Claim Missing Document
Check
Articles

Penerapan Model Pembelajaran CORE terhadap Kemampuan Koneksi Matematis Siswa SMP Ditinjau dari Gaya Kognitif Diana Oktaviani; Hamidah Suryani Lukman; Nur Agustiani
PRISMA Vol 11, No 2 (2022): PRISMA Volume 11, No 2 Tahun 2022
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/jp.v11i2.2391

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan koneksi matematis siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran CORE dan model pembelajaran langsung, perbedaan kemampuan koneksi matematis siswa bergaya kognitif reflektif dengan siswa bergaya kognitif impulsif dan mengetahui perbedaan kemampuan koneksi matematis antara siswa bergaya reflektif dengan siswa bergaya kognitif impulsif pada model pembelajaran CORE dan model pembelajaran langsung. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu Factorial Experimental dengan desain penelitian   pretest-posttest control. Populasi dalam penelitian ini adalah  seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Kota Sukabumi. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah teknik Cluster Random Sampling. Untuk instrumen yang digunakan, yaitu lima butir soal kemampuan koneksi matematis pada materi statistika, tes Matching Familiar Figures Test dan lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan koneksi matematis siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran CORE  dan model pembelajaran langsung, terdapat perbedaan kemampuan koneksi matematis siswa bergaya kognitif reflektif dengan siswa bergaya kognitif impulsif dan terdapat perbedaan kemampuan koneksi matematis antara siswa bergaya reflektif dengan siswa bergaya kognitif impulsif  pada model pembelajaran CORE dan model pembelajaran langsung. 
Model Pembelajaran Kolb-Knisley Berbantuan Geogebra terhadap Kemampuan Penalaran Siswa dalam Menyelesaikan Soal Setara PISA Rheina Agistnie; Hamidah Suryani Lukman; Nur Agustiani
PRISMA Vol 11, No 2 (2022): PRISMA Volume 11, No 2 Tahun 2022
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/jp.v11i2.2414

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu yang bertujuan untuk membandingkan kemampuan penalaran siswa dalam menyelesaikan soal setara PISA antara siswa yang mengunakan model pembelajaran Kolb-Knisley berbantuan Geogebra, model pembelajaran Kolb-Knisley, dan model pembelajaran langsung. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan Control Group Pretest and Posttest Design, dimana terdapat dua kelas eksperimen dan satu kelas kontrol. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kota Sukabumi sebanyak 408 siswa dengan pengambilan sampel dengan teknik cluster random sampling. Sampel yang digunakan berjumlah 122 siswa yang terbagi ke dalam tiga kelas yaitu kelas VIII B, kelas VIII D, dan kelas VIII F. Pengumpulan data menggunakan soal tes kemampuan penalaran matematis setara PISA. Hasil penelitian menyatakan bahwa model pembelajaran Kolb-Knisley berbantuan Geogebra lebih baik dari model pembelajaran Kolb-Knisley, model pembelajaran Kolb-Knisley berbantuan Geogebra lebih baik dari model pembelajaran langsung, dan model pembelajaran Kolb-Knisley lebih baik dari model pembelajaran langsung terhadap kemampuan penalaran matematis siswa dalam menyelesaikan soal setara PISA.
Eksperimentasi Model Pembelajaran POE dengan Pendekatan Metaphorical Thinking terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa Ida Rahmawati; Ana Setiani; Hamidah Suryani Lukman
PRISMA Vol 11, No 2 (2022): PRISMA Volume 11, No 2 Tahun 2022
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/jp.v11i2.2342

