Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Efektivitas Pelatihan Pemberian Dukungan Sosial pada Walinapi dengan Metode Bermain dan Permainan Peran Sahrah, Alimatus; Yuniasanti, Reny
Jurnal Psikologi Vol 45, No 2 (2018)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (107.206 KB) | DOI: 10.22146/jpsi.28038

Abstract

The skills of prisoner coaching to provide social support by walinapi in every penitentiary need to be improved. This experimental study aims to determine the effectiveness of social support training using the Game method and the Role Play method in improving the ability to make Social Support welfare against prisoners in the Penitentiary of Yogyakarta. The research subject was 20 prisoners guardian, consisting of 9 men and 11 women. Social Support Training with Game and Role Playing Methods is a treatment to enhance the welfare social support capabilities of prisoners. Training Effectiveness is measured by evaluation of reactions, evaluation of learning and behavioral evaluation. Measurement of social support capabilities is done before and after training using a scale based on 5 aspects of social support. The research data analysis uses independent t-test and pair comparison t-test techniques. The results of the study show that (1) social support training is effectively improving the ability to support social welfare of the prisoners; (2) there is no difference in effectiveness between social support training using the game method and the role play method.Abstrak :  Keterampilan pembinaan narapidana untuk memberikan dukungan sosial oleh walinapi di setiap Lembaga Pemasyarakatan perlu ditingkatkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pelatihan dukungan sosial dengan menggunakan metode Bermain dan metode Permainan Peran dalam meningkatkan kemampuan melakukan Dukungan Sosial walinapi terhadap para narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Yogyakarta. Subjek penelitian adalah 20 orang walinapi, yang terdiri dari 9 orang pria dan 11 orang wanita. Pelatihan Dukungan Sosial dengan metode Bermain dan Permaian Peran merupakan perlakuan untuk meningkatkan kemampuan dukungan sosial walinapi terhadap para narapidana. Efektivitas pelatihan diukur dengan evaluasi reaksi, evaluasi pembelajaran dan evaluasi perilaku. Pengukuran kemampuan dukungan sosial dilakukan sebelum dan sesudah pelatihan menggunakan skala yang berdasarkan lima aspek dukungan sosial. Analisis data penelitian menggunakan teknik independent t-test dan pair comparison t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) pelatihan dukungan sosial adalah efektif meningkatkan kemampuan melakukan dukungan sosial walinapi terhadap narapidana; (2) tidak ada perbedaan efektivitas antara pelatihan dukungan sosial yang menggunakan metode Bermain dan metode Permainan Peran.
HUBUNGAN ANTARA KEBUTUHAN AKTUALISASI DIRI DENGAN MOTIVASI KERJA PADA WANITA KARIER DI PT KUSUMA SANDANG MEKARJAYA Betsy Amanda Syauta; Reny Yuniasanti
Insight: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 17, No 1: Februari 2015
Publisher : Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (52.379 KB) | DOI: 10.26486/psikologi.v17i1.684

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kebutuhan aktualisasi dengan motivasi kerja pada wanita karier. Hipotesis yang akan diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan positif antara kebutuhan aktualisasi diri dengan motivasi kerja pada wanita karier. Subjek dalam penelitian ini adalah wanita karier di PT. Kusuma Sandang Mekarjaya, sebanyak 33 orang. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala kebutuhan aktualisasi diri dan skala motivasi kerja. Motode analisis datapenelitian ini menggunakan metode analisis product moment dari Pearson. Hasil analisis data diperoleh koefisien korelasi (rxy) sebesar 0,602 dengan taraf signifikansi sebesar 0,000 (p0,01), hal ini berarti semakin tinggi kebutuhan aktualisasi diri maka semakin tinggi motivasi kerja pada wanita karier; sebaliknya semakin rendah kebutuhan aktualisasi diri maka semakin rendah motivasi kerja pada wanita karier. Dengan demikian hipotesis penelitian ini dapat diterima. Variabel kebutuhan aktualisasi diri dalam penelitian ini mempunyai sumbangan efektif sebesar 36,2% terhadap motivasi kerja pada wanita karier di PT. Kusuma Sandang Mekarjaya.
Pengaruh Pelatihan Kepemimpinan Tranformasional Supervisor Terhadap Mutu Pelayanan Pramuniaga Di Flora Group Dian Yudhawati; Alimatus Sahrah; Reny Yuniasanti
Insight: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 18, No 2: Agustus 2016
Publisher : Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (568.021 KB) | DOI: 10.26486/psikologi.v18i2.394

