Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Pengendalian Alternatif Hama Serangga Sayuran dengan Menggunakan Warna sebagai Perangkap Mekanis Lukmanul Hakim; Erdi Surya; Abdul Muis
Serambi Saintia : Jurnal Sains dan Aplikasi Vol 5, No 1 (2017): Serambi Saintia
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/jss.v5i1.276

Abstract

This study aimed to test a two models of trap insects, which are made from paper media trap color and light color. The color of tested is red, yellow, and green, while the colored light consisting of light red, yellow, and green. This study was conducted from July to August 2016. This study was conducted at the experimental garden "Hight School Vocational Agricultural Development” Seulawah Valley Districts, Large Districts of Aceh, Aceh Province. Object of research is a corn plant. Method research approach RCBD with 3 treatments and 4 replications. Variable observation insect populations trapped on paper media color and light color. The results showed the highest insect population on paper and light yellow color, the population was on the green paper and the lowest population encountered on red paper. Key word : alternative control, mechanical traps, vegetable.
Herba Reudeuep With Modification of Heating In Virgin Cocanut Oil Wahyuzan Wahyuzan; Lukmanul Hakim; Rahmat Afrizal; Asmeri Lamona; Khairuni Khairuni; Liya Fitriyana
Serambi Journal of Agricultural Technology Vol 2, No 1 (2020): Serambi Journal of Agricultural Technology (June, 2020)
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/sjat.v2i1.2054

Abstract

Traditional medicine in Indonesia has been known by the public before formal health services using modern medicine. Indonesia has many type of herbal plants which have medicinal properties including dadap (Erythrina orientalis). This study aims to utilized dadap herbal liniment by modifying heating in Vigin Cocanut Oil. The study conducted in the laboratory of Agricultural Product Processing using a Factorial Completely Randomized Design (CRD). The first factor is the addition of 250 ml (M1), 375 ml (m2), and 400 ml (M3) Virgin Cocanut Oil treatment. The second factor is the heating tim of 5 minutes (L1), 10 minutes (L2), and 15 minutes (L3). Observation variable consisted of yield, Specific gravity, and organoleptic test of aroma and colored. The result showed an average yield of 87.70-91.88%. The highest yield was found in the treatment of adding 400 ml Virgin Cocanut Oil and 15 minutes of heating time. The highest type of weight was found in the treatment of addition of 325 ml Virgin Cocanut Oil and 5 minutes heating time. Based on the organoleptic scent test, the everage penalist gives a like answer. Organoleptic colors of reudeuep herbal products is according to SNI number 06-23-2006.
Composition of White Potato Starch (Ipomea batatas L.) with Avocado Seed Starch (Persea americana Mill) and Glyserol Concentration in Edible Film Musdar Musdar; Lukmanul Hakim; Juliani Juliani; Jailani Jailani
Serambi Journal of Agricultural Technology Vol 2, No 2 (2020): Serambi Journal of Agricultural Technology (December, 2020)
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/sjat.v2i2.2415

Abstract

White sweet potato starch (Ipomea batatas L.) and avocado seed starch (Parsea americana Mill) derived from local plants have the potential to be developed as agricultural products. Starch is a hydrocolloid compound as a potential local resource to be utilized. Glycerol function as an anti-freezing which is hygroscopic. This study aims to determine the ratio of white sweet potato starch with avocado seed starch and the concentration of glycerol for making edible film. This study was an experiment using a completely randimized factorial design with 2 (two) main factor consisting of a comparison of white sweet potato starch and avocado seed with 3 levels: P1 = 35%:65%., P2=50%:50%., P3=65%:35% and glycerol concentration with 3 levels: G1=1%., G2=2%., G3=3%. The best result reasearch were content of 23.03% (tratment P1G1), solubility of 55.57% (treatment P3G2)., swelling test of 9.83% (treatment P2g3)., elongation of 8.18% (treatment P3G2)
Perubahan perilaku Callosobruchus maculatus Fabricius terhadap warna cahaya pada kacang-kacangan di penyimpanan Lukmanul Hakim; Irhamni Irhamni
Jurnal Agro Vol 6, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Agroteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/3735

