Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Penerapan Kesejahteraan Hewan oleh Staf pada Kucing yang Dirawat Inap di Klinik Hewan di Kota Bandung Aqilah, Alma Salsabila; Budinuryanto, Dwi Cipto; Wijaya, Merry
Indonesia Medicus Veterinus Vol 9 (5) 2020
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19087/imv.2020.9.5.773

Abstract

Kesejahteraan hewan adalah status fisik dan mental yang berhubungan dengan berbagai macam kondisi yang dialami oleh hewan. Hewan dikatakan sejahtera jika hewan tersebut sehat, aman, nyaman, mendapatkan gizi yang cukup, mampu mengekspresikan perilaku alamiah, dan hewan tidak menderita akibat keadaan yang tidak menyenangkan seperti nyeri, takut dan cemas. Penilaian terhadap penerapan kesejahteraan hewan dapat membantu praktisi berfokus pada penanganan medis maupun non-medis. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penerapan kesejahteraan hewan oleh staf pada kucing rawat inap di klinik hewan wilayah Kota Bandung. Sampel responden diambil menggunakan total sampling dan didapatkan 29 responden staf yang bekerja di klinik hewan. Selain itu dilakukan juga pengamatan pada 41 ekor kucing yang dirawat inap. Variabel yang diamati adalah karakteristik staf dan penerapan kesejahteraan hewan pada kucing yang dirawat inap. Pengambilan data dilakukan menggunakan kuesioner dan checklist kemudian data diolah secara deskriptif. Variabel karakteristik staf dan penerapan kesejahteraan hewan pada kucing yang dirawat inap dikategorikan menjadi sesuai dan tidak sesuai. Hasil yang didapatkan yaitu masih banyak staf yang tidak menerapkan kesejahteraan hewan dengan sesuai dan banyak kucing tidak mendapatkan pelayanan yang memenuhi aspek kesejahteraan selama dirawat inap.
Kajian Pustaka: Pemanfaatan Herbal Sebagai Alternatif dalam Peningkatan Fungsi Reproduksi Ikan Jatiswara, Ismaya; Rosdianto, Aziiz Mardanarian; Budinuryanto, Dwi Cipto
Indonesia Medicus Veterinus Vol 9 (5) 2020
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19087/imv.2020.9.5.821

Abstract

Reproduksi merupakan bagian dari sistem fisiologis tubuh yang sangat penting dalam siklus hidup mahluk hidup termasuk ikan. Tujuan utama reproduksi adalah mempertahankan keberadaan dan kelanjutan suatu spesies. Review literatur ini merupakan sebuah ulasan pemanfaatan herbal berkhasiat pada pakan untuk meningkatkan performa reproduksi ikan. Metode penelusuran literatur dilakukan secara elektronik melalui garba digital ilmiah. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Data yang diperoleh kemudian dikumpulkan, dianalisis, dan disesuaikan berdasarkan kriteria dari manfaat ragam herbal yang memberikan pengaruh pada performa reproduksi ikan. Secara khusus, pada ulasan kali ini penulis mengulas mengenai temuan dari studi terdahulu terkait dengan pemafaatan herbal berkhasiat secara invitro dan invivo. Aspek reproduksi yang dibahas pada ulasan ini adalah peningkatan kualitas gonad, peningkatan kualitas telur, dan peningkatan perilaku reproduksi ikan.
Persepsi Dokter Hewan Praktisi Hewan Kecil terhadap Telemedicine di Masa Pandemi Covid-19 Muhammad Fadly Aulia; Dwi Cipto Budinuryanto; Okta Wismandanu
Acta VETERINARIA Indonesiana Vol. 9 No. 2 (2021): Juli 2021
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/avi.9.2.82-86

