Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

MICE sebagai Wadah Kreatifitas Supporter Bonek pada Rancangan Pusat Bisnis Gelora Bung Tomo Abdul Aziz; Esty Poedjioetami; Failasuf Herman Hendra
Tekstur (Jurnal Arsitektur) Vol 1, No 2 (2020): Tekstur
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.tekstur.2020.v1i2.1101

Abstract

MICE (meeting, incentive, convention, and exhibition) dipertimbangkan dari beberapa aspek yang belum terpenuhi di Kawasan Gelora Bung Tomo, yaitu membeludaknya supporter di luar stadion yang kehabisan tiket, minimnya tenant penjual sehingga Pedagang berkeliaran di sepanjang jalan, dan agenda rutinan oleh Official Persebaya yang belum terwadahi sehingga meminjam tempat lain yang sangat jauh. Dengan adanya daya tarik Pusat Bisnis, supporter dapat memiliki tempat nobar dekat stadion walau kehabisan tiket, Tenants yang tertata demi kelangsungan ekonomi pedagang, serta wadah untuk berkreatifitas antara supporter dengan pihak Official Persebaya dalam bentuk MICE (meeting, incentive, convention, and exhibition). Metode penelitian kasus dan lapangan dengan pendekatan deskriptif digunakan untuk merencanakan wadah kreatifitas Pusat Bisnis di Kawasan Gelora Bung Tomo. MICE dirancang dengan makro konsep spirit sehingga dihasilkan ruh bangunanyang mendukung sustainable architecture. Makro-konsep Spirit memiliki 3 mikro-konsep, yakni; Interaktif sebagai tatanan lahan sehingga dihasilkan wadah banyak interaksi, Simbolis sebagai tatanan bentuk sehingga dihasilkan ikonik ekor buaya dan Komunikatif sebagai tatanan ruang sehingga dihasilkan lahan yang luas untuk mengkomunikasikan kratifitas supporter Bonek.
Tiny House Village sebagai Solusi Minimnya Lahan di Surabaya dan sebagai Solusi Pola Hidup Sederhana Inggrit Eka Pratiwi; Esty Poedjioetami
Tekstur (Jurnal Arsitektur) Vol 1, No 1 (2020): Tekstur
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.tekstur.2020.v1i1.886

Abstract

Abstract. Surabaya is the second largest metropolis city in Indonesia. This makes Surabaya has a lot of jobs, causing many people from out of town to move and settle in Surabaya. The number of residents who move and settle in Surabaya is not proportional to the amount of land available as a place to live. The Micro House is designed using a modern tropical concept to suit the climatic conditions in Surabaya. using descriptive research methods by conducting observations and comparative studies both in the field and literature with a comparative study in the field of akanoma studio, bandung and royal caravan trawas. Besides a comparative study of literature using the slow town tiny house, South Korea and the UN Yale University tiny house in New York. From the observations, data on land arrangements, shapes and spaces can be used as a reference for designing Tiny House Village. Site analysis can be determined macro concepts tropical architecture and the micro concept of land structure; “dynamic”, shape: “natural” and space: “effective”. This house is thought to be a solution to the lack of land and the increasing need for housing and can be used for people who want a simple lifestyle, with a smaller size but have complete facilities like a house in general. Keywords: Concept, Lamd, Tiny And Small House, Surabaya, Tropical Abstrak. Surabaya merupakan kota metropolis terbesar kedua di Indonesia.hal ini menjadikan Surabaya memiliki banyak lapangan pekerjaan sehingga menyebabkan banyak orang dari luar kota pindah dan menetap di Surabaya banyaknya penduduk yang pindah dan menetap di Surabaya tidak sebanding dengan jumlah lahan yang tersedia sebagai tempat tinggal. Rumah Mikro ini dirancang menggunakan konsep modern tropis agar sesuai dengan kondisi iklim yang ada di Surabaya. menggunakan metode penelitian dekriptif dengan melakukan observasi dan studi banding baik secara lapngan maupun literaturr dengan studi banding lapngan di studio akanoma bandung dan royal caravan trawas. Juga studi banding literature menggunakan slow town tiny house, korea selatan dan un yale university tiny house di new york. Dari hasil observasi didapatkan data mengenai tatanan lahan, bentuk dan ruang yang dapat diguanakan sebagai acuan untuk mendesain Tiny House Village, dengan analisis program ruang dan analisis tapak dapat ditentukan konsep makro yaitu arsitektur tropis dan konsep mikro tatanan lahan: “dinamis”, bentuk: “natural” dan ruang: “efektif” yang digunakan dalam merancang. Tiny house ini dirasa mampu menjadi solusi kurangnya lahan dan semakin menigkatnya kebutuhan akan rumah tinggal dan dapat digunakan untuk orang-orang yang menginginkan pola hidup sederhana.dengan ukuran yang ebih kecil namun memiliki fasilitas yang lengkap layaknya rumah pada umumnya. Kata Kunci: Konsep, Lahan, Rumah Mikro, Surabaya, Tropis.
