Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

KINERJA PIPA KALOR DENGAN STRUKTUR SUMBU FIBER CARBON dan STAINLESS STEEL MESH 100 dengan FLUIDA KERJA AIR I Wayan Sugita
JURNAL KAJIAN TEKNIK MESIN Vol 1, No 1 (2016): Jurnal Kajian Teknik Mesin
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (467.714 KB) | DOI: 10.52447/jktm.v1i1.330

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja pipa kalor dengan struktur sumbu fiber carbon yang akan dibandingkan terhadap pipa kalor dengan struktur sumbu stainless steel mesh 100. Dilakukan perhitungan kinerja pipa kalor pada berbagai variasi sudut pengoperasian (0o-90o), dengan menghitung laju perpindahan panas dan koefisien perpindahan panas konduksi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Pipa kalor yang menggunakan struktur sumbu fiber carbon dan struktur sumbu stainless steel mesh 100 dibuat dari bahan pipa tembaga dengan diameter luar 9.525 mm, tebal 0.8 mm, panjang 300 mm. Didalam pipa kalor dimasukkan struktur sumbu fiber carbon dan stainless steel mesh 100. Fluida kerja yang digunakan adalah air karena air mudah didapat serta memenuhi syarat utama sebagai fluida kerja, yaitu tidak bereaksi dengan material pipa maupun struktur sumbu (wick), mampu beroperasi pada temperatur 30o - 200oC, sifat termalnya stabil dan panas laten yang tinggi. Pengujian pipa kalor dengan memberikan beban panas pada evaporator sebesar 14 W dan mendinginkannya pada bagian kondensor dengan pendinginan dilakukan secara konveksi paksa menggunakan air pada debit yang konstan.Hasil yang didapat menunjukkan bahwa laju perpindahan panas dan koefisien perpindahan panas konduksi pipa kalor dengan struktur sumbu fiber carbon dalam berbagai variasi sudut selalu lebih besar dibandingkan dengan pipa kalor struktur sumbu stainless steel mesh 100. Laju perpindahan panas tertinggi terjadi pada pipa kalor struktur sumbu fiber carbon dengan sudut 90o sebesar 13.8 W. Koefisien perpindahan panas konduksi pipa kalor struktur sumbu fiber carbon lebih besar dibandingkan dengan pipa kalor struktur sumbu stainless steel mesh 100 dengan nilai terbesar 16299.96 yang terjadi pada sudut 90o.Kata Kunci : Pipa Kalor, Struktur Sumbu, Fluida Kerja
ANALISA EKSPERIMENTAL PIPA KALOR STAINLESS STEEL I Wayan Sugita
JURNAL KAJIAN TEKNIK MESIN Vol 2, No 2 (2017): Jurnal Kajian Teknik Mesin
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2346.022 KB) | DOI: 10.52447/jktm.v2i2.970

Abstract

Tulisan ini mengacu pada analisa eksperimental pipa kalor yang dibuat dari pipa stainless steel dengan diameter luar 9 mm, panjang 300 mm dan satu lapisan struktur kapiler dari kawat baja stainless steel dengan mesh 100. Fluida kerja yang digunakan adalah air destilasi. Pipa kalor memiliki panjang total 300 mm, panjang evaporator 90 mm dan panjang kondensor 100 mm. Kondensor didinginkan dengan konveksi paksa menggunakan air dan evaporator dipanaskan menggunakan kawat pemanas. Pengujian dilakukan untuk beban panas yang bervariasi dari 8 sampai 18 W dan variasi sudut 0o dan 45o terhadap vertikal. Posisi kondensor selalu di atas evaporator. Pipa kalor bekerja dengan baik untuk variasi daya  dan sudut yang diberikan
Pengembangan Media Pembelajaran Menggambar Teknik Untuk Mahasiswa Berbasis Android Satrio Ajie Minarto; I Wayan Sugita; Ahmad Kholil
Risenologi Vol. 6 No. 2 (2021): Risenologi
Publisher : Kelompok Peneliti Muda Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47028/j.risenologi.2021.62.225

