Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

SPIRITUAL URGENCY OF RELIGIOUS AND EXPENSES OF EVIDENCE IN COMBATING CORRUPTION IN INDONESIA Sulistyowati Sulistyowati
The 2nd Proceeding “Indonesia Clean of Corruption in 2020" Table Of Content
Publisher : The 2nd Proceeding “Indonesia Clean of Corruption in 2020"

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In 1950 - an A Psychologist Erich Fromm says about the most basic things, which should grasp man in her life. In his formulation, that humans have a life orientation that focuses on attaining human qualities (being oriented). Life should not be obsessed just want to reach the attributes of life, such as job title, wealth, or position in the social strata (having oriented). The sudden rise to the surface of the case - a case of corruption involving officials of Law Enforcement and Public Officials, giving an indication that the authority and power, provide opportunities for corruption. The eradication of corruption, must be done comprehensively, because corruption is an extraordinary crime. Eradication of corruption should start from the stage of the prevention / preventive measures, namely the one with the religious spiritual practice. As for the law enforcement phase / repressive measures, that the burden of proof in the trial in court, should be borne by the defendant, and no longer charged to the prosecutor. Prosecutors just enough to make the accusation that the defendant committed the crime of corruption, and it is the defendant who must prove that the defendant is not guilty of corruption .It is called the burden of proof is reversed. Reversal system of the burden of proof, is one way, which can contribute to reduce the number of perpetrators of corruption. During this time, prosecutors had to fight to prove the charges. While the defendant has the right to prove that the property is acquired not from corruption. Because it is only a right and not an obligation, then the defendant can not conduct verification or proof. Therefore, it is necessary juridical changes in the procedural law of evidence for corruption, namely that the burden of proof should and must be done by the defendant, no longer by the Attorney. Based on the description above, there are two (2) issues to be discussed are: 1) How do I make an effort - preventive efforts in the prevention of corruption in Indonesia? and 2) Is the burden of proof reversed, will be able to contribute in reducing the number of perpetrators of corruption in Indonesia?. By discussing the two (2) to these problems, are expected to provide a way out, in efforts to prevent and eradicate corruption in Indonesia, making Indonesia free of corruption is expected by 2020. Keywords: power, corruption, religious spiritual, the burden of proof.
PENERAPAN MANAJEMEN KONSTRUKSI DALAM PELAKSANAAN KONSTRUKSI Ummi Chasanah; Sulistyowati Sulistyowati
Neo Teknika Vol 3, No 1 (2017): Jurnal NeoTeknika Vol 3, No 1 Juni 2017
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.937 KB) | DOI: 10.37760/neoteknika.v3i1.1050

Abstract

Konstruksi merupakan rangkaian yang hanya sekali dilaksanakan, dengan adanya batasan jangka waktu. Sehingga dalam kegiatan tersebut, terdapat suatu proses untuk dapat mengolah sumber daya manusia maupun sumber daya lain yang terlibat dalam pelaksanaan konstruksi menjadi hasil dari suatu kegiatan yang dapat dimanfaatkan. Dengan banyaknya pihak yang terlibat dalam konstruksi maka berpotensi terjadi adanya konflik yang besar pula sehingga disampaikan bahwa pelaksanaan konstruksi mengandung konflik yang cukup tinggi. Dunia konstruksi juga mengklasifikasikan jenis konstruksi menjadi 3 (tiga) bagian konstruksi besar antara lain: konstruksi gedung, konstruksi teknik, dan konstruksi manufaktur.Karakter proyek konstruksi dapat dilihat dengan 3 dimensi yaitu bahwa konstruksi dapat bersifat unik, adanya keterlibatan sejumlah sumber daya, dan konstruksi tersebut membutuhkan adalah organisasi. Dunia konstruksi membagi dan mengklasifikasikan lima sumber daya untuk membangun suatu proyek konstruksi dan pada saat mengatur proyek dengan menerapkan kelima unsur M yaitu manpower (tenaga kerja), machiners (alat dan peralatan), material (bahan bangunan), money (uang), dan method (metode). Proyek konstruksi dalam pelaksanaannya harus memperhatikan 3 hal yaitu kualitas/mutu, waktu, dan biaya yang telah dipersyaratkan dalam perencanaan sebelumnya.Kata Kunci : Konstruksi, Manajemen, Mutu, Waktu, Biaya
Performance Modeling of Kaligawe Road in Semarang Using Markov Chains Sulistyowati Sulistyowati; Soehartono Soehartono
Neo Teknika Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Neo Teknika Vol 5 No.1 Juni 2019
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (907.536 KB) | DOI: 10.37760/neoteknika.v5i1.1382

