Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TUMBUH KEMBANG ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK ALBINA BANDA ACEH Ismiati Ismiati; Suci Mentari Maulida
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 4, No 2 (2018): Oktober 2018
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v4i2.993

Abstract

Di Provinsi Nanggroe Aceh darussalam pada tahun 2008 terdapat balita status gizi baik 10.115 (73,5 %), gizi kurang sebanyak 2.993 (21,7%), gizi buruk sebanyak 467 (3,4 %) dan gizi lebih sebanyak 191 (1,4%). Di Banda Aceh terdapat sebanyak 4.673 balita,terdapat balita status gizi baik 71,8 %, gizi kurang sebanyak 23,8 %, gizi buruk sebanyak 3,6 % dan gizi lebih sebanyak 1 %.Di TK Albina Banda Aceh terdapat balita gizi kurang sebanyak 7 orang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status gizi dengan tumbuh kembang anak meliputi perkembangan kognitif dan perkembangan bahasa. Metode penelitian ini bersifat Deskriptif Analitik dengan desain Cross Sectional Study yang di lakukan di TK Albina Banda Aceh dari tanggal 03 Januari – 20 Januari 2108  dengan jumlah sampel 60 orang. Analisis yang di gunakan adalah dengan analisis Univariat dan Bivariat. Uji statistik dengan menggunakan Chi-Square dengan program komputer SPSS versi 11.000 dengan tingkat kemaknaan 95% dan derajat kebebasan. Dari hasil penelitian diperoleh status gizi anak dengan gizi baik 88,33%, dan gizi kurang 11,67% dengan perkembangan kognitif yang baik 85%, sedang 15%, dan perkembangan bahasa yang baik 78,33% dan sedang 21,67%. Kesimpulan didapat ada hubungan antara status gizi dengan tumbuh kembang anak yang meliputi perkembangan kognitif dan bahasa. Kesimpulan dan Saran : Diharapkan kepada instansi tenaga kesehatan agar dapat memberikan penyuluhan kepada masyarakat atau keluarga tentang pentingnya gizi terhadap tumbuh kembang anak terutama anak usia pra sekolah. Kata Kunci : Status gizi , Tumbuh Kembang Anak
HUBUNGAN STATUS KESEHATAN, USIA DAN STATUS EKONOMI DENGAN STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS JEULINGKE KECAMATAN SYIAH KUALA BANDA ACEH Ismiati Ismiati; Eka Novia
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 4, No 2 (2018): Oktober 2018
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v4i2.1000

Abstract

ABSTRAKKehamilan menyebabkan meningkatnya kebutuhan energi dan zat gizi lainnya untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Berbagai resiko dapat terjadi jika ibu kurang gizi, diantaranya perdarahan, abortus, bayi lahir mati, bayi lahir dengan berat rendah, kelainan congenital dan retardasi mental. Status gizi ibu hamil dapat dipengaruhi suhu lingkungan, status ekonomi dan social, budaya, usia, pendidikan, status kesehatan dan pengetahuan.. Untuk mengetahui hubungan status kesehatan, usia dan status ekonomi dengan status gizi ibu hamil di Puskesmas Jeulingke tahun 2018. Bersifat analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi  adalah ibu hamil, sampel  49  orang. Pengumpulan  data dilakukan dengan  mengisi chek list  dan menyebarkan  kuesioner.  Kemudian  di  uji  statistik  menggunakan  Chi-square  memakai program SPSS, Ho ditolak jika p value > 0,05 dan Ha diterima jika p value < 0,05. Dari 29  responden dengan status kesehatan sehat mayoritas memiliki status  gizi  kehamilan  yang  normal  yaitu  sebanyak  93,1%  (p  value  =  0,000),  dari  22 responden yang berusia ideal mayoritas memiliki status gizi kehamilan yang normal yaitu sebanyak 81,8% (p value = 0,030), dan dari 23 responden yang berstatus ekonomi kelas bawah mayoritas memiliki status gizi kehamilan yang tidak normal yaitu sebanyak 56,5% (p value = 0,021). Ada hubungan status kesehatan, usia dan status ekonomi dengan status gizi ibu hamil di Puskesmas Jeulingke tahun 2014. Diharapkan bagi institusi pendidikan agar hasil penelitian ini berguna sebagai sumber bacaan dan bagi masyarakat agar terus meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya gizi masa kehamilan. Kata Kunci       : Gizi ibu hamil, status kesehatan, usia, status ekonomi
HUBUNGAN ANTARA USIA PENYAPIHAN DAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK BALITA DI TK. BUNGOENG SEULEUPOEK KECAMATAN SYIAH KUALA KOTA BANDA ACEH ismiati ismiati; Cici Puspita Sari
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 2, No 2 (2016): Oktober 2016
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v2i2.1005

