Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

ANALISIS DAN PREVENTIF LIKUEFAKSI DENGAN METODE KOLOM SEMEN (LIQUEFACTION ANALYSIS AND PREVENTION USING CEMENT COLUMN METHOD) liliwarti, liliwarti; -, Satwarnirat; -, Silvianengsih; Archenita, Dwina
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 35 No 2 (2018)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Likuifaksi adalah peristiwa hilangnya kekuatan lapisan tanah akibat adanya gempa bumi. Likuifaksi terjadi biasanya pada tanah yang jenuh air, tekanan air pori menjadi meningkat dan tanah kehilangan daya dukung akibatnya tidak sanggup menahan beban struktur sehingga bangunan amblas. Padang merupakan daerah rawan gempa yang telah menimbulkan akibat yang cukup parah (gempa bumi September 2009), banyaknya bangunan dan infrastruktur runtuh, disebabkan likuifaksi yang dipicu oleh gempa bumi. Analisis dan prefentif likuifaksi sangat diperlukan untuk meminimalkan resiko yang ditimbulkan oleh gempa bumi. Pada penelitian ini analisis likuifaksi menggunakan data sondir(CPT) dan prefentif likuifaksi digunakan metoda kolom semen. Hasil analisis likuifaksi yang terdiri dari 10 titik lokasi yang ditinjau, terdapat 4 titik lokasi yang berpotensi likuifaksi, 3 titik lokasi sangat berpotensi likuifaksi dan 3 titik lokasi yang tidak berpotensi likuifaksi. Metoda kolom semen dilakukan di laboratorium dengan cara, tanah ditempatkan dalam kotak uji dan selanjutnya dibuat kolom semen dengan diameter2,5 cm dengan variasi jarak antar kolom 2D, 3D, dan 4D. Kotak uji digetarkan dan dilakukan uji kuat geser sebelum dan sesudah digetarkan. Dari hasil uji kuat geser didapat kolom semen dapat mengurangi potensi likuifaksi dengan jarak antar kolom 2D, kuat geser tanah naik dari 3,14 kPa menjadi 16,86 kPa, nilai kuat geser meningkat sebesar 537% dan dapat mereduksi penurunan sebesar 500%. Hasil dari penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh konsultan dan pemerintah daerah sebagai pedoman untuk mengembangkan kota Padang. Kata Kunci: tanah, gempa, likuifaksi, sondir, kolom semen.
Liquefaction Potential Map based on Coordinates in Padang City with Google Maps Integration - Liliwarti; - Satwarnirat; Alde Alanda; Rizka Hadelina
JOIV : International Journal on Informatics Visualization Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Politeknik Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1370.527 KB) | DOI: 10.30630/joiv.4.1.312

Abstract

Abstract— Padang City is prone to liquefaction phenomena due to earthquakes. These phenomena can cause various damages to structures, infrastructures, and even can also cause deaths. Therefore, as one of the urban populated cities, the information about liquefaction potential is needed. One of them is by providing a liquefaction potential map, which is useful for mitigation and seismic disaster risks strategies. This article aims to provide a digital map of liquefaction potential in Padang City that integrates with Google Maps. The map is based on 40 coordinates in 7 subdistricts in the city with 3 colored markers that represent the levels of potential liquefaction i.e. no liquefaction level, moderate liquefaction level, and severe liquefaction level. The levels are classified based on the analysis of the secondary Cone Penetration Test data by using the calculation of the Factor of Safety and Liquefaction Potential Index with an earthquake assumption of 8 SR. The result shows that the map has ben able to display information about liquefaction potential, where 32.05% coordinates are classified as no liquefaction level with the highest percentage are in Kuranji, 22.5% are classified as moderate liquefaction level with the highest percentage are in Padang Utara, and 45.0% are classified as severe liquefaction level with the highest percentage are in Koto Tangah.
Informasi Titik-Titik Likuifaksi akibat Gempa Bumi di Kota Padang Liliwarti Liliwarti
Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Vol 15 No 1 (2018): Edisi April 2018
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (P3M), Politeknik Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (576.152 KB) | DOI: 10.30630/jirs.15.1.86