Abstract

Callosobruchus maculatus (Fab.) adalah salah satu species serangga dari ordo Coleoptera, family Brucidae yang merupakan hama kacang-kacangan di gudang penyimpanan. Kerusakan kacang selama penyimpanan diawali dengan perilaku oviposisi telur serangga betina dewasa pada kotiledon biji kacang. Serangga C. maculatus (Fab.) tidak menyukai tempat dengan cahaya terang. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati perubahan perilaku oviposisi dan kopulasi serangga dewasa pada kacang-kacangan dengan penerangan empat warna cahaya pada ruang penyimpanan. Pengamatan dan analisis data menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial. Faktor petama menggunakan cahaya lampu merah, kuning, hijau dan putih, sedangkan faktor kedua terdiri dari tiga jenis kacang (Fabaceae) yaitu kacang hijau, kacang kedelai dan kacang merah. Hasil penelitian menunjukkan perilaku oviposisi telur terjadi pada cahaya lampu kuning, sedangkan perilaku kopulasi terjadi  pada cahaya lampu merah. Cahaya lampu merah dan kuning dapat memengaruhi perilaku oviposisi dan kopulasi Callosobruchus maculatus (Fab.).ABSTRACTCallosobruchus maculatus (Fab.) is one of the insect species of the order Coleoptera, family Brucidae which is a pest for stored beans. Damage to beans during the storage starts with the behavior of the egg oviposition of adult female insects on bean seed cotyledons. C. maculatus (Fab.) do not like to be in a bright place. This study aimed to observe changes in the behavior of oviposition and copulation of adult insects in beans with four-colour lighting in the storage. The observation and analysis of data used factorial completely randomized design. The first factor were light colors; red, yellow, green, and white light while the second factor consists of three types of beans (Fabaceae); green beans, soybeans and red beans. The results showed that copulation behavior occurred in red light. While the oviposition behavior of eggs occured in yellow light. The red and yellow lights can affect the behavior of oviposistion and copulation of C.maculatus (Fab.). 
Pengendalian Alternatif Hama Serangga Sayuran dengan Menggunakan Perangkap Kertas Lukmanul Hakim; Erdi Surya; Abdul Muis
Jurnal Agro Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Agroteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/860

Abstract

Sayuran merupakan bahan pangan yang sangat dibutuhkan manusia karena mengandung serat dan sejumlah vitamin dan mineral. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan sayuran banyak kendala yang dihadapi petani, salah satunya adalah gangguan hama serangga. Untuk mengendalikan hama serangga telah banyak pula cara yang dilakukan oleh petani. Penelitian ini bertujuan untuk menguji model perangkap serangga yang terbuat dari media kertas dan lampu warna. Warna yang dicobakan dalam penelitian ini terdiri dari merah, kuning, dan hijau. Penelitian ini telah dilakukan dari bulan Juli sampai dengan Agustus 2016 di kebun percobaan Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan Pertanian (SMKPP), Kecamatan Lembah Seulawah, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh. Objek penelitian adalah tanaman jagung. Metode penelitian menggunakan RCBD dengan 3 perlakuan dan 4 ulangan. Variabel pengamatan populasi serangga yang terperangkap pada media kertas dan lampu warna. Hasil penelitian menujukkan tangkapan serangga tertinggi pada kertas dan lampu warna kuning, kemudian diikuti kertas dan lampu warna hijau dan merah. This study aimed to test the two models of trap insect, which were made from trapping paper media and colored light. The tested colors are red, yellow, and green, while the colors of light consist of red, yellow, and green. This study conducted from July to August 2016 at the experimental field of "Hight School Vocational Agricultural Development” Seulawah Valley Districts, Large Districts of Aceh, Aceh Province using the corn crop as the object. The research method approached in Randomized Completely Block Design (RCBD) with 3 treatments and 4 replications. The variable observation was insect populations trapped on paper media and colored light. The result showed that the highest insect population was on paper and yellow color light, the medium population was on the green paper, and the lowest population encountered on red paper.
Fermentasi Limbah Kulit Durian Menjadi Cuka Organik Dengan Menggunakan Acetobacter aceti Irhamni Irhamni; Diana Diana; Saudah Saudah; Ernilasari Ernilasari; Mulia Aria Suzanni; Dewi Mulyati; Lukmanul Hakim
Elkawnie: Journal of Islamic Science and Technology Vol 5, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/ekw.v5i1.3902

