Indah Rahayu Panglipur
IKIP PGRI Jember

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

ANALISIS PEMAHAMAN KONSEP DASAR GEOMETRI DENGAN PEMBELAJARAN METODE PENEMUAN TERBIMBING PADA MATA KULIAH GEOMETRI Indah Rahayu Panglipur; Eric Dwi Putra
Laplace : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika IKIP PGRI Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.496 KB)

Abstract

Kegiatan pembelajaran tentunya juga harus mempunyai inovatif dan kreatifitas dalam melakukan pengajaran. Salah satunya adalah dengan memilih model atau strategi pembelajaran yang mendukung dan mengarah ketercapaian capaian pembelajaran mata kuliah. Metode penemuan terbimbing (Guided Discovery Learning) memiliki kelebihan dalam hal melibatkan mahasiswa aktif pada proses pembelajaran yang mampu memicu kemampuan berpikir siswa setiap saat dalam KBM, sehingga metode ini lebih sesuai untuk melatih keterampilan berpikir kritis dalam pemahaman konsep. Penelitian menggunakan jenis penelitian kualitif pedekatan diskriptif. Tujuan yaitu mengetahui pemahaman mahasiswa tentang materi dasar geometri. Adapun subyek penelitian adalah mahasiswa program studi pendidikan matematika semester tiga tahun ajaran 2017/2018 yang berjumlah 6 orang. Langkah-langkah penelitian ini adalah observasi awal, identifikasi masalah dan menentukan rumusan masalalah, penyusunan instrument penelitian, melakukan validasi, penelitian pada subyek yang telah ditentukan, uji keabsahan data, pengumpulan data hasil penelitian, pemisahan data primer dan skunder, analisis data, pembahasan, dan kesimpulan. Kesimpulkan bahwa analisis pemahaman konsep dasar dengan metode terbimbing dapat diterima dengan baik oleh mahasiswa dilihat dari hasil yang diperoleh mahasiswa dapat memahami dalam penyelesaian masalah. Selain itu hasil wawancara juga menggambarkan hasil yang sama dari ketiga subyek yang diambil. Semua hasil dari 3 kali tatap muka menunjukkan adanya peningkatan pemahaman konsep mahasiswa. Pada tatap muka ke 5 semua mahasiswa masihmendapatkan nilai yang cukup rendah yaitu dengan range 70 – 75, sedangkan pada pertemuanke 6 meningkat pada range 75 – 78, akhirnya pada pertemuan ke 7 semua mahasiswa telah mendapatkan nilai lebih dari sama dengan 80.
PRINSIP BENTUK GEOMETRI UNTUK KEMUDAHAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PENYANDANG DISABILITAS Indah Rahayu Panglipur; Eric Dwi Putra
HISTOGRAM: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3, No 2 (2019): Histogram
Publisher : STKIP Andi Matappa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31100/histogram.v3i2.429

Abstract

Pendidikan para penyandang cacat juga harus mendapatkan perhatian yang sama dengan yang lainnya. Demikian juga dari segi kemudahan dan kenyamanan dalam mendapatkan pendidikan. Baik terkait dengan kemudahan dalam hal kenyamanan dalam belajar di sekolah. Pemerintah dalam beberapa tahun terakhir telah memberikan perhatian besar kepada para  penyandang cacat. Ada begitu banyak program yang berkaitan dengan peningkatan layanan publik untuk penyandang disabilitas. Terkait dengan bagaimana mengembangkan pembelajaran yang baik dan dukungan untuk penerapan kualitas belajar. Di beberapa sekolah inklusi di Jember, mereka sudah memiliki beberapa media yang mendukung proses pembelajaran. Terutama untuk mata pelajaran matematika yang mata pelajarannya masih cukup sulit. Lalu itu diperlukan untuk menyediakan media yang memfasilitasi proses pembelajaran dan memfasilitasi pemahaman. Itu Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan prinsip geometri yang dapat dengan mudah dan aman digunakan untuk pembelajaran matematika para penyandang cacat. Dalam penelitian ini subjek yang diamati dibatasi untuk orang dengan gangguan penglihatan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Dari hasil pengamatan dan wawancara yang telah dilakukan diperoleh, dapat disimpulkan bahwa prinsip-prinsip geometri yang dapat dengan mudah dan aman digunakan belajar bagi para penyandang cacat adalah sudut tumpul, permukaan kasar, dan dibuat lebih menonjol.  
IDENTIFIKASI BERPIKIR KRITIS STANDAR ANALISIS LEVEL KINERJA NOVICE DENGAN MODEL PEMBELAJARAN ONLINE LEARNING MODEL Indah Rahayu Panglipur; Lutfiyah Lutfiyah
Prismatika: Jurnal Pendidikan dan Riset Matematika Vol 3 No 1 (2020): Prismatika: Jurnal Pendidikan dan Riset Matematika
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33503/prismatika.v3i1.1145

