Ira Purnama
Education Consultant Counseling Career (EC3) Kota Mataram

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pendampingan Trauma Pascagempa Berbasis Kearifan Lokal di Desa Kayangan Kabupaten Lombok Utara Heri Setiawan; Ilham Syahrul Jiwandono; A. Hari Witono; Itsna Oktaviyanti; Ira Purnama
Jurnal Abdimas PHB : Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstorming Vol 4, No 1 (2021): Jurnal Abdimas PHB : Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstormin
Publisher : Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/japhb.v4i1.1929

Abstract

Gempa di pulau Lombok, Nusa Teggara Barat 2018 merupakan salah satu bencana alam yang meninggalkan berbagai dampak disegala aspek. Dampak gempa tidak hanya tentang kerugian fisik dan materil yang menjadi problematika, namun juga dampak psikologis para korban yang selamat. Korban pada kelompok usia anak-anak merupakan kelompok paling rentan yang menjadi korban. Selain itu anak-anak berotensi lebih tinggi untuk mengalami tekanan yang lebih tinggi daripada orang dewasa. Salah satu teknik yang dapat digunakan agar penyintas dapat sembuh dari trauma yaitu kegiatan pendampingan yang berbasis kearifan lokal dengan menggunakan budaya yang ada di daerah penyintas. Kegiatan dilaksanakan di Dusun Tanak Muat, Desa Kecamatan Kayangan, Kab. Lombok Utara, Metode yang digunakan untuk pelaksanaan pengabdian masyarakat adalah dengan metode ceramah, praktik, dan diskusi. Adapun prosedur pemecahan masalah yang dihadapi mitra dilaksanakan melalui 3 tahap utama yaitu: (1) observasi dan koordinasi; (2) pendataan relawan dan pengadaan alat permainan; (3)  pendampingan tim pengabdian beserta relawan. Hasil kegiatan menunjukkan antusiasme penyintas serta adanya indikasi kegiatan berjalan sesuai dengan perencanaan. Semua penyintas dinyatakan sembuh dari trauma yang dialami setelah dlakukan delapan kali pendampingan. Jika diawal kegiatan terdapat tiga penyintas, pasca pendampingan semua penyintas dinyatakan sembuh dari traumanya.