Aris Budiyono
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang

Published : 20 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MACROMEDIA FLASH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEKNIK PELAPISAN DAN KOROSI Nursofi, Muhammad Faiq; Budiyono, Aris
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol 11, No 1 (2011)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar peningkatan dan perbedaan hasil belajar teknik pelaplsan dan korosi dengan menggunakan media pembelajaran berbasis macromedia flash. Metode yang diguna-kan adalah penelitian eksperimen semu (Quasi Ekspertment), serta menggunakan rancangan non randomized control group pretest-postest design. Populasi penelitian adalah mahasiswa yang mengikuti mata kuliah teknik pe-lapisan dan korosi sebanyak 68 mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin Unnes. Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling dan terbagi menjadi dua kelompok sampel, yaitu mahasiswa 24 orang sebagai kelas control dan sebanyak 24 mahasiswa lainnya sebagai kelas eksperimen. Pengumpulan data menggunakan tes dan analisis data dengan teknik statistik deskriptif. Hasil anaiisa data diperoleh, bahwa terjadi perbedaan hasil belajar teknik pelapisan dan korosi. Hal ini ditunjukkan dengan t test dua pihak yang menghasilkan t hitung _ t tabel yaitu 2,74. Besar peningkatannya dlhitung dengan membandingkan selisih rata - rata hasil pre - test dan pos - test antar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, yaitu didapat peningkatan sebesar 28,75 (62,5%). Kata Kunci: hasil belajar, media pembelajaran,teknik pelapisan dan korosi   This research was to understand the amount of increase and difference of learning result about layering and corrosion technique using learning media based on macromedia flash. The method used was Quasi Experiment It also used non randomized control group pretest-posttest design. The population of research was the students taking Layering and Corrosion Technique subject in which there were 68 students of Mechanical Engineering Education study program, Semarang State University. The sample was taken using cluster random sampling technique and it was divided into two sample groups, the control group consisting of 24 students and the experiment one consisting of 24 students. The data was collected using test and it was analyzed with descriptive statistical technique. The result of research indicated that T-test held toward two sides resulted t count £ t table which was 2,74. The amount of increase was gained by comparing the difference of average learning result of pre­test and post-test between the control group and the experiment one. The amount of increase was 28,75 (62,5%). Keywords: learning result, macromedia flash, coating and corrosion
PENINGKATAN SIFAT MEKANIS SEKRAP ALUMINIUM DENGAN DEGASSING Budiyono, Aris; Widayat, Widi; Rusiyanto, -
Profesional Vol 8, No 1 (2010): PROFESIONAL
Publisher : Profesional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan yang ingin dicapai dalam adalah menganalisis sifat mekanis bahanterhadap perlakuan aluminium paduan dari bahan daur ulang (recyclable materials)melalui pengambilan gas hidrogen (degassing aluminum alloys) dengan rotary degasserdan degasser gas Argon pada cairan logam kemudiam membandingkannya dengansebelum perlakuan. Bahan yang digunakan adalah aluminium sekrap. Aluminium sekrapdilebur pada dapur krusibel kemudaian dicetak pada cetakan logam. Perlakuanmenggunakan 4 variasi waktu pengadukan yairu 2; 2,5; 3 dan 3,5 menit. Hasil perlakuandengan rotary degasser menunjukknan bahwa pengadukan selama 2 menit kekuatantariknya 151,3 M.Pa; sedangkan untuk 2,5 menit sebesar 159,4 M.Pa; pengadukan 3menit adalah 153,2 M.Pa dan untuk 3,5 menit adalah 153,1 M.Pa. Kekuatan tarik tanpaperlakuan sebesar 149,0 M.Pa. Hasil perlakuan dengan degassing gas Argon selama 2menit adalah 150,9 M.Pa; pengadukan 2,5 menit pengadukan 157,7 M.Pa; pengadukan 3menit sebesar 156,4 M.Pa. dan pengadukan 3,5 menit mempuyai kekuatan tarik 146,4M.Pa. Kesimpulannya adalah peningkatan kekuatan tarik tertinggi pada perlakuanpengadukan dengan rotary degasser selama 2,5 menit yaitu sebesar 159,4 M.Pademikian juga untuk pengadukan dengan degassing gas Argon selama 2,5 menit yaitusebesar 157,7 M.Pa .Kata kunci: sifat mekanis, kekuatan tarik, rotary degasser, degassing gas Argon
UJI KOMPETENSI KEAHLIAN SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN Budiyono, Aris
