Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Peningkatan Komponen Hasil dan Mutu Benih Dua Varietas Okra melalui Penjarangan Buah Prajna Jaya Perwira; Tatiek Kartika Suharsi; Muhamad Syukur
Indonesian Journal of Agronomy Vol. 47 No. 3 (2019): Jurnal Agronomi Indonesia
Publisher : Indonesia Society of Agronomy (PERAGI) and Department of Agronomy and Horticulture, Faculty of Agriculture, IPB University, Bogor, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.557 KB) | DOI: 10.24831/jai.v47i3.27196

Abstract

The fruit thinning treatment is known to be able to improve seed quality. This research aimed to increase the yield component and seed quality on two okra varieties (Naila and Zahira) through fruit thinning. This experiment was conducted in May until September 2018 at the Leuwikopo IPB Field, Postharvest Laboratory, and Seed Testing Laboratory, Department of Agronomy and Horticulture, Faculty of Agriculture, Bogor Agricultural University. This experiment conducted using the two-factors nested design, which is a fruit thinning factor as subplots consisting of five levels and okra varieties consisting of two levels. The results showed that the fruit thinning factor influenced the parameters of yield components (fruit length and weight per fruit) and 1,000 seeds weight. The variety factor influenced most of the yield component parameters and seed quality in okra plants. The thinning treatment of the first two fruits and elimination of one fruit interval resulted in the highest physical quality of seed based on 1,000 seeds weight (67.99 g). Keywords: 1,000 seed weight, physical quality
Pengamatan Uji Daya Berkecambah dan Optimalisasi Substrat Perkecambahan Benih Kecipir [Psophocarpus tetragonolobus L. (DC)] Anggit Dwi Rahayu; Tatiek Kartika Suharsi
Buletin Agrohorti Vol. 3 No. 1 (2015): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (476.839 KB) | DOI: 10.29244/agrob.v3i1.14821

Abstract

Ketersediaan dan pemanfaatan dari sayuran indigenous masih sangat terbatas. Pengujian mutu benih menjadi langkah dasar yang penting untuk memenuhi kebutuhan produksi dan konsumsi dari sayuran indigenous. Penelitian ini bertujuan: (1) pengembangan metode uji daya berkecambah benih kecipir pada aspek penentuan pengamatan hitungan pertama dan kedua; (2) pemilihan substrat alternatif perkecambahan. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengujian Mutu Benih dan Penyimpanan Benih IPB selama lima bulan. Penelitian dibagi ke dalam dua percobaan, percobaan pertama yaitu penentuan hitungan pertama dan kedua, percobaan kedua yaitu optimalisasi substrat perkecambahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penentuan hitungan dalam pengamatan uji daya berkecambah benih kecipir menggunakan alat pengecambah tipe eco-germinator dilakukan pada hari ke-6 untuk hitungan pertama dan hari ke-8 untuk hitungan kedua. Kertas CD dapat digunakan sebagai substrat kertas alternatif apabila pengujian benih menggunakan metode UKDdp. Substrat pasir kontrol dengan metode in sand merupakan substrat terbaik apabila pengujian benih dilakukan tanpa menggunakan substrat kertas.
Pengujian Tetrazolium dan Respirasi Benih Koro Pedang (Canavalia ensiformis) Silmy Fadillah Rahmayani; Tatiek Kartika Suharsi; Memen Surahman
Buletin Agrohorti Vol. 3 No. 1 (2015): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.263 KB) | DOI: 10.29244/agrob.v3i1.14832

