Giyati Giyati
Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

CIRI-CIRI KEPRIBADIAN DAN KEPATUTAN SOSIAL SEBAGAI PREDIKTOR SUBJECTIVE WELL-BEING (KESEJAHTERAAN SUBYEKTIF) PADA REMAJA AKHIR Giyati Giyati; Indra Ratna Kusuma Wardani
Insight: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 17, No 2: Agustus 2015
Publisher : Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (139.843 KB) | DOI: 10.26486/psikologi.v17i2.693

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara ciri-ciri kepribadian, kepatutan sosial dengan subjective well-being pada remaja akhir. Sampel penelitian berjumlah 186 remaja laki-laki dan perempuan, usia 18-21 tahun, telah menyelesaikan serangkaian skala subjective well-being, skala ciri-ciri kepribadian Big Five Personality dan skala kepatutan sosial Marlowe Crowne. Analisis regresi berganda digunakan untuk menguji hubungan antara ciri-ciri kepribadian dan kepatutan sosial dengan subjective well-being pada remaja akhir (hipotesis pertama). Analisis korelasi Parsial digunakan untuk menguji hubungan antara ciri-ciri kepribadian dengan subjective well-being pada remaja akhir (hipotesis kedua), dan hubungan antara kepatutan sosial dengan subjective well-being pada remaja akhir (hipotersis ketiga). Hasil analisis data menunjukkan: (1) ada hubungan kuat antara ciri-ciri kepribadian dan kepatutan sosial dengan subjective well-being, dengan koefisien regresi antara ciri-ciri kepribadian dan kepatutan sosial dengan subjective well-being (kepuasan hidup Rxy = 0,449, afek positif Rxy = 0,337, dan afek negatif Rxy = 0,720) dengan nilai p 0,01. Hasil analisis varian regresi (kepuasan hidup F = 7,549, afek positif F = 3,828, dan afek negatif F = 32,072) dengan nilai p 0,01. Prediksi ciri-ciri kepribadian dan kepatutan sosial dengan subjective well-being pada remaja akhir antara 11,4% hingga 51,8%. (2) ada hubungan antara ciri-ciri kepribadian dengan subjective well-being, koefisien korelasi antara ciri-ciri kepribadian dan subjective well-being (kepuasan hidup rxy = 0,018-0,207; afek positif rxy = 0,011-0,244; dan afek negatif rxy = 0,195-0,438) dengan nilai p 0,05. (3) Ada hubungan antara kepatutan sosial dengan subjective well-being, koefisien korelasi antara kepatutan sosial dan subjective well-being (kepuasan hidup rxy = 0,166; afek positif rxy = 0,175; dan afek negatif rxy = -0,143) dengan nilai p 0,05. Kesimpulan: ciri-ciri kepribadian (Big Five Personalty) dan kepatutan sosial (Marlowe Crowne) dapat dijadikan prediktor subjective well-being pada remaja akhir.