Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

SISTEM KEMUDI SEMI OTOMATIS DENGAN GYROSCOPE PADA MOBILE ROBOT BERSTRUKTUR ORIGAMI Rakhmad Gusta Putra; Budi Artono
Jurnal Teknologi Informasi dan Terapan Vol 3 No 1 (2016)
Publisher : Jurusan Teknologi Informasi Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Robot terkenal dengan harga yang mahal dan tingkat kesulitan pembuatan yang tinggi. Hal ini terjadi dikarenakan robot membutuhkan banyak part dan skill. Salah satu metode membangun struktur robot yang mudah dan murah adalah dengan menggunakan prinsip kirig ami atau origami. Kirigami adalah cabang dari origami yang dalam prosesnya melibatkan proses pemotongan. Origami memungkinkan membangun obyek 3D dari lembaran 2D. Mobile robot untuk keperluan inspeksi terkadang harus menjalankan misi yang membuatnya tidak dapat kembali (oneway mission), sehingga harga yang murah dan mudah sangat diharapkan. Dengan menggunakan prinsip origami tingkat presisi robot akan menurun dikarenakan sifat kelenturan bahan. Robot tersebut telah berhasil direalisasikan. Dalam penelitian ini dikembangkan sistem kemudi semi otomatis sehingga robot lebih mudah dikendalikan dengan menjaga arah gerak robot. Percobaan dilakukan dengan mengubah salah satu roda robot dengan diameter yang berbeda. Sistem dengan metode yang diusulkan secara signifi kan dapat menjaga arah gerak daripada sistem open loop.
Studi Jarak Jangkauan X-Bee Pro S3b 900 untuk Aplikasi Node Wireless Sensor Network pada Daerah Gunung Api Berbasis Received Signal Strength Indicator (RSSI) Rakhmad Gusta Putra; Dirvi Eko Juliando Sudirman; Hanifah Nur Kumala Ningrum; Nur Asyik Hidayatullah
TELKA - Jurnal Telekomunikasi, Elektronika, Komputasi dan Kontrol Vol 5, No 2 (2019): TELKA
Publisher : Jurusan Teknik Elektro UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1457.166 KB) | DOI: 10.15575/telka.v5n2.93-102

Abstract

Indonesia saat ini memiliki 129 gunung berapi yang aktif dan hanya 69 diantaranya yang baru bisa termonitoring dengan baik. Bencana gunung api dapat dihindari dengan melakukan monitoring yang baik terhadap kondisi gunung api secara menyeluruh sebagai mekanisme peringatan dini bencana. Monitoring area gunung api yang cukup luas menjadi kendala tersendiri dikarenakan titik pemantauan yang banyak. Wireless Sensor Network (WSN) merupakan salah satu sistem yang sesuai untuk melakukan pemantauan dengan jumlah titik sensor yang terdistribusi, fleksibel dan terintegrasi. Secara garis besar, sistem WSN terdiri dari receiver dan node sebagai transmiter. Komunikasi dari node menuju receiver dapat dilakukan langsung ataupun melalui node yang lainnya. Standar komunikasi nirkabel dari WSN untuk desain dan aplikasi mengacu pada IEEE 802.15.4. Perangkat yang mendukung standar ini salah satunya adalah X-Bee. X-Bee memiliki keunggulan dalam hal kemudahan penggunaan, relatif murah dan berdaya rendah. Salah satu hal yang menjadi poin penting dalam aplikasi WSN pada gunung api adalah jarak jangkauan. Dalam penelitian ini akan dilakukan studi jarak jangkauan Xbee Pro S3 900 pada area gunung api Kelud menggunakan RSSI. Dalam penelitian ini digunakan tiga buah node dan satu receiver sebagai perangkat pengambilan data. Tiga node transmitter tersebut di tempatkan pada tempat yang sesuai untuk mengamati kondisi gunung api Kelud. Jarak jangkauan XBee Pro S3B 900 LoS dengan konfigurasi yang dilakukan, didapatkan jarak jangkauan 79,2 m, sedangkan pada eksperimen mencapai 3,78 km pada nilai RSSI -60dBm. Jarak jangkauan rata-rata tiga node kondisi non LoS berdasarkan nilai RSSI -80 dBm adalah 50 m sedangkan dalam eksperimen didapatkan 441 m. Nilai RSSI hasil eksperimen didapatkan hasil lebih baik daripada hasil simulasi.
Terapan IPTEK pada Pengolahan dan Peningkatan Produktifitas Lahan di Masyarakat Pacitan untuk Budidaya Lebah Klanceng Rakhmad Gusta Putra; Alfi Tranggono Agus Salim; Achmad Aminudin; Nanang Romandoni; Rahayu Mekar Bisono; Cynthia Cahya Aditama; Diah Febriana; Ceryana Nia Rahmawati; Shinta Fajar Sari
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 4 No 4 (2021)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (851.416 KB)

