Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Pengembangan UKM Bakpao Ijo dengan Penerapan Digital Marketing di KPR Taman Asri Magetan Muhamad Nur Faizi Putra Fuwa; Mustofa Aji Prayitno; Safiruddin Al Baqi
Jurnal Abdimas PHB : Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstorming Vol 5, No 1 (2022): Jurnal Abdimas PHB : Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstormin
Publisher : Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/japhb.v5i1.2811

Abstract

Usaha bakpao ijo yang terletak di kompleks perumahan Taman Asri, desa Milangasri, kecamatan Panekan, kabupaten Magetan merupakan salah satu produk UMKM rumahan yang cukup digemari oleh pecinta jajanan kuliner. Namun, berbagai permasalahan yang dialami dalam produksi maupun pemasaran di era pandemi menyebabkan munculnya ancaman gulung tikar bagi pelaku UMKM. Oleh karena itu, perlunya kontribusi langsung dari pemerintah maupun masyarakat dalam memulihkan UMKM. Melihat potensi serta asset yang sudah dimiliki, maka digitalisasi marketing sebagai salah satu solusi dalam upaya mengatasi permasalahan yang dialami penjual dalam memasarkan produk dagangannya ditengah kondisi pandemi Covid-19 yang diharapkan mampu menjadi harapan baru bagi pelaku usaha UMKM untuk tetap bertahan ini perlu dilaksanakan. Pasca dikembangkannya digitalisasi marketing untuk usaha bakpao ijo yang ada di kompleks perumahan taman asri dilakukan, pemilik UMKM tersebut merasa antusias dan sangat terbantu dengan adanya pembuatan akun promosi maupun arahan pengoperasian akun yang diberikan. Hasil evaluasi menunjukkan, dalam satu minggu penerapan digitalisasi marketing UMKM bakpao ijo yang ada di kompleks perumahan Taman Asri mendapat jangkauan pemesanan yang lebih meluas serta omset mingguan yang juga meningkat. Harapannya digitalisasi marketing ini dapat dikembangkan dan disosialisasikan kepada semua pelaku UMKM yang ada.
Mengembangkan Kemampuan Sosial Melalui Pendekatan Project Based Learning Ratna Nila Puspitasari; Safiruddin Al Baqi
PG-PAUD Trunojoyo Vol 9, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/pgpaudtrunojoyo.v9i1.13294

Abstract

Kemampuan sosial anak penting untuk dikembangkan dikarena kemampuan sosial adalah kemampuan seorang anak untuk berinterkasi. Kemampuan sosial pada kelompok B masih rendah hal ini terlihat ketika anak diminta untuk melakukan kerjasama, mandiri dan bertanggung jawab anak masih belum mampu, dan berbagi dengan temannya pun belum mampu. Tujuan dari penelitian ini untuk mengembangkan kemampuan sosial dengan pendekatan project based learning kelompok B RA Muslimat Nu 050 Subulul Huda. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas dengan model Kurt Lewin. Subjek dalam penelitian adalah semua anak di kelompok B sebesar 21 anak. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 2 siklus yang terdiri dari 6 kali pertemuan, sehingga keseluruhan ada 12 kali pertemuan. Teknik analisis data adalah analisis data kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan kemampuan sosial anak yakni kemampuan sosial dalam hal bekerjasama, kemandirian, bertanggung jawab, dan anak berbagi dengan temannya. Hal ini dapat diketahui dari nilai prasiklus sampai dengan nilai siklus II, yang mana mengalami kenaikan sebesar 32. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa pendekatan project based learning dapat mengembangkan kemampuan sosial anak. Kemampuan sosial anak dapat dikembangkan dengan pendekatan student center sesuai dengan prinsip Pendidikan anak usia dini yang mana pusat pembelajaran adalah anak.
Perubahan Kurikulum di Madrasah Aliyah Negeri 2 Ponorogo Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Lembaga Pendidikan Islam Ahmadi Ahmadi; Yayah Chairiyah; Safiruddin Al Baqi
Muslim Heritage Vol 6, No 2 (2021): Muslim Heritage: Jurnal Dialog Islam dengan Realitas
Publisher : IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/muslimheritage.v6i2.3373