Abstract

Koro pedang saat ini dikembangkan sebagai komoditas substitusi kedelai karena kandungan proteinnya yang cukup tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji viabilitas benih koro pedang dengan pengujian tetrazolium dan pengujian respirasi benih. Penelitian ini menggunakan tiga lot benih koro pedang yang berbeda yaitu lot benih A (dipanen bulan Maret 2014 di Bojong Bogor, disimpan dalam ruang kamar), lot benih B (dipanen bulan November 2013 di Ciherang Bogor, disimpan dalam ruang ber-AC), dan lot benih C (dipanen bulan September 2012 di Leuwikopo Bogor, disimpan dalam ruang ber-AC). Penelitian ini terdiri dari dua percobaan. Percobaan 1 ialah pengujian tetrazolium. Percobaan 2 ialah penguijian respirasi benih. Masing-masing percobaan menggunakan rancangan acak lengkap dengan pengusangan cepat secara fisik sebagai faktornya, yang terdiri atas 0, 8, 12, 16, dan 20 jam. Hasil percobaan 1 menunjukkan bahwa pola topografi pewarnaan tetrazolium benih koro pedang belum bisa digunakan untuk mengevaluasi mutu fisiologis benih koro pedang. Hasil percobaan 2 menunjukkan bahwa metode pengujian respirasi benih dengan cosmotector belum bisa digunakan untuk mengevaluasi mutu fisiologis benih koro pedang.
Stimulasi Pertumbuhan Stek Pucuk Torbangun (Plectranthus amboinicus Spreng.) . Karmila; Tatiek Kartika Suharsi
Buletin Agrohorti Vol. 5 No. 2 (2017): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (707.071 KB) | DOI: 10.29244/agrob.v5i2.16795

Abstract

Torbangun  (Plectranthus  amboinicus  Spreng.)  merupakan  tanaman  indigenous  yang  dimanfaatkan daunnya sebagai sayuran, obat, dan sumber zat gizi mikro. Sistem perbanyakan torbangun saat ini hanya dilakukan secara vegetatif yaitu dengan setek batang, namun metode perbanyakan dengan setek belum banyak dikembangkan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mempelajari peran stimulan yang efektif untuk pertumbuhan setek pucuk torbangun. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Babakan Dramaga dan Laboratorium Pengujian Mutu dan Penyimpanan Benih Institut Pertanian Bogor pada bulan April  2015 sampai Juli 2015. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok satu faktor yang terdiri dari tujuh taraf perlakuan yaitu setek tanpa perlakuan stimulan, setek  + stimulan sintetik  100 ppm, setek+      stimulan sintetik 150 ppm, setek + stimulan alami urin sapi 15%, setek + stimulan alami urin sapi 25%, setek+ stimulan alami ekstrak bawang merah 40%, dan setek + stimulan alami ekstrak bawang merah 60%. Setiap perlakuan terdiri dari tiga ulangan. Setiap satuan percobaan terdiri dari delapan setek sehingga didapatkan 168 setek. Stimulan alami dan sintetik tidak efektif terhadap pertumbuhan setek pucuk torbangun.
Penentuan Metode Pematahan Dormansi Benih Kecipir (Psophocarpus tetragonolobus L.) Aksesi Cilacap Nur Melasari; Tatiek Kartika Suharsi; Abdul Qadir
Buletin Agrohorti Vol. 6 No. 1 (2018): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.851 KB) | DOI: 10.29244/agrob.v6i1.16824

Abstract

Kecipir merupakan tanaman yang mempunyai banyak manfaat dan berpotensi untuk dilestarikan. Karakteristik benih kecipir yang impermeabel terhadap air dan gas merupakan faktor yang diduga menyebabkan kecipir sulit untuk berkecambah. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari efektivitas metode pematahan dormansi dan pengaruhnya terhadap struktur benih kecipir. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih IPB dan Laboratorium Silvikultur SEAMEO BIOTROP selama 6 bulan. Metode pematahan dormansi dengan perlakuan larutan asam kuat HNO3 5% selama 10 menit dengan nilai daya berkecambah 93.33% dan keserempakan tumbuh 86.67% merupakan nilai yang nyata lebih baik dibanding kontrol sehingga metode ini dapat meningkatkan persentase daya berkecambah dan keserempakan tumbuh benih kecipir. Perlakuan larutan asam kuat HNO3 10% selama 15 menit dengan nilai indeks vigor 56.67% merupakan perlakuan yang dapat meningkatkan persentase indeks vigor benih kecipir. Perlakuan suhu 50 0C selama 10 menit dengan nilai kecepatan tumbuh 14.79% etmal-1 merupakan perlakuan yang dapat meningkatkan kecepatan tumbuh dan menghasilkan kecambah dengan akar yang lebih panjang dibandingkan kontrol maupun perlakuan lain. Perlakuan amplas tidak dapat meningkatkan viabilitas maupun vigor benih, bahkan menimbulkan pertumbuhan cendawan yang menyebabkan kemunduran benih.
Optimasi Pengujian Daya Berkecambah dan Faktor yang Mempengaruhi Viabilitas dan Vigor Benih Kelor (Moringa oleifera Lam.) dalam Penyimpanan Kurniati Endah Paramita; Tatiek Kartika Suharsi; Memen Surahman
Buletin Agrohorti Vol. 6 No. 2 (2018): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.633 KB) | DOI: 10.29244/agrob.v6i2.19092