Abstract

Cuka merupakan hasil olah makanan dari proses fermentasi glukosa dengan menggunakan Sacharomyces cervisiae menghasilkan etanol. Fermentasi etanol secara aerob dengan menggunakan bakteri Acetobacter aceti menghasilkan asam cuka. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah fermentasi, kemurnian cuka dianalisis dengan menggunakan GC-MS. Hasil yang didapatkan pembentukan asam cuku terbaik terbentuk pada minggu ke-3 hingga ke-4 dengan pH 3,5, dengan puncak kromatogram pada waktu retensi 8,473. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan upaya pemberdayaan dalam meminalisir volume limbah dengan mengolah menjadi produk yang ekonomis
EFEKTIFITAS SERASAH SEBAGAI MEDIA PERTUMBUHAN VEGETATIV TANAMAN HALIA (ZINGIBER OFFICINALE) Lukmanul hakim; Tengku Mia Rahmiati; Jailani Jailani; Erdi Surya
Serambi Journal of Agricultural Technology Vol 4, No 1 (2022): Serambi Journal of Agricultural Technology (June 2022)
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/sjat.v4i1.4269

Abstract

Tanaman halia (Zingiber officinale)  adalah tanaman perdu juga tanaman semusin yang lebih dikenal dengan tanaman rimpang. Tanaman ini termasuk  family Zingiberacea yang sangat banyak mengandung manfaat sebagai rempah. Untuk meningkatkan produktivitas dan memicu pertumbuhan vegetative diperlukan tindakan atau perlaluan, seperti penambahan serasah sebagai media tumbuh yang dicampurkan dengan tanah. Tujuan yang harapkan dari penelitian ini adalah untuk mengifengetahui efektif itas serasah untuk memicu pertumbuhan vegetative anakan, daun, dan batang.ing Metoda yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap Faktorial. Masing-masing faktor terdiri dari serasah dan tanah 1:1 (S1.T1)., serasah dan tanah 1:2 (S1.T2)., Serasah dan tanah 2:1 (S2.T1)., serasah dan tanah 2:2 (S2.T2). data dianalisis dengan menggunakan ANOVA dan uji lanjut Duncant Multiple Ring Test (DMRT) pada taraf 5%. Masing-masing perlakuan dengan tiga kali pengulangan. Berdasarkan hasil yang dicapai terhadap efektifitas  serasah sebagai media pertumbuhan vegetativ tanaman halia (Zingiber officinale), maka perlakuan terbaik terhadap jumlah daun, jumlah anakan dan tinggi batang halia ditemukan dengan rasio perbandingan serasah dan tanah 1:1.
DIFERSIFIKASI PENGOLAHAN TELUR AYAM RAS MENJADI TELUR ASIN DENGAN PERBEDAAN MEDIA PENGASINAN TERHADAP KARAKTERISTIK HEDONIK Juliani Juliani; Rita Sunartaty; M. Daud AK; Lukmanul Hakim; Teuku Makmur; Ruka Yulia
Serambi Journal of Agricultural Technology Vol 4, No 1 (2022): Serambi Journal of Agricultural Technology (June 2022)
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/sjat.v4i1.4256

Abstract

Telur asin adalah produk olahan telur yang peminatnya cukup banyak. Sebagian besar telur asin dibuat dari telur bebek. Selain telur bebek, telur ayam juga dapat dibuat menjadi telur asin. Dalam pembuatan telur asin diperlukan media pengasinan. Salah satu media pengasinan telur dapat digunakan yaitu abu. Abu sebagai media pengasinan diduga memiliki karakteristik fisik maupun komponen kimia yang berbeda yang dapat berkontribusi terhadap organoleptic telur ayam ras asin. Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk mempelajari perbedaan media pengasinan terhadap karakteristik telur ayam ras asin secara organoleptic. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan model Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial yang terdiri dari 4 taraf Media Pengasinan (M) yaitu; M1 = abu pelepah kelapa,  M2 = abu sekam, M3 = abu jerami, dan M4 = abu sabut kelapa dengan 5 ulangan. Analisa organoleptic berupa uji hedonik meliputi warna, rasa aroma, dan tekstur. Hasil uji hedonik untuk semua media pengasinan menunjukkan nilai warna 3,98 (suka) – 4,22 (suka) dengan nilai rata-rata 3.07 (suka), aroma 3,84 (suka) – 4,17 (suka) dengan nilai rata-rata 3,00 (suka), rasa 3,89 (suka) – 4,22 (suka) dengan nilai rata-rata 3,06 (suka) dan tekstur 3,88 (suka) – 4,22 (suka) dengan nilai rata-rata 3,04 (suka).
Asap Cair sebagai Insektisida Nabati melalui Proses Pembakaran dengan Variasi Suhu Wahyu Ana Pria Utama; Ruka Yulia; Lukmanul Hakim; Asmeri Lamona; Salfauqi Nurman; Erdi Surya
Serambi Saintia : Jurnal Sains dan Aplikasi Vol 10, No 1 (2022): Serambi Saintia
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/jss.v10i1.4248

