Tri Budiyanti
Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika, Solok

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Uji Daya Gabung dan Tipe Aksi Gen pada Buah Pepaya Sukartini, -; Budiyanti, Tri
Jurnal Hortikultura Vol 19, No 2 (2009): Juni 2009
Publisher : Indonesian Center for Horticultural Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui daya gabung umum dan daya gabung khusus, efek dayagabung umum, dan tipe aksi gen pada karakter berat buah, rasio panjang/diameter buah, tebal daging buah, dan nilaipadatan total terlarut (PTT) buah pepaya. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Sumani Balai Penelitian TanamanBuah Tropika Solok pada bulan Januari sampai Desember 2002. Rancangan percobaan yang digunakan adalah acakkelompok, dengan 2 hibrida F1 sebagai perlakuan dan ulangan sebanyak 7 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwapada karakter berat buah, tebal daging buah, dan nilai PTT, penampilan hibrida pepaya dapat diramalkan berdasarkandaya gabung umum. Tipe aksi gen yang mempengaruhi karakter berat buah adalah aditif dan dominan lebih. Sedangkanpada karakter tebal daging buah dan nilai PTT dipengaruhi oleh aksi gen dominan. Varietas Wonosobo dapat digunakanuntuk perakitan hibrida pepaya dengan buah yang lebih berat dan daging buah tebal. Selain itu, untuk memperolehhibrida pepaya yang mempunyai rasa manis dapat digunakan varietas Meksiko.ABSTRACT. Sukartini and T. Budiyanti. 2009. Combining Capacity Test and Gene Action Type of PapayaFruit. The aims of this research was to know the general and specific combining capacity, the effect of generalcombining capacity, and gene action type of fruit weight, length/diameter fruits ratio, flesh thickness, and totalsolube solid (TSS) value. The research was done at Sumani Research Station of Indonesian Tropical Fruit ResearchInstitute from January until December 2002. Randomized block design was used which 2 F1 hybrids as treatmentand 7 replications. The results showed that characters of fruit weight, flesh thickness, TSS value, and appearance ofpapaya hybrid could be forecasted base on general combining capacity. Gene action type which influence fruit weightwere additive and over dominant. However, flesh thickness and TSS value characters were influenced by dominantgene action. Wonosobo variety could be used to develop new variety with more fruit weight and flesh thickness onpapaya hybrid. Whereas Mexico variety could be used to obtain sweet taste papaya hybrid.
Efek Heterosis dan Heritabilitas pada Komponen Ukuran Buah Pepaya F1 Sukartini, -; Budiyanti, Tri; Sutanto, Agus
Jurnal Hortikultura Vol 19, No 3 (2009): September 2009
Publisher : Indonesian Center for Horticultural Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Buah pepaya sebagai sumber vitamin, ketersediaannya dalam bentuk yang sesuai dengan permintaanmerupakan salah satu tujuan pemuliaan tanaman pepaya. Tujuan penelitian adalah mengetahui efek heterosis danheritabilitas pada komponen ukuran buah pepaya F1. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Aripan, Balai PenelitianTanaman Buah Tropika, Solok dari bulan Januari 2003 sampai Desember 2004. Rancangan percobaan yang digunakanadalah acak kelompok dengan 5 perlakuan genotip tetua, yaitu Semangko-01, Meksiko-01, Py-Rif- 90, Solo-01, danSmn-01 dengan 4 ulangan. Untuk memperkecil bias, data diambil dari 3 tanaman contoh/perlakuan/ulangan. Penelitiandilakukan dalam 2 tahap, yaitu tahap I (tahun 2003) dilakukan penanaman 5 tetua sampai panen dan tahap II (tahun2004) dilakukan penanaman 10 F1 sampai panen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai heterosis pada F1 yangberbeda menurut uji t 5% diakibatkan oleh aksi gen dominan negatif tidak sempurna dan dominan positif tidaksempurna. Nilai heritabilitas dalam arti luas untuk karakter bobot, panjang, dan lingkar buah berturut-turut adalah0,92 g, 0,91 cm, dan 0,75 cm. Tetua Semangko-01 yang mempunyai ukuran buah tergolong besar dan Py-Rif-90dengan ukuran buah tergolong kecil dapat digunakan untuk pembentukan hibrida dengan bobot, panjang, dan lingkarbuah yang berukuran sedang (konsumsi keluarga kecil).ABSTRACT. Sukartini, T. Budiyanti, and A. Sutanto. 2009. Heterosis Effect and Heritability on Fruit SizeComponents of F1 Papaya. The objectives of this study were to determine effect of heterosis and heritability of fruitcharacters of F1 papaya. The research was conducted at Aripan Field Station of Indonesian Tropical Fruits ResearchInstitute from January 2003 until December 2004. A randomized block design was used in this research where thetreatments was the genotypes, namely Semangko-01, Mexico-01, Py-Rif- 90, Solo-01, and Smn-01, with 4 replicationsand 3 samples of papaya plant/treatment/replication. The research was done in to 2 steps: first step (2003) 5 parents wasplanted until harvest and second step (2004) 10 F1 was planted until harvest. The results showed that heterosis valuesin F1 population showed significant different at 5% level of t test due to the negative and positive partial dominancegene action. In general, heritability for weight, length, and circumference of fruit characters were 0.92, 0.91, and0.75 respectively. Parental Semangko-01 with big size of fruit and Py-Rif-90 with small size of fruit can be used togenerate hybrid with medium size of weight, length, and circumference for small family consumption.