Abstract

Kelor (Moringa oleifera Lam.) merupakan komoditas yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Adanya permintaan kelor yang semakin meningkat perlu didukung ketersedian benih bermutu. Benih bermutu dipengaruhi oleh daya berkecambah dan teknologi penyimpanan benih yang tepat. Penelitian ini bertujuan mempelajari optimasi pengujian daya berkecambah benih kelor dan untuk mengetahui pengaruh faktor kemasan dan kondisi ruang simpan terhadap viabilitas dan vigor benih selama penyimpanan. Penelitian dilakukan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih IPB dan rumah kaca kebun percobaan Leuwikopo, IPB Dramaga, pada bulan April-Oktober 2016. Optimasi pengujian daya berkecambah meliputi pengamatan first count dan final count serta pengaruh perlakuan pemotongan sayap benih dan kemasakan buah terhadap viabilitas. Hasil pengamatan first count jatuh pada hari ke-10 dan final count pada hari ke-15 setelah benih ditanam. Selama periode simpan 6 bulan, penyimpanan benih kelor dalam kemasan aluminium foil dan plastik pada suhu AC (17-19 °C) dan suhu kamar (27-29 °C) memberikan hasil KA, viabilitas dan vigor lebih baik dibandingkan kemasan kertas. Penyimpanan dalam kemasan aluminium foil memberikan hasil rata-rata KA (7,75%), viabilitas (PTM 86,22%), dan vigor (KCT 9,58 %KN/etmal) terbaik, sedangkan penyimpanan menggunakan plastik memberikan hasil rata-rata viabilitas (DB 82,11%), dan vigor (IV 66,83%) terbaik. Penyimpanan menggunakan suhu AC lebih baik dalam mempertahankan KA, viabilitas, dan vigor dibandingkan suhu kamar.
Uji Tetrazolium pada Benih Kecipir (Psophocarpus tetragonolobus (L.) DC.) sebagai Tolok Ukur Viabilitas Lia Irma Fatmawati; Tatiek Kartika Suharsi; Abdul Qadir
Buletin Agrohorti Vol. 6 No. 2 (2018): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (480.197 KB) | DOI: 10.29244/agrob.v6i2.19093

Abstract

Ketersediaan benih bermutu serta informasi mutu benih kecipir masih terbatas. Hal tersebut bisa diatasi melalui proses pengujian mutu benih. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh prosedur perlakuan pra test yang sesuai untuk pengujian tetrazolium benih kecipir, memperoleh metode pengusangan yang sesuai untuk benih kecipir, memperoleh pola pewarnaan pada embrio sebagai indikasi tidak langsung untuk mendeteksi viabilitas benih kecipir. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih IPB pada bulan Agustus sampai Desember 2016. Percobaan pertama memperoleh waktu perendaman aquades yang efektif pada benih kecipir yaitu 24 jam, memperoleh konsentrasi tetrazolium yang efektif yaitu 0,3%, memperoleh waktu perendaman tetrazolium yang efektif yaitu dua jam. Percobaan kedua memperoleh metode pengusangan, yaitu pengusangan secara kimia dan dipilih 5 waktu penderaan yang menghasilkan viabilitas secara gradual yaitu 0x5, 2x5, 4x5, 6x5, dan 8x5 menit. Percobaan ketiga pola pewarnaan pada embrio benih kecipir belum bisa digunakan untuk mengevaluasi viabilitas benih kecipir karena diduga kriteria pola yang dibuat terlalu sempit.
Pertumbuhan dan Pembungaan Tanaman Koro Pedang (Canavalia ensiformis) pada Kondisi Ternaungi dan Kombinasi Pemupukan Berbeda Mutthiah Putri Saragih; Tatiek Kartika Suharsi; Abdul Qadir
Buletin Agrohorti Vol. 6 No. 3 (2018): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.038 KB) | DOI: 10.29244/agrob.v6i3.21106