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa yang menggunakan model pembelajaran POE (Predict Observe Explain) dengan pendekatan Metaphorical Thinking, model pembelajaran POE (Predict Observe Explain), dan model pembelajaran konvensional 5M Kurikulum 2013. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Quasi Experimental dengan desain penelitian Pretest-Posttest Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini yakni seluruh siswa kelas XII SMK YASPIM yang berjumlah 134 siswa dan tiga kelas sebagai sampel. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan Cluster Random Sampling. Instrumen yang digunakan berupa tiga butir soal kemampuan berpikir tingkat tinggi pada materi statistika dan lembar observasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa yang memperoleh model pembelajaran POE (Predict Observe Explain) dengan pendekatan metaphorical thinking lebih baik daripada siswa yang memperoleh model pembelajaran POE (Predict Observe Explain), dan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa yang memperoleh model pembelajaran POE (Predict Observe Explain) dengan pendekatan Metaphorical Thinking lebih baik daripada siswa yang memperoleh model pembelajaran konvensional 5M Kurikulum 2013.
Validitas Media Pembelajaran Matematika Berbentuk Video pada Materi Persamaan Linear Satu Variabel Ana Setiani; Hamidah Suryani Lukman; Nur Agustiani
PRISMA Vol 11, No 2 (2022): PRISMA Volume 11, No 2 Tahun 2022
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/jp.v11i2.2523

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeksripsikan validasi media pembelajaran matematika yang berupa video pada materi Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV) pada siswa SMP. Media video pembelajaran matematika ini mengadopsi dari model procedural menurut (Alessi & Trollip. Stephen M, 2001) yaitu Planning, Design, Development. Produk pada penelitian ini adalah media pembelajaran matematika berupa video pada materi Persamaan Linear Satu Variable (PLSV) Pada siswa SMP kelas VIII Kota Sukabumi. Validasi  ini melibatkan empat orang validator diantaranya 1 orang dosen ahli materi, 1 orang dosen ahli media, 1 orang dosen ahli dalam Bahasa dan 1 orang dosen ahli dalam pembelajaran. Adapun lembar validasi menggunakan lembar validasi berbentuk skala likert terhadap video pembelajaran matematika. Adapun penelitian ini menghasilkan video pembelajaran matematika pada materi Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV) dengan hasil penilaian oleh ahli materi dengan rata-rata skor (3,64) 91,07%, hasil penilaian oleh ahli media dengan skor rata-rata (3,93) 98,21%, hasil penilaian oleh ahli bahasa dengan rata-rata (3,90) 97,50%, dan hasil penilaian oleh ahli pembelajaran dengan skor rata-rata (4,00) 100%. Berdasarkan rata-rata dari keempat validasi tersebut mencapai (3,87) 96,35%. Dengan demikian kriteria media pembelajaran matematika berupa video secara keseluruhuan sudah terpenuhi dan tergolong kriteria sangat valid.
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ARITMATIKA SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA SMP Pujia Siti Balkist; Hamidah Suryani Lukman; Nita Andriani
De Fermat : Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 5 No. 2 (2022)
Publisher : Prodi Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine the validity of animation-based teaching material of social arithmetic topic animation-based teaching material of social arithmetic to improve students' understanding of mathematical concepts. The method used in this research is R&D research with Borg and Gall development model which is limited to 5 stages, namely potential and problems, finding information, product design, design validation, and design improvement. By involving 3 experts namely 2 material experts and 1 media expert. The results of the study show that animation-based teaching material of social arithmetic are very valid with an average percentage of material experts at 93.5% and 96% of media experts.
Analisis Kemampuan Metakognisi Siswa dalam Pemecahan Masalah Matematika Iryani Dinar Dinar; Yanti Mulyanti; Hamidah Suryani Lukman
De Fermat : Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 5 No. 2 (2022)
Publisher : Prodi Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to describe the metacognitive ability and level of metacognition of class XII SMK students in the process of solving mathematical problems. Metacognition ability in solving the problem in question is the awareness of thinking by involving the planning process, monitoring/monitoring process and evaluation process at Polya's steps, namely the stages of understanding the problem, planning, completing and re-examination. This study uses a descriptive approach. This research was conducted at SMK Negeri 3 Sukabumi with subjects from class XII Catering 4 consisting of three students as representatives of the high, medium and low problem solving groups. Data collection using test and interview methods. The test instruments used are three explanations of problem solving material limits on algebraic functions. The data analysis process in this study includes data reduction, data presentation and conclusion drawing. Based on the results of data analysis, it was found that the dominant metacognitive ability possessed by high subjects was the process of planning, monitoring and evaluation at the stage of understanding and planning for completion. Meanwhile, the metacognitive abilities of the moderate and low groups were dominantly not seen as complete and fulfilled in every step of problem solving. The metacognition level of the high group students was at the level of strategic use, the middle group students was at the level of aware use and the low group students was at the level of tacit use.
MODUL AJAR MATEMATIKA SD BERDASARKAN PERSPEKTIF TPACK-21 Hamidah Suryani Lukman; Astri Sutisnawati; Elnawati Elnawati
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 11, No 4 (2022)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1012.366 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v11i4.6235

