Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

TELAAH NORMATIF ATAS AKTA NOTARIIL DALAM TRANSAKSI EKONOMI SYARIAH juni aziwantoro
PERADA Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.747 KB) | DOI: 10.35961/perada.v1i1.8

Abstract

Potential disputes can arise in sharia economic transactions if the parties do transaction that are not suitable with sharia principles, even though records have been made at the bank. Another factor is because one party default or does not carry out the contract stated in the notarial deed agreement. In this study, it was revealed that Islamic legal norms teach the importance of recording in muamalah. Thus, the Notarial deed in Islamic economic transactions is very important to guarantee the rights and obligations of the parties who made the agreement. Making the authentic deeds is done in order to create certainty, order, legal protection and to avoid future disputes.
Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan Masjid Sesuai SAK-ETAP Ahmad Chuzairi; Juni Aziwantoro; Karina Talia Putri; Dina Suci Hasanah Simanungkalit; Dicky Yuspriandi; Zulfan Afandi Zarkasy
Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Kepulauan Riau (JPPM Kepri) Vol. 3 No. 2 (2023): Volume 3 Nomor 2, 2023
Publisher : STAIN SULTAN ABDURRAHMAN KEPRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35961/jppmkepri.v3i2.952

Abstract

Masjid merupakan salah satu lembaga nirlaba yang mengelola dana dari masyarakat dan harus menyajikan laporan keuangan sebagai laporan pertanggungajawaban penggunaan dana kepada pihak iternal maupun eksternal. Masjid diwilayah Kota Tanjungpinang belum menyajikan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Pubik (SAK-ETAP). SAK-ETAP ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam ISAK-35 (Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan) tentang Penyajian laporan keuangan entitas berorientasi nirlaba. Oleh sebab itu, masjid perlu pendampingan secara agar menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan. Pendampingan dilakukan melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) program Studi Akuntansi Syariah. Pelaksanaan PKM dilakukan dengan menerapkan Metode PAR (Participatory Action Research). Tujuan kegiatan tersebut adalah untuk meingkatkan kemampuan dan skill dalam menyusun laporan keuangan. Metode PAR menekankan partisipasi aktif kepada pendamping dan juga mitra dampingan guna mendapatkan solusi atas permasalahan yang terjadi. Hasil kegiatan PKM menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kemampuan dan skill dalam melakukan penyusunan laporan keuangan sesuai standar yang berlaku.