Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : INTEKNA

PERMODELAN ELEVASI DIGITAL PADA LAHAN RAWA Ferry Sobatnu
INTEKNA informasi teknik dan niaga Vol 14 No 2 (2014)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu perkembangan pemetaan secara digital adalah pemodelan peta dalam bentuktiga dimensi secara visual. Dengan menampilkan peta secara tiga dimensi, dapat denganmudah mengidentifikasi perbedaan ketinggian suatu lokasi. Digital Elevation Model(DEM) merupakan salah satu model untuk menggambarkan bentuk topografi permukaanbumi sehingga dapat divisualisasikan kedalam tampilan 3D (tiga dimensi). Salah satucara untuk memperoleh data DEM saat ini adalah dengan pemanfaatan teknologiPenginderaan Jauh (Remote Sensing). Metode DEM ini dapat dipakai sebagai model,analisa, representasi fenomena yang berhubungan dengan topografi atau permukaanlain. Penggunaan DEM dalam proses analisis limpasan permukaan akan membantuketelitian dalam mengidentifikasikan kemiringan lahan, arah aliran, akumulasi aliran,panjang lintasan aliran dan penentuan daerah pengaliran.Metode penelitian yang diterapkan untuk menggambarkan DEM, yaitu menerapkanstruktur dalam bentuk Raster-Grids yang sering pula digunakan terminologi lattice untukmerujuknya; yaitu interpretasi permukaan grids yang disajikan oleh sejumlah titik sampleyang berukuran sama (equally Spaced) yang direferensikan terhadap titik awal yangsama (origin) dan jarak sampling konstan yang sama pula dalam arah absis (x) danordinat (y). Setiap mesh point (grid atau piksel) ini berisi nilai ketinggian (z) untuk lokasiyang bersangkutan yang merujuk pada nilai dasarnya. Sementara itu, nilai-nilaiketinggian permukaan untuk lokasi-lokasi yang terletak di antara mesh point (milik latticeyang bersangkutan) dapat ditaksirkan dengan menginterpolasikan berupa nilai ketinggianmilik mesh point yang bersebelahan.Hasil penelitian ini menunjukan keberhasilan dalam membangun proses penyiapan/pengadaan, updating data untuk pembuatan DEM dengan melakukan interpretasi citrasatelit LandSAT-7 dan melakukan interpolasi nilai elevasi berdasrakan tingkat warnapada fixsel citra dengan mengacu pada sempel topografi lapangan.
PEMBUATAN SISTEM INFORMASI JARINGAN JALAN KABUPATEN Adderian Noor; Ferry Sobatnu
INTEKNA informasi teknik dan niaga Vol 13 No 3 (2013)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Barito Timur merupakan kabupaten pemekaran dari Kabupaten Barito Selatanyang hingga saat ini masih dalam tahap pembangunan. Tahap pembangunan tersebutterdiri dari beberapa aspek, salah satunya adalah pembangunan jaringan jalan KabupatenBarito Timur. Guna mendukung kemajuan kegiatan pembangunan jaringan jalandi Kabupaten Barito Timur terutama dalam pengolahan dan manajemen data jaringan jalanmaka perlu memanfaatkan teknologi informasi berupa Sistem Informasi Geografis(SIG). Hal tersebut yang mendorong penulis untuk membuat suatu rancangan aplikasiSistem Informasi Jaringan Jalan dengan menggunakan salah satu software SIG yaituMapinfo Professional 9,0 SCP.Dengan memanfaatkan program MapInfo Proffesional 9.0 SCP, maka data spasial dandata atribut jaringan jalan yang sebelumnya tidak terintegrasi dapat digabungkan sertadapat ditampilkan secara bersama-sama. Program ini dapat memudahkan dalam updatingdata baik berupa data atribut maupun data spasial sehingga dapat bermanfaat bagiinstansi yang memonitori pekerjaan jaringan jalan terutama Dinas Pekerjaan Umum diKabupaten Barito Timur.
ANALISIS ASPEK GEOMETRIK GENANGAN BANJIR MENGGUNAKAN DATA DEMNAS Adib Muhammad Shodiq; Ferry Sobatnu; Nurul Inayah
INTEKNA informasi teknik dan niaga Vol 22 No 01 (2022): Jurnal INTEKNA, Volume 22, No. 1, Mei 2022: 01 - 75
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu bencana banjir yang cukup parah melanda Kalimantan Selatan pada awal tahun 2021. Salah satu kecamatan yang terendam banjir yaitu Kecamatan Mandastana. Di Kecamatan Mandastana sebanyak 12 desa tergenang banjir sekitar 50 cm. Genangan banjir di Kecamatan Mandastana pada Januari 2021 dipengaruhi oleh pasang surut Sungai Barito dan fenomena global yaitu La Nina. Curah hujan Januari 2021 di Kecamatan Mandastana sebesar >500 mm. Meski demikian ternyata curah hujan tertinggi yang tercatat justru terjadi pada tahun 1991 dengan curah hujan 660 mm. Hal ini menunjukkan bahwasanya masih ada ancaman terjadinya genangan banjir yang lebih besar. Karena masih ada ancaman yang lebih besar, peneliti melakukan pemodelan genangan banjir di Kecamatan Mandastana menggunakan data Digital Elevation Model Nasional (DEMNAS). Output penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi awal bagi pemangku kepentingan untuk merencanakan mitigasi bencana banjir secara umum. Metode penelitian ini menggunakan teknologi yang sudah tersedia. Data yang dibutuhkan yaitu data primer dan sekunder. Pengolahan datanya menggunakan perangkat lunak HEC-RAS dan SIG. Analisa penelitian dilakukan dengan pendekatan geospasial dan statistika. Menggunakan 22 titik sampel verifikasi lapangan, diperoleh tinggi genangan banjir dari hasil pemodelan. Nilai tinggi genangan banjir hasil pemodelan berkisar antara 0 s.d. 1,79 m. Nilai simpangan baku hasil pemodelan berkisar antara 0 s.d. 0,324 m. Nilai simpangan baku sebesar 0,324 m terletak di titik SP-12. Nilai tinggi genangan banjir hasil verifikasi lapangan berkisar antara 0,94 s.d. 1,657 m. Nilai simpangan bakunya berkisar antara 0,001 s.d. 0,02 m. Nilai simpangan baku sebesar 0,02 m terletak di titik SP-22. Nilai selisih tinggi genangan banjir berkisar antara 0,03 s.d. 1,494 m. Simpangan bakunya berkisar antara 0,001 s.d. 0,118 m. Berdasarkan analisis diketahui bahwa data DEMNAS dapat digunakan sebagai data pendekatan untuk pemodelan genangan banjir. Ancaman terjadinya genangan banjir masih ada dikarenakan curah hujan yang tertinggi bukan saat kejadian genangan banjir di awal tahun 2021. Sehingga rekomendasi mitigasi bagi pemangku kepentingan berupa pembuatan saluran irigasi yang terintegrasi dengan sungai, mempersiapkan retensi air, mempersiapkan lokasi pengungsian dan jalur evakuasi.