Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengaruh Polaritas Dan Temperatur Media Quenching Air Terhadap Kekerasan dan Korosi Deposit Lasan Baja Karbon Rendah Yang Dihasilkan Dari Proses SMAW Menggunakan Elektroda JIS Z 3251 DF2A-450-R Ferry Budhi Susetyo; Imam Basori; Johanes Tendy Simanjuntak
JURNAL KAJIAN TEKNIK MESIN Vol 6, No 1 (2021): Jurnal Kajian Teknik Mesin
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/jktm.v6i1.4395

Abstract

Pada bucket shovel sangat dibutuhkan baja tahan aus dan tahan korosi dikarenakan pemakaiannya yang terus menerus bergesekan dengan tanah. Oleh karena itu akan diperlukan penebalan permukaan untuk meningkatkan kekerasan dari bucket shovel tersebut. Metode yang dilakukan adalah dengan proses SMAW dengan menggunakan elektroda JIS Z 3251 DF2A – 450 – R, dan variasi polaritas antara polaritas AC serta polaritas DC+. Kemudian setelah itu spesimen diberikan perlakuan panas dengan waktu tahan selama 10 menit. Spesimen yang telah ditahan selama 10 menit kemudian dilakukan pendinginan cepat dengan variasi temperatur pada media pendingin air, yakni dengan temperatur air 15oC dan temperatur air 30oC. Pada temperatur air 15oC didapatkan hasil kekerasan maksimum dan laju korosi yang rendah.
PENGARUH DIRECT DAN IN-DIRECT QUENCHING DENGAN MEDIA AIR TERHADAP KEKERASAN HASIL HARDFACING BAJA KARBON Ferry Budhi Susetyo; Imam Basori; Dwi Maryanto
Jurnal Asiimetrik: Jurnal Ilmiah Rekayasa & Inovasi Volume 2 Nomor 2 Tahun 2020
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/asiimetrik.v2i2.1445

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh direct-quenching dan furnace-quenching dengan media air terhadap nilai kekerasan dan struktur makro hasil hardfacing menggunakan elektroda HV 600. Proses direct quenching satu dilakukan hardfacing dua lapis dengan satu kali quenching menggunakan air, pada proses direct quenching dua dilakukan hardfacing dua lapis dengan dua kali quenching menggunakan air. Selanjutnya pada spesimen furnace quenching dilakukan proses hardfacing dua lapis, kemudian dilanjutkan proses heat treatment dengan variasi holding time (10, 20 dan 30 menit) lalu dilakukan quenching menggunakan air. Kekerasan furnace quenching lebih tinggi jika dibandingkan direct quenching. Pada spesimen furnace quenching semakin lama holding time dalam furnace maka nilai kekerasannya akan menurun. Penggunaan direct quenching sangat menjanjikan, karena dapat meningkatkan nilai kekerasan tanpa mengeluarkan biaya untuk pemanasan ulang dalam tungku (furnace heat treatment).
ANALISA KEKUATAN TARIK BAJA KONSTRUKSI BJ 44 PADA PROSES PENGELASAN SMAW DENGAN VARIASI ARUS PENGELASAN Imam Basori
Jurnal Konversi Energi dan Manufaktur Vol. 1 No. 2 (2014)
Publisher : Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.206 KB) | DOI: 10.21009/JKEM.1.2.1

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kuat arus terhadap kekuatan tarik baja konstruksi Bj. 44 pada proses pengelasan SMAW menggunakan kampuh Single V dengan elektroda E6013 pada polaritas DC+ dengan arus 100 ampere, 110 ampere, 120 ampere dan 130 Ampere. Pengujian tarik dilakukan terhadap spesimen baja konstruksi Bj 44 hasil proses pengelasan SMAW. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan variasi kuat arus 100 ampere, 110 ampere, 120 ampere dan 130 ampere dengan polaritas terbalik (DC+). Proses pembuatan sampel uji tarik menggunakan standar JIS Z 2201 dan JIS Z 2241. Hasil pengujian tarik menunjukkan bahwa angka kekuatan tarik tertinggi terdapat pada hasil pengelasan SMAW dengan arus 130 ampere sebesar 547 N/mm2, dimana 2 dari 3 patahan spesimen terjadi pada daerah logam induk, sedangkan kekuatan tarik terendah pada arus 100 Ampere sebesar 497,67 N/mm2, dimana 2 dari 3 patahan spesimen terjadi pada logam las.
PENGARUH JENIS KAMPUH LAS TERHADAP KEKUATAN TARIK BAJA PADUAN RENDAH (ASTM A36) MENGGUNAKAN LAS SMAW Syaripuddin; Imam Basori; Yunata Mandala Putra
Jurnal Konversi Energi dan Manufaktur Vol. 1 No. 2 (2014)
Publisher : Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.547 KB) | DOI: 10.21009/JKEM.1.2.5

