Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

INFEKSI COVID-19 PADA IBU HAMIL Tezi Kharina Aprezia; Nurul Kurniati; Dewi Rokhanawati
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 13, No 1 (2022): Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v13i1.522

Abstract

Latar Belakang : Pandemi COVID-19 saat ini dianggap sebagai contoh bencana alam dengan begitu banyak beban kesehatan global, di mana lebih dari 22 juta orang di seluruh dunia mengidapnya dan lebih dari 791.000 orang meninggal dunia. Tujuan penyusunan dari Scoping Review ini adalah untuk mendapatkan evidence based dan gambaran kasus, dampak, penularan vertikal infeksi  Covid-19 pada ibu hamil.Metode: Scoping Review data di dapatkan Pubmed, ScienceDirec dan Ebscohost Dengan studi Appraisal dan menggunakan Critical Appraisal Hawker, dengan menggunakan framework PEOs.Hasil :Teridentifikasi 10 penelitian yang membahas tentang infeksi Covid 19 pada wanita hamil. Tanda gejala Infeksi covid 19 yang paling umum adalah batuk dan demam, terdapat dampak kehamilan dari ibu hamil yang positif Covid 19 seperti Abortus, Kematian, Operasi Caesar dan premature. Terdapat laporan kematian pada ibu hamil yang positif Covid 19. Tidak ada penularan vertikal dari ibu ke janin. Saat ini, tidak ada pengobatan pasti untuk ibu hamil yang positif Covid 19.Kesimpulan : Sebagian besar hasil penelitian menunjukkan bahwa gejala awal yang paling umum pada wanita hamil yang positi COVID 19  adalah demam dan batuk Dampak buruk infeksi covid 19 pada ibu hamil yaitu kelahiran premature, operasi Caesar, Keguguran, Kematian dan bisa saja penularan vertikal dari ibu ke janin. Wanita hamil rentan terhadap penyakit parah jika terjadi infeksi virus. Sampai sekarang, belum ada vaksin atau obat pencegahan yang efektif yang tersedia untuk mengobati COVID 19. Perlindungan pribadi dan isolasi pasien adalah kunci untuk mengendalikan infeksi dan penyebaran virus lebih lanjut.
KESEHATAN MENTAL PADA TENAGA KESEHATAN SAAT PANDEMI COVID-19 Lezi Mayang Sari; Nurul Kurniati; Dewi Rokhanawati
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 13, No 1 (2022): Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v13i1.519

Abstract

Latar belakang : Saat ini seluruh dunia telah terkena dampak penyakit virus corona yang berasal dari china. Keadaan darurat darurat yang sedang berlangsung menempatkan tenaga kesehatan berada dibawah tekanan yang mengakibatkan masalah psikologis pada tenaga kesehatan. Tujuan penelitian ini mereview artikel-artikel yang mengenai gangguan psikologis, faktor-faktor penyebab stress pada petugas kesehatan dan penanganan stress pada petugas kesehatan.Metode : data scoping review didapatkan dari Pubmed, ScienceDirec dan Wiley dengan studi Appraisal dan menggunakan Critical Appraisal Hawker, dengan metode mengunakan framework PEOs.Hasil : 10 artikel yang membahas tentang kesehatan mental pada tenaga kesehatan Pandemi Covid-19. Tanda dan gejala yang banyak dirasakan oleh tenaga kesehatan kelelahan, insomnia dan sakit kepala yang disebabkan penggunaan APD. Faktor yang mempengaruhi stress pada tenaga kesehatan waktu kerja yang lama, stigma masyarakat, kecemasan, waktu istirahat. Adapun penanganan stress pada petugas kesehatan yaitu tenaga kesehatan mendapatkan pelatihan dan kepatuhan masayarkat terhadap protokol kesehatan seperti penggunaan masker.Kesimpulan : sebagian besar penelitian menunjukan adanya tanda gejala stress padapetugas kesehatan yaitu sakit kepala dan kelelahan dan ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan stress dan depresi pada tengan kesehatan Penanganan yang dapat dilakukan untuk mengurangi stress pada petugas kesehatan.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG INISIASI MENYUSU DINI DI PUSKESMAS JETIS KOTA YOGYAKARTA Dwi Ernawati; Djauhar Ismail; Dewi Rokhanawati
Jurnal Kebidanan Vol 5, No 2 (2016): JURNAL KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.407 KB) | DOI: 10.26714/jk.5.2.2016.94-102