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pelatihan kepemimpinan transformasional supervisor terhadap mutu pelayanan pramuniaga. Mutu pelayanan pramuniaga termasuk penampilan fisik, responsif, tanggung jawab, jaminan dan empati. Sedangkan kepemimpinan transformasional terdiri dari 5 aspek, idealized influenced, inspirational motivation, intellectual stimulation dan individualized consideration.  Terdapat tiga puluh dua karyawan Flora Grup yang terlibat dalam penelitian ini menggunakan kuasi eksperimental design yang mengukur pretest dan post test kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Hasil analisa data post test , t = 10,775, dengan p = 0,000 yang artinya ada perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.  
HUBUNGAN PERSEPSI TERHADAP LINGKUNGAN KERJA DENGAN PERILAKU INOVATIF KARYAWAN BAGIAN PENJUALAN Lina Febriani Ayu Andon Dewi; Reny Yuniasanti; Sowanya Ardi Prahara
Insight: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 19, No 1: Februari 2017
Publisher : Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (92.174 KB) | DOI: 10.26486/psikologi.v19i1.597

Abstract

Agar dapat bertahan di era disruptive setiap perusahaan menuntut karyawannya untuk bisa lebih inovatif dalam proses kerjanya. Masih rendahnya perilaku inovatif di PT. A terutama pada bagian penjualan menjadi permasalahan yang harus dicarikan bentuk intervensi yang tepat. Hipotesis penelitian yaitu terdapat hubungan antara persepsi karyawan terhadap lingkungan kerja dengan perilaku inovatif dalam pekerjaan. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 35 karyawan penjualan PT. A Yogyakarta yang dipilih dengan menggunakan purposive sampling. Subjek penelitian adalah karyawan tetap dengan masa kerja minimal setahun. Pengumpulan data  menggunakan alat ukur skala persepsi lingkungan kerja dan skala perilaku inovatif.  Dari hasil analisis data menggunakan korelasi product moment Pearson, diketahui terdapat hubungan positif dan signifikan antara persepsi lingkungan kerja dengan perilaku inovatif penjualan karyawan PT. A Yogyakarta (r = 0,439; p 0,050). Persepsi lingkungan kerja secara efektif berkontribusi sebesar 13,90% terhadap perilaku inovatif karyawan. Berdasarkan analisis regresi, diketahui bahwa persepsi lingkungan kerja fisik memberikan kontribusi efektif sebesar 11,70%, dan persepsi lingkungan kerja non fisik secara efektif berkontribusi sebesar 17,40% pada perilaku inovatif. Berdasarkan hasil penelitian ini memberikan informasi intervensi untuk lebih menyelaraskan dan mengharmoniskan hubungan di dalam organisasi untuk memunculkan perilaku inovatif karyawan
Organizational Citizenship Behavior (OCB) Ditinjau dari Persepsi Karyawan Tetap Instansi Pemerintah terhadap Gaya Kepemimpinan Transformasional Atasan Reny Yuniasanti
Jurnal Psikologi Tabularasa Vol 9, No 2 (2014): Vol.9, No.2 (2014) Oktober 2014
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.698 KB) | DOI: 10.26905/jpt.v9i2.222

Abstract

Permanent employees in government institution in several decades and until now there are many people who doubt their performance. This study aims to find positive relationship between Organizational Citizenship Behavior (OCB) with the perception of transformational leadership style on permanent employees in government institutions. Subjects in this study were employees of Leather Technology Academy of Yogyakarta, which is collected by random sampling with 30 people. Methods of data collection in this study used a perception of transformational leadership style and Organizational Citizenship Behavior scale (OCB). The data analysis method used Pearson Product Moment analysis. The results of the data analysis results obtained by correlation of rxy = 0.548 and a significance level of 0.000 (p 0.01) indicate that there is significant positive relationship between Organizational Citizenship Behavior (OCB) with the perception of transformational leadership style and has effective contribution 30%.
Pengaruh Restrukturisasi Birokrasi Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Muslimin Nulipata; Alimatus Sahrah; Reny Yuniasanti
Psikostudia : Jurnal Psikologi Vol 8, No 2 (2019): Volume 8, Issue 2, December 2019
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/psikostudia.v8i2.2751

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh restrukturisasi birokrasi organisasi terhadap kepuasan kerja pegawai. Jenis penelitian yang digunakan adalah Eksperimen dengan jenis rancangan “Nonequivalent control group design”. Subjek Penelitian ini berjumlah 15 pegawai yang dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok eksperimen dengan jumlah 8 pegawai dan kelompok kontrol dengan jumlah 7 pegawai dengan pemilihan subjek menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket kepuasan kerja pegawai yang diadaptasi dari Job Descriptive Index menurut Gibson et.al. (2009). Teknik analisis data menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test dengan bantuan program SPSS versi 22 for windows. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa restrukturisasi birokrasi organisasi dapat meningkatkan kepuasan kerja pegawai menjadi lebih tinggi., dengan nilai Z = -2,524 dan nilai p = 0,012 (< 0,05). Semakin proporsional struktur birokrasi organisasi akan semakin meningkatkan kepuasan kerja pegawai.
Intensi Berwirausaha Pada Mahasiswa Tingkat Akhir Reny Yuniasanti; Metty Verasari
Psikologika: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi Vol. 20 No. 1 (2015)
Publisher : Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this research was to explore the level of entrepreneur intention of undergraduate student in Yogyakarta university. There were many factor of entrepreneur intention such as environtment, relatives, education, personality trait, age, and sex. The subjects were 100 university student who almost finished their study. The data were collected by entrepreneur intention scale. The result indicated that only 31 university student in this research have high level of entrepreneur intention (31%) . The rest, 39 student (39%) at medium level, and 30 student at low level of entrepreneur intention. Keywords: entrepreneurship, intention, university student,
Employee turnover intention among Millennials: The role of psychological well-being and experienced workplace incivility Reny Yuniasanti; Nurul Ain Hidayah binti Abas; Hazalizah Hamzah
HUMANITAS: Indonesian Psychological Journal Vol 16, Number 2: August 2019
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26555/humanitas.v16i2.12544