Abstract

Telemedicine is defined as remote diagnose and patient care using telecommunications technology. Recently telemedicine technology was introduced to the field of veterinary medicine. Due to the nature of telecommunications, a veterinarian will utilize telemedicine technology as a means of assessing patient severity and providing medical advice. The perception of veterinarians, especially small animal practitioners, to telemedicine is influenced by many factors, for example: age, desire (expectation), attention (focus), information obtained, and other factors. This study aims to determine the factors that influence veterinarians' perceptions of telemedicine. This research is expected to be an input in implementing telemedicine in practice. The design of this study is descriptive method, where the sampling method uses a questionnaire filled out by small animal practitioners online. The results showed that the pandemic had no impact on veterinary services. But there is an adaptation of practice procedure. Respondents are neutral towards the application of telemedicine, but the majority of respondents who have implemented telemedicine think that the application of telemedicine has a good impact on health services. There are many obstacles felt by respondents in implementing telemedicine.
Pengaruh Imbangan Hijauan Dan Konsentrat Pakan Komplit Terhadap Konsumsi, Pertambahan Bobot Badan dan Konversi Pakan Domba (Effect of Balance Complete Forage and Feed Concentrate on Consumption, Increse of Body Weight and Sheep Feed Conversion) Hery Supratman; Hendi Setiyatwan; Dwi Cipto Budinuryanto; Anita Fitriani; Diky Ramdani
Jurnal Ilmu Ternak Vol 16, No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.514 KB) | DOI: 10.24198/jit.v16i1.9822

Abstract

Penelitian ini telah dilaksanakan bulan April sampai Agustus 2015 di Kandang Laboratorium Produksi Ternak Potong, Fakultas Peternakan Unpad.  Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh perbedaan imbangan hijauan dan konsentrat dalam ransum komplit terhadap konsumsi pakan, pertumbuhan bobot badan (PBB), dan konversi pakan domba.  Domba yang digunakan adalah dombalokal dan priangan jantan muda (± 8 bulan) sebanyak 30 ekor dengan bobot badan awal rata-rata21,7±3,25 kg kedalam rancangan acak lengkap dengan 6 perlakuan dan diulang lima kali dalam kandang individual. Ransum perlakuan adalah: P1 (Ransum dengan kandungan 10% PK; 59,7% TDN; Domba Priangan), P2 (10% PK; 59,7% TDN; Domba Lokal), P3 (12% PK; 63,0% TDN; DombaPriangan), P4 (12% PK; 63% TDN; Domba Lokal), P5 (14% PK; 66,2% TDN; Domba Priangan), dan P6 (14% PK; 66,2% TDN; Domba Lokal). Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi ransum domba yang diberi perlakuan P3 yang merupakan pakan komplit awetan (H 42,30% + K 57,70%) berbeda nyata lebih tinggi dibandingkan dengan P1, P2, dan P4. PBB domba yang diberi perlakuan P3 adalah 88,2 gr/hari tidak berbeda dengan perlakuan lain tetapi nyata lebih tinggi dari P1. Konversi pakan antar perlakuan tidak berbeda nyata , P3 adalah sebesar 8,62.Kata kunci: hijauan, konsentrat, konsumsi pakan, PBB, konversi pakan, domba.
Respon Broiler Terhadap Pemberian Ransum Mengandung Dedak Padi Fermentasi oleh Kapang Aspergillus ficuum (Response of Broiler Fed on Diet Containing Fermented Rice Bran by Aspergillus ficuum) Siti Wahyuni Hs; Dwi Cipto Budinuryanto; Herry Supratman; Suliantari -
Jurnal Ilmu Ternak Vol 10, No 1 (2010)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v10i1.453

