Identifikasi bintang diperlukan dalam penelusuran bintang. Namun, adanya bintang baru dapat mempengaruhi stabilitas bintang di sekitarnya. Hal itu dapat menyebabkan kesalahan dalam penelurusan bintang. Maka, diperlukan sebuah aplikasi yang mampu melakukan identifikasi bintang baru. Salah satu cara untuk melakukan identifikasi bintang baru adalah dengan membandingkan citra masukan terhadap citra database. Permasalahan terjadi ketika pengambilan citra bintang dilakukan pada waktu atau kondisi yang berbeda. Sehingga penelitian ini melakukan identifikasi bintang baru dengan mengintegrasikan metode pola posisi berbasis Fuzzy dalam domain frekuensi dan Pseudopolar Fourier Transform. Metode pola posisi berbasis Fuzzy telah mampu mengidentifikasi kemiripan bintang meskipun terdapat bintang tetangga hilang. Sedangkan, metode Pseudopolar Fourier Transform mampu mengidentifikasi besarnya perubahan kondisi citra. Selanjutnya, bintang baru dapat diidentifikasi melalui pengurangan koordinat posisi bintang pada citra masukan dan koordinat posisi bintang pada citra database. Kinerja sistem dapat ditunjukkan setelah melakukan pengujian terhadap 172 data dari aplikasi Stellarium, yaitu dengan tingkat akurasi sebesar 72,67%.