Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pemanfaatan Biji Kopi Sebagai Sediaan Footsanitizer Untuk Menambah Pengetahuan Kesehatan Pada Siswa Di SMK Karya Medika Ketanggungan Kabupaten Brebes Aldi Budi Riyanta; Rizki Febriyanti; Akhmad Aniq Barlian; Joko Santoso; Heni Purwantiningrum
Jurnal Abdimas PHB : Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstorming Vol 3, No 2 (2020): Jurnal Abdimas PHB : Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstormin
Publisher : Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.493 KB) | DOI: 10.30591/japhb.v3i2.1611

Abstract

SMK Karya Medika Ketanggungan merupakan salah satu SMK yang cukup  potensial, baik dari segi pendidikan, kesehatan. Masalah kesehatan kaki merupakan salah satu hal penting yang harus  diperhatikan oleh semua sektor mulai dari lingkup keluarga, guru, staff, dan siswa SMK Karya Medika Ketanggungan itu sendiri. Kopi memiliki cita rasa dan aroma yang khas sehingga banyak digunakan untuk penghilang bau. Footsanitizer dibuat dari kopi untuk digunakan untuk menghilangkan bau kaki. Metode pembuatan yang digunakan dengan mencampur seluruh bahan dan kemudian menambahkan kopi sebagai penghilang bau kakinya. Metode ini kemudian sebagai modal pelatihan bagi siswa SMK Karya Medika Ketanggungan dan memberikan respon yang posistif dari siswa dalam rangka mengikuti kegiatan ini.
Pemanfaatan Biji Kopi dan Jahe Sebagai Sediaan Footsanitizer Untuk Menambah Pengetahuan Kesehatan Bekerja Sama Dengan Penggerak PKK Kelurahan Panggung Rizki Febriyanti; Purgiyanti Purgiyanti; Sari Prabandari
Jurnal Abdi Masyarakat (JAM) Vol 7, No 2 (2022): JAM (Jurnal Abdi Masyarakat)-MARET
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/jam.2022.v7.i2.004

Abstract

Pemberdayaan masyarakat pada dasarnya merupakan kegiatan terencana dan kolektif dalam memperbaiki kehidupan masyarakat yang dilakukan melalui program peningkatan kapasitas orang, terutama kelompok lemah atau kurang beruntung (disadvantages groups) agar memiliki kemampuan dalam memenuhi kebutuhan dasarnya mengemukakan gagasan, melakukan pilihan-pilihan hidup, melaksanakan kegiatan ekonomi, menjangkau dan memobilisasi sumber, serta berpartisipasi dalam kegiatan sosial.Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu untuk menambah pengetahuan masyarakat melalui kader dari Penggerak PKK Kelurahan Panggung tentang kepedulian memanfaatkan limbah sebagai jalan keluar untuk menambah nilai perekonomian.Dari kegiataan PKM yang sudah dilaksanakan dapat ditarik kesimpulan bahwa peningkatan pengetahauan, pemahaman dan pelatihan mengenai produk footsanitizer ekstrak biji kopi dan jahe dengan  beberapa konsep yang diberikan meliputi : penyuluhan tentang manfaat penggunaan footsnitizer, mengolah pembuatan footsanitizer dari ekstrak biji kopi bagi Penggerak PKK Kelurahan Panggung sesuai dengan tingkat ilmu yang mudah dipahami oleh mereka.
Eugenol isolation of Clove (Syzygium aromaticum) flower Heru - Nurcahyo; Rizki Febriyanti; Purgiyanti Purgiyanti
Journal of Natural Sciences and Mathematics Research Vol 6, No 1 (2020): June
Publisher : Faculty of Science and Technology, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jnsmr.2020.6.1.3335

Abstract

The use of alternative and complementary therapies as a treatment is growing rapidly, one of them is by alternative medicine that uses steam from essential oils / essential oils from various kinds of plants that can be inhaled and smeared to cure various conditions. Clove plants (Syzygium aromaticum) are one of the producers of essential oils that can be used as an alternative treatment for herbs. In clove oil consists of several types of components. The main component possessed by clove is eugenol which has the highest number among other components. Eugenol are important compounds in clove oil. It is a clear liquid to pale yellow compound with a refreshing and spicy aroma like dried clove flowers, giving a distinctive aroma to clove oil. The purpose of this study was to determine the eugenol content of clove flower essential oil. The use of clove flowers in this study is used to improve the competency of local products that in the future can make the outputs of competitive and economical value. This study begins with the distillation process of clove flower water to get oil up to isolation of eugenol. The identification of eugenol with TLC and testing of eugenol levels with GC-MS. The results showed that the essential oil yield was 3.16%, eugenol yield 42.92%, hRf value 11.46 and with grade 97%.©2020 JNSMR UIN Walisongo. All rights reserved. 
Determination of IC50 Root Extracts of Bajakah Tampala (Spatholobus littoralis Hassk) and Kalalawit (Uncaria gambir Roxb) Using DPPH Method Melsya Merdita; Rizki Febriyanti; Wilda Amananti
Jurnal Ilmiah Teknik Kimia Vol 7, No 1 (2023): JURNAL ILMIAH TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia, Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/jitk.v7i1.25106