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui respon broiler terhadap pemberian ransum mengandung dedak padi hasil fermentasi oleh Aspergillus ficuum yang diukur melalui konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, konversi ransum, persentase karkas dan imbangan efisiensi protein.  Penelitian menggunakan 300 ekor ayam broiler final stock Arbor Acres yang dibagi ke dalam 30 plot.  Ransum disusun iso-protein dan iso-energi dengan kandungan protein kasar 22% dan energi metabolis 3100 kkal/kg.  Penelitian dilakukan secara eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap , terdiri atas 6 ransum sebagai perlakuan setiap perlakuan diulang 5 kali.  Ransum perlakuan terdiri atas R0 (0% dedak padi fermentasi), R1 (5% dedak padi fermentasi), R2 (10% dedak padi fermentasi), R3 (15% dedak padi fermentasi), R4 (20% dedak padi fermentasi), dan R5 (25% dedak padi fermentasi).  Data hasil pengamatan dianalisis ragam dan perbedaan antar perlakuan diuji dengan  Uji Jarak Berganda Duncan.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa broiler memberikan respon yang tidak berbeda terhadap pemberian ransum yang mengandung  dedak padi hasil fermentasi oleh kapang Aspergillus ficuum, dapat disimpulkan bahwa  dedak padi hasil fermentasi oleh kapang Aspergillus ficum dapat digunakan  dalam ransum broiler sampai dengan tingkat 25% tanpa mempengaruhi konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, konversi ransum, persentase karkas dan imbangan efisiensi protein. Kata kunci : dedak padi, Aspergillus ficuum, broiler, respon
The Effect of Turmeric Extract (Curcuma longa l.) As a Potential Anthelmintic on Reducing Endoparasites in Naturally-Infected Sheep Diky Ramdani; Dwi Cipto Budinuryanto; Juju Julaeha
Jurnal Agripet Vol 21, No 1 (2021): Volume 21, No. 1, April 2021
Publisher : Agricultural Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/agripet.v21i1.17791

Abstract

ABSTRACT. Turmeric extract (Curcuma longa L.) has the potential to be a natural anthelmintic and alternative to commercial deworming drugs for naturally-infected local sheep. A completely randomized design was used to compare the effect of 5 different oral treatments of turmeric extract tablets at 0 (TET-0), 200 mg (TET-200), 400 mg (TET-400), 800 mg (TET-800), and commercial Oxfendazole 225mg (Oxfen-225) on reducing endoparasites (fecal egg counts, FEC) of naturally-infected local yearling ewes at day-0 (before treatments), day-7, day-14, and day-21 (after treatments) using 4 replicates (n = 4). At day-0, all experimental ewes were naturally infected by FEC Strongyles nematode ranging from 85.0 ± 32.8 to 638 ± 230 eggs/g. Meanwhile, FEC Fasciola spp. and Paramphistomum spp. (Trematode), Monieza spp. (Cestode), dan Eimeria spp. (coccidia) were found a little in a small number of ewes. Therefore, further analysis focused on FEC Strongyles. On day-7, only Oxfen-225 and TET-800 treatments reduced (P0.05) FEC Strongyles by 100% and 64%, respectively. There was no difference (P0.05) in the increased or reduced percentages of FEC Strongyles infections among group treatments during day-14 and day-21 although only Oxfen-225 treatment showed a constant decrease. It seems that orally administering turmeric extract tablet at 800 mg have the potential to reduce FEC Strongyles in sheep by 64% although its anthelmintic potential is still weaker than commercial oxfendazole 225 mg.  (Pengaruh Ekstrak Kunyit (Curcuma longa L.) sebagai Antelmintik terhadap Penurunan Endoparasit pada Domba yang Terinfeksi secara Alami) ABSTRAK. Ekstrak kunyit (Curcuma longa L.) mempunyai potensi sebagai antelmintik alami pengganti obat cacing komersial pada domba lokal yang terinfeksi cacing. Rancangan acak lengkap digunakan untuk membandingkan pengaruh 5 perbedaan perlakuan ekstrak kunyit dalam bentuk tablet dengan dosis: 0 (TET-0), 200 mg (TET-200), 400 mg (TET-400), 800 mg (TET-800), dan Oxfendazole komersil 225mg (Oxfen-225) terhadap penurunan jumlah telur cacing pada feses (Fecal egg counts, FEC) domba betina muda yang terinfeksi cacing secara alami pada hari ke-0 (sebelum perlakuan), hari ke-7, hari ke-14, dan hari ke-21 setelah perlakuan menggunakan 4 ulangan (n = 4). Pada hari ke-0, semua domba eksperimen terinfeksi secara alami oleh nematoda Strongyles sebanyak 85.0 ± 32.8 sampai 638 ± 230 telur/gram feses. Sedangkan FEC Fasciola spp. dan Paramphistomum spp. (Trematoda), Monieza spp. (Cestoda), dan Eimeria spp. (Koksidia) hanya ada di beberapa domba saja dalam jumlah yang sedikit. Sehingga Analisa selanjutnya difokuskan kepada FEC Strongyles. Pada hari ke-7, hanya perlakuan Oxfen-225 dan Cur-800 yang dapat mengurangi (P0.05) persentase FEC Strongyles sebanyak 100% dan 64%, secara berurutan. Tidak ada perbedaan (P0.05) pada peningkatan atau penurunan persentase FEC Strongyles pada semua perlakuan selama hari ke-14 dan hari ke-21 walaupun perlakuan Oxfen-225 memperlihatkan pengurangan persentase FEC Strongyles secara konstan. Ekstrak kunyit dalam bentuk tablet pada dosis 800 mg mempunyai potensi menurunkan infeksi FEC Strongyles sekitar 64% pada minggu pertama, tetapi kemampuan antiparasitiknya masih di bawah oxfendazole 225 mg.
Penguatan Kelompok Tani Ternak Kerbau dan Introduksi Teknologi Reproduksi untuk Peningkatan Produktivitas Kerbau Lumpur di Kelompok Tani Ternak Kerbau Warnasari Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon Rini Widyastuti; Deru Indika; Mas Rizky Anggun Adipurna Syamsunarno; Dwi Cipto Budinuryanto
Dharmakarya Vol 7, No 3 (2018): September
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.224 KB) | DOI: 10.24198/dharmakarya.v7i3.16583