Abstract

Asap cair merupakan hasil kondensasi dari hasil pembakaran bahan tanaman yang mengandung selulosa, lignin, hemiselulosa dan senyawa karbon. Manfaat asap cair sebagai pengusir serangga hama karena mengandung fenol. Asap cair dapat juga digunakan sebagai pengawet makanan dikarenakan kandungan asam, karboxil dan fenol. Penelitinan ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh suhu dan lama pembakaran terhadap rendemena, derajat keasaman, kandungan asam asetat, serta kadar fenol asap cair. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan metode deskriptif dengan dua perlakukan: pembakaran 2 dan 3 jam dan variasi suhu 200oC, 250oC, 300oC, 350oC, 400oC. Hasil penelitian terbaik terhadap asap cair dengan pembakaran 3 jam pada suhu 400oC, rendemen sebesar 25%, pH rata-rata 2,65, kadar asam asetat 6,45 mg/ml, kadar fenol 3,76 ppm.Keywords: Asap cair, Insektisida nabati.
PKM PENDAMPINGAN KELOMPOK TANI "PINTOE RIMBA" DESA NAGA UMBANG, ACEH BESAR MELALUI PENGEMBANGAN ALAT DESTILASI Sholihati Harahap; Ruka Yulia; Kiman Siregar; Lukmanul Hakim; Fadlan Hidayat
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat MEMBANGUN NEGERI Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Membangun Negeri
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/pkm.v4i1.505

Abstract

Pembuatan minyak herbal tradisional di Kelompok Tani “Pintoe Rimba“ Desa Naga Umbang Kecamatan Lhoknga Aceh Besar masih dilakukan secara tradisional. Tidak hanya bahan dasar seperti minyak tanaman sere wangi yang harus di beli dari luar namun pengemasan pun masih dilakukan secara sederhana. Pendampingan Pengoptimalan Pembuatan minyak dilakukan untuk meningkatkan keterampilan pembuatan minyak herbal tradisional, peningkatan standar mutu minyak herbal tradisional serta keberlanjutan produksi minyak herbal guna meningkatkan standar ekonomi di kelompok tani. Bahan utama dalam kegiatan ini adalah terdiri dari bahan alami yaitu minyak sere wangi, minyak gandapura, jahe, kencur, cengkeh serta bahan alami lainnya. Sedangkan alat yang digunakan meliputi alat destilasi untuk menyuling minyak dan alat untuk melakukan kegiatan pengemasan minyak. Tahapan pelaksanaan kegiatan ini meliputi: 1) Tahapan Sosialisasi Kegiatan, 2)Tahapan penyuluhan mengenai peningkatan ekonomi keluarga dan wirausaha. 3)Tahapan pelatihan mendesain kemasan dan pelabellan , 4) pengembangan alat destilasi minyak, 5) Tahapan pengoptimalan pembuatan minyak herbal melalui pelatihan pembuatan minyak dengan alat yang lebih modern, 6) Tahapan pendampingan dalam pemasaran minyak. Indikator keberhasilan atau target/luaran yang kami harapkan berhasil dalam kegiatan ini adalah: a)Mitra pengabdian memiliki pengetahuan mengenai peningkatan ekonomi keluarga dan wirausaha, b) Mitra pengabdian mampu mengemas dan memberi label pada produk minyak herbal tradisional yang diproduksi dengan menggunakan sealer yang lebih modern, c)Mitra pengabdian memiliki beberapa alat yang lebih modern yang meningkatkan kegiatan produksi minyak herbal tradisional, d) Mitra pengabdian memiliki standar mutu minyak yang lebih baik dari sebelumnya, e) Mitra mampu meningkatkan pemasaran minyak sehingga mampu meningkatkan ekonomi keluarga.