Abstract

AbstrakPada usia 0-6 bulan ASI masih menjadi andalan karena itu bayi di Indonesia masih bisa tumbuh secara optimal. Penyapihan dini merupakan salah satu pencetus masalah gizi kurang pada bayi, dan penyapihan terlalu lama tanpa diimbangi dengan pemberian makanan yang tepat dapat pula mengakibatkan masalah gizi kurang pada anak. Dari hasil Susenas tahun 2007 menunjukkan bahwa secara nasional terdapat 94,57% yang mendapat ASI. Persentase balita yang pernah mendapat ASI pada tahun 2007 cenderung mengalami penurunan jika di bandingkan dengan dua tahun sebelumnya. Penurunan persentase pada tahun 2006 relatif rendah yaitu 96,02% menjadi 95,24%.Untuk   mengetahui   hubungan   usia   penyapihan   dan pengetahuan   ibu   tentang   gizi   dengan   status   gizi   pada   anak   balita   di Tk.Bungoeng Seuleupoek Kec. Syiah Kuala Kota Banda Aceh tahun 2016. Penelitian  survey  analitik,  dengan  pendekatan  cross sectional dilakukan pada tanggal 9 s/d 11 Desember tahun 2016 di TK. Bungoeng Seuleupoek Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh. Populasi penelitian ialah anak berusia 1-5 tahun yang berjumlah 100 orang. Pengambilan sampel melalui total   sampling.   Data   yang   dikumpulkan   adalah   usia   penyapihan   melalui wawancara terpimpin menggunakan kuesioner serta menilai status gizi dengan mengukur  Berat  Badan  menggunakan  indikator  Antropometri  dengan  Indeks BB/U.  Pengolahan  data  dilakukan  dengan  menggunakan  chi  square  dengan tingkat kemaknaan 95% (p<0,05). Menunjukkan  bahwa  anak  balita  yang  memiliki  status  gizi kurang berjumlah sebesar 13,0%. rata-rata usia penyapihannya berada pada kategori  tidak  sesuai  (<2  tahun  atau  >2  tahun)  sebesar  76,0%.  ibu  yang mempunyai pengetahuan kurang  sebesar 27,0%. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara usia penyapihan dengan status gizi (nilai p= 0,996 yaitu p>0,05),terdapat  hubungan  yang  signifikan  antara  pengetahuan  gizi  dengan status gizi (nilai p=0,001 yaitu p<0,05). Tidak  Ada  hubungan  yang  signifikan  antara  Usia penyapihan dan adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan gizi dan status gizi . Diharapkan kepada Ibu Kepala TK dan tenaga kesehatan agar dapat meningkatkan upaya penyuluhan pemberian ASI sampai usia 2 tahun dan peningktan pengetahuan mengenai gizi. Kata Kunci : Usia Penyapihan, Pengetahuan, Status Gizi 
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DIDESA TEREUBEH KECAMATAN KOTA JANTHO ACEH BESAR Ismiati Ismiati; Sintia Julia
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 3, No 2 (2017): Oktober 2017
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v3i2.1019

Abstract

AbstrakMasa balita merupakan proses pertumbuhan yang pesat dimana memerlukan perhatian dan kasih sayang dari orang tua dan lingkungannya. Disamping itu balita membutuhkan zat gizi yang seimbang agar status gizinya baik, serta proses pertumbuhan tidak terhambat, karena balita merupakan kelompok umur yang paling sering menderita akibat kekurangan gizi. mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu dengan Status Gizi balita 1-5 tahun di Desa Tereubeh Kecamatan Kota Jantho Kabupaten Aceh Besar Tahun 2012. ini bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional, Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang melakukan kunjungan ke posyandu di desa tereubeh Aceh Besar, pada tanggal 12 Agustus 2012. Besar sampel 63 balita. Tehnik pengambilan sampel dilakukan dengan Total (Sampling), Analisa data dilakukan dengan cara analisa statistik dengan menggunakan uji dari Chi- Square (x²) pada tingkat kemaknaannya adalah 95% (ρ = 0,05). Status gizi balita menurut TB/U pada kategori normal 36 responden (57,1%), sedangkan yang pendek 9 responden (14,3%). Pengetahuan ibu dalam status gizi balita pada kategori baik 44 responden (69,8%). Sikap ibu dalam status gizi balita pada kategori positif 46 responden (73,0%). Dari penelitian yang telah dilakukan ditemukan adanya status gizi menurut TB/U normal pada balita, kemudian adanya hubungan pengetahuan ibu dengan status gizi balita menurut TB/U dan adanya hubungan sikap ibu dengan status gizi balita menurut TB/U. Diharapkan kepada tenaga kesehatan agar lebih sering melakukan penyuluhan tentang status gizi balita kepada ibu–ibu yang berkunjung ke posyandu. Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Status gizi balita 1-5 tahun
HUBUNGAN ASUPAN ENERGI, STATUS GIZI DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN DAYA TAHAN (ENDURANCE) PADA ATLET SEPAK BOLA PSSI CABANG ACEH TENGAH TAHUN 2018 Ismiati Ismiati; Elly Ratna Sari; Yulia Fitri
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 8, No 2 (2022): OKTOBER 2022
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v8i2.2916