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kesesuaian dan validitas konten dari lima buah modul ajar pembelajaran Matematika SD Fase C pada Kurikulum Merdeka yang dilengkapi dengan video pembelajaran animasi berdasarkan perspektif indikator TPACK-21. Penelitian ini menggunakan metode Research and Development yang dibatasi sampai langkah ADD (Analysis, Design, and Development) dan validasi tim ahli. Instrumen yang digunakan adalah lembar validasi konten menggunakan indikator TPACK-21. Data yang dihasilkan selanjutnya dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa modul ajar matematika yang dilengkapi dengan video pembelajaran animasi memenuhi kriteria Pedagogical Knowledge 21 (PK-21) sebesar 91,6%, Technological Knowledge 21 (TK-21) sebesar 90%, Content Knowledge 21 (CK-21) sebesar 90%, kriteria Pedagogical Content Knowledge 21 (PCK-21) terpenuhi 91,6%, kriteria Technological and Pedagogical Knowledge 21 (TPK-21) memenuhi 91,6%, kriteria Technological and Content Knowledge 21 (TCK-21) terpenuhi 93,4%, dan kriteria Technological Pedagogical Content Knowledge 21 (TPACK-21) terpenuhi 90%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan, kelima modul ajar matematika yang dilengkapi dengan video pembelajaran animasi sudah memenuhi kesesuaian kriteria pada seluruh aspek TPACK-21 sebesar 91,2%, tergolong sangat valid, dan layak digunakan dalam pembelajaran. This study aims to analyze the level of conformity and content validity of five teaching modules for Elementary School Mathematics Learning Phase C in the Merdeka Curriculum which is equipped with animated learning videos based on the perspective of the TPACK-21 indicator. The research uses Research and Development which is limited to the ADD (Analysis, Design, and Development) step and validation by a team of experts. The instrument used is a content validation sheet using the TPACK-21 indicator. The resulting data were then analyzed descriptively. The results showed that the teaching modules equipped with animated learning videos met the criteria for Pedagogical Knowledge 21 (PK-21) of 91.6%, criteria for Technological Knowledge 21 (TK-21) were met by 90%, criteria for Content Knowledge 21 (CK-21) ) met 90%, Pedagogical Content Knowledge 21 (PCK-21) criteria met 91.6%, Technological and Pedagogical Knowledge 21 (TPK-21) criteria met 91.6%, Technological and Content knowledge 21 (TCK-21) criteria met 93.4%, and the criteria for Technological Pedagogical Content Knowledge 21 (TPACK-21) were met 90%. Thus, it can be concluded that overall, the five mathematics teaching modules equipped with animated learning videos have met the suitability of criteria for all aspects of TPACK-21 of 91.2%, classified as very valid, and suitable for use in learning.
SYSTEMATIC LITERATURE REVIEW: SUPPORTING FACTORS FOR IMPLEMENTATION OF THE MINIMUM COMPETENCY ASSESSMENT AT SCHOOL Sumiati Sani; Novi Andri Nurcahyono; Hamidah Suryani Lukman
Journal of Authentic Research on Mathematics Education (JARME) Vol 5, No 1 (2023)
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Matematika, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jarme.v5i1.5832