Abstract

Inisiasi menyusu dini (IMD) memiliki berbagai manfaat selain bisa menurunkan angka kematian, resiko hipotermi, kejadian diare, kejadian ISPA pada bayi, serta menjaga stabilitas suhu dan cardiovascular pada bayi prematur. Di Kota Yogyakarta tingkat pelaksanaan IMD berdasarkan hasil survei Riskesdas 2013 yaitu 43,1%. Penelitian yang dilakukan tahun 2013 di 5 Puskesmas Kota Yogyakarta di dapatkan hasil tingkat pengetahuan ibu hamil tentang IMD adalah buruk 29,8%, kurang 48,8%, sedang 19%, dan baik 2,5%. Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan sikap ibu hamil tentang IMD di Puskesmas Jetis Kota Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan rancangan penelitian cross sectional. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 86 responden yang diambil dengan teknik accidental sampling. Analisis data univariat dipaparkan dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi, analisis data bivariat dengan uji statistik chi square dan analisis data multivariat dengan uji statistik regresi logistik. Ibu hamil di Puskesmas Jetis sebagian berpengetahuan tinggi sebesar 62,8% dan sebagian besar memiliki sikap positif tentang IMD sebesar 79,1%. Tingkat pengetahuan dengan sikap ibu hamil tentang IMD di Puskesmas Jetis Kota Yogyakarta memiliki hubungan yang bermakna dengan nilai p value =0,018,CI = 1,011-1,739, PR = 1,326. Sikap ibu hamil tentang IMD dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan ibu, pendidikan ibu dan dukungan keluarga.
HUBUNGAN ANTARA TINGKATAN PREEKLAMPSIA DENGAN KEJADIAN BBLR DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA Nidatul Khofiyah; Dewi Rokhanawati; Putri Rahmasari
Intan Husada : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol. 5 No. 1 (2017): Vol. 5. No. 1 Juli 2017
Publisher : Politeknik Insan Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

BBLR berhubungan dengan keadaan medis yang menyebabkan kehamilan tidak memungkinkan untuk dipertahankan, baik dari keadaan janin, plasenta maupun ibu, termasuk hipertensi dan preeklampsia/eklampsia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat preeklamsi dengan kejadian BBLR di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta. Desain penelitian korelasi ini menggunakan pendekatan cross sectional. Responden penelitian ini sejumlah 90 ibu bersalin. Hasil penelitian menurut uji chi-square, p < α (0,044 < 0,05) yang berarti ada hubungan antara preeklampsia dengan kejadian BBLR dengan kekuatan hubungan yang lemah (C = 0,208). Hasil tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan antara derajat preeklampsia dengan kejadian BBLR dengan kekuatan hubungan yang lemah sekali, serta preeklampsia berat memiliki risiko lebih tinggi untuk melahirkan BBLR jika dibandingkan dengan preeklampsia ringan. Untuk mengurangi angka kejadian preeklampsia dan BBLR serta mencegah tingkat keparahan dari keduanya, perlu dilakukan pemeriksaan rutin dan deteksi dini pada setiap ibu hamil khususnya setelah usia kehamilan 20 minggu, sehingga ibu dan janin tetap berada pada kondisi sehat.Kata Kunci : preeklamsia, eklamsia, kejadian BBLR
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA Adhe Lisna Gayuh Sasiwi; Dewi Rokhanawati; Nurul Kurniati
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 13, No 1 (2022): Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v13i1.586

