Sanusi Bintang
Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala

Published : 22 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

PENELUSURAN LITERATUR PERPUSTAKAAN UNTUK PENDIDIKAN TINGGI Bintang, Sanusi
Jurnal Mentari Vol 13, No 1 (2010)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemajuan yang dicapai oleh manusia dalam berbagai bidang kehidupan dan tuntutan terhadap kualitas layanan telah menyebabkan timbulnya kebutuhan terhadap profesionalisme kerja dalam memberikan layanan kepada masyarakat yang memerlukannya. Untuk menyambut tuntutan demikian diperlukan upaya penyiapan sumber daya manusia yang dapat dimulai sejak mereka berada dalam proses pendidikan di perguruan tinggi. Perguruan tinggi sebagai lembaga yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan lulusannya melalui berbagai kegiatan yan relevan, antara lain   penambahan keterampilan belajar, termasuk keterampilan penelusuran literatur perpustakaan. Keterampilan penelusuran literatur perpustakaan dimaksudkan memberikan keahlian kepada mahasiswa dalam mencari dan menemukan informasi, baik tercetak mapun elektronik secara cepat dan tepat sehingga dapat memberikan kemudahan bagi yang bersangkutan dalam proses belajar mengajar yang sedang diikutinya dan dalam bekerja nantinya. Tulisan ini memulai uraiannya dengan kedudukan perpustakaan di perguruan tinggi sebagai pusat sumber belajar dan pusat sumber  penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Kemudian, memaparkan jenis literatur yang tersedia di perpustakaan dan teknik penelusuran literatur tersebut, baik dokumen tercetak maupun elektronik.     DAFTAR  PUSTAKA Bopp, Richard E dan Linda Smith (Gen.Ed). 1991. Reference and Information  Service: An Introduction: Library Science Text Series. Colorado : Libraries Unlimited. Inc. ProQuest Information and Learning. 2005. Products and Service Catalogue 2005. Alam, Rahmat. dkk. 1996. Daftar Tambahan Buku. Jakarta : Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah , Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.  
KORELASI PRESTASI MAHASISWA DALAM MATA KULIAH MICROTEACHING DENGAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn) FKIP UNSYIAH Bintang, Sanusi
Jurnal Mentari Vol 13, No 2 (2010)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prestasi mahasiswa dalam mata kuliah Microteaching dan prestasi rata-rata mata kuliah Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) dan mengkorelasikan antara nilai mata kuliah Microteaching dengan mata kuliah PPL mahasiswa Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan FKIP Unsyiah.  Metode penelitian ini yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dalam bentuk korelasional antara mata kuliah Microteaching dengan mata kuliah PPL.  Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan FKIP Unsyiah angkatan 2004, 2005, dan 2006 yang telah mengambil mata kuliah Microteaching dan mata kuliah PPL, yang berjumlah 131 orang mahasiswa. Jadi, sampel dalam penelitian ini diambil 45.8% dari total populasi yaitu 60 orang mahasiswa. Untuk mengumpulkan data digunakan metode observasi dan dokumentasi dan untuk mengolah data digunakan teknik korelasi product moment. Untuk menguji hipotesis digunakan tes statistik uji–t. Hasil penelitian ini menunjukkan besarnya koefisien korelasi antara variabel independen prestasi mata kuliah Microteaching (x) terhadap variabel dependen prestasi mata kuliah PPL (y) sangat kuat, ini terbukti dari R=0.94 dan R2=0.88.  Sedangkan untuk mengetahui koefisien regresi dengan menggunakan regresi untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini dengan menggunakan uji–t.  