Strategi Peningkatan Kapabilitas Perumahan Desa Klangonan untuk Memperbaiki Kualitas Hidup, melalui Pemanfaatan Potensi Home Based Enterprises Firdha Ayu Atika; Esty Poedjioetami
ARSITEKTURA Vol 20, No 1 (2022): Arsitektura : Jurnal Ilmiah Arsitektur dan Lingkungan Binaan
Publisher : Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/arst.v20i1.55959

Abstract

Housing Capabilities and Home-Based Enterprises (HBE) were concept, that support the success of sustainable housing development.  This research aims to improve the quality of life of the Klangonan Village inhabitant, through the existence of HBE potential. The research methods used were mixed methods, combining qualitative data and quantitative data.  This study used qualitative SWOT analysis techniques, which begin by determining internal factors and external factors.  The results of this study showed that HBE development was very necessary, by doing the construction of housing and residential infrastructure. In addition, the relationship of the kinship system between citizens could also be used to develop business cooperation activities.
Penerapan Tema Arsitektur Berwawasan Lingkungan Terhadap Bentuk Bangunan Komplek Pengolahan Petis Dan Wisata Kuliner Di Desa Socah, Madura Nani Ulfiana Kustriyani; Esty Poedjioetami
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2020: Memberdayakan Riset dan Inovasi untuk Teknologi yang Berkelanjutan
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Madura adalah kota yang terkenal dengan produksi petis. Petis merupakan bahan baku makanan yang berbeda dari yang lainnya. diera zaman modern ini Masyarakat lebih suka makanan cepat saji. Hal ini, menjadi alasan mengapa perlu dibangun Komplek Pengolahan Petis dan Wisata Kuliner ini, dengan tujuan menciptakan rasa cinta kepada makanan nusantara, salah satunya yang berbahan petis. Perencanaan Komplek Pengolahan Petis dan Wisata Kuliner ini berlokasi di Jl.Sembilangan, desa Socah, Bangkalan Madura.Untuk menarik minat masyarakat secara Arsitektural, menggunakan standarisasi desain komplek pengolahan dan wisata kuliner Sehingga menghasilkan desain sesuai kajian teori data arsitek yang sesuai. Bentuk bangunan pengolahan dan juga wisata sangat penting, agar pengguna merasakan keaman dan kenyaman saat diluar bangunan, maupun didalam bangunan. Metode yang digunakan adalah deskriptif, studi lapangan, dan studi literatur, didasari dengan bentuk bangunan berkonsep ekspresif. Dengan menerapkan tema arsitektur berwawasan lingkungan ini, diharapkan dapat meningkatkan rasa aman dan nyaman bagi pengunjung terhadap bentuk bangunan pengolahan dan juga wisata kuliner. Proses desain mampu menjawab kebutuhan rasa aman dan nyaman untuk pengunjung. Desain bangunan yang diberi bentukan bawang putih dan udang sebagai penanda, bahwasannya petis berbahan dasar udang dan bawang putih. Tema arsitektur berwawasan lingkungan yang memperhatikan iklim lingkungan juga dipilihlah atap mengggunakan genteng dan Dinding finishing kayu.
