Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Desain instalasi pengolah limbah WC komunal masyarakat pinggir sungai desa Lingkar Kampus Asep Sapei; M. Yanuar J. Purwanto; . Sutoyo; Allen Kurniawan
Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 16 No. 2 (2011): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1642.518 KB)

Abstract

Cangkurawok Village is located in the outer of the Bogor Agricultural University area and does not have good sanitation facilities. Disposal of domestic wastewater directly discharges into drainage channels to river. Wastewater treatment plant design from toilets communal divides into three stages. The first stage is determining the location of toilets communal and excreta treatment plant. Location provided by the public is around 5 meters above the surface of the river water. The second stage is the determination of service areas. In this village consists of 70 heads of households as the basic criteria for determining the volume of septic tanks. The last step is determining the design of toilets communal and wastewater treatment unit. This stage requires t he unit options that fits on the selected sites, based on ease of maintenance and no need employ trained operators. Waste treatment facility consists septic tank and infiltration well planning. Septic tank volume is 26.5 m3 with the long dimension of 2.75 m, width of 5.5 m and height of 1.5 m plus 0.3 meters for free board. Septic tank serving four toilets communal is built above it, with the division of space for two men and two spaces for women. infi lt rat ion well constructed to absorb the waste liquid vertically through the soil pores. Layers of sand and gravel is spread throughout the wells to assist the flow pattern. Depth and diameter of infiltration well are 3 m and 1 rn, This wells should be placed lower than the drinking water sources and wells, with a minimum distance of 15 m.
Alat Uji Sinyal Ultrasonik dan Tegangan Baterai pada Underwater Locator Beacon . Sutoyo; Hartono Pranjoto; Albert Gunadhi
Widya Teknik Vol 13, No 1 (2014)
Publisher : Widya Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.036 KB) | DOI: 10.33508/wt.v13i1.1459

Abstract

Setiap pesawat terbang mempunyai flight data recorder (FDR) dan setiap kapal laut memiliki voyage data recorder (VDR) yang sering diterjemahkan oleh kalangan umum sebagai kotak hitam atau black box. Sehingga seandainya pesawat jatuh di air atau kapal tenggelam, maka FDR atau VDR tersebut menjadi suatu barang bukti yang amat penting untuk mengetahui penyebab kecelakaan dan bagaimana menghindarinya pada masa mendatang. Untuk menemukan FDR atau VDR tersebut di dalam air yang amat luas diperlukan sebuah perangkat khususdinamakan Underwater Locator Beacon atau ULB – yang akan mengeluarkan sinyal di dalam air secara otomatis saat terendam dalam air. Keberadaan ULB yang berfungsi dengan baik merupakan faktor utama penemuan kotak hitam dengan mudah. ULB adalah sebuah perangkat yang dipasang ditempat perekaman data pada FDR maupun VDR. Di dalam air ULB akan mengeluarkan sinyal ultrasonik dengan frekuensi 37,5 kHz ±1 kHz dengan durasi 0,01 detik dalam interval 1 detik. Metode test untuk ULB dengan cara ULB akan dimasukan ke dalam lubang alat test yang telah disediakan. Pada awalnya alat akan mengecek tegangan pada baterai ULB setelah dilakukan pengujian baterai ULB maka selanjutnya adalah menguji frekuensi yang dikeluarkan oleh ULB. Setelah melakukan pengujian tersebut hasil akan ditampilkan dalam bentuk tulisan pada Liquid Crystal Display (LCD), nyala lampu pada Light Emitting Diode (LED) dan suara pada Buzzer. Hasil pengujian dari skripsi ini, menunjukkan bahwa bagian mulai dari ultrasound, mikrokontroler ATMega88PA, DC to DC Converter bekerja dengan baik, namun dari hasil pengujian menunjukan bahwa pengukuran tegangan kurang presisi. Hal ini terjadi karena tegangan referensi yang berasal dari DC to DC Converter kurang stabil.