Abstract

Padang Sumatera Barat merupakan daerah rawan gempa , gempa bumi dapat menimbulkan bahaya likuifaksi yang dapat merusak bangunan dan sarana infrastruktur . Likuifaksi biasanya terjadi pada tanah pasir yang jenuh air, saat terjadi gempa tegangan geser tanah menurun sehingga tanah tidak mampu menahan beban yang diatas dan mengakibatkan bangunan amblas. Dalam makalah ini disajikan tingkat potensi likuifaksi berdasarkan data sondir (Cone Penetration Test) di kota Padang. Titik lokasi penyelidikan terdiri dari 9 titik lokasi yang tersebar di kota Padang. Hasil analisa menunjukkan bahwa pada titik penyelidikan dengan lokasi GOR Haji Agussalim pada kedalaman 5 – 6 meter berpotensi likuifaksi dengan nilai indek likuifaksi >5. Koto tangah pada kedalaman 3.8 m – 4.4 m berpotensi likuifaksi nilai indek likuifaksi 12.69, dan Sungai sapih berpotensi likuifaksi pada kedalaman 4.8 m dengan nilai indek likuifaksi 5.2. Hos Cokroaminoto, Purus serta Siteba mempunyai potensi yang sangat kecil untuk terjadi likuifaksi. Sedangkan Ujung Gurun, berpotensi likuifaksi pada kedalaman 3.5 m – 6m, Lolong berpotensi likuifaksi pada kedalaman 1.4 m – 2m, Chatib Sulaiman berpotensi likuifaksi pada kedalaman 1.2m – 4.8 m.
Peningkatan Nilai CBR Tanah Dasar (Sub Grade) dengan Penambahan Kapur dan Abu Sekam Padi Liliwarti - -
Jurnal Ilmiah Poli Rekayasa Vol 14, No 2 (2019): -
Publisher : Pusat Penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.54 KB) | DOI: 10.30630/jipr.14.2.124

Abstract

The subgrade is very important on road construction, because its functions for support the traffic loads. The subgrade is not able to bearing capacity the traffic load , can cause damage such as cracks, settlement,and deformation on the flexible pavement or rigid pavement. to solve in this problems, it is necessary to improve the mechanical properties of subgrade for increasing soil bearing capacity and reducing the swelling potential. The Sicincin ring road - Lubuk Alung, Padang Pariaman district which has deformed, settlement and cracks on the road pavement, caused by poor bearing capacity of the subgrade. To solve these problems, it is necessary to have the soil improvements (stabilization) for subgrade In this paper soil stabilization is done by mixing soil with lime and rice husk ash (variations in lime content of 5%, 8%, 11%, 14% and 17%) and rice husk ash (constant 2.5%) .The compaction test and CBR test is carried for each variation. The results in this study obtained the most optimal percentage of lime + rice husk ash is 11%, CBR design is 25%, and swelling value of 0.13%. CBR value of subgrade without lime and rice husk ash obtained CBR = 2.3%. So that there is a significantly increase in CBR value if using lime and rice husk ash as stabilization material for subgrade. These results can be used by experts to choose effective stabilization methods.
Perbaikan Tanah Lempung Lunak dengan Metode Preloading pada Jalan Tol Palembang-Indralaya Sta 1+670 Enita Suardi; Liliwarti Liliwarti; Merley Misriani; Ibnu Iqbal
Jurnal Fondasi Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : JURUSAN TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/fondasi.v10i2.12545