Abstract

AbstractQuality education today is an essential necessity in human life. The purposes of this research are to describe how the dynamics of curriculum goes on. It used a qualitative descriptive approach. The instruments of collecting data are observation, interview, and  document. The data must be analyzed by the following cycles: reduction, display and verification. It showed that; curriculum religious teacher training is different with the curriculum of Islamic High School. The implementation of the curriculum has to improve some knowledge and policy continuously, especially, to master the curriculum component system supported to the vision. Those are; setting up teachers and education staffs with the standards of educational, structuring teachers to teach according to their field of study, and involving them in any kinds of training and curriculum development policy. It faces several obstacles lacking of curriculum development experiences and theories, educational personnel should contribute more than before in curriculum development.Key words; Curriculum, education system, Islamic education, madrasah. AbstrakPendidikan yang berkualitas merupakan keperluan esensi yang amat penting dalam kehidupan manusia masa sekarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengkonstruk bagaimana dinamika kurikulum berlangsung. Penelitian menggunakan pendekatan studi kasus. Gambaran fakta data diperoleh melalui teknik pengamatan, wawancara, dan dokumen. Data dianalisa dengan siklus; reduksi, pemaparan dan simpulan. Hasil riset menunjukan; kurikulum Pendidikan Guru Agama  berbeda dengan Madrasah Aliyah, implementasi kurikulum madrasah meningkatkan pengetahuan dan komponen kurikulum yang mendukung terhadap visi. Proses tahapan tersebut; menyiapkan guru dan staff perkantoran yang  sesuai dengan kualifikasi pendidikan, guru mengajar sesuai dengan bidangnya, mengikutsertakan mereka dalam kebijakan program pelatihan dan pengembangan kurikulum. Implementasi menghadapi beberapa kendala; kurang pengalaman dalam pengembangan dan pengasaan teori, pelaksana kurikulum seharusnya dapat berkonstribusi lebih dalam pengembangannya.
Kecemasan Peserta Didik dalam Pembelajaran Bahasa Arab Fathma Zahara Sholeha; Safiruddin Al Baqi
Mahira: Journal of Arabic Studies Vol. 2 No. 1 (2022)
Publisher : Institut Agama Islam Riyadlotul Mujahidin Ngabar (IAIRM) Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.561 KB) | DOI: 10.55380/mahira.v2i1.234

Abstract

Kecemasan belajar merupakan tekanan-tekanan yang dialai oleh siswa saat menjali proses belajar, termasuk dalam proses belajar bahasa Arab. Kecemasan bahasa menjadi masalah karena kecemasan bisa mempengaruhi banyak aspek lain dalam diri peserta didik. Tujuan penelitian ini adalah untuk membahas kesulitan-kesulitan yang dialami peserta didik yang kemudian menyebabkan kecemasan peserta didik dalam pembelajaran Bahasa Arab. metode yang digunakan adalah literature review dengan menggunakan data-data berupa buku, jurnal dan referensi lain. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan analisis tematik. Penelitian menunjukkan bahwa tujuan utama seseorang mempelajari bahasa Arab yaitu agar mampu berkomunikasi secara lisan dan tulisan. Sedangkan motivasi mempelajari Bahasa Arab diantaranya mempelajari bahasa utama agama Islam, ketika ingin berkunjung ke negara Arab dan mempelajari karya ulama Arab. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kecemasan peserta didik dalfaktoram belajar bahasa Arab, yaitu faktor psikologis, situasi ini terjadi ketika siswa diharapkan dapat berkomunikasi dengan orang lain; faktor instruksional, yaitu prosedur kelas yang diterapkan dan hubungan guru-siswa, dan faktor situasional seperti bicara depan kelas. Kecemasan yang dialami akan berdampak pada beberapa hal seperti kepercayaan diri peserta didik saat berbicara bahasa Arab.
Program Peningkatan Kemampuan Bahasa Inggris Dengan Pendekatan Active And Fun Learning Bagi Siswa Sekolah Dasar Herwin Tri Ananda; Safiruddin Al Baqi
Literasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Inovasi Vol 1 No 2 (2021)
Publisher : Pengelola Jurnal Politeknik Negeri Ketapang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1037.662 KB) | DOI: 10.58466/literasi.v1i2.147