Abstract

Indonesia is one of the countries whose people use traditional medicine as an alternative medicine to treat various types of diseases, one of which is by using bajakah root. The purpose of this study was to determine the value of IC50 and compare the antioxidant activity of the steel root extract of tampala and kalalawit types. Research methods using experimental methods. The population used is the root of bajakah type tampala and kalalawite. Samples were obtained from an online shop with a simple random sampling technique.  Extracted using the reflux method. Determination of IC50 using the DPPH method (1,1- diphenyl-2- picrilhydrazyl). The results of the research on the IC50 value obtained from the roots of bajakah tampala are 46.7304 ppm, which is classified as having anti-ochistic activity and is very strong because it <50 ppm and kalalawit bajakah root of 53.1006  ppm is classified as having strong antioxidant activity because it >50-100 ppm. However, when compared to the vitamin C comparison solution which has a  lower value of IC50,  which is  14.6217 ppm, it has very strong antioxidant activity. The efficacy of this study value of IC50 in the roots of the tampala type of steel is lower, indicating a stronger antioxidant activity than the roots of the kalalawit type bajakah.
PENGARUH PENAMBAHAN POLIVINIL ALKOHOL (PVA) TERHADAP SIFAT FISIK SEDIAAN GEL KAYU MANIS Sari Prabandari; Rizki Febriyanti
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 5, No 2 (2016): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v5i2.381

Abstract

 Gel adalah bentuk sediaan bermassa lembek, berupa suspensi yang dibuat dari zarah kecil senyawaan organik atau makromolekul senyawa organik, masing-masing terbungkus dan saling terserap oleh cairan. Gelling agent yang digunakan adalah PVA. Masalah penelitian ini adalah : Adakah pengaruh konsentrasi polivinil alkohol terhadap sifat fisik sediaan gel kayu manis (Cinnamomum burmanii) ? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh konsentrasi PVA dan mengetahui konsentrasi berapakah yang berpengaruh terhadap sifat fisik gel kayu manis (Cinnamomum burmanii).Penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Formulasi yang dibuat yaitu dengan konsentrasi PVA 12,5 %, 13,5 % dan 14,5%. Objek yang diteliti adalah bentuk fisik gel kayu manis. Variabel penelitian ini meliputi konsentrasi PVA dan bentuk fisik gel ekstrak maserasi kayu manis. Uji fisik gel meliputi uji organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji daya sebar, uji daya lekat.Hasil penelitian dari pengujian sifat fisik yang dilakukan menunjukkan adanya pengaruh dari perbandingan konsentrasi polivinil alkohol yang digunakan pada sediaan gel kayu manis. Terlihat dari uji fisik yang telah dilakukan masing-masing konsentrasi PVA memiliki syarat uji fisik yang dilakukan. Kata Kunci: gel, polivinil alkohol, kayu manis
PENGARUH PEMBUATAN MIKROEMULSI TERHADAP SKRINING FITOKIMIA DAN PENENTUAN KADAR FENOL PADA MINYAK BUAH MERAH (Pandanus conoideus) Rizki Febriyanti
Jurnal Crystal : Publikasi Penelitian Kimia dan Terapannya Vol. 6 No. 1 (2024): Publikasi Penelitian Kimia
Publisher : Program Studi Kimia, Fakultas MIPA, Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/jurnal crystal.v6i1.3446

Abstract

Minyak buah merah (Pandanus conoideus) memiliki manfaat yang luas. Sayangnya, bentuk konvensional minyak buah merah tidak mendukung efektivitasnya karena sulitnya kelarutan minyak dalam sistem pencernaan serta hambatan penetrasi lapisan kulit manusia, sehingga proses absorpsi menjadi lambat. Untuk mengatasi permasalahan ini, digunakan mikroemulsi yang dapat meningkatkan kelarutan minyak dalam sistem pencernaan dan memungkinkan minyak lebih mudah menembus lapisan kulit manusia. Penelitian ini memiliki tujuan mengetahui kandungan metabolit sekunder dan kadar total fenol yang ada di dalam mikroemulsi minyak buah merah (Pandanus conoideus). Penelitian ini terbagi dalam beberapa tahapan penelitian. Pertama pembuatan minyak buah merah dengan metode manual sama seperti masyarakat Papua membuat minyak buah merah pada umumnya. Selanjutnya pembuatan mikroemulsi dengan beberapa konsentrasi surfaktan. Tahap ketiga pengujian kandungan metabolit sekunder yang ada pada mikroemulsi minyak buah merah yang sudah dibuat, melalui metode dengan pereagen. Terakhir yaitu pengujian kandungan total fenol yang ada pada mikroemulsi minyak buah merah yang sudah dibuat, dengan pereaksi Folin-Ciocalteau menggunakan Spektrofotometri UV-vis. Hasil uji skrining fitokimia mikroemulsi minyak buah merah formula A, B, dan C menunjukkan hasil yang hampir sama dengan sampel D minyak buah merah (merk X) yang beredar di pasaran, bahwa ketiganya mengandung beberapa senyawa metabolit sekunder yaitu Flavonoid, Triterpenoid dan Tanin. Kadar total fenol pada masing-masing sampel memiliki nilai yang berbeda, dimana sampel A, B, C dan D menghasilkan kadar fenol masing-masing yaitu 3,02% ; 6,18% ; 5,91% dan 17,48%.