Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

LARVICIDAL AND ANTIFEEDANT ACTIVITIES OF CLOVE LEAF OIL AGAINST Spodoptera litura (F.) ON SOYBEAN Fateha, Rizka Nur; Grasela, Maria; Ichwan, Muhammad Nur; Purwanti, Eny Wahyuning; Kurniasari, Irianti
JURNAL HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN TROPIKA Vol. 21 No. 1 (2021): MARCH, JURNAL HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN TROPIKA
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jhptt.12120-25

Abstract

Larvicidal and antifeedant activities of clove leaf oil against Spodoptera litura (F.) on Soybean. Economic losses due toinfestation by the soybean armyworm, Spodoptera litura can reach up to 100%. Some farmers often used insecticide to control thearmyworm. However, regular use of insecticide can cause several negative effects such as environmental pollution, residual toxicity,and health hazard for human. The objective of this research was to determine the larvicidal, antifeedant, and activities of cloveleaf oil (CLO) against the armyworm S. litura on soybean. The research was carried out at the plant pest control laboratory ofPoliteknik Pembangunan Pertanian Malang. Clove leaf oil was evaluated for its larvicidal and antifeedant activities against tenthird instar larvae of the armyworm. Completely randomized design was used with concentration levels of CLO as treatments.i.e. 0.4, 0.5, 0.67, 1.0, and 2.0% by volume. Profenofos 500 g L 0.1% and distilled water were include as control. Each treatment consisted of five replications. Mortality of the larvae and antifeedant activity were analyzed using analysis of variance, followed by probit analysis for calculating LC 50  and LT 50-1. The results showed that CLO at 2.0% concentration was the most effective with regard to larvicidal and antifeedant activities. The LC 50 of CLO was 0.09% with LT 24.6 hours. This study revealed that the environmentally friendly CLO can be used as an alternative to synthetic insecticide for control S. litura.
Respons Pertumbuhan dan Produktivitas Tomat Terhadap Berbagai Dosis MOL Limbah Buah-Buahan Ari Faldi Setyana Abadi; Eny Wahyuning Purwanti; I Gede Nyoman Muditha
Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 27 No. 1 (2022): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18343/jipi.27.1.103

Abstract

The purpose of this study was to determine the response of growth and productivity of tomato plants to the application of various doses of local microorganisms obtained from fruit waste. The study used a completely randomized design with 4 treatments and 6 replications. Observation parameters consisted of plant height (cm), number of leaves (strands), productivity (grams), and number of fruits. The best application results were at a dose of 30 ml per plant. The parameter of plant height at a dose of 30 ml produced an average of 114.83 cm, the parameter of the number of leaves produced an average of 190.83 strands, then the parameter of the number of fruits produced an average of 7.5 pieces, and the last parameter was the average fruit weight -an average of 446.16 grams. MOL affects the growth and productivity of tomato plants because it contains macro and micro nutrients and contains various microbes that are beneficial to plants. Keywords: dosage, MOL application, tomato growth, tomato productivity
PERSEPSI PETANI TERHADAP PENGGUNAAN PUPUK KOMPOS PADA USAHATANI PADI DI KELOMPOK TANI HARAPAN DESA POGALAN KECAMATAN POGALAN KABUPATEN TRENGGALEK Naudya Wulan Aprilianti; Sutoyo Sutoyo; Eny Wahyuning Purwanti
Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian (J-SEP) Vol 13 No 2 (2020): JSEP (JURNAL SOSIAL EKONOMI PERTANIAN)
Publisher : University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jsep.v13i2.11765