Lembaran Ilmu Kependidikan Vol 40, No 1 (2011)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bertugas menyiapkan peserta didik memasuki lapangan pekerjaan dan telah melakukan trobosan antara lain bahwa pendidikan di SMK dilaksanakan dengan pendekatan berbasis kompetensi serta pada akhir pendidikan peserta didik yang memenuhi persyaratan akan memperoleh ijazah dan sertifikat kompetensi keahlian. Pembahasan meliputi: (1) penilaian berbasis kompetensi (Competency-based Assessment /CBA) sebagai komsekuaensi diimplementasikannya Competency-based Learning di SMK dan (2) model uji kompetensi keahlian di SMK. Uji kompetensi keahlian siswa SMK sebagai penilaian hasil belajar dalam sistem pembelajaran kompetensi pada dasarnya merupakan proses penentuan untuk memastikan peserta didik apakah sudah kompeten atau belum kompeten. Terdapat tiga model uji kompetensi keahlian siswa SMK dan  model project work adalah model yang paling banyak diterapkan oleh SMK sebagai model uji kompetensi keahlian siswa.   Vocational Secondary Education is responsible for preparing students to enter the work force. The education has taken an innovative step that the education is conducted with competence-based approach. At the end of the education, the students who satisfy the requirements will be awarded a diploma and competence certificate. The paper discusses: 1) Competence-Based Assessment (CBA) as a consequence of the implementation of  Competence-Based Learning in vocational schools, 2) model of competence test in vocational schools. Competence test for vocational school students as an assessment in competence learning system is basically a process to determine whether a student has been competent or not. There are three model of competence test for vocational school students. The project work is the model that is most widely applied by vocational schools as competence assessment model.
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TUTOR SEBAYA DAN INVESTIGASI KELOMPOK PADA MATA KULIAH PRAKTIK CASIS DAN PEMINDAH DAYA Muqorrobin, Ahmad; Budiyono, Aris
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol 14, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Tutor Sebaya dan  Investigasi Kelompok, dan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar dan keterampilan mahasiswa praktikan setelah penerapan model tersebut. Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dengan mengambil model PTK Kurt Lewin. Subjek penelitian yaitu mahasiswa prodi TMD, angkatan 2011 jurusan Teknik Mesin, FT, UNNES yang berjumlah 16 orang dalam 1 rombel mata kuliah Praktik Casis dan Pemindah Daya. Pengumpulan data menggunakan metode instrumen cek lis ujian praktikum, metode dokumentasi, dan metode angket tanggapan mengenai model pembelajaran. Analisa data menggunakan penghitungan rata-ratadan presentase ketuntasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran ini dapat meningkatkan keterampilan dan hasil belajar praktikum mahasiswa. Terbukti dari naiknya hasil belajar pada tiapsiklus, dan terpenuhinya standar ketuntasan belajar pada akhir siklus II. Selain itu juga model pembelajaran ini mendapatkan tanggapan yang sangat positif dari mahasiswa, dilihat dari hasil perhitungan angket tanggapan mahasiswa.
PEMANFAATAN ALUMINIUM SKRAP SEBAGAI BAHAN BAKU INDUSTRI KECIL PENGECORAN LOGAM NON FERRO MELALUI PERLAKUAN PADA LOGAM CAIR (SOLUTION TREATMENT) DENGAN ROTARY DEGASSER Budiyono, Aris; Widayat, Widi
Sainteknol : Jurnal Sains dan Teknologi Vol 11, No 1 (2013): June 2013
Publisher : Unnes Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/sainteknol.v11i1.5561

Abstract

Tujuan yang dicapai dalam penelitian ini adalah untuk merumuskan metoda pemanfaatan aluminium skrap sebagai bahan baku ndustri Kecil Pengecoran Logam Non Ferro melalui perlakuan pada logam cair (solution treatment) dengan Rotary Degasser. Metode yang digunakana dalah Eksperimen Laboratorium. Bahan yang digunakan adalah sekrap aluminium terpilih dari bahan piston bekas dan pelek bekas. Bahan dilebur dan dilakukan perlakuan rotary degasser dengan variasi waktu 2 menit,2,5 menit, 3 rnenit dan 3,5 menit; untuk perbaikan butir dengan variasi Ti 0,03, 0,04 dan 0,05% sedangkan untuk modifikasi dengan variasi penambahan COVERAL 11 sebanyak 0,06%, 0,07% dan 0,08%. Kemudian di tuang pada suhu 724 C pada cetakan logam. Untuk memproduksi coran komponen otomotif (1) terlebih dahulu dipilih bahan yang tidak tercampur dengan bahan-bahan lain; (2) menggunakan dapur krusibel yang terbuat dari grafit dan burner pemanas yang mampu melebur bahan dengan sempurna; (3) pengendalian temperatur peleburan dengan menggunakan alat pengukur suhu (termocouple) dan mempertahankan suhu peleburan pada 725 o C karena diatas suhu tersebut aluminium banyak menghasilkan gas H yang berakibat porus pada hasil coran; (4) dilakukan perlakuan-perlakuan pada logam cair (solution treatment), perlakuan logam cair (solution treatment) dengan cara degassing menggunakan alat rotary degasser yang memberikan peningkatan sifat mekanik terbesar adalah pengadukan selama 2,5 menit, untuk perbaikan butir yang memberikan peningkatan tertinggi adalah dengan penambahan Ti (sebagai TiB) pada penambahan 0,05%, sedangkan untuk modifikasi yang memberikan peningkatan tertinggi adalah dengan penambahan COVERAL 11 pada penambahan 0,07%. 2 0
