Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

Inovasi Teknologi untuk Pengembangan Jagung dalam Rangka Mendukung Ketahanan Pangan dan Energi Wawan Hermawan; Roh santoso; Tjahja Muhandri; Titi Candra Sunarti
Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 17 No. 3 (2012): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (602.296 KB)

Abstract

Recent researches resulted several innovations such as an integrated machine for planting and fertilizer application for corn cultivation, corn noodle production, and delignification process of corn stover. The objectives of this research were (1) to improve working performances of the first prototype of integrated machine for tillage, planting, and fertilizer application for corn cultivation, (2) to develop an automatic irrigation system using solar energy, (3) to optimize processing variables on corn noodle production, and (4) to explore the delignification process of corn stover to improve the enzymes susceptibility in saccharification process. The planting and fertilizer application machine for corn cultivation has been successfully modified and showed better working performance. An automatic irrigation system using solar energy for corn cultivation has been arranged using a solar panel, a water pump, a battery, and a controlling system. The pumping discharge from a 10 m depth of well was 0.1 l/s. The optimum processing condition was resulted from the combination of 80% dough’s moisture content, at 90 °C extruder temperature and 75 rpm screw speed. The microwave heating treatment could destruct and solubilize the lignin, as compared to chemical and hydrothermal processes, and reduced the fiber crystallinity.
Revitalisasi Embung Loku Jangi Dan Alternatif Sumber Air Baku Kota Waibakul, Kabupaten Sumba Tengah, NTT Wawan Hermawan; Deny Ramdhany; Maria Asunta Hana P
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 4, No 2 (2013): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1787.495 KB) | DOI: 10.32679/jth.v4i2.518

Abstract

Embung Loku Jangi di Kabupaten Sumba Tengah selesai dibangun tahun 1997 hanya berfungsi beberapa tahun karena terjadi kebocoran dengan ditemukannya beberapa luweng di dasar reservoir. Setelah selesai direhabilitasi tahun 2009 juga hanya berfungsi beberapa tahun. Saat ini air tidak bertahan lama dalam reservoir tetapi air dapat bertahan pada level dead storage memberi indikasi adanya kebocoran pada tampungan volume efektif. Terbentuknya luweng pada dasar reservoir dan ditemukannya luweng pada daerah aliran sungai menandakan bahwa embung Loku Jangi dibangun di atas batugamping dengan bentang alam karst. Batugamping pada bentang alam karst mudah larut membentuk alur larut rembesan yang kemudian membentuk sistem sungai bawah tanah. Analisis kasar potensi air dari DAS Loku Jangi cukup menyediakan air selama 6-7 bulan yang jika dengan pengaturan operasi pintu air, dirasa cukup untuk mengairi sekali musim tanam padi dan semusim tanam palawija. Dari potensi airnya embung Loku Jangi masih sangat layak untuk direvitalisasi. Lapisan kedap dasar reservoir harusnya menghalangi kontaknya air dengan batugamping, direkomendasikan penggunaan geosintetik, yang menutup seluruh permukaan dasar reservoir. Geomembran yang digunakan harus tahan gaya tarik dan gaya regang, tahan tusukan dan tahan lama. Sumber air sekitar embung yaitu luweng Waipagaji dan Sungai Pamalar tidak bisa jadi suplesi embung Loku Jangi, tetapi untuk penyediaan air baku yang terpisah dari sistem embung Loku Jangi
Aktivitas Antifidan Ekstrak Kulit Batang Pisitan (Lansium Domesticum Corr. Var. Piedjietan Hasskl) serta Pengaruhnya Terhadap Struktur Usus Tengah Larva Epilachna vigintioctopunctata Fabricius Reina Yulianti Yulianti; Wawan Hermawan; Madihah Madihah; Tri Mayanti
BIOTIKA Jurnal Ilmiah Biologi Vol 11, No 2 (2013): BIOTIKA DESEMBER 2013
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/bjib.v11i2.10057

Abstract

Aktivitas Antifidan Ekstrak Kulit Batang Pisitan (Lansium Domesticum Corr. Var. Piedjietan Hasskl) serta Pengaruhnya Terhadap Struktur Usus Tengah Larva Epilachna vigintioctopunctata Fabricius Reina Yulianti; Wawan Hermawan; Madihah Madihah; Tri Mayanti
BIOTIKA Jurnal Ilmiah Biologi Vol 12, No 1 (2014): BIOTIKA JUNI 2014
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/bjib.v12i1.10075

Abstract

SIKLUS HIDUP KUPU-KUPU Euploea mulciber (CRAMER, 1777) Nurullia Fitriani; Muhamad Azahar Bin Abas; Budiawati Supangkat; Wawan Hermawan; Johan Iskandar
BIOTIKA Jurnal Ilmiah Biologi Vol 19, No 1 (2021): BIOTIKA JUNI 2021
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/biotika.v19i1.32583

