Penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi dilakukan dengan (a) pembelajaran tatap muka terbatas dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, dan/atau (b) pembelajaran jarak jauh secara online. Kondisi pembelajaran yang dilaksanakan dengan cara tatap muka, dan secara online saat ini sangat bergantung pada teknologi pembelajaran seperti penggunaan media pembelajaran yang relevan dan efektif. Salah satu media pembelajaran yang efektif adalah media pembelajaran animasi. Media Pembelajaran Animasi Teknik Sepeda Motor (MPA-TSM) merupakan hasil peneltian pengembangan media pembelajaran yang dapat digunakan pada proses pembelajaran daring maupun luring.Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) di SMK 2 Paguyaman adalah untuk memanfaatkan teknologi Media Pembelajaran Animasi Teknik Sepeda Motor (MPA-TSM) sehingga dapat meningkatkan efektivitas proses pembelajaran serta meningkatkan motivasi belajar siswa yang diharapkan bisa memaksimalkan ketercapaian hasil belajar bagi siswa. Untuk mencapai tujuan tersebut, kegiatan ini terdiri dari 3 tahap, yaitu (1) tahap persiapan, yakni menyiapkan sofware MPA-TSM, menyusun buku panduan penggunaan MPA-TSM, (2) tahap pelaksanaan, yakni penyerahan software MPA-TSM ke pihak sekolah, coaching/pembimbingan teknis penggunaan MPA-TSM, penggunaan software MPA-TSM pada proses pembelajaran, dan (3) tahap evaluasi, yaitu mendeskripsikan motivasi siswa pengguna MPA-TSM. Berdasrkan hasil kegiatan PkM ini, dapat disimpulkan bahwa (1) Proses Pembelajaran pada mata pelajaran yang relevan dengan MPA-TSM lebih efektif di SMK Negeri 2 Paguyaman (2) Meningkatnya motivasi belajar siswa Program Studi Teknik dan Bisnis Sepeda Motor SMK Negeri 2 Paguyaman. Berdarakan simpulan tersebut, disarankan beberapa hal yakni (1) Penggunaan media pembelajaran berbasis animasi dapat meningkatkan motivasi peserta didik pada program Studi Teknik dan Bisnis Sepeda Motor di SMK Negeri 2 Paguyaman sehingga perlu dikembangkan media-media pembelajaran yang sejenis, (2) media pembelajaran animasi perlu dikembangkan berdasarkan kebutuhan pembelajaran yang menyesuiakan dengan standar kompetensi mata pelajaran.