Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pemanfaatan Biji Kopi Sebagai Sediaan Footsanitizer Untuk Menambah Pengetahuan Kesehatan Pada Siswa Di SMK Karya Medika Ketanggungan Kabupaten Brebes Aldi Budi Riyanta; Rizki Febriyanti; Akhmad Aniq Barlian; Joko Santoso; Heni Purwantiningrum
Jurnal Abdimas PHB : Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstorming Vol 3, No 2 (2020): Jurnal Abdimas PHB : Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstormin
Publisher : Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.493 KB) | DOI: 10.30591/japhb.v3i2.1611

Abstract

SMK Karya Medika Ketanggungan merupakan salah satu SMK yang cukup  potensial, baik dari segi pendidikan, kesehatan. Masalah kesehatan kaki merupakan salah satu hal penting yang harus  diperhatikan oleh semua sektor mulai dari lingkup keluarga, guru, staff, dan siswa SMK Karya Medika Ketanggungan itu sendiri. Kopi memiliki cita rasa dan aroma yang khas sehingga banyak digunakan untuk penghilang bau. Footsanitizer dibuat dari kopi untuk digunakan untuk menghilangkan bau kaki. Metode pembuatan yang digunakan dengan mencampur seluruh bahan dan kemudian menambahkan kopi sebagai penghilang bau kakinya. Metode ini kemudian sebagai modal pelatihan bagi siswa SMK Karya Medika Ketanggungan dan memberikan respon yang posistif dari siswa dalam rangka mengikuti kegiatan ini.
Pengaruh Perbedaan Konsentrasi Pelarut Pengekstrak terhadap Stabilitas Sifat Fisik dan Aktivitas Antibakteri pada Sediaan Foot Sanitizer Spray Kombinasi Ekstrak Biji Kopi dan Rimpang Jahe Joko Santoso; Aldi Budi Riyanta
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 17 No. 02 Desember 2020
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pharmacy.v17i2.6034

Abstract

Kopi memiliki aroma yang kuat sehingga efektif digunakan sebagai penghilang bau kaki. Selain itu, jahe memiliki kandungan oleoresin yang mampu membunuh bakteri sehingga cocok dikombinasikan sebagai bahan foot sanitizer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi pelarut pengekstrak terhadap stabilitas fisik sediaan foot sanitizer kombinasi ekstrak biji kopi dan rimpang jahe beserta aktivitas antibakterinya.  Metode uji stabilitas fisik dilihat dari organoleptik dengan indera,  pH menggunakan pH stick, uji berat jenis dengan metode piknometer, uji viskositas dengan metode otswald, uji aktivitas bakteri dengan metode sumuran, dan uji stabilitas menggunakan metode Freeze Thaw. Foot sanitizer yang dihasilkan memiliki sifat fisik yang stabil dengan tiga siklus pengujian diperoleh bentuk organoleptis yang stabil dari warna, bau, bentuk  dan rasa; pH 6,6; berat jenis  1,16 g/ml; viskositas 2,69  cP; dan memiliki aktivitas bakteri dengan zona hambat 9,73mm dan 14,80 mm. Penelitian ini membuktikan bahwa dengan menggunakan pelarut yang berbeda menghasilkan sediaan dengan sifat fisik yang stabil dan aktivitas antibakteri yang berbeda. Aktivitas antibakteri yang lebih baik diperoleh dari sediaan dari ekstrak yang diekstraksi menggunakan pelarut etanol 90% dengan daya hambat akhir 14,80 mm.
Hubungan Kualitas Pelayanan Informasi Obat dengan Kepuasan Pelayanan Obat di Kecamatan Kluwut, Kabupaten Brebes Hanniza Dwi Cahyani; Agus Susanto; Joko Santoso
Jurnal Ners Vol. 7 No. 1 (2023): APRIL 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v7i1.13394