Abstract

Learning activities were carried out online or the Online Learning Model (OLM) in the era of the Covid-19 pandemic. Every student who participates in OLM is trained in critical thinking and regularly improves the solving of a mathematical problem. This research used qualitative research with a descriptive approach. Researchers were interested in identifying critical thinking standards of analysis at the Novice Performance Level with the Online Learning Model (OLM) in Geometry Lectures in solving geometric problems based on students' Critical thinking skills with analysis indicators. Subjects were taken based on the assignment score on the material. Subjects were grouped into 3 abilities, namely low ability (Re), medium ability (Se), and high ability (Ti). The number of subjects was three people who were taken from each group at each level. Data were collected using 2 mutually supporting instruments, namely the test instrument and the interview instrument. The validation used was expert validation and content validation. The results showed that online learning activities or the Online Learning Model (OLM) can be identified that subjects with low abilities fulfill all indicators in the analysis stage, while not meeting all indicators for moderate and high student abilities because the Novice performance level is in accordance with its understanding, namely the lowest level where the subject had not been able to solve the given problem at all.
IDENTIFIKASI LEVEL KINERJA NOVICE MELALUI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA (INTERPRETASI, ANALISIS) Indah Rahayu Panglipur; Eric Dwi Putra
Prismatika: Jurnal Pendidikan dan Riset Matematika Vol 2 No 1 (2019): Prismatika: Jurnal Pendidikan dan Riset Matematika
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (940.879 KB) | DOI: 10.33503/prismatika.v2i1.573

Abstract

The aspect that has an important role in education is learning, so it needs to be developed in order to explore the potential in students so that it is expected to create quality graduates from the teaching process that has been implemented by the teacher. Every student can be trained for their critical abilities and always be improved. This type of research used in this study is a qualitative study using a description approach. Subjects were taken based on daily test scores that have been documented by the mathematics teacher. Data collection techniques using tests and interviews. Based on the result of this study known that the level of novice performance through the ability to think critically that the aspect of student interpretation can not present problems according to questions in the form of mathematical language clearly and in the analysis aspect students do not write the information contained in the questions and students can write the concept however is still wrong or incompatible.
PENGARUH PENERAPAN KURIKULUM TERHADAP MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR SISWA DENGAN ANGKET SKALA LIKERT PADA MATEMATIKA Della Putri Anggraeni; Indah Rahayu Panglipur; Marsidi Marsidi
Prismatika: Jurnal Pendidikan dan Riset Matematika Vol 3 No 2 (2021): Prismatika: Jurnal Pendidikan dan Riset Matematika
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33503/prismatika.v3i2.1280

