Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN CALON DUTA LINGKUNGAN SEKOLAH ADIWIYATA DENGAN METODE FUZZY DAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) Muhammad Misdram; Nurul faridah
SPIRIT Vol 10, No 1 (2018): Jurnal SPIRIT
Publisher : STMIK YADIKA BANGIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (936.608 KB) | DOI: 10.53567/spirit.v10i1.94

Abstract

Sekolah merupakan tempat para siswa menimba ilmu sebagai bekal di masa depan. Lingkungan sekolah yang sehat dapat menunjang proses belajar yang lebih baik, karenanya gelar sekolah adiwiyatapun dipandang bergengsi karena kesan lingkungan yang ramah dan baik untuk proses belajar. Dalam sekolah adiwiyata ada yang dinamakan duta lingkungan yang merupakan icon dari lingkungan itu sendiri. Begitu pentingnya peran seorang duta lingkungan dalam gelar keadiwiyataan sekolah sehingga tidak sembarang siswa dapat menyandang gelar tersebut. Dalam pemilihan duta lingkungan harus melewati beberapa tahap seleksi hingga akhirnya terpilih 3 siswa yang pantas menyandang gelar tersebut. Penelitian ini mengangkat studi kasus di salah satu sekolah adiwiyata di kabupaten pasuruan yaitu SMAN 1 GRATI. Saat ini proses perhitungan hasil seleksi pemilihan duta lingkungan masih dilakukan secara manual yang memungkinkan terjadinya kesalahan serta memerlukan waktu yang lama. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan library research, field research, analisa, pembahasan, implementasi dan pengujian. Metode yang digunakan adalah Simple Additive Weighting  serta Visual Basic dan MySQL sebagai alat pengkodean computer. Sistem penunjang keputusan ini dapat dijadikan solusi untuk perhitungan hasil seleksi yang akurat dan waktu yang relative singkat.Kata kunci: SAW, Duta, visual basic dan MySQL
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI TUKAR PETANI SUB SEKTOR TANAMAN PANGAN PADI DI ACEH Nurul Faridah; Muhammad Nur Syechalad
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Vol 1, No 1 (2016): Agustus 2016
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNSYIAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.422 KB)

Abstract

The purpose of this research is to identification and affecting factors analysis of farmer’s exchange rate on crop subsector commodity in Aceh. The variables used in this paper is rice yield, fertilizer price, and inflation. The model of paper is Ordinary Least Square (OLS) approach and using the time series data sience 2000 to 2015 that be treated by Shazam versi 10.1. The result that rice yield’s is positively significant impact, while fertilizer price and inflation are negatively significant impact on farmer’s exchange rate. Though the regression model knowing that one percent improvement will be affected on FER. For rice production and infrastructure variables are not used, due to the influence of the variable rice yield’s , fertilizer prices, and inflation. Based on this paper, we know that to improvement of FER, the regulation or policy for output and input price are needed.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mengenai Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Tukar Petani Sub Sektor Tanaman Pangan di Aceh. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah luas panen, harga pupuk, produksi padi, infrastruktur dan inflasi. Data yang di gunakan adalah time series data dengan pendekatan ordinary least square (OLS) menggunakan Shazam versi 10.1. Data yang digunakan adalah data sekunder time series selama kurun waktu 16 tahun yaitu dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor luas panen berpengaruh positif secara signifikan sedangkan harga pupuk dan inflasi berpengaruh negatif secara signifikan terhadap nilai tukar petani. Untuk variabel produksi padi dan infrastruktur tidak digunakan, dikarenakan memiliki pengaruh terhadap variabel luas panen, harga pupuk dan inflasi Penelitian ini merekomendasikan pemerintah agar lebih memperhatikan tingkat kesejahteraan petani agar tingkat produksi juga dapat ditingkatkan.
Penanda DNA: Uji Halal pada Makanan Olahan Daging Menggunakan Primer Multiplex PCR (Polymerase Chain Reaction) Hanina Dzikrina; Diah Puspita Sari; Nurul Faridah; Salsabila Shafa Saidah; Salma Annisa Nur Alifah; Diah Kusumawaty
JURNAL BIOS LOGOS Vol. 12 No. 1 (2022): JURNAL BIOS LOGOS
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jbl.v12i1.36437

Abstract

Multiplex-PCR (mPCR) is a technique that is gaining popularity due to its ability to detect multiple species in a single tube, resulting in faster results with more efficient and cost-effective resources than the conventional PCR method. This study aimed to design mPCR genetic markers for the detection of bovine/rat/chicken/pork organisms in processed foods. The procedure was divided into two stages: in silico and in vitro. The primers were designed based on mitochondrial cytochrome genes obtained from the NCBI GeneBank. Following alignment, the selected DNA fragments were used as the target sequence for the primer design. The sequences of all primer pairs were aligned on the Oli2go primary pooler to determine whether there was a possibility of cross reaction. The results of this study indicated that primers designed for the COX1 gene in rats and bovine, the KEF22 r01 gene in pork, and the ND6 gene in chicken produced amplicons with sizes of 622 bp, 552 bp, 588 bp, and 272 bp, respectively.  However, the amplicons generated from pork, bovine and mouse marker primers were difficult to distinguish when electrophoresed in the same 2% agarose gel. Meanwhile, the amplicons of the primer markers of chickens can be distinguished when electrophoresed with pork/cows/rat. The study concludes that the designed primer pairs can be used together in mPCR if the difference in amplicon size is greater than 200 bp.Key words: Multiplex PCR; DNA markers; Halal meat test.ABSTRAKMultiplex-PCR merupakan metode yang saat ini sedang populer untuk digunakan karena dapat melakukan pendeteksian lebih dari satu spesies dalam satu tabung, sehingga hasil yang diperoleh lebih cepat, efisien, dan murah dibanding metode PCR biasa. Penelitian ini bertujuan untuk merancang penanda genetik multipleks-PCR untuk deteksi adanya organisme sapi/tikus/ayam/babi pada makanan olahan. Metode yang digunakan terdiri dari dua tahap, yaitu secara in silico dan in vitro. Primer dirancang dengan menggunakan gen sitokrom mitokondria yang didapat dari GeneBank NCBI. Setelah dilakukan alignment, fragmen DNA yang terpilih dijadikan sebagai target sekuen untuk desain primer. Semua sikuen pasangan primer di-alignment pada Oli2go primer pooler untuk melihat kemungkinan adanya cross reaction.  Hasil dari penelitian ini yaitu primer tikus dan sapi dirancang dengan menggunakan gen COX1, primer babi menggunakan gen KEF22_r01, dan primer ayam menggunakan gen ND6 menghasilkan amplikon dengan ukuran berturut-turut 622 pb, 552 pb, 588 pb dan 272 pb. Namun, amplikon yang dihasilkan dari primer penanda babi, sapi dan tikus sulit dibedakan saat dielektroforesis dalam sumur gel agaros 2% yang sama. Sedangkan amplikon dari pasangan primer penanda ayam dapat terbedakan saat dielektroforesis baik bersama babi/sapi/tikus. Kesimpulan dari penelitian ini adalah hasil rancangan primer penanda telah dapat digunakan secara bersama jika perbedaan ukuran amplikon >200 pb.Kata kunci: Multiplex PCR; Penanda DNA; Uji halal daging.