Masalah yang dirasakan remaja berkaitan dengan menstruasi adalah (67,2%) dismenore dan sindrom premenstruasi (PMS) sebesar 63,1%. Dismenore adalah keluhan ginekologis yang paling umum diantara wanita dewasa dan remaja. Hal ini apabila tidak dilakukan tindakan yang tepat akan menyebabkan ketidaknyamanan dalam aktivitas fisik sehari-hari. Untuk mengurangi nyeri haid dapat dilakukan dengan cara farmakologi dan non farmakologi. Terapi non farmakologi di kenal sebagai terapi yang lebih aman dari pada terapi faramakologi yang cenderung memiliki efek samping membahayakan. Terapi non faramakologi hadir sebagai terapi yang murah, mudah dan tidak membahayakan, salah satu terapi non farmakologi adalah terapi akupresur. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Seung-Hun Cho, menunjukkan Akupresur dapat mengurangi rasa sakit dan kecemasan khas dismenorea. Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan selama 2 hari di MAN Kota Tegal yang dihadiri oleh 52 siswi. Dari hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini terjadi peningkatan pengetahuan dan ketrampilan remaja putri tentang teknik relaksasi akupresur untuk mengatasi nyeri haid sehingga remaja putri dapat mengurangi kebiasaan konsumsi obat – obatan atau jamu untuk mengurangi nyeri haid. Diharapkan kegiatan ini dapat dilaksanakan di semua sekolah tingkat SMP atau SMA yang ada di Kota Tegal sehingga diharapakan dapat mengurangi angka kesakitan pada remaja yang disebabkan nyeri haid.