Abstract

Pelayanan kesehatan yang berkualitas dan menyatu dengan masyarakat sangat penting dalam dunia kesehatan, dengan tujuan menciptakan pola hidup masyarakat yang peduli, mengerti, dan tanggap akan permasalahan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kualitas pelayanan informasi obat (PIO) dengan kepuasan pelayanan obat di Puskesmas Kluwut. Metode penelitian yang digunakan adalah analitik kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi penelitian ini adalah pasien yang mendapatkan pelayanan informasi obat di Puskesmas Kluwut, Kabupaten Brebes. Besar sampel penelitian ini  adalah 106 orang yang telah memenuhi kriteria penelitian. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode accidental sampling. Kuesioner digunakan sebagai alat pengumpulan data dengan skala Ordinal. Analisis data dengan menggunakan metode Chi-Square 0,05. Hasil penelitian bahwa kualitas PIO adalah pada kategori sangat baik (52,8%)  dan kepuasan pelayan obat pada kategori sangat puas (77%). Hasil uji Chi-Square didapatkan p-value sebesar 0,000 (pV<0,05).  Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas PIO dengan kepuasaan pelayanan obat.
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI PEKTIN DARI KULIT BUAH PEPAYA (Carica papaya) DENGAN METODE REFLUKS OLEH IKATAN APOTEKER INDONESIA KOTA TEGAL Nurnisawti Nurniswati; Purgiyanti Purgiyanti; Joko Santoso
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 5, No 2 (2016): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v5i2.385

Abstract

Selama ini kita hanya mengenal pepaya sebagai penghasil buah dan daun serta bunganya lazim untuk disayur. Padahal buah ini sebenarnya  merupakan  komoditas penting. Pektin terkandung dalam seluruh bagian tanaman pepaya seperti akar, batang, daun, bunga, dan buah. Namun kandungan pektin terbesar terdapat pada bagian buahnya. Pada buah muda perekat sel disebut protopektin atau bakal pektin. Sementara pada buah matang protopektin tersebut berubah menjadi pektin. Kandungan pektin yang ada pada buah pepaya yaitu sekitar 7 gram. Refluks merupakan suatu metode isolasi yang digunakan untuk melakukan reaksi kimia dalam larutan yang mmerlukan suhu tinggi.       Penelitian dilakukan di Laboratorium Farmasi PoliTeknik Harapan Bersama Tegal, mengenai Isolasi dan identifikasi pektin dari kulit buah Pepaya (Citrurica papaya). Buah Pepaya diambil kulitnya untuk didapatkan hasil rendemennya. Proses isolasi dilakukan dengan metode refluks menggunakan pelarut aquadest 300 ml dan HCl sampai pH asam selama 1 jam dengan suhu 800C. Ada tidaknya kandungan pektin dapat dilakukan dengan uji organoleptis, uji reaksi warna dengan larutan iodium, sedangkan uji mutu standar pektin dapat dilakukan dengan uji kadar air, dan uji kadar abu.       Berdasarkan penelitian diperoleh hasil rendemen pektin rata-rata sebesar 1,81% sedangkan hasil rata-rata untuk standar mutu pektin dengan uji kadar air sebesar 9% dan uji kadar abu sebesar 8,73%. Standar pektin murni untuk kadar air maksimum 12%, dan kadar abu maksimum 10%. Pektin dari kulit buah Pepaya (Citrurica papaya) sudah memenuhi standar mutu IPPA ((Internasional Pektin Producers Association). Kata Kunci : Pepaya, Pektin, Refluks, Rendemen
BIOGAS KOMBINASI AMPAS TEBU-KOTORAN SAPI SEBAGAI UPAYA KONVERSI ENERGI TERBARUKAN Aldi Budi Riyanta; Nurniswati Nurniswati; Joko Santoso
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 6, No 2 (2017): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v6i2.592

Abstract

Ampas tebu merupakan hasil samping dari pabrik gula jatibarang yang perlu dimanfaatkan. Disisi lain, kotoran sapi sebagai hasil samping rumah penyembelihan perlu adanya pengolahan lebih lanjut. Kotoran sapi dikombinasikan dengan ampas tebu untuk memperoleh kombinasi yang ideal untuk memperoleh volume biogas yang paling tinggi. Metode yang digunakan yaitu water displacement method untuk pengukuran volume biogas, penghitungan total solid menggunakan gravimetri. Variasi percobaan yang akan dilakukan masing-masing variasi rasio ampas tebu 2.5; 5; 10; 12.5% (basis TS) dengan kotoran sapi sebanyak 10% dan air 30% dengan volume kerja 1 liter.Percobaan dengan kombinasi dihasilkan volume gas tertinggi pada kombinasi total solid ampas tebu 10%, kotoran sapi 10% dan air 30% pada volume 2.71 L/Kg substrat pada hari ke-25. Kombinasi yang paling baik untuk mendapatkan jumlah volume biogas yang paling banyak yaitu pada kandungan TS ampas tebu sebesar 2.5%, kotoran sapi 10% dan air sebanyak 30% dengan total volume biogas yang dihasilkan sebanyak 26.57 L/Kg Substrat. Kata Kunci: Ampas Tebu, Kotoran Sapi, Biogas