Abstract

English is a foreign language that is learned at all levels of education. Fun learning methods can make students active in learning and communicating in English. The aim of this program is to improve English skills for elementary students with an active and fun learning approach. This program used experimental method with one group pretest-posttest design, where all 13 students in fifth grade of SD N 1 Grogol are assigned to the experimental class. The implementation of this program consists of three stages, namely pretest, teaching and learning activities (treatment), and posttest. The mean score as the results of the pretest was 52.31 and the posttest was 83.46. The paired sample t-test showed a significance value of 0.000 (p < 0.05). These results indicate that there is an effect of using an active and fun learning approach in improving the English skills of fifth grade students at SD N 1 Grogol.
Perubahan Kurikulum di Madrasah Aliyah Negeri 2 Ponorogo Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Lembaga Pendidikan Islam Ahmadi Ahmadi; Yayah Chairiyah; Safiruddin Al Baqi
Muslim Heritage Vol 6, No 2 (2021): Muslim Heritage: Jurnal Dialog Islam dengan Realitas
Publisher : IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.147 KB) | DOI: 10.21154/muslimheritage.v6i2.3373

Abstract

AbstractQuality education today is an essential necessity in human life. The purposes of this research are to describe how the dynamics of curriculum goes on. It used a qualitative descriptive approach. The instruments of collecting data are observation, interview, and  document. The data must be analyzed by the following cycles: reduction, display and verification. It showed that; curriculum religious teacher training is different with the curriculum of Islamic High School. The implementation of the curriculum has to improve some knowledge and policy continuously, especially, to master the curriculum component system supported to the vision. Those are; setting up teachers and education staffs with the standards of educational, structuring teachers to teach according to their field of study, and involving them in any kinds of training and curriculum development policy. It faces several obstacles lacking of curriculum development experiences and theories, educational personnel should contribute more than before in curriculum development.Key words; Curriculum, education system, Islamic education, madrasah. AbstrakPendidikan yang berkualitas merupakan keperluan esensi yang amat penting dalam kehidupan manusia masa sekarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengkonstruk bagaimana dinamika kurikulum berlangsung. Penelitian menggunakan pendekatan studi kasus. Gambaran fakta data diperoleh melalui teknik pengamatan, wawancara, dan dokumen. Data dianalisa dengan siklus; reduksi, pemaparan dan simpulan. Hasil riset menunjukan; kurikulum Pendidikan Guru Agama  berbeda dengan Madrasah Aliyah, implementasi kurikulum madrasah meningkatkan pengetahuan dan komponen kurikulum yang mendukung terhadap visi. Proses tahapan tersebut; menyiapkan guru dan staff perkantoran yang  sesuai dengan kualifikasi pendidikan, guru mengajar sesuai dengan bidangnya, mengikutsertakan mereka dalam kebijakan program pelatihan dan pengembangan kurikulum. Implementasi menghadapi beberapa kendala; kurang pengalaman dalam pengembangan dan pengasaan teori, pelaksana kurikulum seharusnya dapat berkonstribusi lebih dalam pengembangannya.
How Teacher’s Gender Influence Student’s Gender Identity in Early Childhood Safiruddin Al Baqi
Jurnal Pendidikan Usia Dini Vol 17 No 1 (2023): Jurnal Pendidikan Usia Dini Volume 17 Number 1 April 2023
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Anak Usia Dini

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.146 KB) | DOI: 10.21009/JPUD.171.08