Abstract

Latar belakang: Stunting merupakan salah satu masalah gizi yang dialami oleh balita di dunia saat ini. Pada tahun 2017, 22,2% atau sekitar 150,8 juta balita di dunia mengalami stunting. Prevalensi stunting di Indonesia menurut Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) masih tinggi yaitu 36,8% (2007), 34,6 % (2010), 37, 2 % (2013) dan 30,8 % (2018). Hasil Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) 2019 stunting berada pada 27,67%. Ini menunjukkan terjadinya penurunan, akan tetapi ini masih jauh dari angka yang ditargetkan WHO yaitu 20%.Tujuan: scoping review ini bertujuan mengetahui faktor yang mempengaruhi penurunan kejadian stunting pada balita.Metode: Metode yang digunakan dalam scoping review ini menggunakan framework Arksey dan O’Malley (2005), meliputi 5 tahap antara lain: identifikasi pertanyaan review, identifikasi studi yang relevan, pemilihan studi, pemetaan data (data charting), dan menyusun, merangkum dan pelaporan hasil.Hasil: Ada 8 artikel yang dilakukan review, berdasarkan tahun terbit didapatkan 1 artikel terbit di tahun 2019 dan 7 artikel terbit tahun 2020, berdasarkan jenis penelitian yang digunakan 1 artikel menggunakan survey dan 7 artikel menggunakan mixed method. Pada maping tema diketahui ada 2 tema yang diperoleh yaitu factor yang mempengaruhi penurunan kejadian stunting dan penyebab stunting.Kesimpulan: Hasil scoping review ini menunjukkan bahwa faktor yang dapat mempengaruhi penurunan stunting meliputi stabilitas politik negara, pelaksanaan upaya gizi pendekatan multisektoral, peningkatan ketersediaan layanan kesehatan, pendidikan, akses fasilitas air minum, pengurangan kemiskinan, sektor pertanian, sanitasi, ketahanan pangan, sektor kesehatan, pemanfaatan asuhan maternitas, peningkatan cakupan suplementasi zat besi, imunisasi anak, pengobatan cacingan, kebersihan.
Pendidikan pranikah terhadap kesiapan menghadapi kehamilan pertama pada calon pengantin putri Dewi Rokhanawati; Umu Hani Edi Nawangsih
Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Aisyiyah Vol 13, No 1 (2017): Juni
Publisher : Universitas Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (101.217 KB) | DOI: 10.31101/jkk.317

Abstract

Abstract: Pregnancy is the first phase of the reproductive cycle that needsto be prepared by the bride. At the time of pregnancy occurs share thechanges that will affect the physical and psychological condition of women.Objective: to determine the effect of premarital education preparednessfirst pregnancy at bride in KUA Region Bantul, Yogyakarta in 2014.Methods: Data were collected through questionnaires pre and posttest to43 bride chosen by accidental in September 2014. Analysis data by pairedt test. Results: show after educational intervention premarital decrease ofrespondents who are not ready to face the first pregnancy of 57.5% downto 39.5%. Premarital education affect the first pregnancy preparedness onthe bride at KUA Bantul district of Yogyakarta in 2014 (p value = 0.000).Suggestion: to KUA Bantul district is expected to cooperate with the localhealth center to revive the course program bride.
Pengaruh pemberian asi terhadap lama masa nifas di puskesmas trucuk I Eka Rati Astuti; R. Detty Siti Nurdiati; Dewi Rokhanawati
Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Aisyiyah Vol 12, No 1 (2016): Juni
Publisher : Universitas Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (72.407 KB) | DOI: 10.31101/jkk.127

Abstract

The study aims to analyze the influence of breast feeding towards the puerperal period in Primary Health Care Trucuk I Klaten in the year of 2015. This research is the type of analytical research that uses the design of retrospective cohort with the quantitative approach. The sample uses purposive sampling. The total sample are 86  mothers who breastfeed fully and 86 mothers who breastfeed partially. The result of the analysis shows that there are 103 (59,9%) cases of short peurperal period. The variable that significantly influence the puerperal period is breastfeeding (OR = 34,550; 95% CI = 12,925-92,353) and parity (OR = 0,404; 95% CI = 0,170-0,963). Meanwhile, the variables that have no significant influence the puerperal period is IMD (95% CI=0,756-11,045), mother age (95% CI = 0,221-1,096), and the status of mother employment (95% CI=0,744-2,731).