Abstract

Compost fertilizer is fertilizer that comes from the remains of organic matter through a decomposition process with the aim of improving soil structure. This research aimed to determine farmers' perceptions of the use of compost on rice farming, the influence of internal factors and external factors on the perceptions of farmers in using compost on rice farming, and the design of extension and use of compost fertilizer on rice farming to determine the perceptions of farmers on the use of compost fertilizer on rice farming. The research method used is the survey method. The sampling method uses purposive sampling method. The results of this study showed that the highest perception received was 57,1% based on making compost, the age and experience of rice farming do not affect farmers' perceptions, and the design of counseling uses the material for making also using compost on rice farming; the methods used are visual, audio visual, lecture, and discussion; the media used is film.
Pengaruh Interval Pemberian Konsorsium Bakteri Endofit dan Jenis Pupuk Kandang terhadap Pertumbuhan dan Produksi Jagung Manis Heru Waskito; Eny Wahyuning Purwanti; Iqomatus Sa’diyyah; Budianto Budianto
JURNAL TRITON Vol 13 No 1 (2022): JURNAL TRITON
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47687/jt.v13i1.226

Abstract

Jagung manis sebagai komoditas penting dan selalu diminati konsumen karena rasa manis serta kandungan nutrisi dimilikinya. Tanaman ini dapat tumbuh pada hampir seluruh jenis tanah terutama yang menggunakan olah tanam minimum yang mampu menyediakan kebutuhan hara dengan baik. Pentingnya pemberian pupuk kandang untuk perbaikan kadar hara dalam tanah diharapkan mampu memenuhi kebutuhan hara jagung manis yang ditanam di lahan yang memiliki frekuensi tinggi untuk penanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produksi tanaman jagung manis pada perbedaan interval aplikasi konsorsium bakteri endofit dan penggunaan berbagai jenis pupuk organik. Penelitian dilaksanakan di Desa Bedali, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang yang berlangsung mulai bulan Agustus 2019 sampai Desember 2019. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama yaitu jenis pupuk kandang sedangkan faktor kedua adalah interval pemberian konsorsium bakteri endofit. Hasil pengukuran bobot tongkol menunjukkan bahwa pemberian kombinasi pupuk kandang sapi dan interval aplikasi konsorsium bakteri endofit dengan interval 5 hari sekali, menunjukkan hasil paling baik. Bobot per tongkol berkisar antara 203 gram sampai dengan 225 gram. Jika dikonversikan dalam bedengan (9 m2 populasi tanaman 60 tanaman) proyeksi hasilnya adalah 13,5 kg atau dalam luasan 1 ha sekitar 15 ton per ha.
Efektifitas Pupuk Fosfat Alam pada Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung (Zea mays L.) Sugiono Sugiono; Eny Wahyuning Purwanti
AGRIEKSTENSIA Vol 18 No 1 (2019): AGRIEKSTENSIA: Jurnal Penelitian Terapan Bidang Pertanian
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (513.919 KB) | DOI: 10.34145/agriekstensia.v18i1.23

Abstract

Fosfat Alam sebagai substitusi pupuk SP-36 berpotensi mereduksi biaya produksi pada budidaya jagung. Fosfat alam yang digunakan memiliki kandungan P2O5 total 15,70%. Lokasi penelitian di Desa Keboan, Kec. Ngusikan, Kabupaten Jombang, pada MK II tahun 2017. Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok, 9 perlakuan 3 ulangan. Perlakuan meliputi berbagai dosis pupuk Fosfat Alam termasuk kontrol. Kelayakan usahatani dianalisis dengan nilai Benefit Cost Ratio. Sedangkan efektivitas pupuk Fosfat Alam diukur menggunakan metode Relative Agronomic Effectiveness terhadap pupuk rekomendasi. Hasil menunjukkan bahwa perbedaan dosis aplikasi pupuk Fosfat Alam berpengaruh terhadap tinggi tanaman, panjang tongkol, diameter tongkol dan bobot tongkol basah. Perlakuan terbaik adalah Fosfat Alam 100 + Urea 450 + KCl 100 kg/ha. Perlakuan ini menghasilkan efek yang sama jika dibandingkan dengan perlakuan dosis pupuk rekomendasi (Urea 350 + Phonska 450 kg/ha). Untuk pipilan kering perlakuan tersebut menghasilkan 7,90 t/ha dengan B/C ratio 1,23. Hasil ini juga tidak berbeda nyata jika dibandingkan dengan perlakuan pupuk rekomendasi dengan hasil pipilan kering 7,66 t/ha dengan B/C Ratio 2,22. Sedangkan nilai RAE perlakuan sebesar 104,39. Fosfat Alam dengan P2O5 15,70% dapat digunakan sebagai substitusi pupuk P dengan dosis 100 kg/ha atau dalam dosis pupuk majemuk (Fosfat Alam 100 + Urea 450 + KCl 100 kg/ha).
Pengaruh Pupuk Guano Dan Trichoderma sp. Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Cabai Rawit Ria Ayu Milyana; Eni Wahyuning P.; Joko Gagung S.
AGRIEKSTENSIA Vol 18 No 2 (2019): AGRIEKSTENSIA: Jurnal Penelitian Terapan Bidang Pertanian
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.111 KB)