Abstract

This  research aims to develop Engineering drawing learning media for students based on Android using Adobe Flash Professional CS6 software. The development method used in this research is Research and Development (R&D) with the ADDIE development model, The stages are: Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation. The method used in data collection is using a questionnaire. In the material validation trial, the learning media got a percentage score of 80% and was included in the "Valid" category. Furthermore, in the media validation trial, the learning media got a percentage score of 70.67% and was included in the "Valid" category. Then the results of small group trials involving 5 students got a percentage score of 92.53% and were included in the "Very Practical" category. While the results of field trials involving 20 students got a percentage score of 91.40% and were included in the "Very Practical" category. Based on these data, thus the android-based engineering drawing learning media is valid and feasible to be used as a learning media for mechanical engineering education students.
RANCANG BANGUN MESIN PENETAS TELUR TENAGA HYBRID I Wayan Sugita; Fikri Firmansah; Rakhmat Sobirin; Muhammad Raihan Ardianto
Jurnal Konversi Energi dan Manufaktur Vol. 6 No. 1 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (590.73 KB) | DOI: 10.21009/JKEM.6.1.6

Abstract

Mesin penetas telur pada umumnya hanya menggunakan satu sumber energi yaitu energi listrik dari PLN. Dalam penelitian ini dibuat mesin penetas telur menggunakan dua sumber energi yaitu tenaga listrik PLN pada waktu malam hari dan tenaga panas matahari pada waktu siang hari. Kapsitas dari mesin penetas yang dibuat adalah 100 butir telur. Dalam proses rancang bangun mesin penetas telur dengan sumber energi hybrid mempunyai beberapa tahap yaitu diawali dengan tahap pembuatan sketsa gambar sederhana, gambar kerja, perhitungan sumber panasnya, proses pembuatan, instalasi kelistrikannya, serta uji coba kestabilan temperatur. Dari hasil pengujian Mesin Penetas Telur Tenaga Hybrid ini, suhu stabil antara 37°-38°C dengan daya yang digunakan sebesar 20 watt.
PENGARUH PENCAMPURAN BIOETHANOL SEBAGAI BAHAN BAKAR TERHADAP PERFORMA MESIN DAN EMISI GAS BUANG PADA MOTOR BENSIN EMPAT LANGKAH SATU SILINDER Darwin Rio Budi Syaka; I Wayan Sugita; Cahya Raiza Mahendra
Jurnal Konversi Energi dan Manufaktur Vol. 7 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/JKEM.7.1.7

Abstract

Indonesia's limited fossil energy reserves trigger the emergence of the fuel crisis problem in Indonesia. To overcome the problems of fuel scarcity several ways can be done, among others, by mixing fuel and bioethanol. The use of bioethanol is one of the efforts to utilize biomass energy sources because bioethanol is an environmentally friendly alternative fuel. For this reason, the author mixed the fuel RON 88 and bioethanol with the percentage of fuel variations 100% RON 88 (E0),10% bioethanol-90% RON 88 (E10), 20% bioethanol-80% RON 88 (E20). The research method used in this study is an experimental method carried out in the laboratory using a four-stroke gasoline motor. Variations of engine speed used are 3000 rpm, 4000 rpm, 5000 rpm, 6000 rpm, and 700 rpm. Then search fuel mixture is tested alternately through a motorcycle connected to the chassis dynamometers and exhaust gas analyzer. Based on the test results, the use of bioethanol as a fuel mixture for RON 88 is proven to be able to increase power and torque and reduce exhaust emissions. The test results show that the best increase in power and torque when using a mixture of RON 88 fuels and 20% bioethanol (E20) with a percentage increase in torque of 0.1 Nm (2.12%) and a maximum power of 0.01 kW (0.53%), as well as fuel consumption. Fuel consumption decreases by 0.001 ml/second date engine speed of 3000 rpm to 5000 rpm. And the best reduction in exhaust emission testing for CO and HC levels was obtained when using a mixture of RON 88 fuel and 20% bioethanol (E20).
Pengaruh Pemasangan Exhaust Gas Recirculation Terhadap Emisi Gas Buang Honda Supra X 100 I Wayan Sugita; Catur Setyawan; Amanda Utari Dewi
Jurnal Asiimetrik: Jurnal Ilmiah Rekayasa & Inovasi Volume 3 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/asiimetrik.v3i2.1958