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis kampuh las terhadap kekuatan tarik plat Baja ASTM A36 pada las SMAW menggunakan kampuh Single V dan U dengan Elektroda E7018 berdiameter 3,2 mm pada polaritas DC+ dengan arus 100 ampere, 110 ampere, 120 ampere dan 130 Ampere. Pengujian tarik dilakukan terhadap spesimen baja konstruksi Bj 44 hasil proses pengelasan SMAW. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan variasi kuat arus 100 ampere, 110 ampere, 120 ampere dan 130 ampere dengan polaritas terbalik (DC+). Proses pembuatan sampel uji tarik menggunakan standar JIS Z 2201 dan JIS Z 2241. Hasil pengujian tarik menunjukkan bahwa angka kekuatan tarik tertinggi terdapat pada hasil pengelasan SMAW dengan arus 130 ampere sebesar 547 N/mm2, dimana 2 dari 3 patahan spesimen terjadi pada daerah logam induk, sedangkan kekuatan tarik terendah pada arus 100 Ampere sebesar 497,67 N/mm2, dimana 2 dari 3 patahan spesimen terjadi pada logam las. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik hasil pengelasan pelat Baja ASTM A36 pada las SMAW. Dengan diberikan variasi Arus dan Kampuh Las terhadap cacat las, pengaruh variasi Arus dan Kampuh Las terhadap Kekuatan Tarik untuk pengelasan pelat Baja ASTM A36 dengan menggunakan jenis kawat las yaitu Elektroda E7018 berdiameter 3,2 mm. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Penelitian ini juga menggunakan beberapa metode yaitu dengan cara pengujian radiografi untuk melihat cacat pada hasil pengelasan. Pengujian lainnya yaitu menggunakan Destructive Test (DT) dengan uji tarik untuk mengetahui kekuatan tarik pada spesimen benda uji. Data hasil pemeriksaan dianalisis dengan teknik deskriptif kemudian di analisis dengan pengujian Radiografi dan Uji Tarik. Pada Uji Radiografi tidak terdapat cacat las yang terjadi pada hasil pengelasan. Kekuatan tarik tertinggi dihasilkan oleh pengelasan menggunakan kampuh U dengan arus 130 A dengan nilai 62,759 kgf/mm² sedangkan untuk kekuatan tarik terendah dihasilkan oleh pengelasan menggunakan kampuh V tunggal dengan arus 90 A dengan nilai 14,925 kgf/mm². Kata Kunci : Pengelasan SMAW, Pelat Baja ASTM A36, Variasi Arus dan Kampuh Las, Uji Radiografi, Uji Tarik.
PERANCANGAN DESAIN VELG SEPEDA MOTOR HYBRID DAN PENGUJIAN DISTRIBUSI BEBAN DENGAN SOFTWARE AUTODESK INVENTOR Eko Arif Syaefudin; Imam Basori
Jurnal Konversi Energi dan Manufaktur Vol. 1 No. 1 (2013)
Publisher : Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1557.59 KB) | DOI: 10.21009/JKEM.1.1.3

Abstract

Sepeda motor hybrid merupakan salah satu solusi alternatif saat ini dalam mengatasi keterbatasan bahan bakar minyak yang tidak dapat diperbaharui. Hybrid adalah teknologi yang menggabungkan dua atau lebih tenaga penggerak dalam satu kendaraan. Sepeda motor hybrid ini menggunakan dua macam tenaga penggerak yaitu mesin berbahan bakar minyak dan motor listrik. Penelitian ini bertujuan untuk mengadaptasi teknologi hybrid agar bisa digunakan pada sepeda motor. Dalam menerapkan sepeda motor hybrid ini, diperlukan beberapa perubahan komponen, salah satu diantaranya adalah velg. Perubahan velg ditujukan agar motor listrik sebagai penggerak sepeda motor dapat dimasukkan ke dalam velg. Desain velg ini sangat penting agar perubahan velg ini bisa diaplikasikan pada sepeda motor yang telah digunakan masyarakat. Desain tersebut dibuat menjadi dua tipe, yaitu velg jari-jari (spoke wheel) dan velg racing (cast alloy wheel) yang berdiameter 17 inci dan digunakan untuk sepeda motor jenis moped (bebek). Pembuatan desain velg ini menggunakan software Autodesk Inventor. Dalam program Autodesk Inventor, meliputi fitur untuk desain 3 dimensi dan 2 dimensi. Model dan dimensi juga dapat dibuat secara akurat dan tepat, sehingga ketika akan dianalisis dapat menghasilkan data yang tepat. Velg yang dibuat adalah jenis velg jari-jari dan velg racing dengan perbedaan variasi tiap velg. Desain velg ini kemudian diuji untuk mengetahui kekuatan yang dapat ditahan oleh velg jika diberi beban baik dalam keadaan diam (statis) maupun bergerak (dinamis). Beban yang diberikan merupakan beban kendaraan ditambah beban penumpang. Pada pengujian ini beban yang diberikan dalam keadaan statis mulai dari 1.500 N hingga 3.000 N dengan kelipatan 250 N sedangkan untuk pengujian dinamis, beban yang diberikan sebesar 3.000 N dan momen mulai dari 5.000 N.mm hingga 30.000 N.mm dengan kelipatan 5.000 N.mm. Pengujian ini menggunakan software Autodesk Inventor, yang dapat menyesuaikan material tiap komponen sesuai dengan material yang dianjurkan. Dengan menghitung faktor keamanan tiap velg, tegangan luluh (Yield strength) dibagi dengan tegangan Von Mises maksimum, pada pengujian statis, semua velg memiliki faktor keamanan lebih dari 1,0. Pada pengujian dinamis, didapatkan hasil velg jari-jari tipe E dengan jumlah jari-jari 64 buah adalah velg yang tepat digunakan sebagai velg sepeda motor hybrid. Faktor keamanan pada velg tipe E memiliki nilai 1,457. Velg ini menggunakan material steel yang memiliki Yield strength sebesar 207 MPa dan tegangan Von Mises maksimum sebesar 141,999 MPa.