Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Merekonstruksi Danau Angsa : Reconstructing Swan Lake: Making the Story Right for Building Characters Nirmalawati, Widya; Nurhayati, Sulasih
Proceeding Seminar LPPM UMP Tahun 2014 2014: Proceeding Seminar Hasil Penelitian LPPM 2014, 6 September 2014
Publisher : Proceeding Seminar LPPM UMP Tahun 2014

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah merekonstruksi cerita anak DA dari versi yang telah ada menjadi sebuah cerita anak DA dengan versi baru yang telah direkonstruksi dengan menambahkan nilai-nilai yang memosisikan perempuan menjadi pribadi yang asertif, mandiri. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bagaimana cerita Danau Cinta Sang Angsa kemudian disebut DCSA merekontruksi DA. Hasil rekonstruksi menunjukkan bahwa cerita DCSA menawarkan sebuah cerita anak yang mengandung nilai-nilai positif terutama dalam menempatkan sosok perempuan menjadi pribadi yang mandiri dan suka menolong. Kata Kunci: Danau Angsa, Rekonstruksi, Pembangunan Karakter
Female Stereotypes in Cinderella’s Reconstructed Stories Galang Yugo Primono; Sulasih Nurhayati
JSSH (Jurnal Sains Sosial dan Humaniora) JSSH (Jurnal Sains Sosial dan Humaniora) Vol. 6 No. 1 Maret 2022
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (476.582 KB) | DOI: 10.30595/jssh.v6i1.12995

Abstract

This study aims to find out female stereotypes depicted in the reconstructed stories of Cinderella in the children's storybook entitled Ketika Rapunzel Menjadi Rapinem (KRMP). These stories are mainly inspired by the classic fairy tale of Cinderella, which is then reconstructed through the archetype process. It is essential to study the stories due to the prevalent issue of female stereotypes. Women’s conditions in such reconstructed works certainly bring a perspective, especially the depiction of women, as existing social reflections. The study uses a qualitative descriptive method to support the goal. The data collection uses a purposive sampling technique by conducting in-depth readings on the reconstruction of Cinderella stories, representing women's stereotypes. The data is analysed using the feminism theory. As a result, the stories clearly and consistently define the stereotypes of women from their physical appearances, personality traits, domestic roles, and occupations. In this case, women's portrayal in the reconstructed versions openly continues to glorify physical beauty as a standard for women's appearance; on the other hand, they should also maintain femininity and do domestic works as housewives or caregivers.
Peningkatan Keterampilan Pembelajaran Daring untuk Guru Taman Kanak-Kanak Sulasih Nurhayati; Titik Wahyuningsih; Condro Nur Alim; Khristianto Khristianto; Ambar Pujiyatno; Fitri Rakhmawati
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) VOL. 5 NOMOR 1 MARET 2021 JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.47 KB) | DOI: 10.30595/jppm.v5i1.10229

Abstract

Pandemi COVID-19 menimbulkan efek negatif terhadap pembelajaran di Taman Kanak-Kanak (TK). Para guru merasa pembelajaran daring tidak efektif sekaligus melelahkan. Mereka harus menghabiskan lebih banyak waktu, tetapi hasilnya jauh dari harapan. Tujuan pelaksanaan kegiatan pengabdian ini adalah untuk mengatasi permaslahan pembelajaran pembelajaran daring di TK, dengan memberikan penyuluhan dan pelatihan metode dan media pembelajaran daring. Dari hasil pelatihan, peserta mendapatkan suntikan semangat dan harapan baru untuk melaksanakan pembelajaran daring secara lebih baik melalui penggunaan aplikasi LearningManagement System LMS, yang memadukan pembelajaran sinkronus dan non-sinkronus. Selain itu, disarankan agar para guru lebih memanfaatkan pembelajaran secara berkelompok agar pelaksanaan pembelajaran lebih kondusif bagi anak-anak, dan secara waktu lebih efisien untuk para guru. Hal lain yang ditekankan adalah pentingnya melibatkan peran orang tua dalam pembelajaran daring.
RESISTANSI PEREMPUAN DALAM BUDAYA PERTUNJUKAN JAWA TRADISIONAL (Women's Resistance in Traditional Javanese Performance Culture) Widya Nirmalawati; Sulasih Nurhayati; Titik Wahyuningsih
Kandai Vol 19, No 1 (2023): KANDAI
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/jk.v19i1.3949

Abstract

Women in literary works were often presented as a representation of resistance to the their social, cultural and traditional backgrounds. This could also be seen in the novel Tonggeng Dukuh Paruk by Ahmad Tohari. This study discussed the resistance of the female character in the novel to her patron-client practices. Using Scott’s patron-client theory, it was revealed that the resistance made by Srintil’s character as ronggeng against her patron, Ki Kartareja, was a rule from the ronggeng tradition that shackles her freedom as a human and a woman. Patron-cient relationships that initially worked out eventually led Srintil to fight back. The rules and prohibitions on falling in love, the desire to marry and having children ordered by Kartareja as a ronggeng shaman benefitted only for the men (the patriarchal culture) legitimated by culture led Srintil to rebel and resist in her own way. Perempuan dalam karya sastra sering dihadirkan sebagai representasi perlawanan terhadap kondisi sosial, budaya dan tradisi yang melatarbelakanginya. Hal tersebut juga terlihat dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari. Penelitian ini akan membahas resistansi yang dilakukan tokoh perempuan dalam novel tersebut terhadap praktik patron-klien yang dijalaninya. Dengan menggunakan teori patron-klien dari Scott, terungkap bahwa resistansi yang dilakukan tokoh Srintil sebagai ronggeng terhadap patronnya, Ki Kartareja, merupakan penolakan Srintil terhadap aturan dari tradisi ronggeng yang membelenggu kebebasannya sebagai manusia dan perempuan. Relasi patron-klien yang awalnya berjalan dengan baik pada akhirnya menuntun Srintil untuk melawan. Aturan berupa larangan jatuh cinta, menikah, dan memiliki anak yang didengungkan oleh Kartareja sebagai dukun ronggeng hanya menguntungkan laki-laki yang terlegitimasi budaya. Hal tersebut membuat Srintil berontak dan melakukan resistansi dengan caranya sendiri.
FOSTERING LEARNING AUTONOMY AND CREATIVITY IN CROSS CULTURAL UNDERSTANDING THROUGH PROJECT-BASED LEARNING Lutfi Istikharoh; Sulasih Nurhayati
English Review: Journal of English Education Vol 11, No 3 (2023)
Publisher : University of Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/erjee.v11i3.7739

Abstract

Teachers require instructional resources to assist students in learning. This research met the material requirements of students and evaluated 21st-century learning and the analysis of popular literary works in various countries. Thirty students in English Education and Literature participated in this study. The research was primarily concerned with three topics: design of Booklet Journey to the World, the 21st century skills in project-based learning, and literary work analysis as one of the booklet's sections. Three instruments were used to gather data from the field. Document analysis, a Focused-Group Discussion (FGD) interview, and a questionnaire indicate students' perspectives of their writing process through the implementation of project-based learning. Three points disclosed: 1) The booklet displayed good creativity, idea courage, and language; 2). Concerning the compatibility of learning models and instructional materials, creativity; and self-directed learning, the three criteria were met by 53.34 percent, 63.34 percent, and 56.67 percent of respondents, respectively which means that the students' perception on the implementation of project-based learning was rated as excellent; 3) The majority of works included in the booklet were collected, paraphrased, and commented on, demonstrating sufficient, effective, and thorough literary comprehension.