Abstract

Desa Banjarsari terletak di Kabupaten Pacitan yang berada di daerah pinggiran hutan dengan vegetasi tanaman bunga, buah dan kayu yang berlimpah. Namun, sebagian besar masih berupa lahan kosong yang belum dimanfaatkan secara optimal. Hal ini terjadi disebabkan oleh keterbatasan keterampilan dan informasi potensi dan pasar. Maka dari itu perlu diadakannya pelatihan keterampilan yang dikemudian hari dapat dikembangkan untuk berwirausaha dan mampu digunakan untuk bersaing di era globalisasi, contohnya pelatihan pada bidang budidaya lebah klanceng. Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat budidaya lebah klanceng adalah teori dan praktek. Pada metode teori pelatihan budidaya lebah klaceng dilaksanakan secara daring melalui webinar sehingga memudahkan peserta untuk memahami proses pembelajaran budidaya yang benar dan edukasi yang terarah seperti: pengertian lebah klanceng dan jenis-jenisnya, strata lebah, sarang lebah, siklus dan reproduksi, habitat lebah klanceng, budidaya lebah klanceng, pemeliharaan, dan pemanenan. Pada metode praktik peserta mampu melakukan simulasi dan menerapkan apa yang telah dipelajari dalam teori sehingga dapat menghasilkan produk dari budidaya lebah klanceng yang nantinya dapat menambah passive income bagi masyarakat Desa Banjarsari.
Implementasi Iptek di Sektor Bisnis Rintisan (Start-Up) secara Daring pada Komuditas Madu Lebah Kelanceng di Wilayah Pacitan Indarto Yuwomo; Alfi Tranggono Agus Salim; Nanang Romandoni; Rakhmad Gusta Putra; Wida Yuliar Rezika; Guntur Ardanibudiman Putra; Octaviana Gunawati; Sri Wahyuni; Putri Aprilia Sari
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 4 No 4 (2021)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.366 KB)

Abstract

Pengembangan usaha madu klanceng dari lebah trigona sapiens merupakan peluang bagi masyarakat khususnya di pedesaan yang memiliki potensi sumber daya kakayaan hayati. Pengabdian Kepada Masyarakat ini dilaksanakan di Karang Taruna RT 01 RW 02, Dusun Padangan, Desa Banjarsari, Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur. Kegiatan ini berlangsung dari bulan Maret sampai Oktober 2021. Tujuannya adalah untuk membantu pengembangan usaha dan pemasaran madu klanceng. Metode yang digunakan dalam pengabdian kepada masyarakat ini menggunakan dua metode, yakni metode teori pelatihan bisnis rintisan (Start-Up) melalui webinar bersama dengan narasumber pengusaha madu kelanceng dan praktek proses pelatihan bisnis rintisan (Start-Up) dalam memasarkan produk madu di sosial media dan market place. Teknik pengemasan pada saat pelatihan telah diaplikasikan dengan memakai botol yang lebih higienis dan menarik. Selain itu Tim PKM juga memberikan penyuluhan dan fasilitasi dalam distribusi dan penjualan. Dengan kegiatan PKM ini diharapkan karang taruna semakin mampu dalam mengelola usahanya sehingga memiliki produk unggulan yang bernilai ekonomi tinggi untuk meningkatkan kesejahteraan.
PKM Penerapan IPTEK dalam Pengolahan Sampah Organik Menjadi Pupuk Organik Alfi Tranggono Agus Salim; Nanang Romandoni; Rakhmad Gusta Putra; Achmad Arif Alfin; Jovial Auliya Furqan; Khairul Anam Basyar; Muhammad Rusthon Habibi; Hilman Naufal Rafi; Guntur Ardanibudiman Putra
DIKEMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 5 No 2 (2021)
Publisher : Politeknik Negeri Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sampah merupakan salah satu masalah yang selalu ada hampir di setiap daerah termasuk pada lingkup Desa Banjarejo, Kec. Ngadiluwih, Kab. Kediri. Salah satu permasalahan pada lingkungan ini yaitu penanganan dan pengolahan sampah yang belum berjalan baik, sehingga menyebabkan penumpukan sampah. Dalam satu hari Desa Banjarejo menghasilkan sampah yang berkisar antara 150 m3 sampai 160 m3, dengan estimasi sampah organik berkisar 75 m3 hingga 80 m3. Nantinya sampah diolah agar masalah sampah ini tidak semakin membesar, terutama sampah organik. Sampah organik dapat diolah menjadi pupuk, baik itu pupuk cair maupun pupuk padat. Alat bantu berupa mesin pencacah dan mesin pengayak diperlukan untuk mengolah sampah dalam jumlah besar supaya proses memperhalus sampah lebih efisien. Setelah sampah halus dilanjutkan menuju tahap pembuatan pupuk organik, untuk pupuk cair akan menggunakan alat bantu berupa drum decomposer. Untuk proses pengaplikasian digunakan metode pelatihan yang diadopsi dari penerapan IPTEK pada perkuliahan praktek di Politeknik Negeri Madiun, sehingga dihasilkan luaran masyarakat yang mampu mengolah sampah organik menjadi pupuk organik padat dan cair serta dapat menggunakan alat pencacah dan pengayak guna meningkatkan kualitas produksi pupuk.
PKM Teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Floating Hydro Di Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun Budi Artono; Rakhmad Gusta Putra; Hanifah Nur Kumala Ningrum
Jurnal Abdimas PHB : Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstorming Vol 2, No 2 (2019): Jurnal Abdimas PHB : Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstormin
Publisher : Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.098 KB) | DOI: 10.30591/japhb.v2i2.1397