Abstract

This study aims to obtain information about the factors supporting the application of AKM in schools and the potential for the application of AKM in mathematics learning with the help of other models or methods as an effort to improve students' higher-order thinking skills. The research method chosen in this study is the SLR (Systematic Literature Review) method. Data is collected by documenting and reviewing all articles related to AKM with the help of the Publish or Perish application. Twelve accredited national journal articles for 2015-2022 were chosen to be analyzed. This research found that the AKM supporting factors consist of four aspects, namely (1) stakeholders, (2) implementation method, (3) material or content, and (4) facilities, and infrastructure. Then the application of other models or methods in mathematics learning has the potential to be an effort to increase skills. Student higher order thinking skills.
Pengembangan Instrumen Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Berdasarkan Teori Krulik dan Rudnick: Analisis Validitas Konten Hamidah Suryani Lukman; Ana Setiani; Nur Agustiani
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 7 No 1: Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika Volume 7 Nomor 1 Tahun in Press (Desember
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cendekia.v7i1.1761

Abstract

Biasanya instrument asesmen yang dirancang guru lebih berfokus pada ranah kognitif, khususnya pada aspek pengetahuan dan pemahaman, sehingga kurang menggali kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Oleh karena itu, perlu dikembangkan instrumen tes kemampuan pemecahan masalah matematis dengan indikator heuristic Krulik dan Rudnick sebagai alah satu alternatif solusi untuk membantu guru mewujudkan pembelajaran yang mengembangkan kemampuan pemecahan masalah. Penelitian ini menggunakan metode Research and Development dengan model ADDIE. Namun pada artikel ini tahapan penelitian yang dilakukan terbatas hanya sampai tahap ADD (Analysis, Design, dan Development). Instrumen yang digunakan adalah lembar validasi instrumen yang terdiri dari tiga aspek penilaian yaitu penilaian kelayakan isi, penilaian aspek bahasa, dan penilaian kesesuaian butir soal dengan indikator Krulik dan Rudnick yang disajikan dalam 38 pertanyaan. Proses validasi dilakukan oleh lima orang Ahli Pendidikan Matematika menggunakan Teknik delphi. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Berdasarkan hasil analisis data, produk instrumen tes kemampuan pemecahan masalah matematis denagn indikator Krulik dan Rudnick, 92% telah memenuhi kriteria penilaian kelayakan isi dan tergolong kategori sangat valid. Pada aspek kelayakan bahasa, 88% kriteria penilaian sudah terpenuhi dan tergolong kategori sangat valid. Pada aspek kesesuaian butir soal dengan indikator Krulik dan Rudnick, 90,20% kriteria penilaian sudah terpenuhi dan tergolong kategori sangat valid. Dengan demikian, secara keseluruhan 90% kriteria penilaian kelayakan instrumen tes kemampuan pemecahan masalah matematis Krulik dan Rudnick sudah terpenuhi, tergolong kategori sangat valid, serta layak digunakan dalam pembelajaran.
Validitas Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Berdasarkan Teori FRISCO Hamidah Suryani Lukman; Ana Setiani; Nur Agustiani
SJME (Supremum Journal of Mathematics Education) Vol 7 No 1 (2023): Supremum Journal of Mahematics Education
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Singaperbangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35706/sjme.v7i1.6960

Abstract

This study aims to analyze the content validity of the test instrument for the mathematical critical thinking ability of junior high school students using the FRISCO indicator as an alternative solution to help teachers realize learning that develops students' mathematical critical-thinking ability. This study uses the Research and Development method with the ADDIE model. However, the stages are limited to the ADD (Analysis, Design, and Development). The instrument used an instrument validation sheet consisting of three assessment aspects: content feasibility assessment, language aspect assessment, and assessment of the suitability of items with FRISCO indicators, presented in 26 questions. The validation was carried out by five Experts in Mathematics Education Experts using the Delphi technique. Data were analyzed descriptively. Based on the results of data analysis, the product of the mathematical critical thinking ability test instrument with the FRISCO theory, 92% have met the content feasibility assessment criteria and are categorized as very valid. In the aspect of language feasibility, 86.60% of the assessment criteria have been met and classified as very valid categories. In the aspect of the suitability of the items with the FRISCO indicators, 92.20% of the assessment criteria have been met and classified as very valid categories. Thus, overall, 90.20% of the criteria for assessing the feasibility of the critical thinking ability test instrument with the FRISCO theory have been met and classified as very valid categories, and are suitable for use in learning.