Aspek Sains Bangunan Dan Struktur Stasiun Mass Rapid Transit Di Surabaya Tema : Arsitektur Urban Design Tania Eka Putri Gerdy; Wiwik Widyo Widjajanti; Esty Poedjioetami
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2019: Menuju Penerapan Teknologi Terbarukan pada Industri 4.0: Perubahan Industri dan Transformasi P
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stasiun Mass Rapid Transit di Surabaya merupakan sebuah sarana transportasi yang direncanakan di Surabaya. Fungsi utama dari fasilitas tersebut adalah sebagai fasilitas transportasi umum yang cepat dan ditujukan untuk membantu masyarakat pengguna jalan lalu lintas agar tingkat kemacetan berkurang, dapat meminimalisir polusi udara, kecelakaan lalu lintas, menghemat biaya bahan bakar dan mempercepat aktifitas karena transportasi massal ini memiliki jalur khusus yang aman dan nyaman. Metoda yang di terapkan dalam perancangan Stasiun Mass Rapid Transit ini menggunakan tema “Urban Design”, yang nantinya akan diaplikasikan di segala aspek, Terutama pada bagian luar dan bagian dalam bangunan, memberikan image sebuah kereta api maupun kota Surabaya itu sendiri. Hasil rancangan tema yang ada di dukung dengan konsep makro (Smart Building) dengan menciptakan bangunan yang tanggap terhadap lingkungan. Konsep mikro tata lahan (Connected) dengan menggabungkan transportasi umum lainnya, yang bertujuan mempermudah aktifitas pengguna transpotasi umum. Konsep mikro bentuk (Modern) yang terpaku dengan waktu sehingga memilih bentuk dan material yang mengikuti zaman, untuk bentuk mengambil bentuk dasar tabung sehingga memberikan image kereta itu sendiri. Konsep mikro ruang (Smart) dalam segi penataan ruang yang tepat sesuai dengan urutan aktifitas yang ada, sehingga ruang akan terkelompok dengan sendirinya dan sirkulasi pengunjung akan terarah secara otomatis, untuk image Kota Surabaya akan di hadirkan dalam interior stasiun.
Penerapan Arsitektur Berwawasan Perilaku pada Tatanan Lahan Pusat Pemberdayaan Penyandang Tuna Netra di Surabaya Risma Yunia Ferdani; Esty Poedjioetami
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2020: Memberdayakan Riset dan Inovasi untuk Teknologi yang Berkelanjutan
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyandang Tuna netra tergolong dalam salah satu cacat fisik yang dialami seseorang. Banyaknya penyandang tuna netra di Indonesia serta kurangnya penyediaan fasilitas pemberdayaan menjadi masalah tersendiri. Maka dibutuhkannya sebuah tempat yang menyediakan fasilitas untuk kegiatan tunanetra di Indonesia salah satunya di Surabaya, yang bertujuan untuk memberdayakan mereka sehingga mereka tidak merasa didiskriminasi dalam hal pendidikan dan kondisi sosial di lingkungan formal khususnya. Penataan tatanan lahan yang baik dan aman bagi tuna netra sangat penting, agar mereka dapat melakukan mobilitasnya dengan mandiri. Menggunakan tema Arsitektur Berwawasan Perilaku untuk memperhatikan perilaku tuna netra dalam proses desain tatanan lahan, sehingga dapat mendukung kenyamanan dalam gerak tuna netra. Menggunakan metode deskriptif didasari dengan desain tatanan lahan yang responsive dan independent diharapkan dapat menanggapi kebutuhan dalam kegiatan mereka. Proses desain arsitektur yang dilakukan mampu menjawab kebutuhan para tunanetra, pada bentuk tatanan lahan yang dibuat mandiri dengan memudahkan sirkulasi yang linier terarah dan tidak membingungkan.