Abstract

Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera merupakan langkah nyata program pemerintah dalam meningkatkan perekonomian dan kemajuan suatu wilayah. Salah satu Pembangunan Jalan tol Trans Sumatera yaitu Jalan Tol Palembang-Indralaya (Palindra) yang terletak di antara Kotamadya Palembang dan Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Kondisi tanah dasar jalan tol tersebut sangat lunak dengan nilai N-SPT <10 dan kedalaman tanah lunak mencapai 16,95 m. Daya dukung tanah dasar tersebut rendah dan permeabilitas sangat kecil sehingga diperlukan perbaikan tanah dasar dengan metode preloading agar daya dukung tanah dasar meningkat dan pada masa layan jalan tidak akan terjadi penurunan diferensial. Metodologi diawali dengan pengumpulan data sekunder yaitu layout lokasi, data pengujian lapangan Boring Log dan N-SPT juga data hasil pengujian laboratorium. Selajutnya merencanakan tinggi timbunan dimana timbunan tersebut sebagai beban pramuat. Dilanjutkan dengan menentukan besarnya penurunan tanah dasar dengan mengurangi segera dan penurunan konsolidasi dan diakhiri dengan menghitung waktu penurunannya. Hasil yang diperoleh, penurunan tanah dasar nya mencapai 1.556 meter dengan tinggi rencana timbunan (beban preloading) 5 meter. Waktu yang tepat untuk mencapai derajat pemampatan 90% adalah 2.149 tahun. Dari hasil penelitian ini, penurunan cukup besar namun waktu yang dibutuhkan belum sesuai dengan harapan sehingga dilanjutkan dengan menggunakan prefabricated vertical drain (PVD) agar waktu pemampatan tanah dasar nya semakin singkat. Dilanjutkan dengan menentukan besarnya penurunan tanah dasar dengan mengurangi segera dan penurunan konsolidasi dan diakhiri dengan menghitung waktu penurunannya. Hasil yang diperoleh, penurunan tanah dasar nya mencapai 1.556 meter dengan tinggi rencana timbunan (beban preloading) 5 meter. Waktu yang tepat untuk mencapai derajat pemampatan 90% adalah 2.149 tahun. Dari hasil penelitian ini, penurunan cukup besar namun waktu yang dibutuhkan belum sesuai dengan harapan sehingga dilanjutkan dengan menggunakan prefabricated vertical drain (PVD) agar waktu pemampatan tanah dasar nya semakin singkat. Dilanjutkan dengan menentukan besarnya penurunan tanah dasar dengan mengurangi segera dan penurunan konsolidasi dan diakhiri dengan menghitung waktu penurunannya. Hasil yang diperoleh, penurunan tanah dasar nya mencapai 1.556 meter dengan tinggi rencana timbunan (beban preloading) 5 meter. Waktu yang tepat untuk mencapai derajat pemampatan 90% adalah 2.149 tahun. Dari hasil penelitian ini, penurunan cukup besar namun waktu yang dibutuhkan belum sesuai dengan harapan sehingga dilanjutkan dengan menggunakan prefabricated vertical drain (PVD) agar waktu pemampatan tanah dasar nya semakin singkat. Waktu yang tepat untuk mencapai derajat pemampatan 90% adalah 2.149 tahun. Dari hasil penelitian ini, penurunan cukup besar namun waktu yang dibutuhkan belum sesuai dengan harapan sehingga dilanjutkan dengan menggunakan prefabricated vertical drain (PVD) agar waktu pemampatan tanah dasar nya semakin singkat. Waktu yang tepat untuk mencapai derajat pemampatan 90% adalah 2.149 tahun. Dari hasil penelitian ini, penurunan cukup besar namun waktu yang dibutuhkan belum sesuai dengan harapan sehingga dilanjutkan dengan menggunakan prefabricated vertical drain (PVD) agar waktu pemampatan tanah dasar nya semakin singkat.
KARAKTERISTIK SIFAT MEKANIS TANAH LEMPUNG TERHADAP KADAR AIR (KAMPUS UNAND LIMAU MANIS PADANG) Liliwarti Liliwarti; Silvianengsih Silvianengsih; Satwarnirat Satwarnirat
Rekayasa Sipil Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kampus Universitas Andalas dan Politeknik Negeri Padang terletak di lereng bukit, tanah dasarnya didominasioleh lapisan lempung yang rentan terhadap perobahan kadar air. Kekuatan geser tanah ini sangat dipengaruhioleh kandungan air yang ada dalam tanah tersebut.Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan pengaruh kadar air terhadap kekuatan geser tanah, yaitu dengancara penambahan air secara bertahap (bervariasi), mulai dari kadar air dibawah Liquid Limit dan diatas kadar airLiquid Limit. Dan dilanjutkan dengan pengujian kuat geser masing masing variasi.Pengujian dilakukandilakukan dengan variasi kadar air mulai dari 40% , 50%, 55%, 60% dan 70% .Hasil analisa memperlihatkan bahwa jenis tanah di kampus Unand-Politeknik termasuk jenis MH-OH(klasifikasi USCS) yaitu tanah lempung-lanau dengan plastisitas tinggi.Nilai kohesi tanah lempung-berlanau (MH-OH) sangat dipengaruhi oleh kadar air, jika kadar air > 40%, nilaipara kuat geser (kohesi) tanah secara siknifikan menurun drastis. Sedangkan penurunan nilai kuat geser tanahdari kondisi asli sampai mencapai ± 75% . Hal ini menunjukkan bahwa kekuatan geser tanah lempung sangatrentan terhadap perobahan kadar air.
Pelatihan Keterampilan Las Bagi Anak Asuh Panti Asuhan Bundo Saiyo Dwina Archenita; Yurisman Yurisman; satwarnirat satwarnirat; Liliwarti Liliwarti; Hartati Hartati; Silvianengsih Silvianengsih
Jurnal Abdimas: Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Vol 3 No 2 (2021)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.221 KB) | DOI: 10.30630/jppm.v3i2.688