Abstract

here are two kinds of pavement performance modeling, deterministic and stochastic.Among the stochastic modeling, Markov Chains receives a considerable attention ( PerezAcebo et al. 2017 ). Modeling pavement performance using Markov Chains were aboutdeveloping Transition Probability Matrix (TPM) and present state vector. A model thencan be developed by multiplying these two factors. This paper aimed to model pavementperformance of a rigid pavement road. The object was Kaligawe road. Kaligawe road is inthe northern part of the city of Semarang. It is a 6 km long and 15 meter wide road,divided into two lanes. There were two pavement performance models in this paper; thefirst one compared the real IRI data and the predicted one. The second model predictedIRI values using July’17 IRI data for the next two cycle times. The first model suggested anew IRI data should be used if there was a Maintenance and Rehabilitation work (MRwork) before. The second model showed that the accuracy of the prediction was not reach100%, it can be seen from the gap between the real total number of no MR work sectionand the predicted one.Keywords :PavementPerformanceModeling; RigidPavement; MarkovChains
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DENGAN KEJADIAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL TRI MESTER I DI BPS NY. SAYIDAH KENDAL Sulistyowati Sulistyowati; Edy Soesanto; Indri Astuti Purwanti
Jurnal Kebidanan Vol 3, No 1 (2014): JURNAL KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (64.22 KB) | DOI: 10.26714/jk.3.1.2014.14-18

Abstract

Latar belakang :Gangguan mual muntah biasanya berlangsung hingga minggu ke dua puluh kehamilan yang ditandai dengan mual tidak terkendali serta muntah-muntah hampir sepuluh kali tiap hari, hal ini lebih dikenal dengan istilah hiperemesis gravidarum. Stres dianggap sebagai salah satu faktor penyebab terjadinya hiperemesis gravidarum dimana stres ini merupakan bentuk psikologik yang memegang peranan yang penting pada penyakit. Data yang didapatkan peneliti di BPS Ny. Sayidah Kendal menunjukkan terdapat 110 ibu hamil dengan keluhan mual muntah sebanyak 57 ibu hamil. Tujuan : mengetahui hubungan antara tingkat stres dengan kejadian hiperemesis gravidarum pada ibu hamil trimester I di Bidan Praktik Swasta (BPS) Ny. Sayidah Kendal. Metode :Jenis penelitian ini adalah analitik korelasi. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil trimester I yang melakukan kunjungan ANC di BPS. Ny. Sayidah Kendal pada Juli 2011-Juni 2012 yang berjumlah 387 orang. Teknik samplingnya adalah quota sampling dengan jumlah 79. Hasil : penelitian ini menunjukkan sebagian besar tingkat stress yang dialami oleh ibu adalah dalam kategori ringan (79,7%) yang ditandai oleh seringnya merasa kesulitan untuk tenang setelah sesuatu yang mengganggu, sebagian besar tidak terjadi hiperemesis (78,5%). Simpulan : hubungan yang bermakna antara tingkat stress dengan kejadian hiperemesis pada ibu hamil tri mester I di BPS Ny. Sayidah Kendal.
Perbandingan Efektifitas Propofol dan Tiopental Pada Intubasi Endotrakea Tanpa Pelumpuh Otot Sulistyowati Sulistyowati; Hariyo Satoto
JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) Vol 1, No 3 (2009): Jurnal Anestesiologi Indonesia
Publisher : Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jai.v1i3.6558