PENINGKATAN SIFAT MEKANIS ALUMINIUM BEKAS YANG DIDAUR ULANG MELALUI INOKULASI UNSUR TEMBAGA Budiyono, Aris
Sainteknol : Jurnal Sains dan Teknologi Vol 10, No 1 (2012): June 2012
Publisher : Unnes Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/sainteknol.v10i1.5540

Abstract

Tujuan yang dicapai adalah (1) mendiskripsikan metoda pengecoran dan menganalisis sifat fisis maupun mekanis paduan aluminium dari bahan daur ulang (recyclable materials); (2) menganalisis sifat bahan terhadap perlakuan aluminium paduan dari bahan daur ulang (recyclable materials) melalui proses inokulasi unsur Cu; (3) melakukan optimalisasi perlakuan proses inokulasi unsur Cu bahan aluminium paduan daur ulang; dan (4) merumuskan metoda peningkatan sifat material dan besarnya peningkatan yang diperoleh. Metode yang digunakan adalah Eksperimen Laboratorium. Bahan yang digunakan adalah sekrap aluminium terpilih dari bahas piston bekas sedang unsur tembaga (Cu) berasal dari kawat tembaga. Inokulasi menggunakan unsur Cu divariaskan 2%, 4,5% dan 6%. Bahan dilebur pada crusible grafit dengan pemenasan burner sedangkan inokulasi dilakukan pada cairan logam, selanjutnya dibuat spesisimen dan diuji komposisi kimia, foto mikro, uji kekerasan dan uji impak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Proses pengecoran untuk material aluminium daur ulang dilakkan dengan mencairkan logam tersebut ke dalam dapur crusible yang dipanaskan dengan burner sampai suhu 725 untuk mendapatkan hasil coran yang baik, kemudian dituang pada cetakan logam yang telah dipanaskan supaya tidak terjadi pendinginan yang mendadak. (2) Untuk menganalisis sifat mekanis dari aluminium adalah dengan melakukan pengujian kekerasan, tarik dan impak menggunakan mesin-mesin uji yang telah dikalibrasi serta spesimen pengujian dibuat sesuai dengan standar ASTM yang disesuaikan dengan mesin o uji. (3) Optimaslisasi dilakukan dengan menambahkan unsur Cu dengan metoda inokulasi pada cairan logam, sehingga diperoleh kekuatan mekanis yang paling optomal. (4) Inokulasi unsur Cu menunjukkan adanya peningkatan pada sifat mekanis piston bekas yang dicor ulang, hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya nilai kekerasan Brinell dan nilai ketangguhan impact. Kesimpulannya adalah bahwa inokulasi Cu sebesar 4,5% pada pengecoran piston bekas menghasilkan sifat fisis dan mekanis yang lebih baik bila dibandingkan dengan penambahan unsur Cu sebesar 2% dan 6% serta raw material, hal ini sesuai dengan referensi.
PENGGUNAAN ALAT PERAGA SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR DIESEL SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TEKNIK OTOMOTIF Kurniawan, Wahyu; Budiyono, Aris
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol 13, No 2 (2013)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar kompetensi memperbaiki sistem injeksi bahan bakar diesel pada siswa kelas XI Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 1 Tengaran Kabupaten Semarang. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen jenis pretest-posttest control group design. Hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan hasil belajar kompetensi memperbaiki sistem injeksi bahan bakar diesel dengan nilai rata-rata pretest dan posttest pada kelompok kontrol 58,25 meningkat menjadi 72,88 atau sebesar 25,12%. Sedangkan pada kelompok eksperimen rata-rata hasil belajar yang semula 59,13 meningkat menjadi 78,23 atau sebesar 32,98%, hasil belajar dengan penggunaan alat peraga sistem injeksi bahan bakar diesel berjalan dengan baik karena mengalami peningkatan. Persentase peningkatan hasil belajar dengan keteria pengujian nilai gain yang diperoleh lebih dari 30%, maka peningkatan hasil belajar termasuk dalam kategori sedang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan alat peraga sistem injeksi bahan bakar diesel pada kompetensi memperbaiki sistem injeksi bahan bakar diesel dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa.