Abstract

The increasing demand of motorcycle for humans is directly proportional to the gas emissions by motorcycle. It will cause air condition bad and can cause health problems for humans. One of the solutions for the problem gas emissions produced by motorcycle is doing a modification on exhaust pipe with using Exhaust Gas Recirculation (EGR). This study aims to know the effect of EGR on exhaust gas emission of Honda Supra X 100. The research uses the experimental methods. Emission testing be held to determine the effect after using EGR on the resulting exhaust gas elements by varying the conditions of the mixture (rich and lean), engine speed (1500, 2500, 3500, 4500, 5500 rpm) and fuel (premium, pertalite). The result after using EGR, increased emissions of HC, decreased emissions of CO, increased and decreased CO2 and increased AFR values.
PERPINDAHAN PANAS PIPA KALOR SUDUT KEMIRINGAN 0°, 30°, 45°, 60°, 90° I Wayan Sugita
Jurnal Konversi Energi dan Manufaktur Vol. 1 No. 3 (2014)
Publisher : Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.592 KB) | DOI: 10.21009/JKEM.1.3.5

Abstract

Pipa kalor adalah perangkat yang dapat memindahkan panas dari suatu tempat ke tempat yang lain dengan kecepatan tinggi, penurunan temperatur relatif kecil dan kapasitas perpindahan panas yang besar. Dalam tulisan ini dilakukan pengujian untuk membandingkan kemampuan pipa kalor dalam memindahkan panas dengan variasi sudut. Untuk itu dibuat pipa kalor tembaga dengan diameter luar 9,525 mm, tebal 0,8 mm, panjang 300 m yang akan diuji kemampuan memindahkan panas pada sudut 0o, 30o, 45o, 60o dan 90o terhadap arah horizontal. Fluida kerja yang digunakan adalah air, karena mudah didapat serta memenuhi syarat utama sebagai fluida kerja, yaitu tidak bereaksi dengan material pipa maupun struktur sumbu (wick) dan mampu beroperasi pada temperatur 30o - 200oC, memiliki sifat termal stabil dan panas laten yang tinggi. Wick yang digunakan adalah wick stainless steel mesh 100. Pendinginan dilakukan secara konveksi paksa menggunakan air pada kondensor dengan debit air yang konstan. Beban panas yang diberikan pada evaporator tetap yaitu 14 W. Posisi pipa kalor bervariasi dengan sudut 0o, 30o, 45o dan 90o terhadap arah horizontal. Pipa kalor dievaluasi secara eksperimen. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa kapasitas perpindahan panas pipa kalor meningkat dengan naiknya sudut. Pada sudut 0o laju perpindahan panas hanya 5,95 W dan meningkat menjadi 9,73 W pada sudut 90o.
PERBANDINGAN KINERJA SISTEM PENDINGIN YANG DIGUNAKAN UNTUK WATER HEATER DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PENUKAR KALOR TIPE SERPENTINE DAN CIRCULAR I Wayan Sugita; Darwin Rio Budi Syaka; Edi Dwi Saputro
Jurnal Konversi Energi dan Manufaktur Vol. 4 No. 1 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.077 KB) | DOI: 10.21009/JKEM.4.1.6

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk memanfaatkan kembali panas buang dari kondensor AC yang dibuang begitu saja ke lingkungan. Dengan mengurangi panas buang yang dikeluarkan oleh kondensor AC dapat mengurangi konsumsi listrik yang berdampak pada penghematan energi dan pengurangan efek dari pemanasan global. Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan dimulai pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2015. Pada penelitian ini dilakukan pengambilan data berupa suhu air input, suhu air output, suhu udara, suhu output kompresor, suhu output kondensor, suhu output evaporator, dan suhu permukaan pipa tembaga pada heat exchanger. Sedangkan dalam pengambilan data penunjangnya dilakukan pengambilan data pada tekanan refrigerant, dan arus sistem. Pengambilan data suhu penelitian dilakukan pada 3 tekanan refrigerant yang berbeda, tekanan refrigeran 80, 75, dan 70 psi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat penukar kalor tipe circular memberikan hasil lebih baik dibandingkan tipe serpentine. Efisiensi penukar kalor tipe circular yaitu sebesar 69,34% pada tekanan refrigeran 70 psi dan untuk tipe serpentine yaitu sebesar 62,8% pada tekanan yang sama.
ANALISIS GEOMETRI PELURU TERHADAP NILAI DRAG COEFFICIENT PADA KECEPATAN 304,8 m/s I Wayan Sugita; Muhamad Al Afif Dzaky
Jurnal Konversi Energi dan Manufaktur Vol. 4 No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (714.921 KB) | DOI: 10.21009/JKEM.4.2.7

