Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Islam Nusantara dan Spirit Pluralisme Sebagai Modal Karakter Bangsa agus salim; Abdur Rofik
AL-WIJDÁN: Journal of Islamic Education Studies Vol. 4 No. 1 (2019): Juni 2019
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM RADEN RAHMAT MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (777.015 KB) | DOI: 10.33379/alwijdn.v4i1.308

Abstract

Abstrak Islam Nusantara dan Pluralisme sering kali diasumsikan sebagai konsep yang dianggap paradoksal, padahal Islam Nusantara bukanlah sebuah aliran (madzhab) apalagi sebagai agama baru, akan tetapi sebagai ciri khas atau karakteristik (khashais) keislaman yaang mengakomodir adat-istiadat dan budaya lokal (local wisdom) yang menjadi pembeda dari ideologi Islam yang ada di belahan negara-negara timur tengah, yang cendrung kaku dan menolak tradisi lokal. Begitu juga pluralisme (budaya) merupakan sebuah konsep yang menerangkan ideal (ideologi) kesetaraan kekuasaan dalam suatu masyarakat multikultur, di mana kekuasaan ”terbagi secara merata” di antara kelompok-kelompok etnik yang bervariasi sehingga mendorong pengaruh timbal balik di antara mereka. Dan dalam masyarakat multikultur tersebut, kelompok-kelompok etnik itu dapat menikmati hak-hak mereka yang sama dan seimbang, dapat memelihara dan melindungi diri mereka sendiri karena mereka menjalankan tradisi kebudayaannya. Dalam masyarakat plural seperti Indonesia, paradigma hubungan dialogal atau pemahaman timbal balik sangat dibutuhkan, untuk mengatasi ekses-ekses negatif dari suatu problem disintegrasi bangsa. Paradigma hubungan timbal balik dalam masyarakat plural mensyaratkan tiga kompetensi normatif, yaitu kompetensi kebudayaan, kemasyarakatan dan kepribadian. Kompetensi kebudayaan adalah kumpulan pengetahuan yang memungkinkan mereka yang terlibat dalam tindakan komunikatif membuat interpretasi-interpretasi yang dapat mengkondisikan tercapainya konsesus mengenai sesuatu.   Kompetensi kemasyarakatan merupakan tatanan-tatanan syah yang memungkinkan mereka yang terlibat dalam tindakan komunikatif membentuk solidaritas sejati. Kompetensi kepribadian adalah kompetensi yang memungkinkan seorang subjek dapat berbicara dan bertindak dan karenanya mampu berpartisipasi dalam proses pemahaman timbal balik sesuai konteks tertentu dan mampu memelihara jati dirinya sendiri dalam berbagai perubahan interaksi. Bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang kokoh, beranekaragam budaya, etnik, suku, ras dan agama, yang kesemuanya itu akan menjadikan Indonesia menjadi sebuah bangsa yang mampu mengakomodasi kemajemukkan itu menjadi suatu yang tangguh. Sehingga ancaman disintegrasi dan perpecahan bangsa dapat dihindari. Kata Kunci: Islam Nusantara dan Pluralisme, Budaya dan Karakter Bangsa.
The Multiculturalism of Pesantren: Scaffolding Diversity of Indonesian Society: Multiculturalism of Pesantren Abu Amar Bustomi; Pardianto Pardianto; Abdur rofik; Imam Maksum
AL-WIJDÁN: Journal of Islamic Education Studies Vol. 6 No. 1 (2021): Juni 2021
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM RADEN RAHMAT MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.673 KB) | DOI: 10.33379/alwijdn.v6i1.1464