RANCANGAN TATANAN LAHAN PUSAT REHABILITASI STROKE DI SURABAYA YANG BERKONSEP TERARAH Ajeng Tri Agustin; Ika Ratniarsih; Esty Poedjioetami
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2019: Menuju Penerapan Teknologi Terbarukan pada Industri 4.0: Perubahan Industri dan Transformasi P
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bertambahnya jumlah penduduk penderita stroke yang semakin meningkat, tetapi masih kurangnya fasilitas kesehatan dan ahli medis, maka diperlukan adanya penambahan fasilitas medis khusus stroke yaitu dengan dirancangnya sebuah Pusat Rehabilitasi Stroke yang mempertimbangkan aspek perilaku pada bangunan. Dengan metode yang digunakan adalah metode deskriftif, studi lapangan dan studi literatur. Studi kasus dilakukan di Rumah Sakit Islam Klaten dan Rumah Sakit Bethesda di Yogyakarta dan mengumpulkan data dari literatur internet untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Lokasi tapak yang berada di Jl. Dr. Ir. H. Soekarno Surabaya seluas 2,5 hektar, adapun batasnya, yaitu : sebelah Utara, lahan kosong, sebelah Barat, Jl.Dr.Ir.H.Soekarno, sebelah Selatan, permukiman warga, dan sebelah Timur, lahan kosong. Rancangan terdiri dari fasilitas utama, fasilitas penerimaan, fasilitas medis, fasilitas non medis, fasilitas pengelola dan fasilitas penunjang, fasilitas parkir, fasilitas komersil, fasilitas ibadah, fasilitas servis.Konsep Terarah yang diterapkan pada tatanan lahan pusat rehabilitasi stroke antara lain, rancangan pola sirkulasi yang mudah dicapai dan aksebilitas antar bangunan yang nyaman dan aman, pemakaian tata hijau yang dapat mengarahkan pengguna dengan pemakaian vegetasi yang berbeda sebagai petunjuk arah, penggunaan material jalan untuk membedakan sirkulasi kendaraan menggunakan material aspal dan sirkulasi pejalan kaki menggunakan material paving. Hasil dari perencanaan dan perancangan pusat rehabilitasi stroke di Surabaya diharapkan mampu mewadahi kebutuhan masyarakat dalam bidang kesehatan, khususnya penderita stroke.
Penerapan Arsitektur Simbolis Pada Bangunan Wisata Edukasi Aplikasi Desain Grafis Dan Animasi Pada Busana Di Surabaya Oryanto Untario; Esty Poedjioetami; Wiwik Widyo Widjajanti
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2021: Peluang dan Tantangan Peningkatan Riset dan Teknologi di Era Pasca Covid-19
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Surabaya merupakan salah satu kota potensial dengan sumber daya manusia berusia muda terbanyak. Namun beberapa dari mereka kurang mampu bersaing dalam dunia kerja dikarenakan kurangnya kemampuan spesifik (skill). Kebanyakan dari mereka beralih profesi menjadi freelancer design serta entrepenuer, karena saat ini jasa desainer khususnya dibidang grafis dan animasi sangat dibutuhkan. Salah satu alasannya karena relatif mudah dipelajari juga berguna sebagai media promosi dan iklan. Disisi lain, dunia busana juga mengalami kenaikan yang signifikan. Terbukti tiap adanya pameran busana tiap tahun warga kota Surabaya memiliki antusiasme yang besar. Demi mewujudkannya maka dibutuhkan suatu wadah yang bisa mengedukasi para SDM muda dan masyarakat dengan skill khususnya dibidang grafis dan animasi, serta mengenalkan cara pengaplikasianya pada produk busana. Dibangunnya Bangunan Wisata Edukasi Aplikasi Desain Grafis dan Animasi pada Busana bisa menyelesaikan permasalahan tersebut. Pembangunan wisata edukasi ini akan ditempatkan berdekatan dengan kawasan wisata Atltantis Park tepatnya di jalan Dukuh Sutorejo, Surabaya bertujuan menjadi daya tarik masyarakat Surabaya.Mengambil tema Arsitektur Simbolis dengan makro konsep dinamis, bangunan ini dapat mereprentasikan masing-masing ciri khas ketiga elemen grafis, animasi dan busana pada bangunan. Mikro konsep colorfull digunakan pada ruang sehingga terbentuk ruang yang lebih komunikatif dan atraktif. Serta tata lahan yang memusat membantu sirkulasi pengunjung menjadi lebih runtut dan teratur dalam kawasan tersebut
Arsitektur Perilaku Pada Desain Wadah Sosial Anak Jalanan di Bandung, Jawa Barat Dwi Eka Noor Safitri; Wiwik Widyo Widjajanti; Esty Poedjioetami
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2020: Memberdayakan Riset dan Inovasi untuk Teknologi yang Berkelanjutan