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai drag coefficient dari peluru senapan angin dengan menggunakan software Ansys Fluent 15.0 dan untuk mengetahui pengaruh distribusi tekanan, kecepatan, dan pathline velocity terhadap nilai drag coefficient. Penelitian dilakukan dengan menggunakan peluru senapan angin dengan bentuk kepala field point, flat nosed dan round head dengan variasi bentuk badan skirt dan lurus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di setiap bentuk kepala peluru dan variasi badannya mengalami kecepatan dan tekanan yang berbeda dan menghasilkan gaya yang berbeda, drag coefficient yang terbesar dialami oleh bentuk kepala peluru flat nosed dan yang terendah dialami oleh bentuk kepala peluru round head dapat diketahui bawah, dengan bentuk kepala yang lebih luas menghasilkan tekanan udara yang besar pada ujung kepala peluru, perbedaan tekanan pada bagian depan dan belakang peluru yang besar menghasilkan nilai drag coefficient yang besar. Hasil dari simulasi mendapatkan nilai drag coefficient pada peluru filed point skirt sebesar 0,5219, field point lurus sebesar 0,5045, flat nosed skirt sebesar 0,5943, flat nosed lurus sebesar 0,5773, round head skirt sebesar 0,4313, round head lurus sebesar 0,4232, dengan kecepatan angin sebesar 304,8 m/s.
STUDI EKSPERIMENTAL KINERJA PIPA KALOR FLEKSIBEL I Wayan Sugita
Jurnal Konversi Energi dan Manufaktur Vol. 3 No. 3 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (527.889 KB) | DOI: 10.21009/JKEM.3.3.5

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kinerja pipa kalor fleksibel. Pipa kalor fleksibel dibuat dengan panjang 450 mm. Bagian evaporator terbuat dari tembaga dengan panjang 150 mm, diameter dalam 4 mm dan diameter luar 5 mm. Bagian kondensor terbuat dari tembaga dengan panjang 150 mm, diameter dalam 4 mm dan diameter luar 5 mm. Bagian adiabatik terbuat dari bahan elastis silicon dengan diameter dalam 5 mm dan diameter luar 8 mm. Struktur sumbu stainless steel mesh 100 dan stainless steel mesh 50. Fluida kerja menggunakan air murni. Bagian dalam adiabatik ditambahkan pegas untuk menjaga struktur sumbu tidak rusak pada saat ditekuk. Evaorator dipanaskan menggunakan heater dengan daya sebesar 12 W. Pipa kalor ditekuk dengan susut tekuk 0o, 45o, 90o, 135o dan 180o. Hasil yang didapat menunjukkan kinerja pipa kalor fleksibel meningkat dengan berkurangnya sudut tekuk yang ditunjukkan dengan hasil perhitungan tahanan termal pipa kalor. Tahanan termal pipa kalor mempunyai nilai paling kecil pada saat pipa tidak ditekuk dan paling besar pada saat pipa kalor ditekuk dengan sudut 180o. Kinerja pipa kalor mesh 100 lebih baik dibandingkan pipa kalor mesh 50. Ini menunjukkanbahwa kapasitas perpindahan panas pipa kalor dipengaruhi oleh sudut tekuk pipa kalor. Nilai tahanan termal mesh 50 paling kecil terjadi pada susut 0o sebesar 0,24 K/W dan terbesar pada sudut 180o sebesar 0,40 K/W. Nilai tahanan termal mesh 100 paling kecil juga sama terjadi pada susut 0o sebesar 0.15 K/W dan terbesar pada sudut 180o sebesar 0,23 K/W.