Abstract

Abstract Indonesia is a unitary state that is formed from diversity and religiosity in all aspects of life, which are united by natural ethics in national bonds. Ethically, this national bond does not justify conflicts for any reason. However, the reality still tends to be vulnerable and has an impact on resistance among religious communities in Indonesia. In the problem of resistance of plurality relations and multiculturalism in diversity and religiosity that has develop in Indonesia, pesantren, is an indigenous educational institutions, in their journey can be tested to maintain their sustainability with a multi-aspected education model, which constructs the character of santri into a qualified, independent and reformer nationalist personality. Through scientific studies, which are developed in a critical sociological approach of Max Weber, about the existence of multiculturalism in pesantren as a support for the solidarity of diversity and religiosity of society in Indonesia, it was found that pesantren in fact have an existence as micro and macro support for the diversity and religiosity of society in Indonesia. Keywords: Multiculturalism of Pesantren, Scaffolding Diversity, Indonesian Society.
Strategi Pendidikan Karakter Dalam Upaya Membentuk Soft Skill Siswa Wiwin Andriani; Abdur rofik
AL-WIJDÁN: Journal of Islamic Education Studies Vol. 3 No. 2 (2018): November 2018
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM RADEN RAHMAT MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.507 KB) | DOI: 10.33379/alwijdn.v3i2.207

Abstract

Abstract The discourse of character education’s urgency nowadays, is a response to the issue of apprehensive existence of Indonesian society, which are getting worse in multidimensional crisis. Therefore, the implementation of character education, is rated as the best solution, to overcome the various problems of the nation, through education in schools, especially those which are related with soft skills development of learners as future generation. This qualitative research aims to describe the implementation strategy of character education to soft skills building of learners in school. The data collection technique used is observation’s technique, interview and documentation. Data validity checking done through perseverance observation, Data triangulation, and a detailed description. Data analysis technique used is descriptive componential. The results of this research indicates that 1). The process of character education building is done in two forms of character education curriculum, there are formal education’s curriculum (curriculum of religion’s department) and non-formal education curriculum (curriculum of boarding school/ pesantren); 2). Efforts to implement character education for soft skills building of learners, is done by integrating the values of Aswaja/Nadhlatul Ulama education’s value on all subjects in school.   Keywords: Character education, Soft skills building of learners.
Konstruksi Budaya Damai Berbasis Manajemen Kesiswaan dalam Model Sekolah Ramah Anak isna nurul inayati; Abdur rofik
AL-WIJDÁN: Journal of Islamic Education Studies Vol. 5 No. 1 (2020): Juni 2020
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM RADEN RAHMAT MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (674.321 KB) | DOI: 10.33379/alwijdn.v5i1.474