Abstract

Kupu-kupu merupakan serangga yang mengalami metamorphosis sempurna dengan siklus hidup terdiri dari telur, ulat,pupa dan dewasa. Salah satu kupu-kupu yang banyak ditemukan di Indonesia adalah Euploea mulciber dari Family Nympalidae. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan lamanya siklus hidup kupu-kupu Euploea mulciber dari telur hingga menjadi dewasa. Metode penelitian adalah survey dan observasi dengan lokasi penelitian di wilayah pemukiman Kota Bandung. Survey dilakukan untuk mencari dan mengamati kupu-kupu yang meletakkan telurnya pada tumbuhan inang. Sedangkan observasi dilakukan untuk mengamati siklus hidup kupu-kupu (karakter morfologi dan lama siklus hidupnya). Analisis data dilakukan secara deskriptif. Pada saat survey ditemukan tiga kupu-kupu dewasa yang baru meletakkan telurnya. Telur ini, diletakkan oleh kupu-kupu pada bagian batang dan daun bagian bawah dari tumbuhan oleander (Nerium Oleander L.). Telur ini kemudian diambil dan dipelihara dalam kandang percobaan yang memiliki ratarata intensitas cahaya sekitar 26,321 Lux dan rata-rata suhu sekitar 27ᵒC. Berdasarkan hasil penelitian diketahui lamanya siklus hidup Euploea mulciber dari telur sampai menjadi dewasa adalah 25 - 27 hari dengan lama fase telur adalah 4 hari, lama fase ulat selama 15 – 16 hari dan fase pupa membutuhkan waktu selama 6-7 hari.
Pengaruh Suhu Pengeringan Polyhedra Terhadap Efektivitas Helicoverpa Armigera Nuclear Polyhedrosis Virus (HaNPV) Korespondensi: Dr. Mia Miranti, MP. Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran, emal : miamiantariksa@gmail.com. Subkultur dalam Mengendalikan Populasi Spodoptera litura Fabricius Putri Marissa; Mia Miranti Rustama; Wawan Hermawan
BIOTIKA Jurnal Ilmiah Biologi Vol 11, No 1 (2013): BIOTIKA JUNI 2013
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/bjib.v11i1.10041

Abstract

Penelitian mengenai pengaruh suhu pengeringan polyhedra terhadap efektivitas Helicoverpa armigera Nuclear Polyhedrosis Virus (HaNPV) subkultur dalam mengendalikan populasi Spodoptera litura Fabricus telah dilakukan. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal dengan 5 taraf perlakuan (HaNPV cair dan HaNPV yang dikeringkan pada suhu 4oC, 25C) dengan empat kali pengulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berat badan maksimum larva S. litura instar tiga mencapai 0,967 g terjadi pada larva yang terinfeksi HaNPV yang dikeringkan pada suhu 4C dan pertambahan berat badan mencapai 0,732 g/ekor/hari pada larva yang terinfeksi HaNPV yang dikeringkan pada suhu 4C
RANCANG BANGUN UNIT PENCACAH SERASAH TEBU DENGAN MENGGUNAKAN PISAU TIPE REEL Wahyu Kristian Sugandi; Radite P. A. Setiawan; Wawan Hermawan
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 5, No 2 (2011)
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sejumlah besar serasah tebu berukuran panjang berserakan di lahan setelah panen harus dibersihkan, karena mengganggu proses kerja pada musim tanam berikutnya. Penelitian ini menggunakan metode rekayasa merancang-bangun sebuah mesin pemotong serasah tebu. Hasilnya adalah sebuah unit prototipe mesin pemotong serasah tebu dengan pisau pemotong tipe reel berdimensi lebar 240 cm, panjang 268 cm dan tinggi 133 cm. Komponen pencacahnya terdiri dari silinder pencacah dengan panjang dan diameter masing-masing 60 dan 429 cm serta diameter poros silinder 45 cm. Mesin ini mampu memotong serasah tebu menjadi cacahan  kecil sebesar 2-4 cm dan langsung menguburkannya ke dalam tanah, di mana nutrisi yang masih terjandung dapat dimanfaatkan sebagai bahan kompos. Kata kunci : Serasah tebu, Rancang bangun unit pemotong serasah, Bahan kompos
STUDI EKSPERIMENTAL GAYA POTONG TANAH DAN FREKUENSI GETARAN BAJAK SAAT PEMOTONGAN TANAH PADA OPERASI PENGOLAHAN TANAH Soeharsono -; Radite Pas; Asep Sapei; Tieneke Mandang; Wawan Hermawan
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 5, No 1 (2011)
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam tulisan ini akan dibahas tentang hasil-hasil eksperimental membajak tanah pada soil bin. Tujuannya adalah mencari besar dan frekuensi gaya potong tanah sehingga dapat dibuat pendekatan pendekatan model matematis dari gaya potong tanah. Hasil ini nantinya akan digunakan untuk merancang sebuah pegas elastis dari bajak getar jenis self excited vibration. Soil bin berukuran panjang 1.2 m, lebar 0.3 m dan tinggi 0.4 m. diisi dengan lapisan tanah jenis clay loam soil setebal 19-20 cm. Di dasar Soil bin dibuat lapisan hardpan setebal 10-11 cm dengan tahanan penetrasi sekitar 2.75 Mpa. Digunakan dua jenis chisel plough yaitu chisel plough dengan batang lurus tegak dan chisel plough dengan batang lurus miring. Kedalaman operasi diatur konstan sekitar 15 cm sedangkan tebal lapisan hardpan yang dibongkar adalah sekitar 5-6 cm Kecepatan membajak divariasikan pada kecepatan sekitar 0.108, 0.158, 0.212 dan 0.265 m/dt. Hasil-hasil menunjukkan bahwa chisel plough bekerja pada frekuensi pemotongan tanah yang rendah sekitar 1.45-2.0 Hz. Gaya potong tanah untuk chisel plough dengan batang lurus tegak lebih besar dibandingkan dengan gaya potong tanah untuk chisel plough dengan batang lurus miring.Gaya potong tanah semakin besar dan linier dengan semakin besarnya kecepatan membajak, sedangkan profilgaya potong tanahnya berupa fungsi matematiks yang stochastics dan dimodelkan sebagai fungsi periodik. Kata kunci: Draught force, Cutting frequency, Soil bin, Chisel plough
MENINGKATKAN APRESIASI GENERASI MUDA TERHADAP PENYEDIAAN PANGAN MELALUI PAMERAN FOTO VISUALISASI BUDAYA PANGAN DI KOTA CIMAHI Wawan Hermawan
Dharmakarya Vol 4, No 2 (2015): Dharmakarya
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1721.004 KB) | DOI: 10.24198/dharmakarya.v4i2.10029