Abstract

Pupuk guano merupakan salah satu pupuk organik yang memiliki unsur hara yang cukup bagi pertumbuhan tanaman. Trichoderma sp. juga dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman terutama pada bagian akar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk guano dan Trichoderma sp terhadap pertumbuhan dan hasil produksi tanaman cabai rawit. Penelitian ini dilakukan di Desa Mrutuk, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban pada bulan Februari sampai Juni 2019. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF) 2 taraf. Taraf 1 yaitu dosis pupuk guano yaitu 0 gram, 30 gram, 45 gram, dan 60 gram. Taraf 2 yaitu dosis Trichoderma sp yaitu 0 ml, 20 ml, 30 ml, dan 40 ml. Parameter penelitian adalah tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah, jumlah bunga, jumlah buah, dan bobot buah. Data hasil dianalisis menggunakan uji ANOVA dan dilanjut uji DMRT taraf 5% Hasil penelitian menunjukkan pada interaksi antara pupuk guano dan Trichoderma sp pada semua parameter tidak berpengaruh nyata, namun untuk perlakuan pupuk guano 60 gr dengan Trichoderma 40 ml menunjukkan hasil yang tinggi pada semua parameter. Kata kunci— pupuk guano, Trichoderma sp, cabai rawit, Capsicum frustescens L
Pemanfaatan Limbah Komunal Sebagai Nutrisi Alternatif Untuk Budidaya Tanaman Sawi Secara Hidroponik Een Sorani; Eni Wahyuning Purwanti
AGRIEKSTENSIA Vol 19 No 2 (2020): AGRIEKSTENSIA: Jurnal Penelitian Terapan Bidang Pertanian
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.744 KB)