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Bandung berada di provinsi Jawa Barat, Indonesia. Dengan jumlah penduduk yang mencapai sekitar 2.490.622 Orang. Kota Bandung merupakan kota metropolitan terbesar di Provinsi Jawa Barat, sekaligus menjadi Ibu Kota Provinsi Daerah. Kota Bandung terletak di antara 1070 Bujur Timur, 60 55I Lintang Selatan, Barat Timur yang terletak 140 km sebelah tenggara dari Ibu Kota Negara dan Utara Selatan yang terletak dekat daerah perkebunan(Subang dan Pangalengan). Posisi strategis Kota Bandung sebagai pusat kegiatan ekonomi masyarakat dan menjadi pusat aktivitas yang artinya menjadi tujuan utama bagi orang dari berbagai daerah. Selain potensi pusat kegiatan ekonomi masyarakat, masih tingginya jumlah angka putus sekolah yang mengancam anak di kota Bandung menjadi latar belakang dalam perancangan. Permasalahan dalam perancangan adalah bagimana meciptakan bentuk, ruang dan tatanan lahan yang mampu menjadi wadah dan mampu menunjang aktivitas anak jalanan dalam mendapat pendidikan, dapat singgah, belajar, bersosialisasi, beraktivitas, bermain, mengembangkan bakat, mendapatkan pembinaan karakter, dan mendapatkan perlindungan yang layak. Pendekatan Arsitektur Perilaku yang di aplikasikan pada panti sosial ini berupa penataan masa dan orientasi tiap bangunan, memperhatikan jalur pedestrian untuk akses tiap bangunan, meninjau aktivitas anak jalanan, mengatur zona yang lebih privat pada fasilitas bangunan untuk tinggal dan juga memperhatikan area terbuka pada panti soisal, pada taman dimana terdapat gazebo dalam penerapannya memperhatikan pencahayaan, jenis vegetasi dan juga area mural pada beberapa area taman. Panti sosial ini mengaplikasikan Orientasi Terarah sebagai konsep mikro tatanan lahan, Natural sebagai konsep mikro bentuk dan Kreatif sebagai konsep mikro ruang. Sehingga diperoleh konsep makro Kekeluargaan sebagai pedoman rancangan Bentuk, Ruang dan Tatanan Lahan. Hasil desain diharapkan dapat menurunkan jumlah anak jalanan di Bandung, Jawa Barat.
Penerapan Arsitektur Perilaku pada Desain Ruang Pendidikan Karakter dan Psycho-training di Samarinda Lutfia Nur Salamah; Esty Poedjioetami
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2019: Menuju Penerapan Teknologi Terbarukan pada Industri 4.0: Perubahan Industri dan Transformasi P
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bekatul padi berpotensi menghasilkan minyak untuk konsumsi sehingga dapat menambah nilai ekonominyaPendidikan merupakan hal terpenting dalam membentuk karakter anak. Melalui Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM), Pemerintah mendukung secara penuh dengan membudayakan pendidikan karakter di lingkungan pendidikan formal maupun non formal melalui arahan menteri Presiden kepada menteri pendidikan. Krisis moral pada anak sekarang ini harus segera ditangani dengan benar, untuk itu diperlukan wadah edukasi dan pelatihan anak yang secara intensif bertujuan membentuk karakter anak yang berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, serta bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan Pancasila. Pendidikan Karakter dan Psycho-training adalah sistem edukasi yang melakukan pendekatan ‘holistik’ yaitu menggunakan pola berpikir secara Psikologi yang berpikir secara menyeluruh dengan mempertimbangkan segala aspek yang mungkin mempengaruhi tingkah laku manusia atau suatu kejadian melalui psikilogis anak/peserta didik. Penerapan arsitektur perilaku meliputi kebutuhan ruang, sirkulasi, dan pola rang berdasarkan aktivitas penggunanya. Jangkauan faktor perilaku itu sendiri meliputi psikologi si pengguna bangunan, kebutuhan interaksi kemasyarakatan, serta perbedaan-perbedaan sub budaya dalam gaya hidup. Jika penerapan arsitektur perilaku pada desain ruang pendidikan karakter dan psycho-training ini dikembangkan secara maksimal, maka akan menciptakan ruang yang mampu merangkup semua kegiatan edukasi didalamnya sehingga menciptakan suasana yang nyaman secara psikologis dan tidak membosankan bagi anak. Melalui penerapan desain ini diharapkan tujuan pembelajaran yang mengarah pada pembentukan karakter dapat tercapai