Abstract

Desa Karangrejo merupakan salah satu Desa di Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Provinsi Jawa Timur yang terletak ± 5 km dari kota pusat pemerintahan Kabupaten Madiun. Desa ini memiliki luas wilayah sekitar ± 351 Ha dengan jumlah penduduknya berkisar ± 4,098 Jiwa. Konsumsi listrik di Desa Karangrejo setiap tahun terus meningkat, seiring  bertambahnya penduduk, pertumbuhan ekonomi dan pola konsumsi energi yang terus bertambah. Komsumsi listrik yang begitu besar akan menjadi suatu masalah bila dalam penyediaannya tidak sejalan dengan kebutuhan. Potensi yang besar dimiliki Desa Karangrejo yaitu terdapat aliran air irigasi yang melimpah di sekitar pemukiman dan kawasan pertanian. Potensi aliran air irigasi yang begitu deras sampai saat ini belum termanfaatkan secara maksimal dan mayoritas masih hanya digunakan untuk proses pengairan sawah. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui program kemitraan bagi masyarakat warga Desa Karangrejo Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun ini dititik beratkan pada pemberdayaan masyarakat melalui pengenalan dan pengembangan teknologi dengan memanfaatkan aliran air irigasi untuk pembangkit listrik. Jenis pembangkit listrik yang sesuai dengan kontur di Desa Karangrejo ini adalah tipe pembangkit listrikdengan tenaga floating hydro dengan memanfaatkan aliran air irigasi sebagai sumber utama pembangkit listrik. Harapannya dengan pelatihan ini warga dapat memanfaatkan potensi alam yang ada serta dapat mengelola menjadi pembangit listrik mandiri dengan biaya murah. Kata kunci : Pembangit Listrik, Tenaga Floating Hydro, Madiun
Penerapan Internet Of Things (IoT) Untuk Kontrol Lampu Menggunakan Arduino Berbasis Web Budi Artono; Rakhmad Gusta Putra
Jurnal Teknologi Informasi dan Terapan Vol 5 No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Teknologi Informasi Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jtit.v5i1.73

Abstract

Keberadaan internet di tengah manusia, telah banyak memberikan perubahan, baik dalam kehidupan untuk berinteraksi, berkomunikasi, bersosial dan berbudaya. Internet sanggup mengubah dunia. Kita sudah mengenal dan menikmati kemudahan - kemudahan yang bermula dari internet. Kehadiran internet sebagai penghubung komunikasi antar manusia telah mengubah dunia. Internet tidak hanya untuk menghubungkan komunikasi antar manusia, tetapi sudah menghubungkan banyak peralatan bahkan apapun yang dapat terhubung, Internet of Things atau disingkat IoT. Internet of Things adalah sebuah implementasi komunikasi jaringan dari benda yang saling terkait, terhubung satu dengan yang lain dan saling berkomunikasi. Smartphone yang sudah bertebaran saat ini bisa dikatakan merupakan sebuah perangkat yang mampu untuk mengembangkan IoT. Smartphone memiliki kemampuan untuk terkoneksi dengan internet dan dilengkapi dengan fitur sensor. Untuk mengembangkan IoT, maka sensor tersebut harus bisa berkomunikasi dengan perangkat lain dengan kita memasangkan sebuah aplikasi yang membuatnya mampu melakukan hal tersebut. Pada penelitian berikut dikembangkan sebuah rancangan sistem menggunakan mikrokontroler Arduino dan dengan data dari sensor LDR yang dikomunikasikan secara nirkabel dengan menghubungkan ke Internet via WiFi dengan mengirimkan data ke situs open source (cayenne.mydevices.com). Cayenne adalah salah satu platform IoT (Internet of Things) yang berfungsi sebagai server yang menyimpan project kontrol dan memonitoring sebuah alat serta mendukung untuk koneksi dengan berbagai jenis mikrokontroler, platform ini sangat user-friendly serta memiliki berbagai macam tipe koneksi dalam menghubungkan antara mikrokontroler dengan platform internet. Hasil dari perancangan adalah sistem control otomatis lampu melalui platform IoT Cayenne di web dan mobile phone dari aplikasinya. Desain project ini diharapkan mampu dikembangkan bagi penelitian IoT (Internet of Things).
Perancangan Solar Charge Controler Menggunakan Control Proportional Integral Derivative (PID) Pada Prototype Traffic Light Ahmad Nurul Huda; Ilmi Rizki Imaduddin; Hilman Saravian Iskawanto; Rakhmad Gusta Putra
JEECAE (Journal of Electrical, Electronics, Control, and Automotive Engineering) Vol. 5 No. 2 (2020): JOURNAL OF ELECTRICAL, ELECTRONICS, CONTROL, AND AUTOMOTIVE ENGINEERING (JEECAE
Publisher : Pengelolaan Penerbitan Publikasi Ilmiah (P3I) Politeknik Negeri Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32486/jeecae.v5i2.317