Abstract

ABSTRAK Limbah komunal merupakan hasil dari buangan yang berasal dari berbagai aliran air, seperti dapur, toilet, rumah makan, kandang, air cucian, kamar mandi, dan sebagainya yang kemudian menyatu melalui irigasi air sehingga apabila dibiarkan dalam jangka panjang akan menimbulkan pencemaran dan menurunkan tingkat kesuburan tanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk memanfaatkan limbah komunal menjadi nutrisi alternatif untuk budiaya tanaman secara hidroponik. Penelitian ekperimen yang terdiri dari kedua perlakuan, yakni pemberian nutrisi AB Mix (P1) yang dijadikan sebagai kontrol dan pemberian nutrisi limbah komunal (P2) dengan menggunakan empat parameter pengamatan, meliputi jumlah daun (helai), diameter batang (mm), jumlah serangan hama (ulat) dan bobot segar (gram). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari keempat parameter pengamatan menghasilkan rerata yang berbeda nyata dengan nila p value lebih kecil daripada nilai alpa pada taraf 5%. Dari keempat pelakuan tersebut, perlakuan yang menggunakan nutrisi AB Mix memiliki persentase yang lebih tinggi, dengan selisih yakni sebesar 14,8% pada jumlah daun, sebesar 38,7% pada diameter batang, 73% pada jumlah serangan hama (ulat) dan sebesar 64,4% pada bobot segar. Kesimpulan yang didapat adalah nutrisi limbah komunal (P2) belum mampu menjadi substitusi dari nutrisi AB Mix, akan tetapi limbah komunal bepotensi dijadikan sebagai pupuk dan pestisida nabati dengan melakukan efikasi limbah komunal. Kata kunci: Limbah Komunal, Nutrisi Alternatif, Budidaya tanaman Sawi Hidroponik ABSTRACT Communal waste was the result of discharges that came from various streams of water, such as kitchens, toilets, restaurants, cages, washing of water, bathrooms, etc. which are then fused through water irrigation so that if it is left unchecked in the long run it caused pollution and reduced fertility rates soil. The purpose of this study was to utilize communal waste into alternative nutrients for the hydroponic cultivation of plants. This experimental research consisted of two treatments, namely the provision of AB Mix nutrition (P1) which was used as a control and the nutrition of communal waste (P2) using fourth observation parameters, including the number of leaves (strands), stem diameter (mm), number of pest attacks (caterpillars) and fresh weight (grams). The results showed that the four observational parameters produced a significantly different mean grade of p-value smaller than the alpha value at 5% level. From four treatments, treatments using the AB Mix nutrition had a higher percentage, with a difference of 14.8% in the number of leaves, 38.7% in the stem diameter, 73% in the number of pest attacks (caterpillars) and 64, 4% in fresh weights. The conclusion obtained was that the communal waste nutrition (P2) has not been able to become a substitution of the AB Mix nutrition, but the communal waste had the potential to be used as a fertilizer and vegetable pesticides by conducting communal waste efficacy. Keywords: Communal Waste, Alternative Nutrition, Hydroponic Mustard Cultivation
Strategi Pemasaran Aneka Produk Olahan Taman Teknologi Pertanian Pacitan Melalui Media Online di Kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan Muhammad Ma'ruf Huda; Ainu Rahmi; Eny Wahyuning Purwanti
AGRIEKSTENSIA Vol 20 No 2 (2021): AGRIEKSTENSIA: Jurnal Penelitian Terapan Bidang Pertanian
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.121 KB) | DOI: 10.34145/agriekstensia.v20i2.1746

Abstract

ABSTRAK Tujuan pada kajian ini adalah (1) Mengetahui strategi pemasaran aneka produk olahan di Taman Teknologi Pertanian Pacitan menggunakan media online dan (2) Mengetahui proses pembuatan website pemasaran aneka produk olahan di TTP Pacitan.Metode kajian yang dipakai adalah analisis SWOT yaitu singkatan dari lingkungan internal Strengths dan Weaknesses serta lingkungan Eksternal Opportunities dan Threaths yang dihadapi.Pada analisis SWOT ini membandingkan faktor lingkungan internal terhadap lingkungan eksternal. Analisis SWOT dilakukan melalui perhitungan: 1) IFAS (internal factor analysis summary), 2) EFAS (eksternal faktor analysis summary) dan 3) SFAS (strategy factor analysis summary) dengan memperhitungkan dari nilai bobot dan rating.Hasil kajian menunjukan bahwa strategi yang diperoleh dari analisis SWOT adalah sebagai berikut (1) Mengintensifkan Promosi Pada Pasar (2)Memperluas Pemasaran Melalui media online (3)Menggunakan media promosi yang menarik minat konsumen.Hasil penelitian menjadi materi dalam penyusunan dan pelaksanaan penyuluhan.Rancangan penyuluhan Rancangan Strategi Pemasaran Aneka Produk Olahan Taman Teknologi Pertanian Pacitan Melalui Media Online. Kata kunci— strategi pemasaran; aneka produk olahan; media online; website ABSTRACT The aims of this study are (1) to know the marketing strategy of various processed products at Pacitan Agricultural Technology Park using online media and (2) to know the process of creating a marketing website for various processed products at Pacitan Agricultural Technology Park. The study method used was SWOT analysis, which is Internal factors are strengths and Weaknesses, and External factors are Opportunities and Threats. This SWOT analysis compares the internal factors to the external factors. SWOT analysis is carried out by calculating: 1) IFAS (internal factor analysis summary), 2) EFAS (external factor analysis summary), and 3) SFAS (strategy factor analysis summary) by taking into account the value of quality and ratings. The results of the SWOT analysis are (1) Intensifying Promotion in the Market (2) Expanding Marketing Through online media (3) Using promotional media that attracts consumers' interest. Keywords— marketing strategy; various processed products; online media; website
Pemberian Kompos Jerami dan Tepung Cangkang Telur pada Tanaman Kangkung di Desa Mallinrung Kec. Libureng Kab. Bone Provinsi Sulawesi Selatan Muhammad Nur Ichwan; Sutoyo Sutoyo; Eny Wahyuning Purwanti
bionature Vol 22, No 1 (2021): April
Publisher : Fakultas MIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/bionature.v22i1.22128

