, Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Jumlah subjek dalam penelitian ini berjumlah 60 Mahasiswa.Teknik analisis data menggunakan korelasi product moment. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan negatif antara kematangan emosi dengan perilaku cyberbullying.Â
MENGAPA PERILAKU BULLYING PADA SISWA DAPAT DIPENGARUHI OLEH KONTROL DIRI? Fiki Febrian Dwi Prasetya; Kamsih Astuti
PROSIDING SEMINAR NASIONAL LPPM UMP Vol 2 (2020): PROSIDING SEMINAR NASIONAL LPPM UMP 2020
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.04 KB)

Abstract

Maraknya kasus bullying di sekolah sangat memprihatinkan, terutama bagi korban yang sering menerima tindakan bullying yang dilakukan oleh teman-temanya sendiri. Individu yang sering menerima perlakuan bullying di sekolah mengalami sejumlah gangguan psikologis seperti cemas, kesepian, merasa dirinya tidak berharga dan merasa tidak diterima oleh teman-temannya. Setiap individu memiliki suatu mekanisme yang dapat membantu mengatur dan mengarahkan perilaku yang disebut kontrol diri Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kontrol diri dengan perilaku bullying. Subjek berjumlah 135 siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP), pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive Sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah instrument Skala Likert yang telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan koefisien Cronbach’s Alpha kontrol diri 0,904 dan perilaku bullying 0,895. Data yang diperoleh dianalisa menggunakan analisa korelasi product moment. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan negatif antara kontrol diri dengan perilaku bullying, didapatkan koefisien korelasi -0,574 (p<0,01) semakin tinggi kontrol diri maka semakin rendah perilaku bullying. Sumbangan efektif kontrol diri terhadap perilaku bullying adalah sebesar 32,9%. Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi untuk mengetahui prediktor apa saja faktor yang memiliki hubungan dengan perilaku bullying, sehingga bisa dijadikan acuan untuk melakukan tindakan intervensi untuk mengurangi perilaku bullying pada siswa.