Abstract

Keterampilan merupakan salah satu modal yang harus dimiliki oleh setiap individu dalam menunjang kehidupannya. Salah satu keterampilan yang ada dalam ruang lingkup ilmu keteknikan pada umumnya, teknik sipil dan teknik mesin khusunya adalah keterampilan las. Berbagai benda dan barang yang ada disekeliling kita dibuat dan dirangkai dengan sistem las, seperti pagar besi, kursi-kursi dari besi yang biasanya terdapat di taman atau ruang terbuka dan masih banyak benda/barang lainnya. Bahkan selama berlangsung masa pandemi hingga sekarang, benda/barang yang sangat banyak diminati adalah tempat tatakan bunga dari besi, baik yang berdiri maupun yang digantung di dinding. Panti Asuhan Bundo Saiyo merupakan salah satu panti asuhan yang berada di Kota Padang, yang berkomitmen tinggi dalam menampung, mengasuh, dan mendidik anak-anak yang tidak mampu, yatim piatu dan anak-anak terlantar baik yang berasal dari daerah sekitar bahkan banyak dari daerah luar kota Padang. Anak-anak tersebut memiliki usia yang bervariasi, mulai dari usia balita hingga ada yang sudah kuliah. Namun demikian pihak panti selain menyekolahkan mereka, juga memberikan keterampilan-keterampilan yang sekiranya berguna bagi masa depan mereka kelak. Bertitik tolak dari hal tersebut dan adanya keinginan pengurus panti untuk memberikan keterampilan yang bermanfaat dan berhasil guna bagi anak-anak asuh nya serta dari hasil diskusi tim maka pemberian keterampilan las kepada anak-anak panti terutama yang laki-laki yang sudah berada di bangku sekolah menengah akan menjadi bekal yang baik bagi anak-anak tersebut nantinya. Kegiatan pengabdian di Panti Asuhan Bundo Saiyo dilakukan oleh 2 orang staf pengajar yang berasal dari beberapa prodi di Jurusan Teknik Sipil dengan dibantu oleh 2 orang mahasiswa yang telah menguasai keterampilan las/welding. Kegiatan ini sebelumnya didahului dengan pengarahan atau penyuluhan. Disamping itu juga akan diberikan percontohan dan pelatihan. Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan pengabdian ini adalah adanya sharing ilmu dan keterampilan dari pihak perguruan tinggi kepada masyarakat dalam hal ini adalah keterampilan las bagi anak asuh pada Panti Asuhan Bundo Saiyo.
Analysis Stability of Abutment on the Railway Bridge Liliwarti -; Silvianengsih -; Febrian Candra; Satwarnirat -; Dwina Archenita
International Journal of Advanced Science Computing and Engineering Vol 4, No 3 (2022)
Publisher : Excelligent Academia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.315 KB) | DOI: 10.30630/ijasce.4.3.104

