Penelitian bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan produksi Indigofera dengan interval pemotonganberbeda yang dibudidayakan di Pulau Lombok. Penelitian dirancang dengan rancangan acakkelompok (RAK) dengan 3 kelompok interval pemotongan yaitu 30, 45 dan 60 hari setelah potong paksa. Pemotongan paksa dilakukan pada ketinggian 50 cm di atas tanah pada 11 minggu setelah tanam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan Indigofera 30, 45 dan 60 hari setelah pemotongan berturut-turut adalah 89,2, 120,0 dan 161,0 cm. Sedangkan laju pertumbuhan tanaman sebesar 7,96, 10,47 dan 13,89 cm/minggu. Pembentukan percabangan pada minggu pertama sebanyak 5,0 cabang/pohon dan tumbuh signifikan menjadi 25,0 cabang/pohon setelah 4 minggu. Pembentukan cabang mencapai 40 cabang pada 60 hari setelah pemotongan paksa. Kondisi ini menunjukkan bahwa tanaman tetap tumbuh dengan cepat dan tepat meskipun tanaman ditebang. Produksi Indigofera tertinggi diperoleh pada interval pemotongan 60 hari (864,40gram/pohon) diikuti dengan peningkatan bahan kering dan bahan organik, tetapi kadar protein menurun secara signifikan. Disimpulkan bahwa Indigofera merupakan tanaman potensial yang dapat dikembangkan dan dimanfaatkan sebagai sumber pakan ternak andalan di Pulau Lombok. Kata kunci: produksi hijauan, Indigofera zollingeriana, interval pemotongan, pertumbuhan