Respons Pertumbuhan dan Produksi Pepaya terhadap Pemupukan Nitrogen dan Kalium di Lahan Rawa Pasang Surut Martias, -; Nasution, F; Noflindawati, -; Budiyanti, Tri; Hilman, Yusdar
Jurnal Hortikultura Vol 21, No 4 (2011): DESEMBER 2011
Publisher : Indonesian Center for Horticultural Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pepaya sangat potensial dibudidayakan di lahan rawa pasang surut, tetapi ketersediaan hara dalam tanahnya tergolong rendah. Nitrogen dan kalium merupakan hara yang relatif banyak dibutuhkan pepaya, sehingga budidaya pepaya di lahan rawa pasang surut perlu penambahan hara tersebut melalui pemupukan. Penelitian dilakukan di lahan rawa pasang surut eks proyek lahan gambut (PLG) sejuta hektar di Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah dari bulan Juni 2007 sampai April 2008. Tujuan penelitian ialah untuk mengetahui pengaruh pemberian hara N dan K terhadap pertumbuhan dan produksi pepaya. Benih pepaya yang digunakan ialah varietas Merah Delima. Penelitian disusun dengan rancangan acak kelompok  faktorial dengan tiga ulangan. Faktor I ialah takaran pupuk nitrogen yaitu 0, 125, 250, 375 g/tanaman dan faktor II ialah takaran pupuk kalium (K20) yaitu 0, 150, 300, 450 g/tanaman. Tiap unit perlakuan terdiri atas 10 tanaman. Parameter yang diamati meliputi sifat kimia tanah, pertumbuhan vegetatif, dan produksi tanaman. Hasil penelitian menunjukan bahwa  ketersediaan N, P, dan Fe di lokasi penelitian tergolong sangat tinggi, K rendah, sedangkan Ca dan Mg sangat rendah. Pemupukan N hingga taraf 375 g/tanaman tidak berpengaruh nyata terhadap peningkatan pertumbuhan vegetatif tanaman pepaya. Namun pada fase produktif (10 bulan setelah tanam), panjang buah secara nyata meningkat dengan pemberian N 250 g/tanaman. Pemberian K2O pada taraf 300g/tanaman secara nyata meningkatkan pertumbuhan vegetatif dan produksi tanaman (jumlah, bobot, panjang, dan PTT), sedangkan pemberian K2O yang melebihi 300 g/tanaman mengakibatkan penurunan pertumbuhan, produksi, dan kualitas buah. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai landasan penelitian dan penyusunan rekomendasi pemupukan pepaya di lahan rawa pasang surut. Papaya has opportunity to be cultivated in tidal swamp land but the availability of its nutrient in the soil is low.  Nitrogen and potassium are the major nutrients needed by papaya, so that the nutrient should be added through fertilization. The research was conducted in tidal swamp land in Mantangai, Kapuas, Central Kalimantan Province, from June 2007 to April 2008. The objective of this research was to investigate the effect of nutrient N and K on growth and production of papaya in tidal swamp land. Merah Delima variety was used as a seed in this research. The factorial experiment was arranged in a randomized block design with three replications.The first factor was dosage of nitrogen of 0, 125, 250, and 375 g/plant and the second factor was amount of potassium (K2O) from 0, 150, 300, and 450 g/plant. Each unit of treatment consisted of 10 plants. The parameters observed include the chemical properties of soil, vegetative growth, and crop production. The results showed that the availability of  N, P, and Fe at the research location was classified as very high, whereas K was low, Ca and Mg were very low. Nitrogen fertilization up to level 375 g/plant did not significantly increase the vegetative growth of papaya plants because of its high availability of the nutrition on the soil. However, in the productive phase (10 months after planting), fruit length was significantly increased with application of N in dose 250 g/plant. Application of K2O fertilizer on 300/plant increased significantly vegetative growth and yield (number of fruit, fruit weight, fruit length, and TSS), whereas application of more than 300 g/plant decreased their growth, yield, and fruit quality. The results can be used as the basis to arrange and formulate fertilizer recommendation on papaya  which is mainly grown on tidal swamp land.