Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Korean Wave (Hallyu) dan Persepsi Kaum Muda di Indonesia: Peran Media dan Diplomasi Publik Korea Selatan Teguh Puja Pramadya; Jusmalia Oktaviani
Insignia: Journal of International Relations Vol 8 No 1 (2021): April 2021
Publisher : Laboratorium Hubungan Internasional, FISIP, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.ins.2021.8.1.3857

Abstract

Budaya populer Gelombang Korea (Korean Wave/Hallyu) dari Korea Selatan telah menyebar hampir ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Produk budaya Korea Selatan seperti musik, film, tarian, drama televisi, hingga produk budaya lain seperti bahasa dan kuliner, banyak digemari oleh masyarakat Indonesia, terutama generasi muda. Sebagai dampak globalisasi yang menyebarkan Gelombang Korea, kaum muda tentu saja mendapatkan porsi yang besar, karena mereka menjadi penikmat semua aspek budaya popular tersebut. Dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir, penelitian yang membahas mengenai Korea Selatan, terutama mengenai Korean Wave-nya menjadi salah satu topik paling populer. Oleh karena itu, peneliti mengajukan pertanyaan penelitian: Bagaimana Pengaruh Korean Wave (Hallyu) Terhadap Persepsi Kaum Muda mengenai Korea Selatan di Indonesia, khususnya pada Mahasiswa Hubungan Internasional Fisip Unjani? Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan teknik pengumpulan data menggunakan data focus group discussion, observasi, serta teknik dokumentasi. Hasil penelitian menyatakan bahwa Gelombang Korea memang memiliki pengaruh yang cukup besar pada mahasiswa, sehingga para mahasiswa ini tertarik untuk mempelajari aspek-aspek budaya yang berasal dari Korea Selatan. Kata kunci: budaya pop Korea; pengaruh Korean Wave, mahasiswa Indonesia.
Peran ASEAN dalam Menghadapi Isu Pelanggaran HAM Pasca Kudeta Militer di Myanmar Tahun 2021 Jusmalia Oktaviani; Lusian Riva
Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional Fajar Vol. 1 No. 1 (2022): Edisi Desember
Publisher : Prodi Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Fajar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47354/jiihif.v1i1.443

Abstract

The background of this research The background of this research is the military coup in Myanmar in 2021, military coup occurred because of allegations of corruption and election fraud Myanmar in 2020 won by National League for Democracy. Myanmar’s people refuse the coup by doing a demonstration to government and new policies, but Tatmadaw reactionto rejection of the coup resulted a human Rights violations, many victims were killed, violence against society, and violate individual rights. This case raises the issue of human rights violations was conducted by Myanmar post military coup, ASEAN as regional organization in Southeast Asia have the authority to give a response on the issue of human rights violations in Myanmar post military coup. This research used qualitative-descriptive method with liberalism institutionalism and role of international organizations, in this research was conducted to describe the role of ASEAN in resolve the issue of human rights violations in Myanmar post military coup. The result of this research show ASEAN’s role as a communication and cooperation tool to raise this issue in ASEAN’s forum, ASEAN as a platform to generate of five point consensus as a positive solution for Myanmar, and ASEAN as administration platform in promoting realization of five point consensus. All forms of ASEAN’s action in 2021 until 2022 is a part of ASEAN effort to resolve human rights violations in Myanmar post military coup.
Indonesian AID: Media Diplomasi Indonesia Sebagai New Emerging Country Helga Yohana Simatupang; Jusmalia Oktaviani; Risky Novialdi
Power in International Relations Vol. 8 No. 1 (2023): PIR (Power in International Relations)
Publisher : Jurnal UPU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22303/pir.v8i1.5

Abstract

Pemberian bantuan luar negeri kepada negara lain merupakan salah satu bentuk implementasi politik luar negeri bebas aktif Indonesia yang sejalan dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepentingan dan kapasitas Indonesia sebagai new emerging country dalam pendirian Indonesian AID, mengingat kemampuan ekonomi Indonesia yang belum masuk level negara maju, bahkan termasuk negara yang masih sering menerima donor. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan data yang diperoleh melalui studi literatur dan teknik pengumpulan data dan analisis data bersumber pada literatur-literatur ilmiah. Penulis menggunakan kerangka konseptual seperti foreign aid, nation branding, soft power, dan soft diplomacy dalam menganalisis isu yang diteliti. Penelitian ini menunjukkan bahwa kepentingan Indonesia melalui pendirian Indonesian AID dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu kepentingan ekonomi, kepentingan politik, dan kepentingan ideologi, yang berpeluang meningkatkan soft-power Indonesia di level internasional. Namun, fenomena ini juga perlu dianalisis lebih lanjut melihat selama ini Indonesia telah menjadi development aid recipient dengan jumlah yang sangat besar dan dengan adanya mekanisme pemberian hibah Indonesia ke negara lain melalui Indonesian AID, diperkirakan jumlah bantuan ke Indonesia akan menurun pada tahun-tahun selanjutnya dikarenakan Indonesia kini memikul tanggung jawab untuk meningkatkan bantuan pembangunan ke negara-negara berkembang lainnya.