Abstract

Populasi kerbau di kelompok Tani Ternak Kerbau Warnasari Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon sekitar 328 ekor.  Walaupun telah terbentuk kelompok tani di wilayah tersebut belum dapat berfungsi secara optimal karena belum terbentuk struktur organisasi serta masih minimnya dinamika di dalam kelompok tersebut. Permasalahan lain yang dihadapi kelompok tersebut adalah terus menurunnya populasi kerbau disebabkan oleh rendahnya tingkat reproduksi kerbau, keterbatasan memanajemen ternak kerbau dan minimnya pengetahuan tentang aplikasi teknologi reproduksi. Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini dilaksanakan untuk penguatan kelompok budidaya kerbau, pengaktifan dinamika pada kelompok peternak kerbau, dan pengenalan teknologi reproduksi. Metode pengabdian yang dilakukan adalah melakukan pelatihan organisasi dan pengenalan teknologi reproduksi kepada kelompok ternak kerbau Warnasari. Kegiatan yang telah dilakukan penyuluhan dengan materi meliputi:  penguatan organisasi kelompok tani dan. pengenalan teknologi reproduksi dalam beternak kerbau.  Hasil yang dipeoleh adalah terbentuknya struktur organisasi dan meningkatnya pemahaman masyarakat dalam penerapan manajemen beternak kerbau seta aplikasi teknologi reproduksi untuk meningkatkan produktivitas kerbau.
Kajian Pustaka: Pemanfaatan Simplisia dan Sediaan Galenik Sebagai Bahan Fitofarmaka dan Herbal Terstandar untuk Kesehatan Promotif dan Preventif Kuda Ziazan Bevina Athallah; Aziiz Mardanarian Rosdianto; Dwi Cipto Budinuryanto
Jurnal Veteriner Vol 23 No 2 (2022)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.186 KB) | DOI: 10.19087/jveteriner.2022.23.2.265