Abstract

Latar belakang: Pemberian fentanyl yang diikuti dengan propofol memberikan kondisi yang cukup untuk fasilitasi intubasi endotrakea tanpa menggunakan pelumpuh otot. Beberapa obat hipnotis anestesi telah diselidiki pada saat ini. Intubasi endotrakea dengan menggunakan fentanyl diikuti dengan propofol atau thiopental tanpa menggunakan pelumpuh otot dibandingkan pada penelitian ini.Metode: Dengan metode randomisasi acak tersamar ganda. 48 pasien dengan ASA 1 & II dibagi ke dalam 2 kelompok ( n = 24 ). Setelah pemberian Sulfas atropin 0,01 mg/kgBB, midazolam 0,07 mg/kgBB sebagai premedikasi.Fentanyl 2 µg/kgBB diberikan intravena setelah 90 detik diberikan propofol 2 mg/kgBB ( kelompok I) dan tiopental 5 mg/kgBB ( kelompok II ) .Kemudian dilakukan ventilasi oksigen 6 L/menit selama 90 detik.Setelah itu laringoskopi intubasi dilakukan.Kemudahan intubasi endotrakea dinilai sebagai sempurna,baik dan buruk.Penilaian kemudahan intubasi endotrakea berdasarkan kemudahan ventilasi, relaksasi rahang, posisi pita suara dan respon pasien terhadap intubasi dan inflasi pada pipa endotrakea.Hasil: Data demograpik dan data pengukuran pra penelitian didapatkan hasil tidak berbeda.Respon kardiovaskuler sebelum dan sesudah intubasi endotrakea didapatkan hasil berbeda bermakna (p <0,005 ) lebih stabil pada penggunaan tiopental sebagai obat hipnosis.Seluruh kondisi pada intubasi endotrakea mendapatkan hasil berbeda bermakna ( p < 0,005 ) lebih baik, dan frekwensi intubasi endotrakea pada kondisi baik berbeda bermakna ( p < 0,005 ) lebih tinggi pada kelompok propofol dibandingkan dengan kelompok tiopental untuk intubasi endotrakea bila dikombinasikan dengan fentanyl 2 µg/kgBB tanpa menggunakan pelumpuh otot.Pada penelitian ini tidak ada pasien yang diterapi untuk kasus hipotensi dan bradikardi.Kesimpulan: Propofol 2 mg/kgBB lebih baik dari tiopental 5 mg/kgBB untuk intubasi endotrakea dengan kombinasifentanyl 2 µg/kgBB tanpa menggunakan pelumpuh otot.
Risk-based Maintenance Model for Road Network Sulistyowati Sulistyowati; Ummi Chasanah
International Conference on Coastal and Delta Areas Vol 3 (2017): The 3rd International Conference on Coastal and Delta Areas
Publisher : International Conference on Coastal and Delta Areas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Road is an asset for a country to develop. To be able to serve until its planned service period road needs maintenance. On the other hand maintenance does needs budget to deal with. As budget for maintenance is limited, cost optimization becomes very important. This research used risk-based maintenance model and multi-criteria decision making and weight method for a road network. For this study we chose a road network comprised of seven roads. The road network comprised of jl. Sirodjuddin, jl. Prof. Sudharto, jl. Setiabudi, jl. Gombel Lama, jl. Gombel, jl. Teuku Umar and jl. Dr. Wahidin. The data we needed came from assessing each road’s surface condition and questionnaire where some professionals in civil engineering actively involved. From the data we gained and analysed, we found a risk category for each road. From the risk category we would be able to develop maintenance action plan for each road. Based on the maintenance action plan, cost optimisation will be achieved. Keywords : road maintenance, risk-based maintenance model, road network, analytical hierarchy process
IMPLEMENTASI PERATURAN BUPATI NO. 8 TAHUN 2014 TENTANG ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN KEBUMEN Nurul Lintang Agriani; Yuwanto Yuwanto; Sulistyowati Sulistyowati
Journal of Politic and Government Studies Vol 5, No 4 (2015): Periode Wisuda Oktober 2015
Publisher : Journal of Politic and Government Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Alokasi Dana Desa dimaksudkan untuk membiayai Program Pemerintah Desa dalam melaksanakan kegiatan penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan serta pemberdayaan masyarakat yang bersumber dari bagian dana perimbangan keuangan Pusat dan Daerah yang diterima oleh Daerah. Besaran ADD Kabupaten Kebumen Tahun Anggaran 2014 adalah sebesar Rp. 35.000.000.000. Setelah dihitung berdasarkan Rumus Penetapan ADD, maka tiga Desa penerima ADD tertinggi adalah Desa Seboro, Desa Wonoharjo dan Desa Plumbon. Tiga Desa penerima ADD terendah adalah Desa Banjarsari, Desa Podourip dan Desa Sidayu.            Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis implementasi Peraturan Bupati No. 8 Tahun 2014 tentang Alokasi Dana Desa di Kabupaten Kebumen serta faktor-faktor yang mendukung dan menghambat implementasi kebijakan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Sumber data primer diperoleh dari wawancara kepada narasumber yang telah ditentukan dan sumber data primer diperoleh dari dokumen atau arsip yang berkaitan dengan penelitian. Teknik analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.            Dari hasil penelitian, secara umum implementasi kebijakan Alokasi Dana Desa sudah sesuai dengan Perbup No. 8 Tahun 2014. Akan tetapi, dalam penggunaan ADD, Desa penerima besaran tertinggi di Kabupaten Kebumen mengalokasikan anggaran sebesar 70% untuk kegiatan pembangunan fisik dan pemberdayaan masyarakat. Sedangkan Desa penerima besaran terendah di Kabupaten Kebumen lebih memfokuskan penggunaan anggaran sebesar 70% untuk pembangunan fisik saja. Pertanggungjawaban dan pelaporan yang dilakukan oleh keenam Desa pun mengalami keterlambatan. Keterlambatan tersebut dipengaruhi juga oleh faktor kurangnya Sumber Daya Manusia di tingkat Desa.            Saran yang dapat diberikan yaitu Bapermades selaku SKPD yang bertanggungjawab dalam kebijakan ADD dapat meningkatkan pengawasan terhadap kegiatan yang dilakukan sehingga kegiatan tersebut dapat berjalan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Kemudian, Bapermades diharapkan dapat meningkatkan Sumber Daya Manusia dengan mengadakan pelatihan-pelatihan dan pemberdayaan masyarakat. Kata Kunci: Implementasi Kebijakan, Implementasi Peraturan Bupati No. 8 Tahun 2014 Tentang Alokasi Dana Desa, Kabupaten Kebumen 
PERAN BUPATI dr. Hj. WIDYA KANDI SUSANTI, MM DALAM PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN RESPONSIF GENDER (PPRG) PADA APBD KABUPATEN KENDAL TAHUN ANGGARAN 2011-2013 Eraisha Valensia; Sulistyowati Sulistyowati; Lusia Astrika
Journal of Politic and Government Studies Vol 5, No 4 (2015): Periode Wisuda Oktober 2015
Publisher : Journal of Politic and Government Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gender Responsive Planning and Budgeting (PPRG) is planning and budgetingarranged by considering four aspects: access, participation, control, and benefits which areconducted equitably between women and men. Through Permendagri No. 67 in 2011, PPRGbecomes one of the tools to improve gender equality and justice in implementing the gendermainstreaming (PUG) strategy in a region.This study was conducted to determine the role of Regent Widya Kandi Susanti inplanning and budgeting the gender responsive local budgets. It also describes variousproblems in the field such as enabling and inhabiting factors both from within and fromoutside, so that the influence of women as the head of a region in gender responsive planningand budgeting to implement gender mainstreaming in Kendal Regency is known. The methodof the study used was qualitative description. Primary data source was gathered throughinterview using purposive sampling technique, while secondary data were obtained fromdocument, archive and other sources relating to the study. The analysis used qualitative dataanalysis technique by reducing data, presenting data, and drawing conclusion or verification.The research result shows that Regent Widya Kandi Susanti’s commitment in reducinggender discrepancy is written in the vision and mission of Kendal Regency RPJMD and whomore of a role in the implementing PPRG in Kendal Regency are PUG teams. The obstaclesin implementing PPRG in Kendal Regency is the existence of official rotation which is toofast, the absence of regional regulation on the implementing PPRG and the lack of publicofficial knowledge regarding gender causes PPRG has not been implemented effectively ineach SKPD, and gender responsive budget allocation in Kendal Regency Budgets year 2011-2013 remains neutral.Recommendations that can be given are Kendal Regency Government should givecommitment and support through local regulations to assure the implementation of genderresponsive budget in planning, budgeting, monitoring, and evaluating activities. Publicofficials also need to obtain gender responsive budget training sustainably in developing theappropriate understanding regarding gender responsive budget.
KERUPUK SAMILER FORTIFIKASI KALSIUM DARI DURI IKAN BANDENG Sukarjati Sukarjati; Sulistyowati Sulistyowati
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 6, No 2 (2015): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v6i2.952