Jika nilai thitung > ttabel dengan tingkat signifikansi sebesar α = 5%, maka hipotesis diterima. Nilai thitung sebesar 20.46 sedangkan ttabel 2.00 dengan tingkat signifikansi α = 5%, maka hipotesis dalam penelitian ini diterima dan dapat diuji coba pada mata kuliah yang lain dengan populasi yang lain. Kata Kunci:    prestasi, microteaching, praktik pengalaman lapangan     DAFTAR PUSTAKA Anonimous. 2009. “Rencana Strategis Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegraan 2010-2014.” Banda Aceh: FKIP Unsyiah. Arikunto, Suharsimi. 2005. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Depdiknas. 2005. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Balai Pustaka. --------------. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Keempat. Jakarta: Balai Pustaka. Djaramah, Syaipul Bahri. 1994. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional. Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Mulyasa, E. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik, dan Implementasi. Bandung: Remaja Rosda Karya. --------------. 2009. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja Rosda Karya Muhibbinsyah, 2002. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosda Karya Purnomo. 2010. “Hubungan Prestasi Belajar Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar dan Mata Kuliah Perencanaan Pengajaran dengan Mata Kuliah Pengajaran Mikro.” Banda Aceh: FKIP UNSYIAH. Purwanto, M. Ngalim. 2004. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Republik Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Tamita Utama Sardiman, A.M. 2001, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sudiyono. 2004. Manajemen Perguruan Tinggi. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta. Suryabrata, Sumadi. 2007. Pengembangan Alat Ukur Psikologis. Yogyakarta: Andi. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta. Tim Pengajaran Mikro. 2009. Pengajaran Mikro. Banda Aceh: Micro Teaching Laboratory. Winkel. W.S. 1990, Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia. Zuriah, Nurul. 2006. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.  
PEMETAAN DAN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN SISWA SMA DI KABUPATEN PIDIE DAN PIDIE JAYA Bintang, Sanusi
Jurnal Mentari Vol 15, No 2 (2012)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dari beberapa kali pelaksanaan UN, kelulusan siswa, khususnya siswa SMA belum memuaskan. baik pada tataran nasional maupun pada level daerah. Masih ada sejumlah siswa yang nilai kelulusan UN-nya belum maksimal, berarti masih ada sejumlah siswa yang belum menguasai kompetensi dasar tertentu. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mengungkap peta kompetensi dasar yang belum dikuasai peserta didik. (2) Mengungkap faktor-faktor penyebab peserta didik tidak menguasai kompetensi dasar tertentu dari mata pelajaran yang diujian-nasionalkan (3) Menemukan rumusan alternatif pemecahan yang tepat untuk meningkatkan kompetensi peserta didik dalam  mata pelajaran yang diujiannasionalkan. Metode yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase kompetensi dasar yang  belum dikuasai peserta didik  di Kabupaten Pidie dan Pidie Jaya rata-rata untuk kelompok IPS pada tiga sekolah sampel berturut-turut adalah, 3%; 46,7%: 54,7%. Faktor penyebabnya karena rendahnya beberapa komponen dari 8 standar pendidikan. Yang menjadi alternatif model penecahan masalah ialah (1) melatih beberapa orang guru menjadi tutor, yang  selanjutnya  membimbing para guru dalam materi/KD sulit, yang didampingi oleh dosen peneliti (2) melakukan workshop untuk melatih guru mengembangkan perangkat pembelajaran dan teknik evaluasi, dan dosen peneliti akan menjadi nara sumber dan selalu mendampingi kegiatan ini. Kata kunci: kompetensi dasar     DAFTAR PUSTAKA Azwar, Saifuddin. (2005). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Brown, Frederick G. (1983). Principles of Education and Psychological Testing. New York:   Holt, Rinehart and Winston. Croker, Linda and James Algina (1986). Introduction To Clasical and Modern Test. Chicago: Holt, Rinehart and Winston. Depdiknas (2008), Rancangan Penilaian Hasil Belajar. Jakarta: Ditjed Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. Depdiknas. (2002). Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah, Konsep Dasar. Jakarta: Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah. Fernandes, H.J.X. (1984). Testing And Measurement. Jakarta: Nationala Education Planning, Evaluation and Curriculum Development. Gronlund, N.E & Linn, R.L. (1990), Measurement and Evaluation in Teaching. New York: Macmillan. Guilford, J.P. (1982),  Psychometric methods, New York: McGraw-Hill Publishing Co.Ltd. Hayat, Bahrul dan Suhendra Yusuf (2010). Benchmark Internasional Mutu Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Haryati, Mimin. (2009). Model & Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada  Press. Kemdiknas. (2010). Panduan Kebijakan Pemanfaatan Hasil Ujian Nasional Untuk Perbaikan  Mutu Pendidikan. Jakarta: Balitbang Pendidikan. Mardapi, Djemari. (2008). Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes. Yogyakarta: Mitrs Cendikia Offset. Nurkholis. (2003). Manajemen Berbasis Sekolah, Teori, Model dan Aplikasi. Jakarta: PT Gramedia Widiassarana Indonesia Sudjana, Nana. (2002), Dasar-Dasar Proses belajar mengajar, Bandung: Sinar Baru. Supriadi, Dedi. (1999). Mengangkat Citra dan Marwah Guru, Yogyakarta: Adicita Karya Nusa Suryosubroto, B. (2004). Manajemen Pendidikan di Sekolah, Jakarta: PT Rineka Cipta. Yamin, Martinis. (2004). Pengembangan Kompetensi Pebelajar, Jakarta: Uninersitas  Indonesia Press.
PENELUSURAN LITERATUR PERPUSTAKAAN UNTUK PENDIDIKAN TINGGI Bintang, Sanusi
Mentari Vol 13, No 1 (2010)
Publisher : Mentari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemajuan yang dicapai oleh manusia dalam berbagai bidang kehidupan dan tuntutan terhadap kualitas layanan telah menyebabkan timbulnya kebutuhan terhadap profesionalisme kerja dalam memberikan layanan kepada masyarakat yang memerlukannya. Untuk menyambut tuntutan demikian diperlukan upaya penyiapan sumber daya manusia yang dapat dimulai sejak mereka berada dalam proses pendidikan di perguruan tinggi.Perguruan tinggi sebagai lembaga yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan lulusannya melalui berbagai kegiatan yan relevan, antara lain   penambahan keterampilan belajar, termasuk keterampilan penelusuran literatur perpustakaan.Keterampilan penelusuran literatur perpustakaan dimaksudkan memberikan keahlian kepada mahasiswa dalam mencari dan menemukan informasi, baik tercetak mapun elektronik secara cepat dan tepat sehingga dapat memberikan kemudahan bagi yang bersangkutan dalam proses belajar mengajar yang sedang diikutinya dan dalam bekerja nantinya.Tulisan ini memulai uraiannya dengan kedudukan perpustakaan di perguruan tinggi sebagai pusat sumber belajar dan pusat sumber  penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Kemudian, memaparkan jenis literatur yang tersedia di perpustakaan dan teknik penelusuran literatur tersebut, baik dokumen tercetak maupun elektronik.
Daerah sebagai Pihak dalam Kontrak Penanaman Modal Internasional (Studi Kasus Provinsi Aceh) Bintang, Sanusi
Jurnal Konstitusi Vol 13, No 4 (2016)
Publisher : Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.308 KB) | DOI: 10.31078/jk1348