Abstract

The development of gender identity in early childhood will influence how they accept their gender. Someone who confuses about their gender would be at risk to experience gender dysphoria. This study aimed to determine differences in gender identity among early childhood based on the presence of male and female teachers. The study used a quantitative approach with a cross-sectional study design. Data was collected using gender identity questionnaires from April until August 2023. The sample was 200 students (95 male; 105 female) in 23 preschool institutions (5.83 years old; SD: 0.50) in 5 regencies in East Java. Data from the two groups sample showed a difference in average scores (9.15 for children who had two gender teachers and 7.57 who only had one gender teacher). The results of statistical analysis using the Mann-Whitney U-Test showed a significance value of 0.00. The result shows significant differences in gender identity between the two groups. It shows the importance of the existence of male and female teachers in early childhood education because both have important complementary roles, especially for the children's gender identity. Researchers suggest schools, the government, or other policymakers provide regulations for the presence of male teachers in early childhood education institutions. Keywords: early childhood; gender identity; teacher gender References: Al Baqi, S. (2021). Penguatan Identitas Gender pada Siswa Laki-laki Melalui Kehadiran Guru Laki-laki di Tingkat PAUD [Strengthening Gender Identity in Male Students Through the Presence of Male Teachers at the Early Childhood Education Level]. Martabat: Jurnal Perempuan Dan Anak, 5(2), 289–309. https://doi.org/10.21274/martabat.2021.5.2.289-309 Arikunto, S. (1983). Prosedur penelitian: Suatu pendekatan praktik [Research procedure: A practical approach]. PT. Bina Aksara, Jakarta. https://books.google.co.id/books?id=6PKbAQAACAAJ Azizah, N. (2014). Pengenalan Identitas Gender pada Anak (Studi pada Taman Pendidikan Anak atau Day Care) [Introduction to Gender Identity in Children (Studies in Children's Education Parks or Day Care)]. Yin Yang, 9(1), 47–58. Beek, T. F., Cohen-Kettenis, P. T., & Kreukels, B. P. C. (2015). Gender incongruence/gender dysphoria and its classification history. International Review of Psychiatry, 28(1), 5–12. https://doi.org/10.3109/09540261.2015.1091293 Boddington, Ellen. (2016). A qualitative exploration of gender identity in young people who identify as neither male nor female—ProQuest. May, 134. Bryan, N., & Milton Williams, T. (2017). We need more than just male bodies in classrooms: Recruiting and retaining culturally relevant Black male teachers in early childhood education. Journal of Early Childhood Teacher Education, 38(3), 209–222. https://doi.org/10.1080/10901027.2017.1346529 Bussey, K. (2010). Gender Identity Development. In Handbook of Identity Theory and Research. Springer US. Cervantes, J. C. (2018). Gender Identity in Early Childhood. KnE Life Sciences, 2018, 189–198. https://doi.org/10.18502/kls.v4i8.3276 Coxon, J., & Seal, L. (2021). Medical Management to Support Trans Men In A Gender Identity Clinic. In Men’s Health (pp. 260–265). CRC Press. https://doi.org/10.1201/9780429347238-32 Farquhar, S. (1997). Are Male Teachers Really Necessary? (9 Seiten). Gianesini, G. (2016). Gender Identity. Encyclopedia of Family Studies, 5(10), 1–6. https://doi.org/10.1002/9781119085621.wbefs465 Koch, S., & Farquhar, B. (2015). Breaking through the glass doors: Men working in early childhood education and care with particular reference to research and experience in Austria and New Zealand. European Early Childhood Education Research Journal, 23(3), 380–391. https://doi.org/10.1080/1350293X.2015.1043812 Martin, R. (2017). Gender and Emotion Stereotypes in Children’s Television. Journal of Broadcasting and Electronic Media, 61(3), 499–517. https://doi.org/10.1080/08838151.2017.1344667 Maulana, R. A., Kurniati, E., Yulindrasari, H., No, J. S., Kec, I., Kota, S., & Barat, J. (2020). Apa yang Menyebabkan Rendahnya Keberadaan Guru Laki-laki di PAUD? [ What Causes the Low Presence of Male Teachers in ECE] 15(1), 23–32. Patacchini, E. (2019). Mothers, Peers and Gender-Role Identity Claudia Olivetti, Eleonora Patacchini and Yves Zenou. 