Abstract

Kerupuk Samiler cukup dihargai oleh nilai gizi masyarakat rendah karena hanya terbuat dari singkong. Proses produksi tidak higienis karena dicetak menggunakan bak plastik warna warni. Pengeringan hanya mengandalkan sinar matahari. Hal ini menyebabkan tidak ada penghasilan tetap. Pemasaran terbatas pada daerah sekitar produksi dan disimpan di toko atau dijual keliling. Tujuan dari program IbM ini adalah untuk mengatasi masalah tersebut. Metode yang digunakan adalah konseling, pelatihan, dan mentoring dalam produksi kerupuk samiler asli dan kerupuk samiler fortifikasi duri ikan yang higienis dan melakukan pelatihan dan mentoring manajemen produksi dan manajemen pemasaran. Hasil dari program ini adalah berdasarkan uji kadar kalsium dalam adonan kerupuk samiler yang diberi duri ikan setinggi 51.28 mg/100g dibandingkan dengan adonan kerupuk yang tidak diberi duri ikan yaitu 9.88 mg/100 g. Keterampilan dan pengetahuan pembuat kerupuk samiler tentang manajemen produksi dan manajemen pemasaran meningkat. Telah diproduksi kerupuk samiler asli dan fortifikasi kalsium duri bandeng. Kedua produk ini diproses dan dikemas secara higienis. Pengeringan kerupuk di musim hujan dapat diatasi menggunakan mesin pengering kerupuk dengan bahan bakar LPG. Kesimpulan dari program IbM adalah pembuat kerupuk samiler meningkatkan pendapatan dan penghasilan tetap. ?é?á Kata Kunci: Kerupuk Samiler, Fortifikasi Kalsium, Duri Bandeng
PENGARUH QUALITY OF WORK LIFE TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA USAHA PEMBUATAN MAKANAN KARAK “BERKAH” DI DESA WONOREJO Sulistyowati Sulistyowati
RESEARCH FAIR UNISRI Vol. 3 No. 1 (2019): RESEARCH FAIR UNISRI
Publisher : Universitas Slamet Riyadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (547.126 KB) | DOI: 10.33061/rsfu.v3i1.2575

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Quality Of Work Life terhadap kepuasan kerja karyawan. Penelitian ini dilakukan di usaha pembuatan makanan “Karak” di Desa Wonorejo, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, dengan total sample 6 orang karyawan. Mengingat adanya kemajuan pangan dan kreatifitas makanan yang timbul, hal ini menarik peneliti untuk meneliti ketahanan bersaing dengan menggunakan analisis quality of work life terhadap kepuasan kerja karyawan. Teknik yang digunakan adalah teknik analisis jalur (path analisys) dan untuk pengumpulan data menggunakan wawancara secara mendalam (Indepth Interview). Penelitian ini menggunakan pola kuantitatif.. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi Quality of Work Life yang diterapkan maka semakin tinggi pula kepuasan kerja karyawan sehingga, dari hasil penelitian ini dapat menjadi referensi bagi perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan melalui memberian insentif/penghargaan, keamanan kerja, pendekatan emosional, dan pemberian kebebasan kepada karyawan yang dapat berdampak pada peningkatan produktivitas perusahaan.Kata-kata kunci: quality of work life.