PERANGKAT PENGUKUR TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP PROSES PEMBELAJRAN DI JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG Efy Setiawan, Arta; Budiyono, Aris; -, Boenasir
Journal of Mechanical Engineering Learning Vol 2 No 2 (2013): Journal of Mechanical Engineering Learning
Publisher : Journal of Mechanical Engineering Learning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PENERAPAN MEDIA FILM ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI DASAR MENGGAMBAR PROYEKSI Kusumo Atmojo, Aji; Budiyono, Aris; Widayat, Widi
Journal of Mechanical Engineering Learning Vol 2 No 1 (2013): Journal of Mechanical Engineering Learning
Publisher : Journal of Mechanical Engineering Learning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

KARAKTERISASI BRIKET DARI LIMBAH PENGOLAHAN KAYU SENGON DENGAN METODE CETAK PANAS Ervando Among Satmoko, Mochamad; Dwi Saputro, Danang; Budiyono, Aris
Journal of Mechanical Engineering Learning Vol 2 No 1 (2013): Journal of Mechanical Engineering Learning
Publisher : Journal of Mechanical Engineering Learning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi temperatur cetakan ter-hadap karakteristik briket kayu sengon dengan cara menguji sifat fisik, kimia dan kekuatan mekaniknya. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah serbuk kayu sengon yang diperoleh di industri pengolahan kayu yang berada di kecamatan Gunung Pati. Pembuatan briket diawali dengan penjemuran serbuk gergaji kayu sengon hingga kadar air kurang dari 14% kemudian digiling, diayak lolos mesh 60 dan ditimbang 3,5 gram setiap sampel. Sebelum dilakukan pembriketan, cetakan di-panaskan terlebih dahulu. Ada tiga perlakuan yaitu, temperatur cetakan 1000C den-gan mengkondisikan temperatur bahan baku 800C, temperatur cetakan 1200C den-gan mengkondisikan temperatur bahan baku 900C dan temperatur cetakan 1400C dengan mengkondisikan temperatur bahan baku 1000C. Pembriketan dilakukan dengan cara pemadatan bahan baku pada tekanan 6000 Psig dengan waktu pena-han 1 menit. Pembuatan briket dilakukan tanpa menambahkan bahan lain untuk perekat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kalor yang dihasilkan sebesar 4250,63 kal/gr. Energi densitas tertinggi terdapat pada temperatur cetakan 1200C sebesar 3494,018 kal/cc. Hasil penelitian menunjukkan bahwa spesimen dengan pengaruh variasi temperatur cetakan yang paling baik yaitu dimiliki spesimen den-gan variasi temperatur 1200C. Proses variasi temperatur cetakan berpengaruh ter-hadap stability dan drop test tetapi tidak berpengaruh terhadap densitas.AbstractThe objective of this study is to influence of temperature variation to wood briquette char-acteristic of sengon by testing the nature of physical, chemical and strength of mechanic. The materials used in the study is wood serbuk of sengon obtained in industry processing of wood residing in district of Gunung Pati. Making of briquette early with wood sawdust drier of sengon till rate irrigate less than 14% ;then milled, to be sieved to get away mesh 60 and deliberated by 3,5 gram each sampel. Before conducted by briquette, die temperatur heated beforehand. There is three treatment that is, temperature variation1000C with condition of raw material temperature 800C, temperature variation 1200C with condition of raw material temperature 900C and temperature variation 1400C with condition of raw material tempera-ture 1000C. Briquette conducted by condensation of raw material at pressure 6000 Psig with holding time 1 minute. Making of briquette done without enhancing other materials for glue. Result of research indicate that calorific value yielded equal to 4250,63 kal/gr. highest energy density there are at temperature variation 1200C equal to 3494,018 kal/cc. Result of research indicate that spesimen with influence of temperature variation of that is owned by spesimen with temperature variation of 1200C. Process influence of temperature variation of have an effect on to and stability of drop test but do not have an effect on to density.