Berkurangnya lahan pertanian dikarenakan alih fungsi lahan mendorong beberapa inovasi teknologi sistem budidaya termasuk pola tanam tumpangsari. Penelitian ini bertujuan mempelajari berbagai pola tanam tumpangsari dengan beberapa varietas jagung yang dapat meningkatkan produksi. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Sawah Baru IPB, Darmaga, Bogor, dari November 2018 hingga Februari 2019, menggunakan rancangan petak terbagi dengan tiga ulangan. Petak utama yaitu pola tanam yang terdiri atas monokultur, tumpangsari baris tunggal, tumpangsari baris ganda, dan tumpangsari tiga baris. Anak petak yaitu varietas jagung yang terdiri atas Sukmaraga, Bima 19, dan BISI 2. Analisis korelasi dan regresi untuk mengetahui hubungan antara iklim mikro dan produktivitas. Hasil penelitian menunjukkan produktivitas tanaman jagung dan kedelai dipengaruhi oleh interaksi antar pola tanam dan varietas. Pada tanaman jagung produktivitas tertinggi terdapat pada pola tanam tumpangsari 2 baris jagung BISI 2 (7.33 ton ha-1), sedangkan produktivitas jagung terendah pada pola tanam tumpangsari 1 baris jagung Bima 19 (2.93 ton ha-1). Produktivitas kedelai tertinggi terdapat pada pola tanam tumpangsari 1 baris jagung BISI 2. Pengaruh iklim mikro pada berbagai pola tanam dengan produktivitas pada penelitian sangat kecil. Nisbah kesetaraan lahan (NKL) pada semua perlakuan lebih dari 1 kecuali pada tumpangsari 1 baris jagung Bima 19, mengindikasikan bahwa pola tumpangsari dapat meningkatkan produktivitas lahan, . Kata kunci: nisbah kesetaraan lahan (NKL), pola tanam, tumpangsari, varietas jagung