Abstract

Latar Belakang : Daya tahan (endurance) adalah keadaan atau kondisi tubuh yang mampu untuk bekerja lama tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan setelah menyelesaikan suatu kegiatan. Menurut penelitian Syahputra, dkk (2016) tentang analisis status gizi dan daya tahan atlet sepak bola di Banda Aceh berjumlah 18 orang, menunjukkan bahwa daya tahan pada atlet sebesar 71,3% berada pada kategori kurang. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui hubungan asupan asupan energi, status gizi dan aktivitas fisik dengan daya tahan (endurance) pada atlet sepak bola PSSI kabupaten Aceh Tengah. Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan desain dengan cross sectional dengan populasi yaitu seluruh pemain sepak bola di Klub Binaan PSSI Cabang Aceh Tengah, berjumlah 30 orang, usia 16-19 tahun. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 29 Maret – 8 April 2018. Pada masa atlet sedang tidak ada pertandingan. Cara pengumpulan data dengan metode kuesioner. Selanjutnya dilakukan uji chi-square dengan tingkat kepercayaan 95% dan batas kemaknaan (α=0,05). Ha diterima bila p-value < 0,05. Hasil Penelitian : Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa atlet dengan asupan energi kurang dan memiliki daya tahan (endurance) cukup berjumlah 13 orang (87,6%). Atlet dengan status gizi kurus dan memiliki daya tahan (endurance) kurang berjumlah 8 orang (57,1%). Atlet dengan aktivitas fisik ringan dan memiliki daya tahan (endurance) kurang berjumlah 9 orang (60%). Kesimpulan dan Saran : Terdapat hubungan asupan energi dengan daya tahan (endurance) pada atlet sepat bola dengan nilai (p = 0,023), tidak terdapat hubungan antara status gizi dengan daya tahan (endurance) pada atlet sepak bola dengan nilai (p = 0,072), ada hubungan antara aktivitas fisik dengan daya tahan (endurance) pada atlet sepak bola dengan nilai (p = 0,023). Diharapkan atlet dapat meningkatkan asupan energi, status gizi dan aktivitas fisik serta memotivasi diri agar dapat meningkatkan daya tahan (endurance) menjadi lebih baik. Kata Kunci : Asupan Energi, Status Gizi, Aktivitas Fisik, Daya Tahan (endurance), Atlet Sepak Bola Background: Endurance (endurance) is a condition or condition of the body that is able to work long without experiencing excessive fatigue after completing an activity. According to Syahputra's research, et al (2016) on the analysis of nutritional status and endurance of athlete football in Banda Aceh amounted to 18 people, showing that endurance athletes of 71.3% are in the less category. Objectives: To determine the relationship between energy intake intake, nutritional status and endurance physical activity (endurance) at soccer athletes PSSI Central Aceh district. Methods: This study used a cross sectional design with the population of all soccer players in Clubs PSSI Central Aceh branch, amounted to 30 people, aged 16-19 years. This study was conducted on March 29 to April 8, 2018. At the time of athletes are no match. How to collect data by questionnaire method. Furthermore, chi-square test with 95% confidence level and significance limit (α = 0,05). Ha is accepted when p-value <0,05. Results: The results showed that athletes with less energy intake and endurance were 13 (87.6%). Athletes with nutritional status are thin and have less endurance amounted to 8 people (57.1%). Athletes with mild physical activity and have less endurance amounted to 9 people (60%). Conclusion and Suggestion: There is relationship between energy intake with endurance at spherical ballet with value (p = 0,023), there is no relationship between nutritional status with endurance at soccer athlete with value (p = 0,072), there is relationship between physical activity with endurance at soccer athlete with value (p = 0,023). It is expected that athletes can increase energy intake, nutritional status and physical activity as well as self motivate in order to improve endurance for the better. Keywords: Energy Intake, Nutritional Status, Physical Activity, Endurance, Football Athlete