Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

IMPROVING THE STUDENTS' ABILITY IN WRITING REPORT PARAGRAPH THROUGH GROUP INVESTIGATION IN COOPERATIVE LEARNING Muhammad Saifuddin
Educate Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

IMPROVING THE STUDENTS' ABILITY IN WRITING REPORT PARAGRAPH THROUGH GROUP INVESTIGATION IN COOPERATIVE LEARNING
IMPROVING THE EIGHTH YEAR STUDENTS’ READING COMPREHENSION BY USING NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) AT SMP MUHAMMADIYAH 2 KALISAT – JEMBER Muhammad Saifuddin; Dedi Malik Wijaya
Educate Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Reading refers to the ability to read and understand the written text. Reading is one way to find information. The use of Numbered Heads Together (NHT) model offered the students to work in groups and help them out to improve their reading comprehension. This research was done through cycle model and the data of the research were taken from the result of observation and reading test. After having two cycles of the implementation, it showed that there was an improvement. The students‟ active participation increased from 60,86% to 73.91% while the result of students reading test increased from 60,86% of the students to 73.91% or 17 students. Based on this result, it can be concluded that the use of NHT could improve the eighth year students‟ reading comprehension.
BETWEEN ACQUISITION AND LEARNING: ADULT SECOND LANGUAGE ACQUISITION PROCESS Muhammad Saifuddin
Educate Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Muhammad Saifuddin Unipdu – Jombang saifuddin.unipdu@gmail.com Abstract Language acquistion and learning posit the way children get their second language. It defines the process of getting the language in which they may develop it in different circumstance. In the early ages, they acquire their second language in which it can be done through children - mother‟s communication or even through their social communication. Later, they tend to learn the second language. On the other hand, as they grow older and become adult, they conciously learn language. However, it is not always assumed that adult get their second language through learning but it is rather acquiring. Adult have more time exposure to a language acquisition that it shows their acquisition process is bigger than children‟s. The input also determines the acquirers to stimulate the language production where it refers to language competence and language performance in which both of them are also the principle of language acquisition. Keywords: Acquisition, Learning, Language Process Abstrak Proses pemerolehan dan belajar bahasa mengandaikan cara anak-anak mendapatkan bahasa kedua mereka. Artikel ini mendefinisikan proses pemerolehan bahasa di mana mereka mengembangkannya dalam situasi-situasi yang berbeda. Pada usia dini, mereka memperoleh bahasa kedua mereka melalui komunikasi ibu - anak atau bahkan melalui komunikasi sosial mereka. Kemudian, mereka cenderung untuk belajar bahasa kedua. Di sisi lain, saat mereka tumbuh dewasa dan menjadi dewasa, mereka dengan sadar belajar bahasa. Namun, itu tidak bisa diasumsikan bahwa orang dewasa mendapatkan bahasa kedua mereka selalu melalui pembelajaran tetapi sebenarnya mereka hanya sekedar mengakuisisi. Orang dewasa memiliki waktu akuisisi bahasa yang lebih banyak sehingga menunjukkan proses akuisisi mereka lebih besar dari pada anak-anak. Input juga merangsang produksi dan kompetensi bahasa pengakuisisi dimana keduanya juga merupakan prinsip akuisisi bahasa. Kata kunci: Akuisisi, Belajar, Proses Bahasa
TREATMENT MODEL PEMBELAJARAN SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, INTELLECTUAL (SAVI) TERHADAP GAYA BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR Muhammad Saifuddin; Ahmad Khoiri; Pamungkas Stiya Mulyani
Prosiding Seminar Pendidikan Fisika FITK UNSIQ Vol 2 No 1 (2020): Vol 2 No 1 (2020): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA FITK UNSIQ
Publisher : Prodi Pendidikan Fisika FITK UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Efektivitas Model Pembelajaran Somatic, Auditory, Visual, dan Intellectual (SAVI) dengan Gaya Belajar dan Prestasi Belajar di MI Ma’arif Karangluhur Kertek Wonosobo Tahun Pelajaran 2020/2021. Proses pembelajaran merupakan titik penentu terhadap berhasilnya sebuah tujuan pendidikan. Terwujudnya keberhasilan pembelajaran tentu sangat dipengaruhi oleh kepiawaian seorang guru dalam memilih metode ataupun model pembelajaran. Pada saat ini, proses pembelajaran masih cenderung bersifat teacher centered dan kurang memperhatikan karakteristik siswa terlebih mengenai gaya belajar sehingga pembelajaran dinilai kurang efektif dan menuai hasil yang belum optimal. Model somatic, auditory, visual, dan intellectual (SAVI) merupakan model pembelajaran yang menawarkan konsep belajar dengan mengintegrasikan semua indera yang dimiliki. Tujuan dari penelitian ini untuk 1) mengetahui penerapan model pembelajaran somatic, auditory, visual, dan intellectual (SAVI), 2) mengetahui seberapa efektif model pembelajaran somatic, auditory, visual, dan intellectual (SAVI) dengan gaya belajar dan prestasi belajar 3) mengetahui seberapa besar peningkatan efektivitas model pembelajaran somatic, auditory, visual, dan intellectual (SAVI) dengan gaya belajar dan prestasi belajar. Penilitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen semu, desain Control Group Eksperiment dengan Model Control Group Pretest and Posttest Design. Teknik sampel yang digunakan dengan Cluster Random Sampling. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan dengan angket gaya belajar dan tes. Hasil penelitian menunjukkan di kelas eksperimen dari 23 siswa, terdapat 7,30% dengan gaya belajar visual, 5,22% bertipe gaya belajar auditory, 8,35% siswa dengan tipe gaya belajar kinestetik, dan 3,13% sisanya bertipe gaya belajar gabungan visual auditory. Berdasarkan uji-t pada kelas eksperimen diperoleh angka sebesar 0,098 > 0,05 , sehingga penerapan model pembelajaran somatic, auditory, visual, dan intellectual (SAVI) di MI Ma’arif Karangluhur dikategorikan efektif.
Efektivitas Pembangunan Perpustakaan Secara Swakelola Di Kabupaten Pamekasan Muhammad Saifuddin
Rekayasa: Jurnal Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2016): JURNAL REKAYASA TEKNIK SIPIL
Publisher : Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53712/rjrs.v1i1.177