Abstract

Legal certainty is an important factor in developing international investment contracts in regional areas. How ever, it cannot be accomplisehed yet because of, among others, obscurance and inconsistance of laws regulating capacity to contracts for regional sub-divisions in Indonesia. The capacity to contract of the regional sub-divisions can be ascertained based on criteria of definition of the international contracts which is different from treaties, legal personality theory on the subject, and object concerning local government affairs. This article concludes that regional sub-divisions, such as Aceh Province, has capacity to be a party to international contracts, therefore, inconsistence laws should be adjusted.
VENTURE CAPITAL: AN AMERICAN CONCEPT AND ITS PROBLEMS OF IMPLEMENTATION IN DEVELOPING COUNTRIES Bintang, Sanusi
Indonesian Journal of International Law
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.683 KB)

Abstract

Venture capital is an American concept. It is an alternative source for financing small businesses, besides other conventional financing sources, such as banking. Among the characteristics of venture capital are the dual-roles of investors, both as capital owners and management of the businesses. The concept has been successfully implemented in the U.S. which can increase investment and job opportunity. However, there are obstacles in implementation of the concept in developing countries, because, among others, lack of conducive environment for its growth including the weaknesses in economic law and its enforcement, and cultural hindrance. This article discusses the U.S. venture capital concept; it’s successful in the U.S. and its problems of implementation in developing countries, and alternative solutions for better implementation in the future.
Daerah sebagai Pihak dalam Kontrak Penanaman Modal Internasional (Studi Kasus Provinsi Aceh) Sanusi Bintang
Jurnal Konstitusi Vol 13, No 4 (2016)
Publisher : The Constitutional Court of the Republic of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.308 KB) | DOI: 10.31078/jk1348

Abstract

Legal certainty is an important factor in developing international investment contracts in regional areas. How ever, it cannot be accomplisehed yet because of, among others, obscurance and inconsistance of laws regulating capacity to contracts for regional sub-divisions in Indonesia. The capacity to contract of the regional sub-divisions can be ascertained based on criteria of definition of the international contracts which is different from treaties, legal personality theory on the subject, and object concerning local government affairs. This article concludes that regional sub-divisions, such as Aceh Province, has capacity to be a party to international contracts, therefore, inconsistence laws should be adjusted.
PERLINDUNGAN KARYA DERIVATIF FANFIKSI DI INTERNET BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA Nina Fajri Risky; Sanusi Bintang
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bidang Hukum Keperdataan Vol 3, No 1: Februari 2019
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.803 KB)