Abstract

Kuda telah lama dikenal sebagai hewan yang memiliki fungsi ekonomi dan nilai budaya. Saat ini, minat dan permintaan terhadap tanaman berkhasiat obat untuk pengobatan etnoveteriner pada kuda semakin meningkat. Penggunaan herbal berpotensi mengobati dan mengatasi masalah kesehatan pada kuda, namun khasiat dan keamanannya belum jelas karena tahapan penelitian yang panjang untuk dikenal sebagai obat standar yang spesifik. Dalam penelitian ini, kami mengumpulkan sejumlah informasi ilmiah dari tinjauan sistematis untuk mengeksplorasi potensi herbal untuk menunjang kesehatan kuda. Ditemukan sejumlah 16 jenis tanaman yang berasal dari beberapa lokasi di dunia yang memiliki khasiat obat pada kuda dengan peran preventif dan promotive. Berbagai bagian dari tanaman Ashwaganda, Kapuk Gurun, Devil’s claw, Ginseng, Jahe, Bawang Putih, Rami, Echinacea, Evening Primrose, Lavender, Rose Hip, Aloe Vera, Kranberi, Sea Buckthorn, Avocado-Soy, Bunga Matahari, dan Temulawak telah digunakan sebagai bahan komplementer dan alternative pengobatan untuk mengatasi beberapa masalah kesehatan pada kuda. Karena adanya keterbatasan dalam sumber informasi, penulis menduga bahwa upaya preventif dan promotif belum menjadi perhatian utama untuk kesehatan kuda. Maka dalam hal ini, penulis mencoba menyampaikan beberapa yang diperoleh terkait dengan pemanfaatan tanaman berkhasiat obat sebagai alternatif dan pelengkap kesehatan kuda secara promotif dan preventif.
Penerapan Prinsip Kesejahteraan Hewan Pada Pemeliharaan Ternak Mayasari, Novi; Hiroyuki, Andi; Budinuryanto, Dwi Cipto; Firmansyah, Indra; Ismiraj, Muhammad Rifqi
Dharmakarya Vol 12, No 3 (2023): September, 2023
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/dharmakarya.v12i3.42686

Abstract

Penerapan kesejahteraan hewan (Kesrawan) khususnya pada pemeliharaan ternak di Indonesia dinilai belum maksimal. Peningkatan jumlah produksi ternak serta rendahnya pemahaman kesrawan menjadi salah satu faktor penghambat utama dari implementasi kesrawan pada industri peternakan di Indonesia. Di sisi lain, pasar internasional menuntut adanya penjaminan kesrawan untuk ternak yang diperjual belikan di dalam dan ke luar negeri. Berdasarkan permasalahan tersebut, tim riset dan pengabdian Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran bekerjasama dengan Yayasan Bangun Bakti Pertiwi (Bangkit Foundation) menyelenggarakan pelatihan terkait kesrawan dengan mengundang narasumber yang ahli di bidangnya. Adapun peserta yang diundang terdiri dari perwakilan dari pengusaha feedlot, asosiasi juru sembelih halal Jawa Barat, Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia (HPDKI), Koperasi Sapi Perah, serta para peneliti dan mahasiswa. Tujuan kegiatan adalah untuk menambah pengetahuan, pemahaman dan keterampilan peserta dalam pelaksanaan good farming practices dengan menerapkan konsep Animal Welfare. Metode yang digunakan berupa pelatihan dan penyuluhan secara hybrid (luring dan daring) oleh tim pengabdian selama 2 hari. Pengukuran keberhasilan kegiatan dilakukan melalui pre test dan post test. Hasilnya menunjukkan bahwa hampir 90% dari total peserta pelatihan mendapatkan peningkatan pengetahuan mengenai definisi kesrawan, prinsip-prinsip kesrawan, biosecurity, regulasinya serta strategi yang dapat dilakukan dalam penerapan kesrawan. Peserta memahami pentingnya lima prinsip kebebasan dari kesrawan serta penerapannya di lapangan.