Abstract

Railway bridge Bangunan Hikmah (BH 39) Pariaman (Padang– Pariaman Route) is a new bridge. This new bridge was built because the old one could not accommodate the load of the additional locomotive. The railway bridge consists of two parts: the upper structure and the substructure. The substructure consists of abutments and foundations. When the abutment accepts considerable lateral ground pressure, so the stability of the abutment will be disturbed. To resolve the problem, the need exists to study abutment reinforcement with geotextile or additional foundation pile to raise the stability abutments on the Railway bridge Bangunan Hikmah (BH 39) Pariaman. The result of the loading on the upper structure is obtained. The total vertical force acting on the abutment is 6111,624 kN, and the horizontal load is 2849,689 kN. Abutment stability analysis is carried out in 3 stages (without reinforcement, with reinforcement geotextiles, and with existence foundation pile (bored pile). The results of the analysis show value safety factor minimum without Reinforcement (SF) is 1,29; this shows that the abutment is unstable because the safety factor obtained is < 1.5,  with reinforcement geotextile, the value of the safety factor minimum  (SF) is 1,66,  this indicates that the abutment is stable but still critical and the value of the safety factor (SF) minimum with bored pile foundations is 2,10.  Installation of a bored pile foundation (pile group) at a depth of 10m shows a significant increase in the value of the safety factor. In the BH 39 Kurai Taji Pariaman railway bridge project, it is recommended to use a pile group foundation with a depth of 10 m.
Effect of Installation Pattern of Prefabricated Vertical Drain (PVD) on Degree of Consolidation in Soft Soils Liliwarti Liliwarti; Dwina Archenita; Merley Misriani; Afdal Refnaldo
Jurnal Fondasi Vol 12, No 1 (2023)
Publisher : JURUSAN TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/fondasi.v12i1.16175

Abstract

Soft soil has high water content and low permeability, causing a high settlement and long time. Soil improvement with prefabricated Vertical Drain (PVD) can accelerate settlement in soft soils and primary consolidation time. Prefabricated Vertical Drain (PVD) functions to accelerate the release of water from the ground, and the accelerated settlement process, which is indicated by the degree of consolidation (U) reaching 90%, generally this method combines PVD and preloading (additional load). The required time to achieve a 90% degree of consolidation is determined by the PVD installation pattern (triangle pattern and rectangular pattern) and its distance. This study reviewed the effectiveness of PVD installation patterns with distance variations of (1 m, 1.3 m, 1.6 m, 1.9, 2.2 m, 2.5 m, 2.8 m, and 3.1 m). The analysis results show that in the triangular pattern, the time required to achieve a degree of consolidation of 90% (U90) is from 1 to 8.5 months, and in the rectangular pattern is from 1 to 9.5 months. The greater distance between PVDs, the more time is required to achieve a 90% degree of consolidation (U90). The PVD with a triangular pattern could reduce the 6% - 25% time to complete a degree of consolidation (U90) compared to the rectangular pattern. It can be noted that the installation triangle pattern is more effective than the rectangular installation pattern.