Abstract

  Penelitian ini dilakukan terhadap tim pelaksana kegiatan untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan pembangunan perpustakaan sekolah dengan sistem swakelola di Kabupaten Pamekasan, faktor-faktor yang mempengaruhinya serta strategi yang dapat dilakukan untuk peningkatan efektivitas. Metode pengolahan data menggunakan statistika deskriptif dan analisa regresi linier berganda. Penelitian dilakukan melalui penyebaran kuisioner kepada 66 responden di 11 sekolah dasar penerima bantuan perpustakaan. Berdasarkan hasil penelitian memperlihatkan bahwa efektivitas pembangunan perpustakaan sekolah secara swakelola di Kabupaten Pamekasan sebesar 88,30%. Adapun nilai koefisien determinasi R Square (R2) sebesar 0,535 atau 53,5%. Artinya bahwa variabel efektivitas pembangunan perpustakaan dipengaruhi sebesar 53,5% oleh administrasi proyek, mutu/kualitas, biaya, manfaat, partisipasi masyarakat, waktu dan kemampuan pelaksana, dan sebesar 46,5% dipengaruhi oleh variabel lain selain yang diteliti dalam penelitian ini. Dari hasil uji F didapatkan Fhitung sebesar 9,552, lebih besar dari Ftabel sebesar 2,17. Selain itu, nilai p-value sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai  sebesar 0,05. Artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan dari administrasi proyek, mutu/kualitas, biaya, manfaat, partisipasi masyarakat, waktu dan kemampuan pelaksana terhadap efektivitas pembangunan perpustakaan. Dari hasil uji t didapatkan bahwa secara parsial faktor administrasi proyek (thitung = 2,629) dan dan faktor manfaat (thitung = 2,538) berpengaruh secara signifikan terhadap efektivitas pembangunan perpustakaan secara swakelola, karena thitung > ttabel. (ttabel = 2,002). Adapun mutu/kualitas, biaya, partisipasi masyarakat, waktu dan kemampuan pelaksana tidak berpengaruh signifikan karena memiliki thitung < ttabel. Dari ketujuh variabel yang diteliti, variabel manfaat memiliki pengaruh paling dominan sebab variabel tersebut memiliki koefisien regresi terbesar, yaitu  = 0,389. Strategi untuk meningkatkan efektivitas adalah dengan meningkatkan faktor manfaat dan faktor administrasi proyek yang merupakan faktor yang berpengaruh signifikan dalam penelitian ini. 
REPUTABLE TEACHERS DEVELOPING LESSON PLAN AND ITS IMPLEMENTATION IN THE CLASSROOM Muhammad Saifuddin
Paramasastra : Jurnal Ilmiah Bahasa Sastra dan Pembelajarannya Vol. 1 No. 2 (2014): Vol 1 No 2 Bulan September Tahun 2014
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/paramasastra.v1n2.p%p

Abstract

Menciptakan  proses  belajar  mengajar  memerlukan perencanaan yang baik dan keterampilan mengajar guru. Sebagai seorang guru, mereka harus mampu melakukan proses pembelajaran secara efektif dan  bermakna  untuk  membantu  siswa  mencapai  tujuan  pembelajaran. Selain  itu,  para  guru  dituntut  untuk  membuat  rencana  pelajaran  dan menerapkannya.,  penelitian  ini  bertujuan  untuk  menggambarkan bagaimana  guru mengembangkan  rencana  pelajaran  dan menerapkannya dalam  proses  belajar  mengajar.  Metode  studi  kasus  digunakan  dalam penelitian  ini  untuk  menggambarkan  proses  pembelajaran  yang berdasarkan rencana pelajaran yang  telah dikembangkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rencana pelajaran dikembangkan guru terkemuka  itu dilakukan  dengan  baik  berdasarkan  teori  pengembangan  rencana pembelajaran  dan  berdasarkan  peraturan  Kementerian  Pendidikan.  RPP menunjukkan  kesalingterkaitan  antara  semua  komponen  RPP,  mereka adalah;  kompetensi  dasar,  kompetensi  dasar  sub,  indikator,  tujuan pembelajaran,  kegiatan  belajar mengajar, metode,  strategi  pembelajaran, media dan sumber, dan penilaian.