Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perbandingan Analgesia Epidural Menggunakan Bupivakain 0,125% dengan Kombinasi Bupivakain 0,0625% dan Fentanil 2 μg/mL terhadap Nyeri dan Blok Motorik pada Persalinan Normal Mose, Oktofina K.; Sabarudin, Udin; Sitanggang, Ruli Herman; Boom, Cindy E.
Jurnal Anestesi Perioperatif Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (425.382 KB)

Abstract

Analgesia epidural merupakan standar emas untuk memfasilitasi persalinan normal tanpa nyeri. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan analgesia epidural bupivakain 0,125% dengan bupivakain 0,0625% ditambah fentanil 2 μg/mL yang diukur dengan numeric rating scale (NRS) dan blok motorik yang dinilai dengan skala bromage selama persalinan normal. Penelitian dilakukan sebagai uji klinis acak terkontrol buta ganda terhadap 34 parturien primigravida dengan status fisik ASA II yang direncanakan melahirkan normal di ruang bersalin Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung pada Desember 2011–Juni 2012. Subjek dikelompokkan menjadi 2, kelompok bupivakain (B) dan kelompok bupivakain fentanil (BF). Hasil penelitian dianalisis memakai uji chi-kuadrat dan uji t-independent dengan tingkat kepercayaan 95% dan dianggap bermakna bila p<0,05 dan sangat bermakna jika p<0,001. Hasil penelitian didapatkan nilai NRS kelompok B vs BF tidak berbeda bermakna dengan nilai p>0,05. Nilai bromage kelompok B vs BF berbeda bermakna dengan nilai p<0,05 pada menit ke-90. Simpulan penelitian ini adalah analgesia yang dihasilkan pada kombinasi bupivakain 0,0625% + fentanil 2 μg/mL sama dengan bupivakain 0,125% dan mengurangi kejadian blok motorik selama persalinan normal yang diberikan analgesia epidural.Kata kunci: Bromage score, bupivakain, epidural, fentanil, numeric rating scale (NRS), parturien, primigravida Comparison of Epidural Analgesia Bupivacaine 0.125% with Combination of 0.0625% Bupivacaine and Fentanyl 2 μg /mL to the Pain and Motoric Block in Normal Labor Epidural analgesia became the gold standard to facilitate normal labor without pain. The purpose of this study was to compare bupivacaine 0.125% versus bupivacaine 0.0625% + fentanyl 2 μg/mL epidural analgesia in the reduction of pain during labor as measured by the numeric rating scale (NRS) and motor block was assessed using the bromage score. A randomized double blind controlled clinical trial was conducted on 34 primigravida parturien with ASA physical status II planned for vaginal birth at delivery in delivery room Dr. Hasan Sadikin Hospital-Bandung within December 2011–June 2012. Subjects were randomly assigned into two groups. The research data were analyzed using of the chi-square and independent ttest with 95% confidence level and considered significant when p<0.05 and highly significant if p<0.001. The results of this study showed that the NRS B vs BF group was not significantly different with p value >0.05. Bromage score B vs BF group significantly different with p value <0.05 at 90 minutes. This study concluded that the combination of 0.0625% bupivacaine + fentanyl 2 μg/mL produce analgesia similar to that provided by infusion of 0.125% bupivacaine and reduce the incidence of motor block during labor.Key words: Bupivacaine, bromage score, epidural, fentanyl, numeric rating scale (NRS), parturien, primigravida DOI: http://dx.doi.org/10.15851/jap.v1n2.120
Proteksi Otak pada Operasi Jantung Adriane, Prieta; Boom, Cindy E.
Jurnal Neuroanestesi Indonesia Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Departement of Anesthesiology and Intensive Care Dr. Hasan Sadikin Hospital Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian tentang mneuroproteksi telah banyak dilakukan oleh para ilmuwan selam lebih dari 30 tahun, namun deficit neurologi pascaoperasi jantung tetap merupakan penyebab morbiditas pasca operasi. Hasil akhir neurologis merupakan akibat dari bermacam-macam factor etiologi, banyak klinisi di seluruh dunia telah menyadari pentingnya masalah ini dan usaha yang lebih lanjut telah dilakukan untuk meminimalkan insidensi disfungsi neurologis dan neurokognitif. Strategi untuk proteksi otak pada operasi jantung dilakuakn dalam dua tahap. Yaitu pencegahan dan pengobatan, masing-masing menggunakan intervnsi farmakologis dan non farmakologis. Strategis yang tepat dalam mencegah, mengurangi, atau mengobati baik stroke dan cedera neurologis, penyaringan preoperatiuf dan optimalisasi tatalkasana proteksi otak monitoring intraoperative, diagnosis serta terapi pascaoperasi yang dilakukan lebih awal terbukti lebih efektif. Brain Protection for Cardiac SugeryDespite more than 30 years of aggressive neuroprotective research by many investigators, neuropsychological deficit after cardiac surgery remains an important cause of postoperative morbidity. Neurological outcome is a result of a multifactorial etiology, many physicians world-wide have recognize the importance of this problem, and extensive efforts have been made in attempting to m inimize the incidence of neurological and neurocognitive dysfunction. Strategis for brain protection in cardiac surgery can be considered in two stages, prevention and therapy, each utilizing pharmacological and nonpharmacological interventions. Still to be defined are the strategies that could be effectively either prevent, reduce or ameliorate both stroke and neurological injury could encompass preoperative screening and optimization, intraoperative monitoring and management strategies, and early postoperative diagnosis and therapy.