Abstract

Abstrak Harmonisasi kehidupan merupakan suatu kondisi yang diharapkan oleh semua bangsa. Tanpa harmonisasi, tentunya akan muncul banyak kekacauan dan perpecahan dalam masyarakat. Indonesia sebagai bangsa yang heterogen (multi-culture, etinik, ras, dan agama), dinilai cukup rentan terhadap munculnya konflik sosial yang dapat mengancam keutuhan negara (disintegrasi bangsa). Untuk itulah konstruksi budaya damai dalam berkehidupan bermasyarakat di pandang sebagai suatu hal yang urgent dan wajib dilakukan. Konstruksi budaya damai dapat diajarkan melalui pembiasaan baik dan contoh-contoh kongkrit di lingkungan sekolah dan masyarakat pada umumnya. Pembiasaan budaya damai di sekolah perlu dilakukan melihat kondisi pendidikan hari ini mulai rawan akan munculnya berbagai aktifitas perundungan (bullying) pada diri siswa. Atas dasar inilah, penerapan model madrasah/sekolah ramah anak perlu diinisiasi, dikembangkan, dan diterapkan di semua lini pendidikan terutama pada jenjang Pendidikan Dasar. Faktanya, jenjang ini menjadi dasar untuk mengkonstruksi dasar-dasar pengetahuan dan karakter dalam diri siswa. Karena apa yang diajarkan dan diinternalisasikan pada fase ini akan mengakar kuat pada diri siswa. Konstruksi budaya damai di sekolah dapat dilaksanaan melalui manajemen kesiswaan model sekolah ramah anak. Dalam kontek ini, konstruksi budaya damai berbasis manajemen kesiswaan telah di laksanakan di SDN 01 Palaan, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang; dan didesain melalui program 5S (Salam, Sapa, Senyum, Sopan dan Santun). Program 5S ini merupakan turunan dari Visi-Misi Sekolah yang dijabarkan dalam manajemen kesiswaan. Hasil penerapan program ini secara nyata berkonstribusi positif dalam upaya meningkatkan harmonisasi dan prilaku damai siswa SDN 01 Palaan.   Kata Kunci: Konstruksi Budaya Damai, Manajemen Kesiswaan, Sekolah Ramah Anak.
Metode JIBRIL: Cara Cepat Belajar Membaca & Menulis Al-Qur’an bagi Anak Usia Dini Sri Utami; Abdur Rofik; Sutomo Sutomo
RAHMATAN LIL ALAMIN: Journal of Peace Education and Islamic Studies Vol. 5 No. 2 (2022): Desember
Publisher : Universitas Islam Raden Rahmat Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Selama beberapa dekade terakhir, pembelajaran Al-Quran menjadi kajian menarik di kalangan intelektual muslim di Indonesia. Banyak metode telah dikembangkan untuk menfasilitasi belajar Al-Qur’an siswa di berbagai jenjang di sekolah, seperti, Metode Iqro’, Qiro’ati, Al-Baghdadiyah, An-Nahdhiyah, Yanbu’a, Bil-Qalam dll. Sayangnya metode tersebut bersifat generik dan khusus untuk siswa kelas atas. Sementara metode yang secara spesifik dapat diplikasikan untuk anak usia dini masih jarang diperhatikan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kualitas kemampuan menulis dan membaca Al-Quran anak usia dini dengan menggunakan metode Jibril di TK Islam Druju kab. Malang. Penelitian ini menggunakan metode Kualitatif jenis studi kasus. Data dikumpulkan melalui Teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Stelah data terkumpul, kemudia data dianalsis menggunakan model interaktif adaptasi Miles, Huberman & Saldana yang terdiri dari empat tahapan: tahap pengumpulan data, penyajian data, kondensasi data, dan tahap penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode Jibril di sekolah Taman Kanak-Kanak Islam Druju Kab. Malang adalah dilakukan melalui proses perencanaan yang matang dengan menyusun berbagai perangkat pembelajaran, seperti penyusunan PROTA, PROMES, RPPM, RPPH, RPPM & Penilaian. Praktik metode Jibril yang dilakukan ditekankan pada Teknik 3 M, yaitu mendengar, menirukan dan melihat. Untuk memperkuat pengalaman belajar Al-Quran siswa, guru memberikan “Urdhoh” secara berulang dari yang telah mereka pelajari. Dalam praktiknya, metode Jibril dikombinasikan dengan berbagai metode lainnya, seperti metode demonstrasi, tanya jawab dan metode pemberian tugas. Sehingga dengan desain pembelajaran yang bervariatif dalam konteks penggunaan metode Jibril, kemampuan dan kualitas tulisan dan bacaan Al-Quran siswa sangat bagus. Bahkan mereka sangat antusias dalam belajar dan berlomba-lomba untuk menjadi siswa terbaik. Sistem evaluasi dan mekanisme peilaian metode Jibril juga di bahas. Kata Kunci: Metode Jibril, Membaca & Menulis Al-Qur’an, Anak Usia Dini.
Effective Communication Model of Teachers and Parents in Developing Religious Character of Early Childhood Yayuk Nur Hayati; Abdur Rofik
RAHMATAN LIL ALAMIN: Journal of Peace Education and Islamic Studies Vol. 6 No. 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Universitas Islam Raden Rahmat Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Teachers and parents have an important role in instilling character in children. A good communication model is considered to have a positive influence on the growth and development of children's character, especially in teaching knowing, feeling and action characters so that they become positive hebituations in children's lives. This study aims to determine the effective communication model of teachers and parents in developing the religious character of early childhood. This research uses a qualitative method of phenomenological type. The research data were collected using observation, interview, and documentation techniques. Then the data was analyzed using the interactive model adapted by Miles, Huberman & Saldana. The results showed that the effective communication model was carried out intensely both directly and indirectly with three patterns, namely Permissive (liberating), Authoritarian (Authoritarian), and Authoritative (democratic). Meanwhile, in an effort to develop a religious character in students, it is carried out with effective communication patterns and flexibility between school members and parents. To strengthen this collaboration, the school facilitates it with the activities of Mental Islamic Spirituality (MKI). Parents are directly involved in developing various religious programs at school. In addition, character development is also carried out using inspirational fairy tales and stories of the Prophets. Where children are asked to listen and retell to their peers. This is done with the intention of providing a bermanka learning experience to children, so that there is an association of understanding and positive attitudes in children that come from fairy tales and stories that have been read.