1295. Pujisatuti, T. (2014). Peran Orang Tua Dalam Pembentukan Identitas Gender Anak [The Role of Parents in Forming Children's Gender Identity]. Syi’ar, 14(1), 53–61. Qosyasih, N. N. S., & Adriany, V. (2021). Constructing Gender Identity in Young Children. Proceedings of the 5th International Conference on Early Childhood Education (ICECE 2020), 538(Icece 2020), 177–179. https://doi.org/10.2991/assehr.k.210322.038 Salim, R. M. A., & Safitri, S. (2020). Parents as Teachers: The Influence of Internal and External Factors on Parenting Style Differences. Jurnal Psikologi Teori Dan Terapan, 10(2), 95. https://doi.org/10.26740/jptt.v10n2.p95-104 Santrock, J. W. (2011). Life-span Development (13th ed.). McGraw-Hill. Smith, K. E. (1981). Male Teachers in Early Childhood Education: Sex-Role Perceptions. The Humanist Educator, 20(2), 58–64. https://doi.org/10.1002/j.2164-6163.1981.tb00078.x Sovitriana, R. (2020). Kajian Gender Dalam Tinjauan Psikologi [Gender Studies in Psychological Review]. In Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952. (Vol. 13, Issue April). Steensma, T. D., Kreukels, B. P. C., de Vries, A. L. C., & Cohen-Kettenis, P. T. (2013). Gender identity development in adolescence. Hormones and Behavior, 64(2), 288–297. https://doi.org/10.1016/j.yhbeh.2013.02.020 Sum, T. A., Tamo, A., & Talu, I. (2003). Faktor penyebab kurangnya minat laki-laki untuk menjadi guru paud di kabupaten manggarai [Factors causing men's lack of interest in becoming early childhood teachers in Manggarai district]. Missio, 10, 192–203. VandenBos, G. R. (2015). APA Second Edition Dictionary of Psychology. American Psychological Association. https://doi.org/10.1515/9783111704227.1 Zucker, K. J., Bradley, S. J., Sullivan, C. B. L., Kuksis, M., Birkenfeld-Adams, A., & Mitchell, J. N. (1993). A Gender Identity Interview for Children. Journal of Personality Assessment, 61(3), 443–456. https://doi.org/10.1207/s15327752jpa6103_2
MENGELOLA EMOSI MARAH ORANG TUA DALAM WACANA FIQH PARENTING Mughniatul Ilma; Safiruddin Al Baqi
Proceeding of Conference on Strengthening Islamic Studies in The Digital Era Vol 3 No 1 (2023): Proceeding of the 3rd FUAD’s International Conference on Strengthening Islamic St
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Marah merupakan salah satu emosi yang kuat dan dapat memengaruhi hubungan orang tua dan anak secara signifikan. Ilmu psikologi menawarkan strategi pengelolaan marah yang menekankan pada kesadaran diri, keterampilan komunikasi, dan aspek lain sehingga mampu mengarahkan kemarahan secara efektif. Di samping itu, fiqh parenting menawarkan berbagai cara yang dianggap ideal untuk mendidik anak dalam perspektif Islami yang dilandaskan pada dalil-dalil nash dan hikayah para salafus sholih. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan esensi pengelolaan emosi marah yang secara implisit melandasi beberapa cara dalam mendidik anak dalam Islam. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah tinjauan pustaka dan teknik analisis tematik. Hasil dari penulisan artikel ini menunjukkan bahwa cara mendidik anak dalam Islam sejalan dengan pengelolaan emosi marah dalam kajian psikologi dimana orang tua harus mampu menekan rasa marah dalam menghadapi perilaku dan ucapan anak dan terfokus pada cara-cara mendidik anak yang baik dan tepat menurut rambu-rambu fiqh parenting.