Abstract

Pasal 40 huruf n Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta menyatakan bahwa karya transformasi dan adaptasi merupakan karya yang dilindungi oleh undang-undang. Pada kasus karya cipta derivatif fanfiksi Undang-Undang Hak Cipta (selanjutnya disebut UUHC) belum mengatur secara jelas mengenai karya derivatif fanfiksi sehingga dapat menimbulkan ketidakpastian hukum. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan perlindungan hukum yang karya derivatif fanfiksi di internet dalam UUHC dan penjabaran pengaturan penyelesaian sengketa karya derivatif fanfiksi di internet. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian yuridis normatif. Penelitian ini berdasarkan data sekunder dengan memanfaatkan bahan hukum berupa merupakan peraturan perundang-undangan, buku, yurisprudensi, dan bahan hukum lainnya. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa UUHC memberikan perlindungan karya derivatif fanfiksi di internet, namun perlindungan yang diberikan hanya berupa perlindungan terhadap hak moral dan perlindungan terhadap hak ekonomi tidak diberikan. Dalam Pasal 55 UUHC yang berkaitan dengan aturan Digital Millennium Copyright Act konten pelanggaran hak cipta di internet akan ditutup atau dihapus sehingga konten berisikan pelanggaran hak cipta tidak dapat diakses. Selanjutnya jika pihak terkait berkeinginan melakukan gugatan dapat melalui jalur litigasi maupun nonlitigasi. Disarankan kepada pemerintah agar dapat lebih tegas mengatur dan mengawasi proses perkembangan hak cipta derivatif fanfiksi di internet, selanjutnya bagi pencipta dan masyarakat yang meminati karya derivatif fanfiksi di internet diharapkan agar menghargai hak moral karya derivatif fanfiksi yang telah dibuat oleh pihak terkait dan bersedia melaporkan konten yang berisikan pelanggaran hak cipta sehingga tidak menimbulkan permasalahan ke depannya.
Pelanggaran Hak Cipta Program Komputer Sistem Operasi Windows Ridha Rahman; Sanusi Bintang
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bidang Hukum Keperdataan Vol 3, No 2: Mei 2019
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pasal 40 huruf s Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta menyatakan bahwa program komputer merupakan hasil karya yang dilindungi oleh undang-undang. Namun masih saja terdapat penggunaan program komputer sistem operasi bajakan di Kota Banda Aceh khususnya pada Sekolah Menengah Atas. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk menjelaskan perlindungan hak cipta program komputer sistem operasi windows, dan bentuk-bentuk pelanggaran hak cipta program komputer sistem operasi windows, serta menjelaskan peran pihak terkait dalam melindungi hak cipta terhadap program komputer sistem operasi windows. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian hukum empiris. Berdasarkan hasil penelitian bahwa, program komputer merupakan salah satu hasil dari ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan yang dilindungi oleh UUHC. Program komputer secara umum dibagi 2 (dua) yakni program sistem dan program terapan. Bentuk pelanggaran hak cipta sistem operasi Windows pada sekolah menengah atas di Banda Aceh adalah pelanggaran melalui Pembajakan Internet/Online Piracy, pelanggaran Hard Disk Loading, dan Flashdisk Copying. Peran pemerintah Kota Banda Aceh dalam melindungi hak cipta program komputer sistem operasi Windows masih belum berjalan sebagaimana mestinya. Disarankan kepada pemerintah untuk memberikan perlindungan dan pengawasan terhadap peredaran program komputer bajakan di Kota Banda Aceh.
Wanprestasi Penerima Kuasa Pembeli Dalam Perjanjian Jual Beli Tiket Pesawat Udara Putri Fajrianuari; Sanusi Bintang
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bidang Hukum Keperdataan Vol 3, No 4: November 2019
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menjelaskan hubungan hukum antara penjual, pembeli, dan penerima kuasa pembeli, siapa pihak yang bertanggung gugat dalam wanprestasi penerima kuasa pembeli, dan bagaimana penyelesaian sengketa akibat wanprestasi. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian yuridis normatif. Berdasarkan hasil penelitian bahwa, hubungan hukum timbul dalam perjanjian jual beli timbul antara penjual dan pembeli yang menimbulkan hak dan kewajiban. Penerima kuasa hanya ada hubungan hukum dengan pemberi kuasa sesuai perjanjian pemberian kuasa yang juga menimbulkan hak dan kewajiban tersendiri bagi mereka. Berdasarkan perjanjian jual beli, pembeli yang dapat digugat di pengadilan oleh penjual karena wanprestasi. Upaya penyelesaian sengketa dilakukan dengan cara negoisasi, mediasi, dan sekaligus dapat melibatkan penerima kuasa pembeli. Disarankan kepada antara penjual dan pembeli untuk membuat perjanjian secara tertulis. Pemberi kuasa dan penerima kuasa membuat surat kuasa tertulis agar memiliki hubungan hukum yang lebih jelas. Agar tidak terjadi sengketa dalam pelaksanannya, seharusnya pihak pembeli yang bertanggungjawab berdasarkan perjanjian jual beli. Namun, pembeli dapat menuntut penerima kuasa agar dapat bertanggungjawab atas kerugian penjual.The purpose of this study is to determine and explain the legal relationship between the seller, the buyer, and the recipient of the power of the buyer, who is the party liable in tort to the recipient of the power of the buyer, and how the settlement of the dispute by default. Based on the results of research that, the legal relations arising in the sale and purchase agreement arises between the seller and the buyer, which raises rights and obligations. Receiver power only no legal relationship with the trustor according to the agreement granting the power of attorney which also gives rise to rights and obligations for their own. Based on the sale and purchase agreement, the buyer who can be sued in court by the seller for default. Dispute resolution efforts carried out by way of negotiation, mediation, and also can involve the recipient of the power of the buyer. It is recommended to between the seller and the buyer to make a written agreement. Trustor and beneficiary power of attorney make a power of attorney is written in order to have a legal relationship more clear. So there is no conflict in its implementation, should the buyer who is responsible based on the sale and purchase agreement. However, the buyer can sue the recipient of the power to be responsible for any loss the seller.