Abstract

High turnover intention is a problem in the workforce today. The purpose of this study is to determine the relationship between experienced workplace incivility and psychological well-being on turnover intention. The subjects of this study were 46 millennial employees who had worked for at least three months. Data were collected with turnover intention scale, experienced workplace incivility scale, and psychological well-being scale. Partial Least Square PLS-SEM analysis was used to analyze the data. Findings indicate that experienced workplace incivility is positively related to turnover intention, while psychological well-being is negatively related to employee turnover intention. The results show that workplace incivility affects employee turnover intention higher than psychological well-being for millennial employees. Connections and communality are characteristics of millennial employees; therefore, they consider that the environment is essential. It is essential for employers to develop a work condition that minimalizes experienced workplace incivility and improves the psychological well-being of their employees to reduce turnover intention among millennial employees.
Efektivitas Keterlibatan Penyusunan Key Perfomance Indicator dalam Menurunkan Tingkat Resistensi terhadap Perubahan Sasaran Kinerja Nina Fitriana; Alimatus Sahrah; Reny Yuniasanti
JIP (Jurnal Intervensi Psikologi) Vol. 9 No. 1 (2017)
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/intervensipsikologi.vol9.iss1.art6

Abstract

This research aims to examine the effectiveness of involvement in arranging key performance indicator to decrease of resistance to change level towards performance target for management trainee in University X. The subject of this research is management trainee consisting of experiment group and control group. The experiment group comprised of 16 people while the control group consisted of 8 people. The subjects of this research have at least master degree, work contract, and medium to high level of resistance to change fortarget performance. The research design used pretest posttest control group design. The data collection is conducted using scale of resistance to change for taget performance. The finding of this research indicated that the involvement in arranging key performance indicator is effective in decreasing the resistance to change level towards performance target for management trainee in University X.Key words: resistance to change, involvement, key performance indicator
KEEFEKTIFAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN TOLERANSI SISWA SMP Nuryadi Nuryadi; Reny Yuniasanti
AlphaMath : Journal of Mathematics Education Vol 2, No 2 (2016)
Publisher : Department of Mathematics Education, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/alphamath.v2i2.1168

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keefektifan model Cooperative Learning type Team’s Game Tournament (TGT) pada pembelajaran matematika ditinjau dari kemampuan komunikasi matematis dan toleransi siswa kelas VIII SMP N 1 Sedayu tahun pelajaran 2016/2017. Penelitian ini adalah penelitian eksprerimen semu dengan pre-postest nonequivalent control group design. Penelitian ini menggunakan dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Populasi penelitian mencakup seluruh siswa kelas VIII SMP N 1 Sedayu Bantul yang terdiri dari empat kelas. Dari populasi yang ada diambil secara acak dua kelas yaitu VIII A dan VIII C sebagai sampel penelitian. Pembelajaran matematika pada kelas VIII A menggunakan model Cooperative Learning tipe TGT dan pembelajaran pada kelas VIII C menggunakan metode konvensional. Instrumen penelitian ini adalah tes kemampuan komunikasi matematis dan angket toleransi siswa. Untuk menguji keefektifan pembelajaran dengan model Cooperative Learning tipe TGT dan metode konvensional yang ditinjau dari kemampuan komunikasi dan toleransi siswa dalam matematika, digunakan analisis one sample t-tes. Perbandingan Keefektifan model Cooperative Learning tipe TGT dan metode konvensional pada pembelajaran matematika yang ditinjau dari kemampuan komunikasi dan toleransi siswa, data dianalisis dengan menggunakan uji T2 hotteling. Uji-t univariat digunakan untuk menentukan pendekatan yang lebih efektif. Hasil penelitian menunjukkkan bahwa (1) penerapan model Cooperative Learning tipe TGT dan metode konvensional dalam pembelajaran matematika efektif ditinjau dari kemampuan komunikasi dan toleransi siswa, dan (2) Hasil uji lanjut menunjukkan bahwa model Cooperative Learning tipe TGT lebih efektif baik terhadap kemampuan komunikasi matematis maupun toleransi dibandingkan metode konvensional pada siswa kelas VIII SMPN 1 Sedayu.