Abstract

Abstract. This study was to determine the type of organic fertilizer treatment that can give the best results on kale plants. The independent sample t-test was used to compare the two types of organic fertilizer treatments. The treatments include straw compost and eggshell flour with each treatment being repeated 30 times. The dose of fertilizer used was 26.810 g for each kale plant. The results showed that there was no significant difference between the two treatments of organic fertilizers which were given both straw compost and eggshell flour with a dose of 26.810 g on the parameters of the observation of fresh harvest weight and power save plant.Keywords: straw compost, eggshell flour, kale plants
ANALISIS NILAI TAMBAH KULIT KOPI ARABIKA (Coffea arabica) SEBAGAI PRODUK OLAHAN TEH CELUP CASCARA DI DESA TAJI KECAMATAN JABUNG KABUPATEN MALANG Ni Made Krisna Indrayani; Joko Gagung Sunaryono; Eny Wahyuning Purwanti
Jurnal Pengolahan Pangan Vol 7 No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Alkhairaat Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/pangan.v7i2.77

Abstract

Desa Taji Kecamatan Jabung menghasilkan produksi kopi 300 ton per bulannya. Akibat produksi kopi yang tinggi, berdampak pada banyaknya limbah kulit kopi yang dihasilkan. Sejauh ini, pengolahan kopi yang dilakukan di Desa Taji sebatas panen lalu diolah menjadi produk akhir berupa bubuk kopi. Salah satu upaya pemanfaatan limbah kulit kopi menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi dengan cara melakukan diversifikasi olahan, yakni teh cascara Arabika. Teh cascara merupakan teh dari kulit buah kopi matang berwarna merah yang dikeringkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui rasio penyeduhan teh celup cascara Arabika, selanjutnya akan dikembangkan ke aspek nilai tambah pengolahan teh cascara. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap 1 faktorial, yakni rasio penyeduhan teh kering : air (1:200; 3:200; 5:200). Variabel pengamatan uji organoleptik adalah warna, rasa, dan aroma. Analisis data yang digunakan adalah uji Friedman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembuatan teh cascara dilakukan dengan proses pencucian buah kopi, pemisahan kulit dengan buah kopi, pengeringan kulit kopi, penggilingan dan pengepakan teh cascara yang dibuat dengan metode pengeringan food dehydrator. Rasio penyeduhan 3:200 merupakan perlakuan yang paling disukai oleh panelis menunjukkan rank Warna (2.80), Rasa (2.48), Aroma (2.62). Besar nilai tambah yang dihasilkan teh celup cascara adalah Rp. 16.072 dalam satu kali produksi.