Abstract

Photovoltaic adalah teknologi untuk mengubah atau mengkonversi radiasi matahari menjadi energi listrik. Sistem kontrol Proportional Integral Derivative (PID) merupakan sistem kontrol yang di gunakan secara luas. Solar charge controller mengatur kelebihan pengisian dari panel surya ke baterai sebab baterai sudah terisi penuh (over charging) dan juga mengatur kelebihan tegangan (voltase). kelebihan tegangan dan pengisian pada baterai akan mengurangi umur baterai. Buck converter merupakan salah satu converter DC-DC yang berfungsi menurunkan tegangan DC (arus searah). Buck converter mempunyai tegangan output yang lebih rendah dari pada tegangan input.Dari hasil perancangan, pengujian, dan analisa, telah berhasil dibuat topologi buck converter menggunakan control Proportional Integral Derivative (PID) pada solar charger control prototype traffic light yang dapat mempertahankan nilai tegangan charger battery yang juga tegangan perangkat system traffic light. Berdasarkan karakteristik solar cell yang digunakan, dan pemilihan battery di 12V, buck converter ini cocok di gunakan pada jam 09.00-16.00.
Pelatihan Dan Pembuatan Internet Of Things Untuk Lampu Hias Ruang Tamu Dengan Bahan Paralon Bekas Di Kelurahankedungbunder, Kecamatan Sutojayan Kabupaten Blitar, Propinsi Jawa Timur Budi Artono; Rakhmad Gusta Putra
J-ADIMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 6, No 2: 2018
Publisher : (STKIP) PGRI Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29100/j-adimas.v6i2.883

Abstract

Terapan Pengelasan GMAW APLIKATIF Masyarakat Kayang Makmur Desa Bader Kab. Madiun Indarto Yuwono; Alfi Tranggono Agus Salim; Wida Yuliar Rezika; Rakhmad Gusta Putra; Deby Griselda Lutfia Atallah; Moch.Isro’Oktaviyanto; Wahyu Eko Prasetyo; Halimatus Sa’diyah
DIKEMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 6 No 2 (2022)
Publisher : Politeknik Negeri Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32486/dikemas.v6i2.397

Abstract

Kurangnya pemahaman terkait kreativitas dan inovasi tentang peralatan pertanian. Hal ini berdampak pada beberapa masalah keterampilan dan pendidikan di masyarakat Dusun Kayang Makmur, Desa Bader khusus nya di sektor pertanian yang sebagian besar telah menggunakan peralatan pertanian. Kurangnya penanganan dan keterampilan serta ketidakmampuan masyarakat dalam memperbaiki alat pertanian, mengakibatkan peralatan pertanian belum mampu dimanfaatkan dengan optimal. Alat pertanian dimanfaatkan dengan optimal jika perawatannya diperhatikan dengan baik, misalnya setelah pemakaian dilakukan pembersihan dan pengecekan alat secara berkala. Alat pertanian yang terbuat dari besi dan baja membutuhkan perawatan dan perbaikan dalam bentuk pengelasan. Sebelum melakukan pengelasan hal yang harus diperhatikan adalah prosedur pengelasan yang benar seperti instalasi alat yang tepat, posisi pengelasan yang benar serta pemahaman Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) sehingga efektifitas pengelasan mudah dicapai dan mitra faham tentang prosedur pengelasan, instalasi alat, kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Hasil Kegiatan yang didapatkan mitra adalah mampu mengelola dan mengembangkan kreatifitas serta inovasi, sehingga produk yang dibuat dapat meningkatakan keterampilan masyarakat.