Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

RISK FACTORS AFFECTING THE EVENT OF BREAST CANCER IN SOUTHEAST ASIA Hindun Rahim; Ismarwati Ismarwati
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 11 (2020): JURNAL KESEHATAN-SPECIAL ISSUE KEBIDANAN
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v11i0.692

Abstract

Background: Breast cancer is one of the reproductive cancers that cause increased morbidity and mortality. Based on the Global Burden Cancer (Globocan) data, breast cancer has increased by more than 20%, while the mortality rate has increased by 14% since 2008.Purpose: The aim of the study is to conclude a systematic literature review that is related to risk factors that influence breast cancer in Southeast Asia.Methods: This study emphasizes risk factors that influence breast cancer incidence such as; contraceptive use, age, body mass index, menarche, menopause, parity, breastfeeding, and smoking using the systematic literature review method identified a total of 7 relevant journals and summarized in a narrative manner.Result: The results of this journal review show that contrast use, age, body mass index (BMI) in this case a higher BMI or obesity, early age menarche that is influenced by unhealthy lifestyles, menopause, and the Human Papillomavirus (HPV) significant risk factors that influence breast cancer incidence in Southeast Asia.Conclusion: Age, body mass index (BMI), and contraceptive use are very influential on the incidence of cancer.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU DI PUSKESMAS BENGKOL KOTA MANADO Ria Angelina Jessica Rotinsulu; Hindun Rahim
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 5 No. 1 (2021): Juni : Jurnal Sains dan Kesehatan (JUSIKA)
Publisher : Universitas Muhamadiyah Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.208 KB) | DOI: 10.57214/jusika.v5i1.110

Abstract

ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman pendamping (termasuk air jeruk, madu, air gula), yang dimulai sejak bayi baru lahir sampai dengan usia 6 bulan. Terjadinya kerawanan gizi pada bayi disebabkan karena selain makanan yang kurang juga karena Air Susu Ibu (ASI) banyak diganti dengan susu botol dengan cara dan jumlah yang tidak memenuhi kebutuhan. Pertumbuhan dan perkembangan bayi sebagian besar ditentukan oleh jumlah ASI yang diperoleh termasuk energi dan zat gizi lainnya yang terkandung di dalam ASI tersebut. Berdasarkan hal tersebut dilakukan penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan dukungan keluarga dengan pemberian ASI eksklusif pada ibu yang mempunyai bayi 0 – 12 bulan. Jenis penelitian retrospektif dengan pendekatan Cross Sectional. Analisis data digunakan uji Chi square. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan pengetahuan dengan pemberian ASI eksklusif pada ibu di Puskesmas Bengkol Kota Manado (p value = 0,338 > α = 0,05) dan ada hubungan dukungan keluarga dengan pemberian ASI eksklusif pada ibu di Puskesmas Bengkol Kota Manado (p value = 0,001 < α = 0,05). Saran yaitu Suami dan keluarga tetap berperan aktif dalam mendukung/mendorong, memotivasi dan memberi nasehat kepada istri agar memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan tanpa susu formula dan makanan lain, juga Tenaga kesehatan dalam hal ini bidan selalu memotivasi ibu untuk tetap menyusui bayi sejak lahir sampai 6 bulan serta memberikan informasi tentang manfaat ASI eksklusif.
PENGARUH EDUKASI KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PERILAKU SEKSUAL REMAJA Ria Rotinsulu; Hindun Rahim; Istiqamah Istiqamah
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 13, No 3 (2022): Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v13i3.918

Abstract

Latar Belakang: Remaja memiliki masalah yang sangat kompleks seiring dengan masa transisi yang dialaminya. Masalah yang paling menonjol adalah seksualitas (kehamilan yang tidak diinginkan, seks pranikah, dan aborsi), dan terinfeksi penyakit menular seksual. Masa Remaja adalah masa dimana sering terjadi permasalahan yang menonjol terutama dalam hal seksualitas, terinfeksi penyakit menular seksual. hal ini karena Kurangnya pemahaman kesehatan reproduksi yang dipengaruhi oleh adat istiadat, budaya, agama dan kurangnya informasi dari sumber yang benar. Tujuan: penenelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh edukasi kesehatan reproduksi terhadap perilaku seksual remaja. Metode: Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan rangcangan one group pre test-post tes design.Sampel penelitian berjumlah 21 responden. Teknik pengambilan sampel adalah random sampling. Hasil: hasil penelitian ini menunjukkan tidak ada pengaruh pemberian pendidikan kesehatan terhadap perilaku seksual remaja (pValue 0,005), kebiasaan yang telah melekat pada remaja tersebut, yang mempengaruhi ketidakberhasilan pemberian edukasi. Kesimpulan: Faktor kebiasaan, pengetahuan, social ekonomi dan lingkungan  mempengaruhi ketidakberhasilan pemberina edukasi terhadap perilaku seksual remaja.