Abstract

Kebutuhan masyarakat yang tinggi terhadap kedelai, sedangkan produktivitas kedelai di Indonesia yang rendah, mengharuskan Indonesia mengimpor kedelai dalam jumlah besar. Beberapa komoditi yang berpotensi  menjadi pendamping  kedelai,  diantaranya  koro  pedang.  Kandungan  protein  yang tinggi  dan kemampuan tumbuh pada kondisi ternaungi menjadi segi positif dari koro pedang. Penelitian tentang tingkat naungan  yang  dapat  ditolerir  tanaman  koro  pedang  didukung  kombinasi  pempukan yang  baik,  perlu dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik pertumbuhan dan pembungaan tanaman koro pedang pada kondisi ternaungai dan mendapatkan informasi mengenai pemupukan terbaik. Penelitian dilaksanakan di Desa Purwasari, Dramaga, Bogor pada bulan Mei hingga November 2016. Penelitian ini menggunakan rancangan petak terbagi dengan tiga ulangan. Naungan sebagai petak utama yang terdiri dari tanpa naungan, naungan 10% dan naungan 20%. Kombinasi pemupukan sebagai anak petak terdiri dari urea 50 kg ha-1+SP-36 100 kg ha-1+KCl 75 kg ha-1, pupuk organik dan urea 25 kg ha-1+SP-36 50 kg ha-1 +KCl 37,5 kg ha-1+ pupuk organik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa naungan 10% menghasilkan tanaman dengan tinggi tanaman 18,35 cm dan 94,80 cm, jumlah daun trifoliate 11,75 helai, jumlah cabang 2,47 cabang, jumlah infloresen per tanaman 21,54 infloresen dan jumlah kuncup bunga per infloresen 1 kuncup bunga.  Pemupukan terbaik untuk tanaman koro pedang adalah 25 kg ha-1 urea + 50 kg ha-1 SP-36 + 37,5 kg ha-1 KCl + pupuk organik.
Pertumbuhan Mata Tunas Jeruk Keprok (Citrus nobilis) Hasil Okulasi pada Berbagai Media Tanam dan Umur Batang Bawah Rough Lemon (C. jambhiri) Tatiek Kartika Suharsi; Ananda Dian Puspita Sari
Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 18 No. 2 (2013): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.667 KB)

Abstract

The objective of this study was to evaluate keprok (Citrus nobilis) budding seed development on various growing media and age of C. jambhiri rootstock. The design of experiment was complete randomized groups with 2 factors and 3 replications. The growing media consisted of soil, charcoal husk, sheep’s manure, compost, and vermi-compost. Rough lemon citrus rootstock’s age were 8, 11, and 14 months. The results showed that the growing media of soil:charcoal husk:compost or vermicompost mixture of [1:1:1] (v:v:v) was the best media for increasing keprok bud growing. Rough lemon rootstock of 8 and 11 months age were the best rootstock for keprok. Rough lemon rootstock of 14 month age stimulated growth of keprok bud faster than that of 8 and 11 month age of rootstock.
Pengaruh Jarak Tanam dan Pemangkasan Tanaman pada Produksi dan Mutu Benih Koro Pedang (Canavalia enziformis) Tatiek Kartika Suharsi; Memen Surahman; Silmy Fadilah Rahmatani
Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 18 No. 3 (2013): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (559.941 KB)

Abstract

Jack bean potentially as a substitute of soybean. Increasing value of jack bean requirement of good quality of seeds. Availabelity of good quality seeds must be supported by teknology of production. Prunning and planting space are factors should be concidered. Field trial was carried out at Ciherang, Bogor. Using randomized block design, two kind of prunning and five level of planting space. Base on the research indicate that planting space did not influence to vegetatief growth and fisicaly also fisiologicaly seeds quality. Planting space influence to several parameter of yield.