Abstract

Pengaruh penerapan kurikulum terhadap motivasi dan minat belajar siswa dengan angket skali (skala likert) pada mata pelajaran matematika di SMK Trunojoyo Jember, penelitian ini dilatar belakangi kurangnya motivasi dan minat belajar siswa yang ada di SMK Trunojoyo Jember terutama pada kelas IX BDP setelah menerapkan Kurikulum 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuai ada atau tidaknya pengaruh penerapan Kurikulum 2013 terhadap motivasi dan minat belajarsiswa. Penelitian dilakukan di SMK Trunojoyo Jember. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, Kurikulum 2013(Y), Motivasi Belajar (X1), dan Minat Belajar (X2). Penelitianini termasuk penelitianex post facto dengan jenis penelitian kuantitatif. Dalam penelitian ini penulis menggunakan rancangan penelitian Pendekatan Paradigma Berganda. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan, maka diperoleh kesimpulannya dengan menggunakan Uji F dengan perhitungan manual, didapatkan nilai Fhitung lebih besar dari nilai Ftabel atau 15,10 > 3,35 yang berarti Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh penerapan Kurikulum 2013 terhadap motivasi serta minat belajar siswa.
PENGEMBANGAN KARTU MATEMATIKA ASYIK (KARMAS) UNTUK MENUNJANG MODEL PEMBELAJARAN TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) Ria Amalia; Indah Rahayu Panglipur; Dimas Anditha Cahyo Sujiwo
Laplace : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 1 No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika IKIP PGRI Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.267 KB)

Abstract

Dalam belajar matematika, siswa cenderung terbiasa dalam menghafal dan mengingat rumus-rumus yang ada dalam matematika. Akibatnya ketika siswa dihadapkan dengan masalah-masalah dalam kategori sedang, sulit atau berbeda (tidak rutin) dari contoh yang diajarkan, maka siswa akan mengalami kesulitan dalam menyelesaikannya menggunakan rumus-rumusyang telah dipelajari. Siswa perlu dibiasakan untuk bergelut dengan berbagai macam permasalahan. Salah satu model pembelajaran yang dapat menfasilitasi siswa untuk berlatih soal yaitu Model pembelajaran kooperatif tipe Team Game Tournament (TGT). Guna keberhasilan pembelajaran, maka diperlukan suatu Media Kartu Matematika Asyik (KARMAS). Penelitian menggunakan jenis penelitian pengembangan. Tujuan yaitu menghasilkan media kartu matematik asyik (KARMAS) untuk menunjang penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT yang valid, praktis dan efektif. Adapun subyek penelitian adalah siswa SMKN 3 jember kelas X tahun ajaran 2018/2019. Model pengembangan yang digunakan yaitu model pengembangan Kemp. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah telah tersusunnya media pembelajaran Kartu Matematika Asyik (KARMAS) untuk menunjang model pembelajaran kooperatif yang valid, praktis dan efektif.
Analisis Level Kinerja Practitioner Melalui Aktivitas Belajar Siswa Eric Dwi Putra; Indah Rahayu Panglipur
Jurnal Pendidikan Matematika:Judika Education Vol 2 No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Matematika:Judika Education
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.007 KB) | DOI: 10.31539/judika.v2i1.700

Abstract

The purpose of the study, determine the level of performance of practitioners through student learning activities. The level of student practitioner performance is seen when solving mathematical problems (story problems) sub-topics of numbers. The research method used is quantitative descriptive. The analysis technique uses validity test and source triangulation. In this study the subjects of class VII students were taken as many as 6 people. Retrieval of data using observations and questions (problems). Data were observed using an observation sheet instrument, while questions with realistic media. The results of the study, the validation of the instrument on the observation sheet using the Va value for the test questions obtained 2.9 results thus the instrument is said to be valid. Based on the results of observations ST satisfies all activities well but in activities related to courage still can not be said to always be brave in responding and asking questions / opinions expressly, SS fulfills 3 out of 6 student activities well. These results are the same for the 2 subjects taken. SR fulfills 5 out of 6 student activities well. These results are the same for the 2 subjects taken. Conclusions, the Practitioner student's level of performance has different levels of fulfillment of critical standards through student learning activities. Students with high ability category (ST) can meet all critical standard indicators while students with medium (SS) and low (SR) ability categories cannot fulfill. Key Words: Performance Level Practitioners, Learning Activities