Abstract

Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah,diperuntukkan sebagai makanan atau minuman manusia (konsumsi) dan aktivitas budaya panganbukan hanya sekedar penyajian untuk disantap/ kuliner, tapi suatu aktivitas panjang yang melibatkansejumlah proses dan berbagai pihak. Mengingat pangan merupakan bagian yang tidakterpisahkan dalam kehidupan sehari-hari, sejatinya pemertahanan ketersediaan pangan merupakantanggung jawab seluruh lapisan masyarakat tetapi pada kenyataannya sektor agraris kurang diminatioleh masyarakat, terutama generasi muda. Salah satu cara pengenalan atau promosi atau edukasi budayapangan adalah melalui pameran fotografi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa ”PameranFoto Visualisasi Budaya Pangan Kota Cimahi yang berlangsung tanggal 13 Juni 2015 merupakan salahsatu wujud upaya kepedulian yang bertujuan memperkenakan dan mempromosikan budayapangan, khususnya di Jawa Barat, meningkatkan kesadaran masyarakat, khususmya generasi muda,terhadap pentingnya tanggung jawab bersama dalam pemertahanan pangan menuju ketahanan pangannasional, di samping untukmempublikasikan hasilhasil penelitian dan pemikiran-pemikiran yangdihasilkan di dalam kampus. Dengan melihat animo pengunjung dan dan umpanbalik yang baik, maka kegiatan pameran serupa seharusnya menjadi kegiatan rutin. Melalui pameranfoto wawasan tentang budaya pangan dapat mejangkau generasi muda khususnya dan masyarakat luasumumnya dengan fungsi-fungsi edukatif dan rekreatif.
PENGARUH BELANJA PEMERINTAH PUSAT UNTUK FUNGSI LINGKUNGAN HIDUP TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA Wawan Hermawan
Quantitative Economics Journal Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/qej.v6i1.17533

Abstract

Economic development is measured by economic growth. Improving the economy can improve the quality of life in society, so a lot of effort from the government to stimulate the economy to grow better. The positive growth of economy has an impact on the environmental quality of life such as degradation of quality of air, water and land. The government allocates some funds to maintain the quality of the environment by the central budget allocation for environmental functions. The purpose of this study is to measure the impact of the budget allocation for the function of the environment to economic growth. The model used to achieve the purpose of the study is the regression of total government spending to economic growth. To bridge from the expenditure function of the environment against government spending and economic growth model is used Growth Accounting Model. Results of regression calculations and simulations using Growth Accounting, shows expenditures for environmental function has the effect to increase the economic growth of 0.01% if no additional growth in the rest of expenditures for environmental functions by 10% ceteris paribus.